Powered By Blogger

Selasa, 08 Mei 2012

ILMU JIWA

PERAN ORANGTUA BISA TULARKAN STRES KE ANAK


Stres tak hanya dialami oleh orang dewasa saja. Ternyata, anak-anak pun juga bisa mengalami stres. Sepanjang tahun 2011, Komnas Perlindungan Anak (KPA) mencatat terdapat peningkatan berbagai bentuk pengabaian dan pelanggaran hak anak di Indonesia.
Data KPA mencatat terjadi 2.386 kasus pelanggaran atau rata-rata 200 kasus per bulan. Angka ini meningkat 98% dibanding tahun sebelumnya. Hasil pantauan menunjukkan bahwa 82,9% penyebab stres pada anak disebabkan minimnya komunikasi dengan orangtua ditambah padatnya aktifitas anak sehingga mengurangi hak anak untuk bermain dan berekreasi.
“Orangtua adalah garda terdepan yang seharusnya melindungi anak-anaknya. Stres pada anak sebagian besar berasal dari stres orang tuanya. Kami menemui kasus bayi mencoba bunuh diri hanya gara-gara dimarahi ibunya karena tidak cepat mandi,” kata Arist Merdeka Sirait, ketua KPA dalam diskusi bersama media di Plaza Bapindo, Jakarta (20/3/2012).
Arist menjelaskan, sampai sejauh ini KPA telah menemukan 182 kasus percobaan bunuh diri pada anak-anak. 5 di antaranya masih berusia balita dan 2 balita tersebut meninggal. Ia menuturkan bahwa upaya bunuh diri dilakukan dengan cara menggantung diri.
“Banyak orang tua beralasan capek jika melihat anaknya bandel. Ini adalah akibat minimnya pendidiman untuk menyiapkan pasangan menjadi orang tua sebelum menikah,” kata Arist.
Lebih lanjut lagi, Arist memaparkan gejala-gejala fisik yang bisa dilihat apabila anak-anak mengalami stres, yaitu: nilai akademis turun, sering mimpi buruk, sering gemretak giginya ketika tidur dan nafsu makannya menurun drastis.







EFEK BERSYUKUR BAGI KESEHATAN


Rasa syukur meningkatkan kesehatan fisik dan kebahagiaan seseorang.
Terima kasih. Ucapan ini muncul setiap hari. Tahukah Anda bahwa ucapan terima kasih yang tulus ternyata mempengaruhi kesehatan dan kebahagiaan bagi si pengucap?
Dr Robert Emmons, seorang profesor di University of California di Davis menemukan, ucapan terima kasih dan rasa syukur meningkatkan kualitas kesehatan dan kebahagiaan sebanyak 25 persen. Dan uniknya, hal ini bisa bertahan beberapa bulan.
Temuan ini bertentangan dengan anggapan luas bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang tidak berubah. Kebahagiaan merupakan sesuatu yang fleksibel dan ternyata bisa diperoleh dengan berbagai latihan. Menurutnya, latihan bersyukur bisa mengubah hidup seseorang, keluarga, teman dan orang-orang di sekitar.
Dr Emmons menjelaskan, berterimakasih atau bersyukur dilakukan dengan mengakui segala sesuatu yang dimiliki saat ini adalah berharga dan kemudian bersyukur telah memilikinya. Dari situlah kebahagiaan akan bermula.
Bersyukur berasal dari bahasa latin gratis, yang berarti memperoleh sesuatu secara cuma-cuma. Rasa syukur atau grace, gratitude, bisa dilakukan melalui perasaan, kebaikan, sikap dan pilihan hidup.
Kendati terdengar mudah, tantangan terbesar adalah menumbuhkan rasa syukur secara terus menerus dalam kehidupan yang penuh tekanan dan tuntutan. Dr Emmons mengungkap beberapa hal untuk selalu berterimakasih dan bersyukur, seperti dikutip dari The Stir:

Pengingat

Meskipun mudah mengalami rasa syukur, mempraktekkannya setiap hari butuh disiplin. Caranya, tuliskan hal-hal kecil yang Anda syukuri setiap hari dan tempelkan di tempat yang bisa dibaca sambil lalu sebagai pengingat. Ini akan mempertahankan energi secara teratur.
Gelombang syukur

Bersyukur bisa dilakukan dalam sebuah periode meditasi singkat kapan saja bisa Anda lakukan. Ingatlah semua yang Anda miliki termasuk keluarga, kesehatan, sinar matahari, senyum ramah dan kebaikan yang Anda peroleh dalam perjalanan. Atau bisa juga membayangkan masa depan yang ingin Anda raih dan bersyukur seolah-olah telah mencapainya
Jurnal Bersyukur

Buatlah sebuah catatan kecil tentang apa yang ingin Anda syukuri secara teratur. Lakukan di pagi hari atau menjelang tidur. Sekali sehari atau seminggu sekali. Kemudian, kembangkan rasa syukur yang telah dituliskan menjadi praktek.
Kunjungan terima kasih

Tulislah sebuah surat yang akan ditujukan pada orang yang ingin Anda beri ucapan terima kasih. Bila memungkinkan, kunjungilah orang tersebut untuk menyampaikannya secara langsung.
Makan malam bersama
Luangkan waktu untuk menikmati makan bersama keluarga, sesibuk apapun Anda. Dari sini Anda akan merasa terberkati secara harfiah karena  benar-benar bisa melihat anggota keluarga dan mensyukurinya. Anda bahkan bisa memasak istimewa untuk menunjukkan rasa syukur dan ungkapkan hal tersebut.
Selamat mencoba!






7 TANDA PRIA YANG TIDAK TERTARIK MENIKAHI KEKASIHNYA



Setiap orang tentu punya target kapan ingin mengakhiri masa lajangnya. Begitupun Anda yang bisa jadi sudah cukup lama pacaran dengan si dia. Tapi meski sudah lama menjalin asmara, ternyata kekasih tak juga melamar. Apakah ini yang Anda alami? Jika iya, coba lihat apakah memang si dia termasuk pria yang memang tak siap berkomitmen atau bukan. Berikut ini tanda-tandanya seperti dikutip dari Madam Noire:
1. Anda Tidak Termasuk Prioritasnya
Perhatikan apa yang menjadi prioritas hidup pasangan. Apakah memiliki karir, rumah, jalan-jalan keleiling dunia? Memang tidak salah memiliki prioritas-prioritas tersebut. Tapi kalau di antara prioritas tersebut, Anda tidak termasuk, bersiaplah kecewa. Artinya memang kekasih belum tertarik untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
2. Suka Mengritik
Setiap orang punya kekurangan yang memang menunjukkan siapa dirinya. Tentunya akan tidak menyenangkan jika Anda menghabiskan hidup dengan orang yang tak mau menerima kekurangan Anda tersebut. Tidak ada orang yang sempurna, meski begitu kalau memang si dia ingin menikahi Anda, dia akan lebih sering memuji ketimbang melempar kritik.
3. Trauma
Coba lihat bagaimana kondisi keluarganya. Bisa jadi pria yang takut berkomitmen karena memiliki pengalaman buruk akan hal tersebut. Mungkin dia tumbuh dalam keluarga yang menganggap pernikahan itu sebagai suatu hal buruk. Memang akan sangat menyakitkan jika ternyata si dia takut menikah karena trauma, tapi hal ini bisa terjadi.
4. Tidak Mau Berkorban
Ketika seorang pria benar-benar ingin menikahi kekasihnya, kecil kemungkinan dia tidak melakukan hal-hal yang menunjukkan memang dirinya orang yang tepat untuk Anda. Sehingga tidak heran, pria akan rela melakukan apapun untuk menunjukkan hal tersebut, entah itu pindah keyakinan, pindah kerja, dan lain sebagainya. Ketika kondisi tidak nyaman ini Anda alami pada hubungan Anda, perhatikan seberapa banyak dia mau berkorban. Kalau ternyata tidak melakukan apapun, Anda sepertinya tak akan pernah dinikahinya.
5. Menghindari Pembicaraan Soal Pernikahan
Saat hubungan Anda dan si dia sudah berjalan cukup lama, Anda akan dihadapi pada masa penantian, kapan si dia akan melamar. Seharusnya, kalau memang si dia serius, pertanyaan tersebut hanyalah masalah waktu. Seorang pria akan menikah kalau memang dia merasa sudah waktunya dan bertemu wanita yang tepat.
Namun sampai kapan Anda harus menunggu kekasih merasa inilah waktunya? Perhatikan sikapnya, kalau selama ini dia selalu menghindar ketika diajak bicara soal pernikahan atau bahkan marah, jangan sedih kalau ternyata dia memang tidak tertarik berkomitmen dengan Anda.
6. Tidak Punya Teman yang Sudah Menikah
Wajar jika di usia 20-an, si dia tidak punya teman-teman yang sudah menikah. Ketika usianya 30, bisa jadi separuh temannya telah naik pelaminan. Namun kalau sampai usianya hampir mendekati kepala empat, dan belum ada juga temannya yang menikah, waspadalah. Artinya kekasih sangat selektif memilih temannya dan bisa jadi dia memilih melepaskan teman yang tak lagi dianggapnya sejalan dengan kehidupannya sebagai single. Kecuali dia menjelaskan soal perilakunya itu, Anda masih punya harapan.
7. Si Dia Berkata, ‘Aku Tidak Percaya Pada Pernikahan’
Kalimat di atas tentu jadi hal yang patut Anda waspadai. Nilai yang tertanam di kepalanya tersebut bisa jadi memang akan diterapkannya dalam kehidupan. Kalau si dia sudah mengucapkan kalimat tersebut dan menunjukkan enam tanda di atas, artinya memang kekasih tidak akan menikahi Anda.






5 KEBIASAAN BURUK PENGHANCUR HUBUNGAN



Pertikaian tak melulu soal perselingkuhan antarpasangan.
Apakah Anda sering bertengkar dengan pasangan? Banyak pasangan yang terjebak dalam hubungan buruk tanpa mengenali penyebabnya. Tak melulu soal perselingkuhan, pertikaian justru kerap terpancing dari kebiasaan buruk dalam mengelola hubungan.
Psikiater Rebecca Gladding, MD, sekaligus penulis buku ‘You are Not Your Brain: The 4-Step Solution for Changing Bad Habits, Ending Unhealthy Thinking, and Taking Control of Your Life’, memaparkan lima kebiasaan buruk pasangan yang berpotensi menghancurkan hubungan, dikutip galtime.com.

#1: Berdebat mempertahankan ego
Perbedaan pendapat itu sah-sah saja. Masing-masing memiliki hak untuk memberikan argumen untuk mempertahankan pendapatnya. Namun, terkadang banyak pasangan yang terus berdebat lantaran masing-masing ingin memenangkan “pertarungan”.
Ada yang ngotot agar pasangannya 100 persen setuju dengan argumennya. Ada yang sudah menyadari argumen pasangannya yang benar, tapi tetap bertahan pada ego lantaran tak ingin terlihat kalah di hadapan pasangan.
Hentikan kebiasaan ini. Coba kendalikan ego saat berdiskusi dengan pasangan. Jangan sampai Anda selalu menempatkan pasangan sebagai musuh yang harus selalu tunduk pada argumen Anda. Kedepankan logika berpikir demi hubungan harmonis dan mencegah pertikaian panjang.
#2: Berasumsi
Jangan-jangan dia begini, jangan-jangan dia begitu, atau pasti dia seperti ini, … Kalimat-kalimat seperti ini biasanya mudah tersulut saat ketakutan dan kecemasan merayapi diri. Tuduhan begitu mudah muncul dan menempatkan diri sebagai korban kebohongan, tanpa ada komunikasi yang baik dengan pasangan.
Jangan biasakan menuruti bayangan atau merasa memiliki firasat sebelum Anda mengomunikasikan persoalan dengan pasangan. Kedepankan komunikasi dalam hubungan. Bicarakan semua masalah. Diam dan berasumsi justru akan menyulut pertikaian yang berpotensi merusak keharmonisan hubungan.
#3: Mengejar jaminan perasaan
Tak hanya dihujani kalimat mesra, wanita juga sangat senang jika pasangannya mengulang-ulang komitmennya terhadap hubungan. Dan, wanita cenderung suka membahas topik yang sama, terutama ketika pria sempat melakukan kesalahan atau selingkuh.
Membahas suatu masalah atau menanyakan perasaan pasangan memang penting, tapi ada batasnya. Jangan sampai usaha membuat nyaman perasaan justru membuat pasangan merasa tidak dipercaya. Ingat karakter pria, semakin didesak, ia justru semakin menghindar.
#4: Memeriksa ponselnya
Melihat ponsel pasangan tergeletak mungkin sangat menggoda. Apakah pasangan masih berhubungan dengan mantan? Apakah pasangan melakukan kebohongan? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang biasanya menggerakkan tangan kita untuk memeriksa pesan-pesan singkat dan email pasangan diam-diam.
Terlepas rasa penasaran yang menggelora, ini sebenarnya justru mengindikasikan kita tak percaya dengan pasangan. Hati-hati, memeriksa hal-hal pribadi pasangan justru bisa memicu pertikaian serius yang dapat menghancurkan hubungan. Jika memang ingin membacanya, lakukan saat sedang berdua pasangan, bukan diam-diam.
#5: Membahas hal penting lewat layanan elektronik
Biasakan membahas masalah serius dengan komunikasi langsung atau tatap muka. Meski sejumlah layanan chat menyediakan emoticon beragam, itu bisa menimbulkan salah persepsi yang memicu pertikaian panjang. Bagaimanapun kontak mata, bahasa tubuh, dan nada bicara menjadi elemen penting dalam sebuah pembahasan serius.






INTIP PIKIRAN PRIA SOAL WARNA BIBIR


Warna bibir bisa menjadi refleksi kepribadian seorang wanita.
Bibir berpulas lipstik merah menyala, pink terang, atau hanya lipsgloss bisa jadi merefleksikan diri seorang wanita. Bagi mereka yang senang bereksperimen dengan warna bibir bisa jadi Nicki Minaj adalah panutan riasan.
Apa pendapat pria menyaksikan warna-warni lipstik di atas bibir lawan jenis? Matt Bean, Editor senior di Askmen mengungkap pikiran pria terhadap berbagai warna lipstik, seperti dikutip Shine.
Merah klasik : Taylor Swift

Ini tanda: perhatikan aku! Pemakainya ingin jadi pusat perhatian. Warna ini bisa menjadi mercusuar bila digunakan saat bertemu dengan orang-orang baru. Saat berkencan dengan suami, bibir merah berarti Anda benar-benar ingin membuatnya bertekuk lutut.
Merah muda terang: Blake Lively

Pemiliknya tak ingin sebuah kisah cinta klasik, tapi sebuah petualangan. Warna hot pink memberitahu satu hal, penggunanya tak takut menjadi seorang yang berbeda.
Ungu gelap/ merah anggur:  Rooney Mara

Dalam pandangan pria, wanita ini tak takut mengambil risiko. Dia seorang wanita yang aktif dan mau menantang bahaya. Bukan menampilkan sisi gelap, sebagian wanita secara alami lebih terlihat menarik dengan pulasan warna gelap.
Netral : Jennifer Lopez

Lipstik yang sama dengan warna kulit membuat penampilan terlihat lebih dingin. Lipgloss netral mengilap juga terlihat pucat.
Oranye Terang: Kirsten Dunst

Warna yang mengingatkan pada buah jeruk ini seperti memperingatkan akan pribadi judes atau menyenangkan. Wanita yang mengenakannya memiliki percaya diri tinggi dan berani mencoba sesuatu yang berbeda.
Metalik: Lady Gaga

Warna ini adalah sesuatu yang lekat dengan masa remaja, dan tampak murahan bila digunakan wanita dewasa. Lipstik dengan glitter, menurut pria hanya pantas digunakan di klub striptis.
Jadi, apa warna lipstik favorit Anda?







6 KESALAHAN ORANGTUA SAAT MENGAJARI ANAK TIDUR TEPAT WAKTU


Kelakuan si kecil memang sangat menggemaskan dan menyenangkan. Aktivitasnya sehari-hari benar-benar mewarnai kehidupan keluarga Anda. Namun, jangan sampai kegiatan balita membuat dia terlalu lelah dan jatuh sakit. Sebagai orangtua, Anda perlu mendisiplin anak agar tidur sesuai tepat waktu.
Para ahli mengatakan bahwa kesalahan umum orangtua saat menyuruh anaknya pergi tidur bisa berdampak besar kepada si kecil. Dia akan sulit tidur malam dan malah kekurangan waktu istirahatnya. Tentu hal ini akan mengganggu kesehatan. Simaklah enam kesalahan orangtua ketika menyuruh si buah hati tidur dan cara mengatasinya dikutip dari Baby Center.
1. Terlambat Mengajak Anak Pergi Tidur
Anak yang sudah sekolah, waktu tidurnya berkurang sekitar 60 menit daripada anak yang belum masuk sekolah. “Anak-anak mengalami kesulitan memejamkan dan mengistirahatkan tubuh pada waktu siang maupun malam hari,” tutur Marc Weissbluth, seorang dokter anak dan penulis dari Healthy Sleep Habits, Happy Child.
Mungkin kesibukan Anda bekerja yang menyebabkan jadwal tidur anak tidak teratur. Kegiatan anak di sekolah ataupun di rumah juga menjadi faktor anak sulit tidur. “Membiarkan anak tidur terlambat akan membuat anak menjadi orang yang lemah atau selalu terlihat kelelahan,” ujar Jill Spivack, seorang pekerja sosial dan co-creator dari The Sleepeasy Solution: The Exhausted Parent’s Guide to Getting Your Child to Sleep from Birth to Age 5. Maka dari itu, jangan mendiamkan hal itu terus berkelanjutan.
Solusi: Buat jadwal tidur malam anak yang teratur. Bahkan, jika bisa ditambah tidur siang. Jangan menunggu anak menguap, mengusap mata, hingga merengek, baru Anda mengajaknya pergi tidur. Mungkin lebih baik menambah 15-20 menit waktu tidur si buah hati.
Setiap anak berbeda-beda. National Sleep Foundation mengatakan bahwa balita biasanya membutuhkan 12 jam waktu tidur pada malam hari. Sedangkan anak-anak pra-sekolah butuh sampai 13 jam istirahat pada malam ditambah siang hari. Anak-anak yang sudah beranjak remaja wajib mengistirahatkan tubuh 10 sampai 11 jam per hari. Cari informasi supaya anak selalu konsekuen dengan aturan yang telah dibuat.
2. Mengandalkan ‘Gerakan’ Saat Menidurkan Anak
Banyak orangtua yang memakai ‘gerakan’ supaya si kecil cepat terlelap. Namun, hal ini tidak baik kalau dilakukan terlalu sering. Misalnya, orangtua menggendong anaknya hingga tertidur pulas atau mengandalkan kain gendongan supaya balita segera memejamkan mata. “Jika anak-anak dibiasakan tidur dalam ‘gerakan’, dia mungkin tidak mendapatkan tidur yang nyenyak,” papar Weissbluth.
Solusi: Sebenarnya, tidak apa-apa menggendong anak saat rewel atau menciptakan gerakan lain sebelum anak tertidur, tapi alangkah baiknya jika anak yang tidur karena gerakan, cepat dipindahkan ke tempat tidur. Anda juga bisa menyiasatinya dengan menceritakan dongeng atau mengajaknya menghitung supaya anak segera terlelap.
3. Jangan Meletakan Banyak Mainan di Tempat Tidur Anak
Kebanyakan orangtua menempatkan mainan si buah hati di boks tidurnya. Mereka ingin supaya si kecil tidak merengek ketika ibu sedang bekerja. Bahkan, Anda memberikan hiasan lampu warna-warni supaya anak betah di atas bosk mereka. Akan tetapi, semua itu bisa membuat anak kurang tidur.
Solusi: Untuk memaksimalkan tidur anak Anda, gelapkan kamar supaya otak juga beristirahat. Kamar yang gelap akan membuat tidur lebih nyenyak daripada kamar yang penuh cahaya. Jika si kecil takut menghadapi kamar gelap, ajari berhitung 1 sampai 10, lalu matikan lampu pada hitungan ke-10. Hindari juga barang-barang elektronik, seperti televisi, DVD, atau komputer yang bisa mengurangi jam tidur si balita. Biarkan anak terlelap dalam keadaan yang sunyi dan tambahkan pendingin ruangan agar dia semakin pulas.
4. Melewati Rutinitas Sebelum Tidur
Banyak orang tua hanya menyuruh balita istirahat, tapi melewati rutinitas yang dilakukan sebelum tidur. Anda mungkin berpikir belum saatnya balita menggosok gigi atau membaca buku. Namun, jangan sepelkan hal tersebut. “Sangat penting memiliki berbagai cara untuk membuat anak tahu kapan dia harus pergi tidur,” ujar Judith Owens, seorang direktur klinik gangguan tidur anak di Hasbro Children’s Hospital di Providence, Rhode Island.
Solusi: Buat panggilan isyarat supaya si kecil mengerti bahwa dia harus tidur. Misalnya, Anda menyetel alarm pada jam weker dengan suara yang khas di dalam kamar. Dengan begitu, anak akan merasa terpanggil dan segera meninggalkan aktivitasnya. Anda juga bisa menceritakan beberapa dongeng dari buku anak pada waktu yang sama setiap harinya sehingga anak terbiasa tidur tepat waktu.
5. Tidak Konsisten
Kebanyakan orangtua tidak konsisten dengan aturan mereka. Terkadang, karena Anda dan si kecil terlalu banyak kegiatan, jadwal tidur anak menjadi berantakan. Orangtua juga membiarkan anak selalu tidur bukan di tempat tidur mereka. Padahal anak bisa menjadi manja dan tidak bisa tidur kalau tidak ada Anda yang menemaninya.
Solusi: Taati peraturan dan jadwal tidur yang sudah Anda buat. Misalnya, ketika anak sedang ngambek dan meminta tidur dengan Anda, berikan persyaratan. Jangan uruti permintaan si kecil terlalu sering. Sedikit memberikan ketegasan bagus buat anak disiplin mematuhi aturan Anda.
6. Terlalu Cepat Membuatkan Anak Kamar Sendiri
Ada beberapa orangtua yang sudah menyiapkan kamar sendiri untuk bayi mereka sejak masih dalam kandungan. Anak yang masih terlalu dini suka sulit tidur kalau tidak ada orangtua di dalam kamarnya. Namun, orangtua lebih mendahulukan keinginan mereka agar anak tidur di kamar sendiri.
Solusi: Tunggu hingga anak siap tidur di dalam ruangan yang berbeda kamar dengan Anda. Mungkin untuk anak 3 tahun masih memerlukan orangtua di samping mereka saat pergi tidur. Pelan-pelan mengenalkan si kecil pada kamar baru mereka. Akan tetapi, jangan langsung memaksanya supaya tidur terpisah dari Anda. Ada saatnya anak Anda meminta tidur sendiri ketika memasuki lingkungan sekolah.






KEBIASAAN JOMBLO  YANG BURUK BAGI KESEHATAN


Hampir semua jomblo atau lajang yang kesepian akan merasa lebih merana karena memiliki kebiasaan yang tak sehat. Lajang berusia paruh baya yang hidup sendirian ternyata lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk dan menonton televisi. Kebiasaan duduk lama ini terbukti berakibat buruk bagi kesehatan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine menemukan bahwa pria lajang cenderung duduk lama di depan televisi di akhir pekan. Sedangkan wanita lajang banyak menghabiskan waktu dengan duduk sambil melakukan kegiatan lain seperti membaca atau makan di luar rumah.
Penelitian juga menemukan bahwa pengangguran cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk dibandingkan orang yang bekerja. Kebiasaan duduk lama ini diketahui berhubungan erat dengan penyakit tekanan darah tinggi, jantung, diabetes dan risiko kematian yang tinggi. Penelitian juga menunjukkan bahwa duduk lama bahkan bisa menjadi penyebab gangguan kesehatan pada orang yang sering berolahraga.
“Mempelajari kebiasaan duduk sangat penting karena penelitian telah menemukan hubungannya dengan berbagai masalah kesehatan. Kebanyakan orang menganggap duduk lama hanya menyebabkan gangguan otot seperti sakit punggung dan leher. Berbagai bukti penelitian yang ada menunjukkan bahwa duduk lama lebih dari 6-8 jam sehari atau menonton televisi lebih dari 4 jam sehari berbahaya bagi kesehatan jantung dan metabolisme tubuh,” kata Nicola Burton, Ph.D., peneliti senior di The University of Queensland seperti dilansir medicalxpress.com, Kamis (15/3/2012).
Para peneliti menganalisis hasil survei dari 7.719 orang berusia 40 – 65 tahun di Australia. Kesemua peserta diberi pertanyaan tentang rutinitas sehari-harinya. Para peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang duduk lebih lama ketika akhir pekan dibandingkan pada hari kerja. Kebiasaan duduk ini berbeda-beda tergantung pada apa saja yang dilakukan orang ketika duduk.
“Kami akan mengembangkan dan mengevaluasi strategi untuk mengurangi banyaknya waktu yang dihabiskan untuk duduk, kemudian melihat cara tersebut efektif untuk siapa dan dalam konteks apa. Strategi ini berbeda dengan strategi meningkatkan latihan. Waktu yang digunakan untuk duduk dapat diganti dengan kegiatan lain selain olahraga,” kata Burton.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyela duduk sangat penting. Tujuannya adalah agar orang berpikir bagaimana caranya agar tidak banyak menghabiskan waktu dengan duduk saja dan melakukan aktivitas ringan selain olahraga, seperti membersihkan rumah selama jeda iklan televisi atau berjalan-jalan sebentar selama hari kerja.
“Temuan ini penting karena dapat digunakan untuk mencari cara terbaik dalam membujuk orang agar tidak membiasakan diri duduk terlalu lama. Karena penelitian menemukan bahwa orang lajang yang hidup sendirian lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk, kampanye media yang menganjurkan orang berjalan-jalan dengan pasangan mungkin tidak akan efektif bagi orang-orang jomblo,” kata Susan B. Sisson, asisten profesor diet dan olahraga di University of Oklahoma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar