Powered By Blogger

Senin, 20 Februari 2012

ILMU JIWA

Kendalikan Amarah Bila Tak Ingin Sesak Napas dan Kesemutan


Jakarta, Berteriak-teriak dengan mata melotot belum tentu menandakan seseorang benar-benar
sedang marah, sebab keduanya kadang bisa dibuat-buat. Namun jika sampai sesak napas dan
kesemutan, bisa dipastikan emosinya benar-benar tak terkendali.

Saat sedang sangat marah, seseorang bisa mengalami pernapasan pendek yang sangat cepat atau
sering diistilahkan dengan ‘napas yang memburu’. Dampak langsung yang sering menyertai
kondisi ini adalah sesak napas bagi yang paru-parunya tidak cukup kuat.

Kondisi yang disebut Hyperventilation Syndrome (Sindrom Hiperventilasi) ini sering dikira asma
dan tak jarang dokter salah mendiagnosis. Padahal karena dipicu faktor psikologis, kondisi ini
hampir tak pernah disertai kerusakan pada jaringan paru maupun sistem pernapasan.

Meski tak mengancam jiwa seperti halnya sakit paru-paru yang sesungguhnya, Hyperventilation
Syndrome tetap bisa memicu gangguan bila tak diatasi. Salah satu dampak tidak langsung yang
ditimbulkan adalah mati rasa dan kesemutan di beberapa bagian tubuh.

Napas pendek dan cepat yang berlangsung terus menerus menyebabkan pertukaran
oksigen dengan karbondioksida terjadi sangat cepat. Sistem peredaran darah tidak mampu
mengimbanginya sehingga terjadilah ketidakseimbangan komposisi biokimia dalam darah.

Kadar protein dalam darah meningkat, di satu sisi kadar kalsiumnya turun drastis. Salah satu
akibat dari kekurangan kalsium dalam darah adalah kesemutan dan mati rasa, khususnya di
bagian jemari kaki dan tangan serta beberapa area di sekitar mulut.

Sementara itu untuk mengatasinya, beberapa cara bisa dilakukan seperti dikutip dari
Bangkokpost).

1. Jangan panik, sebab pada umumnya gejala sesak napas dan kesemutan tidak
membahayakan jiwa. Usahakan untuk meredam emosi dan cobalah untuk bernapas
perlahan dengan lebih rileks.

2. Jika sulit mengatur napas, ambil kantong kertas lalu bernapaslah di dalamnya untuk
beberapa saat. Pastikan mulut dan hidung tertutup untuk membatasi terjadinya pertukaran
oksigen dan karbondioksida.

3. Ada baiknya memberitahu orang lain, bahwa gangguan ini bukan asma dan hanya
muncul saat tidak mampu mengontrol emosi. Langkah ini berguna untuk menghindari
kepanikan pada orang-orang di lingkungan sekitar.

4. Belajarlah mengontrol emosi dan mengelola stres, cobalah untuk selalu menghadapi
masalah dengan lebih rileks.

5. Olahraga secara teratur bisa mengurangi risiko Hyperventilation Syndrome, sebab paru-
paru yang terlatih akan lebih mampu mentoleransi berbagai perubahan kondisi pada
sistem pernapasan.

6. Bila semua cara di atas tidak berhasil, hubungi psikolog untuk berkonsultasi atau datangi
psikiater untuk mendapatkan obat-obatan pereda stres.









Isi Perut Dapat Menentukan Pikiran dan Suasana Hati


Ontario, Ungkapan bahwa logistik pengisi perut dapat menentukan logika berpikir tampaknya bukan
sekedar lelucon saat rasa lapar mulai mengusik konsentrasi. Penelitian membuktikan, segala sesuatu di
dalam perut benar-benar mempengaruhi kerja otak.

Para peneliti dari McMaster University di Kanada membuktikan, berbagai jenis makanan khususnya yang
mengandung probiotik dapat mengubah keseimbangan mikroba alami di dalam perut. Perubahan yang
terjadi pada koloni mikroba berdampak pada produksi hormon dan enzim, sehingga mempengaruhi
otak.

Pengaruhnya pada otak tidak terbatas pada kemampuan berpikir saja, namun kadang-kadang turut
menentukan perilaku dan suasana hati. Dugaan ini cukup berdasar, sebab selama ini para ilmuwan
banyak mengaitkan infeksi bakteri di perut dengan perubahan perilaku menjadi lebih gelisah dan mudah
stres.

Berbagai jenis infeksi yang memicu gangguan perilaku antara lain irritable bowel syndrome atau sindrom
perut sensitif, yang dalam beberapa penelitian banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko autisme. Jadi
bukan hanya genetik saja yang berpengaruh, menurut penelitian tersebut autisme juga bisa dipicu oleh
infeksi bakteri.

Untuk memastikan hubungan antara isi perut dengan perilaku, para ilmuwan di McMaster University
menyuntikkan probiotik untuk mengacaukan keseimbangan mikroba dalam perut tikus. Setelah disuntik,
tikus-tikus itu menjadi gelisah namun kurang waspada terhadap ancaman misalnya ketika ada kucing.

Setelah diteliti, perubahan perilaku tersebut terjadi karena otak tikus berhenti memproduksi senyawa
Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF). Senyawa tersebut merupakan sejenis protein di otak yang
fungsinya mengatur suasana hati termasuk rasa gelisah.
“Sangat masuk akal. Bakteri memainkan peran penting dalam pencernaan dan pencernaan sangat
menentukan produksi berbagai senyawa di otak,” ungkap salah seorang peneliti, Prof Gregor Reid
seperti dikutip dari Huffingtonpost.

Penelitian ini memang tidak menjelaskan lebih detail jenis-jenis makanan yang sering dikonsumsi dan
pengaruhnya pada perilaku, tapi hanya memberikan beberapa contoh. Misalnya karbohidrat dapat
memicu produksi serotonin atau hormon rasa senang, serta cokelat yang bisa merangsang hormon
endorphin yang memberikan perasaan rileks.








Terkadang ada saat (kata Inspirativ)

Terkadang ada saat-saat dalam hidup ketika engkau merindukan seseorang begitu dalam, hingga engkau
ingin mengambilnya dari angan-anganmu, lalu memeluknya erat-erat !

Jangan percaya penglihatan penglihatan dapat menipu.
Jangan percaya kekayaan kekayaan dapat sirna.
Percayalah pada dia yang dapat membuatmu tersenyum. …………. Sebab hanya senyumlah yang
dibutuhkan untuk mengubah hari gelap menjadi terang.
Carilah dia, yang membuat hatimu tersenyum.

Angankan apa yang engkau ingin angankan…
Pergilah kemana engkau ingin pergi…
Jadilah seperti yang engkau kehendaki.
Sebab hidup hanya satu kali dan engkau hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan segala hal
yang engkau ingin lakukan.

Semoga engkau punya cukup kebahagiaan untuk membuatmu tersenyum.
Cukup pencobaan untuk membuatmu kuat.
Cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu manusiawi.
Dan cukup pengharapan untuk menjadikanmu bahagia.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki yang terbaik dari segala sesuatu.
Mereka hanya mengoptimalkan segala sesuatu yang datang dalam perjalanan hidup mereka.
Masa depan yang paling gemilang akan selalu dapat diraih dengan melupakan masa lalu yang kelabu.
Engkau tidak akan dapat maju dalam hidup hingga engkau melepaskan segala kegagalan dan sakit
hatimu.

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka…tetapi, seringkali kita memandang terlalu
lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pintu lain, yang telah terbuka bagi kita.

Ketika engkau dilahirkan, engkau menangis sementara semua orang di sekelilingmu tersenyum. Jalani
hidupmu sedemikian rupa, hingga pada akhirnya engkaulah satu-satunya yang tersenyum sementara
semua orang di sekelilingmu menangis.
Jangan hitung tahun-tahun yang lewat, hitunglah saat-saat yang indah ..

HIDUP TIDAK DIUKUR DENGAN BANYAKNYA NAPAS YANG KITA HIRUP melainkan DENGAN SAAT-SAAT DI
MANA KITA MENARIK NAPAS BAHAGIA.








Ini Akibatnya Jika Orang Depresi Tidak Disembuhkan


Jakarta, Remaja, muda dan orang dewasa, siapa saja bisa menjadi korban depresi. Bila tidak diobati dan
disembuhkan depresi bisa menimbulkan masalah yang serius. Apa saja?

Depresi yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan serius seperti pemutusan hubungan asrama,
keselarasan antarpribadi di tempat kerja, kecanduan alkohol atau obat-obatan dan kecenderungan
bunuh diri hingga menyebabkan kematian.

Secara lengkap, berikut beberapa risiko yang terjadi bila depresi tak ditangani dengan baik, seperti
dilansir Lifemojo.

1. Kesehatan fisik
Penelitian menunjukkan bahwa pasien jantung dengan depresi berat memiliki risiko kematian yang lebih
tinggi dalam beberapa bulan pertama setelah serangan jantung.

Depresi mungkin memiliki dampak serius pada kesehatan jantung Anda karena meningkatkan
peradangan endotel (peradangan dari lapisan tipis sel-sel yang melapisi permukaan bagian dalam
pembuluh darah), yang menyebabkan tekanan pada arteri dan pembuluh darah. Depresi juga
meningkatkan kekakuan trombosit, yang pada gilirannya meningkatkan risiko pembekuan darah dan
serangan jantung.

2. Insomnia dan kelelahan
Depresi juga dapat menyebabkan sulit tidur atau gangguan tidur yang dikenal sebagai insomnia. Hal ini
dapat mengakibatkan kelelahan ekstrem yang menguras energi dan kesulitan dalam konsentrasi dan
pengambilan keputusan.

3. Berat badan turun atau naik
Kondisi depresi yang berat dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan berat badan yang berlebihan.
Gangguan emosional lainnya dapat berupa keputusasaan, iritasi, tidak berdaya dan frustrasi.

4. Kecanduan alkohol dan narkoba
Penyalahgunaan alkohol dan kecanduan obat lebih umum pada orang depresi klinis. Pada gilirannya, ini
membuka jalan bagi serangkaian bahaya kesehatan seperti tremor, mengonsumsi alkohol berlebihan,
ketidakmampuan mempertahankan hubungan, kehilangan memori, mengasihani diri sendiri dan
keengganan untuk berbicara atau berbagi masalah.

5. Penarikan sosial
Depresi dapat menciptakan ketidakseimbangan serotonin, zat kimia penting dalam otak yang
bertanggung jawab untuk membuat orang bahagia dan berjiwa sosial. Ketidakseimbangan ini
menyebabkan penarikan total dari kegiatan sosial seperti menjauhkan diri dari orang lain dan segala
bentuk interaksi sosial seperti bertemu orang, menanggapi telepon, SMS, email bahkan orang yang
mereka cintai.

6. Perilaku berisiko

Orang depresi yang tidak diobati cenderung masuk ke masalah serius dengan cara berhubungan seks
tanpa kondom, mengonsumsi obat palsu, perjudian, rawan kecelakaan karena mengemudi berbahaya.

7. Bunuh diri
Risiko terbesar dari depresi yang tidak diobati adalah bunuh diri. Menurut National Institute of Mental
Health, lebih dari 90 persen orang yang mati karena bunuh diri mengalami depresi dan gangguan mental
lainnya, atau gangguan penyalahgunaan zat.

Terlepas dari konsekuensi yang mengerikan dari depresi yang tidak diobati, lebih dari 80 persen dari
orang yang didiagnosis mengalami depresi dapat berhasil diobati, dengan deteksi dini, intervensi
dan dukungan. Dukungan keluarga dan pengobatan dapat membuat orang yang depresi kembali
melanjutkan kehidupan normal.








6 Cara Tingkatkan Quality Time Bersama Keluarga


Di zaman yang serba sibuk seperti sekarang ini, semakin jarang keluarga yang melakukan aktivitas bersama-sama, bahkan untuk sarapan atau makan malam. Bisa terjadi karena orangtua yang terlalu asyik berkutat dengan pekerjaannya, atau anak-anak yang juga disibukkan dengan sekolah dan aktivitas ekstrakulikuler.

Menemukan waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga memang merupakan tantangan tersendiri. Tapi bukan berarti Anda atau suami tidak bisa mendapatkannya. Berikut ini enam tips untuk meningkatkan quality-time Anda bersama keluarga, seperti dikutip dari She Knows.

1. Pasang Sebuah Kalender
Pasanglah kalender besar di pintu lemari es atau tempat yang sering dilewati dan mudah dilihat seluruh anggota keluarga. Tulis rencana Anda pada kalender tersebut. Misalnya berwisata ke taman hiburan di hari libur, rencana makan malam bersama di resto favorit keluarga atau mengunjungi rumah nenek. Tulis dengan spidol atau marker besar sehingga anggota keluarga bisa melihatnya. Dengan begitu, maka semua orang akan menyesuaikan jadwal kegiatan mereka sehingga Anda dan keluarga bisa berkumpul bersama. Ada baiknya Anda menuliskan sedikit deskripsi acara seperti, ‘menjelajah kepulauan Seribu’ atau ‘Hollycow Steak untuk pesta barbeque minggu depan’ agar lebih menarik.

2. Sarapan Bersama
Apabila keluarga Anda ‘menyebar’ pada malam hari, cobalah bangun lebih awal untuk sarapan bersama. Tidak perlu mempersiapkan makanan yang rumit, cukup sediakan sandwich dengan susu atau sereal dengan jus. Hanya butuh sedikit waktu untuk mempersiapkan ini semua dan Anda bisa berkumpul bersama keluarga untuk sekedar ngobrol maupun bercengkrama. Terlebih lagi, sarapan adalah waktu makan yang paling penting agar bisa beraktivitas secara maksimal.

3. Kurangi Waktu Menonton TV
TV memang hiburan yang cukup populer dan disenangi hampir semua orang. Bahkan menurut survey Nielsen, orang di Amerika bisa menghabiskan 154 jam dalam sebulan untuk menonton TV. Jika ingin lebih dekat dengan keluarga, cobalah kurangi jam menonton TV dan perbanyak waktu untuk mengobrol bersama pasangan maupun anak-anak Anda. Maka ikatan Anda dengan mereka akan terasa lebih dekat.

4. Luangkan Waktu Produktif Bersama-sama
Walaupun cara ini kurang ideal, tapi bisa coba diaplikasikan. Apabila Anda dan pasangan cukup disibukkan dengan pekerjaan sepanjang tahun dan sulit untuk menemukan waktu berkumpul bersama, mengapa tidak mencoba untuk melakukan kegiatan produktif bersama-sama? Misalnya ketika suami harus menemui klien untuk main tennis, Anda bisa membawa anak-anak untuk menonton ayahnya beraksi di lapangan. Atau ketika family gathering di kantor, cobalah untuk meluangkan waktu Anda dan anak-anak untuk pergi bersama ke acara tersebut sehingga Anda sekeluarga tetap bisa produktif bekerja sekaligus berkumpul bersama.

5. Tetapkan Minggu Malam Sebagai Waktu untuk Keluarga
Minggu malam biasanya digunakan semua orang untuk mempersiapkan kegiatan minggu depan. Cobalah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah Anda sebelum Minggu sore, dan beritahu semua anggota keluarga untuk melakukan hal serupa. Sehingga pada Minggu malam, Anda sekeluarga bisa berkumpul untuk sekedar bermain kartu, menonton DVD sambil makan popcorn, atau bercerita tentang kegiatan satu minggu kemarin.

6. Fleksibel dan Spontan
Merencanakan menonton bioskop atau liburan bersama memang terdengar sangat mengasyikkan. Namun bagaimana ketika tiba-tiba seluruh anggota keluarga berkumpul dalam satu hari dan Anda tidak punya rencana apa-apa? Tanap pikir panjang, buatlah kegiatan dadakan. Masak bersama atau makan malam di luar bisa menjadi kegiatan spontan yang menyenangkan. Belum tentu kejadian ini bisa terulang di bulan-bulan berikutnya kan? Maka fleksibilitas Anda sangat diharapkan agar kebersamaan di dalam keluarga tetap terjalin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar