Powered By Blogger

Selasa, 28 Februari 2012

ILMU JIWA

Ternyata Sering Mimpi Buruk Tanda Stres

Pikiran yang tenang bisa membuat tidur kita lebih nyenyak. Semakin lama kita mengabaikan stres, makin berkurang juga kualitas tidur kita. Selain sulit tidur, sering dikejar mimpi buruk juga merupakan akibat dari stres.

Tidur merupakan masa-masa membangun sel-sel kehidupan bagi bayi yang sedang tumbuh pesat. Pada saat tidur tubuh akan mengeluarkan hormon pertumbuhan. Bunga tidur atau mimpi biasanya semakin positif dengan makin dalamnya tidur kita. Dengan demikian ketika kita terbangun tubuh akan terasa lebih segar dan mood lebih baik dari sebelum tidur.

Akan tetapi ketika kita sedang dilanda stres berkepanjangan, tidur pun tak lagi nyenyak karena kita akan sering terbangun. “Proses tidur akan terganggu sehingga mimpi-mimpi buruk lebih sering datang,” kata Rosalind Cartwright, PhD, profesor psikologi dari Rush University Medical Center.

Untuk menyelamatkan diri dari stres, lakukan rileksasi di sela kesibukan dan buatlah prioritas masalah-masalah yang perlu penyelesaikan. Membiasakan diri untuk tidur cukup setiap hari juga bisa menjauhkan kita dari kelelahan dan stres.






Pria Tidak Tahan Pacaran dengan 3 Tipe Wanita Ini

Banyak sikap wanita yang bisa buat pria jatuh hati dan betah menjalin hubungan asmara yang cukup lama. Namun, ada juga sikap-sikap wanita yang buat pria ilfil.
Sekalipun wanita tersebut cantik dan bertubuh seksi, namun jika tidak dibarengi dengan sikap dan perilaku yang tepat maka pria tidak akan tahan berpacaran lama. Seperti dilansir Ezine Articles, berikut ini tiga tipe wanita yang bikin pria tidak betah berlama-lama pacaran dengannya.

Terlalu Sensitif
Wanita yang terlalu sensitif membuat pria merasa serba salah. Tidak bisa menerima kritikan atau lelucon dari pasangan bisa membuat hubungan asmara tidak dapat bertahan lama. Sikap sensitif Anda juga membuat pasangan merasa malas berdekatan dengan Anda.

Terlalu Cemburuan
Cemburu merupakan bumbu dalam suatu hubungan. Namun, jika sudah berlebihan maka membuat jalinan asmara menjadi tidak sehat. Tanda-tanda Anda sudah terlalu cemburuan adalah setiap lima menit sekali mencoba menghubungi si dia serta menanyakan keberadaannya dan sedang bersama siapa. Anda juga sering mengecek ponsel dan akun sosial medianya. Jika ada teman yang menelepon atau memberi komentar di wall Facebook atau Twitternya Anda langsung menanyakannya. Biasanya sikap cemburuan Anda dibarengi dengan perilaku protektif yang sering melarangnya.

Terlalu Matrealistis
Ketidaknyamanan terburuk yang dirasakan pria adalah bila pasangannya terlalu matrealistis. Jika Anda ingin tampil cantik depan pasangan, namun selalu memanfaatkan uang pasangan tentunya Anda tidak akan terlihat cantik oleh pasangan. Membeli sepatu dan baju yang mewah tidaklah buruk, namun ada baiknya tidak bergantung pada pasangan. Sebaiknya buatlah pasangan terkesan dengan kemampuan yang Anda miliki bukan keterkaitan dan ketergantungan Anda dengan uangnya. Sesekali minta dibelikan barang memang wajar, namun jika setiap belanja Anda selalu meminta dibayarkan oleh kekasih maka si dia akan merasa dimanfaatkan oleh Anda.







10 Alasan Cewek Menolak Ciuman


1. Pernah melihatmu mencium orang lain

Ini adalah alasan yang paling bisa diterima, karena pasti akan membuat sakit hati pasangan. Jadi jangan menyalahkannya kalau ia mengucap kata “Putus”.

2. Terganggu aroma tak sedap
Sebelum nge-date pastikan napas dan tubuhmu wangi. Karena ini akan meninggalkan kesan untuk selamanya. Kalau perlu, sediakan permen untuk melancarkan aksimu.

3. Pelit memberi pujian
Jangan pelit memberinya pujian. Ingat setiap orang pasti menginginkan pujian sebagai bentuk penghargaan. Coba ingat-ingat, sudahkah kita memberikan pujian atas ciumannya ?

4. Ciuman pertama yang tak berkesan
Si dia tiba-tiba memutuskan untuk berteman setelah dicium. Pasti sedih, kan ? Ingat, ciuman pertama bisa dibilang penentu sebuah hubungan.

5. Bibir tergigit
Saat berciuman, beberapa orang suka pasangannya menggigit bibirnya. Tapi terkadang tanpa disadari kita mungkin mengunyah bibirnya seperti permen karet. Aduh, please, deh … !

6. Memalingkan wajahnya
Si dia mencium kita, tapi saat kita balas menciumnya, si dia langsung memalingkan wajahnya ? Jangan keburu marah, tapi coba tanyakan dulu apa ada yang salah dengan ciuman kita itu ?

7. Malu atau jaim
Buat sebagian cewek, memulai sebuah ciuman memang hal yang cukup sulit, malu katanya. Kalau memang si dia nggak pernah memulai, kita jangan langsung berkecil hati, mungkin si dia memang tipe pemalu atau sekedar jaim. So, nggak ada salahnya juga, kok, kita cium dia duluan. Toh, kalian sudah menjadi sepasang kekasih, kan ?

8. Waktu dan tempat nggak mendukung
Si dia selalu berusaha menghindar untuk dicium. Mungkin saja hal ini terjadi karena waktu dan tempatnya nggak mendukung. Lebih baik jangan asal nyosor, tapi coba lihat kiri-kanan, apakah aman ?

9. Terlalu terburu-buru
Sebaiknya memang jangan grusa-grusu (buru-buru), ingat … cewek mana pun ingin diperlakukan dengan penuh kelembutan.

10. Awas ciuman itu panas
Jangan terlalu bernafsu, karena bisa jadi – dari pengalaman tersebut – si dia ogah dicium lagi, soalnya nih, siapa yang tahan dengan bekas air liur, plus bau yang kurang sedap pula.

Itulah beberapa alasan yang relevan mengapa cewek tidak mau diajak ciuman,jadi jangan anggap ciuman adalah salah satu perwujudan cinta dan kasih sayang,karena cinta dan kasih sayang








9 Gejala Stres yang Tersembunyi


Hampir semua orang pernah mengalami stres, baik karena pekerjaan, masalah pribadi atau penyebab lain. Ada beberapa tanda atau gejala stres yang seringkali tidak disadari oleh banyak orang.

Berikut ini adalah 9 (sembilan) tanda tersembunyi yang memperlihatkan bahwa Anda sebenarnya sedang dilanda stres dan butuh lebih banyak waktu untuk tenang :

1. Nyeri haid

Perempuan yang mengalami stres cenderung dua kali lebih mungkin mengalami menstruasi yang teramat menyakitkan. Penelitian menduga, stres turut berkontribusi dalam mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.

2. Mulut terasa pegal

Kondisi rahang yang sakit dapat menjadi tanda bahwa Anda sedang mengalami gigi gemeretak (bruxism), yang biasanya terjadi selama tidur dan dapat diperburuk oleh stres, kata Matthew Messina, DDS, penasehat konsumen untuk American Dental Association.

Menggertakkan gigi saat tidur termasuk dalam gangguan dalam tidur, yang juga disebut sleep bruxism. Kebiasaan itu merupakan kebiasaan yang tidak disadari pelakunya. Sampai saat ini, penyebab sleep bruxism ini tidak diketahui secara pasti.

Namun beberapa peneliti mengatakan, orang yang punya kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur biasanya adalah orang sedang stres dan mencari solusi dari masalahnya. Kesimpulan tersebut dihasilkan berdasarakan penelitian terhadap 48 orang yang mengalami sleep bruxism.

3. Mimpi aneh

Efek mimpi biasanya akan memberikan suasana positif saat Anda tidur, sehingga meningkatkan suasana hati (mood) saat Anda terbangun, kata Rosalind Cartwright, PhD, seorang profesor emeritus psikologi di Rush University Medical Center. Akan tetapi, ketika seseorang sedang dilanda stres, mereka akan cenderung lebih sering terbangun sepanjang malam.

4. Pendarahan gusi

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan di Brazil dari 14 studi sebelumnya diketahui bahwa mereka yang sedang stres memiliki risiko lebih tinggi mengidap penyakit periodontal. Peningkatan hormon stres (kortisol) yang berlangsung terus menerus dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan memungkinkan bakteri untuk menyerang gusi, kata para peneliti.

5. Timbul jerawat

Stres dapat meningkatkan peradangan (inflamasi) yang menyebabkan jerawat, kata Gil Yosipovitch, MD, profesor dermatologi klinis di Wake Forest University.

6. Ngidam makanan manis

Kebiasaan mengudap coklat pada sebagian besar perempuan mungkin lebih disebabkan karena faktor stres dan bukan karena perubahan hormon. Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil temuan para ahli dari Universitas Pennsylvania yang melakukan survei kepada para perempuan pra-dan pascamenopause. Hasilnya diketahui bahwa peneliti hanya menemukan sedikit penurunan prevalensi ngemil coklat pasca menopause. Peneliti mengatakan bahwa kondisi ini kemungkinan disebabkan stres, atau faktor lain yang memicu keinginan perempuan untuk ngemil coklat.

7. Kulit gatal

Sebuah studi di Jepang baru-baru ini yang melibatkan lebih dari 2.000 orang menemukan bukti bahwa mereka dengan gatal kronis (dikenal sebagai pruritus) dua kali lebih mungkin mengalami stres. Bahkan para ahli mengungkapkan, perasaan cemas atau tegang juga mungkin dapat memperburuk kondisi peyakit kulit lainnya seperti dermatitis, eksim, dan psoriasis. “Respon stres akan mengaktifkan serabut saraf, sehingga menyebabkan sensasi gatal,” jelas Yosipovitch.

8. Alergi yang parah dari biasanya

Dalam sebuah percobaan tahun 2008, peneliti dari Ohio State University College of Medicine menemukan bahwa penderita alergi mengalami gejala lebih berat setelah mereka menjalani tes kecemasan. Hormon stres dapat merangsang produksi IgE – sebuah protein darah yang dapat menyebabkan reaksi alergi, kata peneliti, Janice Kiecolt-Glaser, PhD.

9. Sakit perut

Kecemasan dan stres bisa menyebabkan sakit perut, bersamaan dengan sakit kepala, sakit punggung, dan insomnia. Sebuah studi yang melibatkan 1.953 pria dan perempuan menemukan bahwa individu yang mengalami stres tiga kali lebih mungkin untuk mengalami sakit perut.

Meski begitu, peneliti mengaku bahwa belum ada hubungan yang secara ilmiah dapat menjelaskan antara stres dan sakit perut. Tetapi satu teori menyatakan bahwa usus memiliki hubungan dengan jalur saraf di otak. Jadi, ketika pikiran bereaksi terhadap stres, usus mengambil sinyal yang sama.








12 Tanda Depresi pada Pria

- Masalah gangguan kesehatan jiwa berupa depresi ternyata banyak dialami orang dewasa. Di Amerika Serikat saja diperkirakan 5 juta orang menderita depresi, sementara di Indonesia angkanya mencapai 11,6 persen atau mencapai satu juta orang.

Depresi klinis, baik pada pria dan wanita, akan menyebabkan rasa sedih berkepanjangan serta kehilangan minat pada aktivitas tertentu. Meski begitu depresi terkadang menimbulkan gejala yang tersamar dan berbeda-beda pada setiap orang.

“Walau gejala yang dikenali untuk mendiagnosa depresi secara garis besar sama, tetapi ada perbedaan gejala pada pasien pria dan wanita,” kata Ian A.Cook, MD, profesor psikiatri dari Universitas California, Los Angeles, AS.

Berikut adalah 12 gejala depresi yang kerap muncul pada pria.

1. Kelelahan Orang yang depresi mengalami berbagai perubahan fisik dan emosional. Mereka bisa mengalami kelelahan, kelambatan dalam gerakan fisik dan bicara, atau proses berpikir. Para ahli juga menemukan pria lebih sering dilaporkan menderita kelelahan dan gejala fisik dari depresi dibandingkan wanita.

2. Kesulitan atau terlalu banyak tidur

Gangguan tidur, seperti insomnia, bangun terlalu pagi, atau justru terlalu banyak tidur, merupakan bagian dari gejala depresi. “Sebagian pasien tidur 12 jam setiap hari dan masih merasa kelelahan. Atau ada juga yang terbangun dari tidur setiap dua jam,” kata Dr.Cook.

3. Sakit perut atau nyeri punggung

Gangguan kesehatan seperti sembelit, diare, atau pun sakit kepala dan nyeri punggung, sering ditemui pada orang-orang yang menderita depresi. Namun, mereka sering tidak menyadari nyeri kronik tersebut adalah gejala gangguan mental.

4. Gampang marah

Bukannya terlihat sedih, pria yang sedang depresi sering menunjukkan sikap mudah marah. “Jika berbicara tentang komponen emosional, biasanya adalah kesedihan dengan perasaan mudah marah,” kata Cook.

5. Sulit berkonsentrasi

Penurunan psikomotor bisa membuat kemampuan pria memproses informasi berkurang. Hal ini tentu mengganggu konsentrasi dan pekerjaan. Menurut Josh Klapow, psikolog klinik, saat depresi kita menjadi lebih lambat dan terus-menerus berpikir negatif sehingga sulit fokus pada satu hal.

6. Sikap bermusuhan

Beberapa pria yang depresi menunjukkan sikap marah, agresif, atau permusuhan, secara nyata. “Pria yang menyadari ada sesuatu yang salah perlu kompensasi dengan menunjukkan bahwa mereka masih kuat atau mampu,” katanya.

7. Stres

Penelitian menunjukkan stres dalam jangka panjang akan menyebabkan perubahan baik pada tubuh atau otak, sehingga bisa memicu depresi. Dengan kata lain, merasa stres bisa menjadi indikator memiliki depresi.

8. Kecemasan

Gejala kecemasan memang lebih sering dialami wanita, tetapi pria yang depresi kerap mengalaminya. Malah, lebih mudah bagi mereka untuk mengungkapkan kecemasannya dibanding perasaan sedih.

9. Kecanduan

Kecanduan pada zat tertentu, terutama alkohol, banyak dialami pria yang depresi. “Ini bisa terjadi pada pria dan wanita. Namun memakai narkoba atau alkohol untuk menutupi perasaannya adalah strategi yang banyak dipakai pria,” kata Cook.

10. Disfungsi seksual

Depresi adalah alasan umum pada berkurangnya libido atau kegagalan ereksi.

11. Kebimbangan

Adalah wajar jika suatu saat kita merasa bimbang untuk membuat keputusan. Tetapi depresi bisa membuat kemampuan kita dalam memutuskan menjadi lambat. Sayangnya gejala ini sering tidak sadari.

12. Pikiran bunuh diri

Wanita memang lebih sering berpikir bunuh diri, tetapi pria empat kali lebih berhasil saat memutuskan bunuh diri. Alasannya adalah pria cenderung tidak ragu saat memakai senjata, termasuk untuk melukai dirinya. Menurut dokter, pria berusia lanjut adalah kelompok yang paling beresiko melakukan bunuh diri.







Tips Menata Emosi Agar Tetap Sehat

Pernah merasa emosi Anda naik turun seperti roller coaster? Hidup memang bisa membuat emosi Anda berubah-ubah. Jika Anda tidak bisa mengatasi emosi itu, Andalah yang akan menjadi korban emosi Anda sendiri. Atasilah emosi dengan tepat.
Hal-hal positif dan negatif memang datang silih bergantian dalam hidup. Terkadang kita terlalu egois karena ingin semua hal berjalan positif, atau kita tidak sabar menunggu kapan datangnya hal positif setelah terjebak lama dalam hal negatif.

Jika Anda merasa emosi Anda kurang stabil saat ini, cobalah 5 strategi mengontrol emosi berikut, seperti dikutip dari Health.

1. Biarkan Keluar
Mengeluarkan emosi terkadang harus dilakukan. ‘Membotolkan’ perasaan sedih atau marah dapat menguras energi dan mengganggu pikiran Anda.

Memendam emosi yang tidak baik dapat merusak diri sendiri dan hubungan dengan kekasih, teman atau keluarga. Biarkan orang lain tahu ketika sesuatu mengganggu pikiran Anda.

Jika Anda termasuk orang yang sulit mencurahkan perasaan melalui kata-kata, cobalah menuangkannya dalam sebuah buku harian. Dengan begitu, Anda akan merasa lega karena ruang di hati Anda sudah tidak disesaki lagi dengan emosi yang mengganjal.

2. Berhitung Hingga Sepuluh
Kekuatan emosi sangatlah besar dan dapat muncul kapan saja dan dimana saja. Di tempat kerja, pusat perbelanjaan, ketika bersama teman atau ketika makan malam bersama kekasih.

Ketika Anda sedang merasa dalam situasi yang penuh gejolak emosi, cobalah berhitung hingga sepuluh sebelum Anda mengatakan sesuatu.

Hal ini memungkinkan Anda untuk lebih tenang, mengatasi situasi dan berpikir tentang efek positif dan negatif yang akan terjadi jika Anda bereaksi atau berkomentar lebih lanjut.

3. Bagi Tugas Dalam Porsi Kecil
Terkadang emosi datang karena beban atau tugas yang Anda kerjakan terlalu berat. Jika hal itu pemicunya, cobalah membagi pekerjaan itu dalam porsi kecil.

Hilangkan pikiran bahwa Anda mempunyai setumpuk pekerjaan yang tidak mungkin Anda selesaikan dengan cepat. Buatlah ‘segunung’ pekerjaan itu menjadi beberapa ‘gunung’ kecil, dan cobalah membuat target untuk setiap ‘gunung’ itu.

Meminta pertolongan seseorang juga tidak ada salahnya. Jangan hanya karena ingin dianggap mandiri dan pekerja keras, Anda banting tulang sendirian. Jika memang kemampuan Anda terbatas, berbagilah kelemahan adalah cara efektif mencegah depresi.

4. Bicara Pada Diri Sendiri
Emosi tidak bisa ditebak, satu menit Anda merasa baik-baik saja, setelahnya Anda tiba-tiba lesu dan tidak bersemangat. Beberapa hal mungkin tidak berjalan seperti apa yang diharapkan, Anda pun merasa dunia seakan-akan gelap.

Sebelum masuk terlalu jauh dalam kegelapan itu, bicaralah pada diri sendiri. Tanyakan apa yang dapat Anda pelajari dari situasi tersebut dan bagaimana Anda dapat membuat hal itu menjadi tantangan untuk lebih maju lagi ke depannya.

5. Penuhilah Kebutuhan Dasar
Pernahkah Anda merasa terkadang emosi tidak adil? Mereka tiba-tiba datang begitu saja ketika Anda sedang sibuk-sibuknya atau memegang sebuah tanggung jawab. Tapi itulah emosi, tidak bisa disangka-sangka datangnya.

Untuk itu, pastikan Anda memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu, seperti mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang banyak, tidur dan istirahat yang cukup serta jangan lupa berolahraga.

Jika Anda sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar itu, Anda pun bisa merasa lebih tenang dan tidak mudah terbawa emosi karena tubuh kita adalah satu kesatuan antara fisik dan emosi. Jika kebutuhan fisik terpenuhi, emosi pun bisa diatasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar