Powered By Blogger

Rabu, 11 Januari 2012

MOTIVASI ALA PAK MARIO

Bawang Bombay kehidupan

“Siapakah orang yang paling penting dalam kehidupan Anda?” Pengajar pun meminta bantuan seorang peserta maju ke depan kelas, dan mulai melakukan permainan itu.

“Silakan tulis 20 nama yang paling dekat dengan kehidupan Anda saat ini”

Peserta perempuan itu pun menuliskan 20 nama di papan tulis. Ada nama tetangga, teman sekantor, saudara, orang-orang terkasih dan lainnya. Kemudian pengajar itu menyilakan memilih, dengan mencoret satu nama yang dianggap tidak penting. Lalu siswi itu mencoret satu nama, tetangganya.

Selanjutnya pengajar itu menyilakan lagi siswinya mencoret satu nama yang tersisa, dan siswi itu pun melakukannya, sekarang ia mencoret nama teman sekantornya. Begitu seterusnya.

Sampai pada akhirnya di papan tulis hanya tersisa 3 nama. Nama orang tuanya, nama suami serta nama anaknya. Di dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi. Semua peserta pelatihan mengalihkan pandangan ke pengajar. Menebak-nebak apa yang selanjutnya akan dikatakan oleh pengajar itu. Ataukah, selesai sudah tak ada lagi yang harus di pilih.

Namun dikeheningan kelas sang pengajar berkata: “Coret satu lagi!”

Dengan perlahan dan agak ragu siswi itu mengambil spidol dan mencoret satu nama. Nama orang tuanya.

“Silakan coret satu lagi!”

Tampak siswi itu larut dalam permainan ini. Ia gelisah. Ia mengangkat spidolnya tinggi-tinggi dan mencoret nama yang teratas dia tulis sebelumnya. Nama anaknya. Seketika itu pun pecah isak tangis di kelas.

Setelah suasana sedikit tenang, pengajar itu lalu bertanya:

“Orang terkasih Anda bukan orang tua dan anak Anda? Orang tua yang melahirkan dan membesarkan Anda. Anda yang melahirkan anak. Sedang suami bisa dicari lagi. Mengapa Anda memilih sosok suami sebagai orang yang paling penting dan sulit dipisahkan?”

Semua mata tertuju pada siswi yang masih berada di depan kelas. Menunggu apa yang hendak dikatakannya. “Waktu akan berlalu, orang tua akan pergi meninggalkan saya. Anak pun demikian. Jika ia telah dewasa dan menikah, ia akan meninggalkan saya juga. Yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya.”

Kehidupan itu bagaikan bawang bombay. Ketika di kupas selapis demi selapis, akan habis. Dan adakalanya kita dibuat menangis.

Bagi sahabat yang sudah memiliki pasangan hidup (suami/istri), tanpa mengurangi rasa sayang kepada orang-orang terdekat lainnya – semoga pasangan hidup kita tetap menjadi pasangan sejati, yang hanya kematian yang bisa memisahkan.






Jangan berkata “tidak” sebelum Anda pernah mencobanya

Seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?”

“Ha?,” kata jam terperanjat, “Mana sanggup saya?”

“Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?”

“Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” jawab jam penuh keraguan.

“Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?”

“Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu” tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam. “Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?”

“Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!” kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun.
Jangan berkata “tidak” sebelum Anda pernah mencobanya









Mario Teguh Golden Ways 25 Oktober 2009: Dibalik Kesulitan, Ada Kemudahan

resume dari acara Mario Teguh Golden Ways MetroTV, edisi 25 Oktober 2009, dengan Topik “Dibalik Kesulitan, Ada Kemudahan”. Episode MTGW kali ini adalah episode khusus liputan Pak Mario Teguh bersama team dari Padang. Sebuah episode yang dikemas untuk mendapatkan cerita dan cuplikan dari kekuatan dan ketabahan yang dengan prima dicontohkan oleh saudara-saudara terkasih kita di Padang dan sekitarnya. Berikut resume lengkap yang bisa kami catat:

Tidak mungkin Tuhan menaruh kita dalam keadaan sulit tanpa sebuah rencana untuk lebih memuliakan kehidupan kita.

Tidak ada sesuatu itu terjadi kecuali atas ijin Tuhan. Kalau sesuatu itu terjadi berarti ada maksud tertentu di balik kejadian itu.

Orang itu tidak mungkin ditaruh dalam suatu keadaan dimana dia tidak mampu menyelesaikannya. Berarti orang yang ditaruh dalam keadaan sulit itu adalah orang hebat. Tidak mungkin orang biasa akan bisa tahan dalam keadaan sulit yang melebihi kemampuannya.

Bukan yang terjadi kepada kita yang menghebatkan atau menghancurkan kehidupan kita, tetapi yang kita lakukan karena yang terjadi. Sesuatu yang terjadi, itu tidak lebih penting daripada yang kita lakukan karena kejadian itu. Musibah yang sama bisa kena kepada dua kaum, tetapi kaum yang lebih kuat akan cepat bangkit.

Cukupkan mengeluh, bantu yang perlu dibantu. Orang yang hebat itu adalah orang yang sedih tetapi dia berusaha membahagiakan orang lain.

Orang-orang yang kena musibah seperti di Padang adalah orang-orang yang bangga, orang-orang yang kuat, yang menatap masa depan dengan tegap, tidak terhalangi oleh puing yang ada dihapan mereka. Mereka melihat masa depan sebegai masa yang dimenangkan,dengan cara berjalan gagah diatas puing-puing itu.

Dalam ilmu kepemimpinan, orang-orang yang bisa bertindak yang sangat mendahulukan kepentingan orang lain, itu bisa diberikan tugas-tugas besar. Karena semua tugas itu yang penting tindakannya, bukan merencanakan keberhasilan di alam tindakan.

Dengan adanya bencana, mungkin saja kita diingatkan untuk lebih saling menyayangi sesama. Sangatlah tidak bijak kalau ada yang mengatakan, bencana ini diakibatkan karena pemimpinannya korup atau pemimpinnya tidak amanah. Tidak mungkin orang yang tidak mengerti apa-apa dia dihukum karena ketidak-jujuran orang lain.

Tidak mudah untuk menerima kehidupan yang dicabik, yang berubah dalam waktu yang cepat seperti gempa di Padang. Tetapi memang bencana tidak mungkin dikenakan kepada kaum yang tidak kuat, hanya kepada saudara-saudara kita yang sekuat itu. Bukan besarnya bencana yang akan mengubah kehidupan, tetapi besarnya kesungguhan untuk menjadikan kehidupan ini besar.

Hidup kita ini hanya sementara, hidup kita yang sebentar didunia ini, akan sangat menetukan kualitas kehidapan yang abadi di akhirat nanti. Maka jangan sepelekan kualitas hidup didunia.

Bukan yang terjadi kepada kita yang menentukan kualitas hidup kita, tetapi apa yang kita lakukan karena yang terjadi itu. Dan saudara-saudara kita di Padang itu menunjukan kualitas hidup yang mengagumkan.

Berhati-hatilah dengan semua kehudipan duniawi yang ada disekitar kita yang sering kita sepelekan, kehidupan surga itu dimulai disini, menjadi pribadi yang penyayang dan pengasih. Jika dunianya baik, maka akhiratnya niscaya akan baik. Jika Tuhan menginginkan kita menjadi manusia yang bermanfaat, itu berarti bermanfaat selama hidup.

Maka ajakannya yuk.. kita saling menyayangi, lihat setiap orang itu sama indahnya. Kalau kita melihat sebuah virus, kita tidak akan mampu untuk membedakan yang cantik dan yang tidak. Begitupun kita dimata Tuhan, juga terlalu kecil untuk dibedakan berdasarkan paras dan bentuk kejadiannya. Kalau kita ingin mempunyai pandangan seperti yang diharapkan Tuhan, lihatlah semua orang dengan penuh kasih sayang.

Jangan pernah puas dengan baik, kalau lebih baik itu masih mungkin. Kita itu sering mencukupkan baik, padahal belum tentu baik. Sikap yang belum puas dengan hanya baik saja, ini melatih mental supaya tidak menyesuaikan diri dengan yang kurang.

Karena kurang-pun kalau kita sudah biasa akan seperti baik. Maka jadilah orang yang menuntut yang lebih baik dan mengupayakan yang lebih baik.

Kita itu tidak mungkin selalu mendapatkan perhatian sesuai yang kita minta. Maka jadilah orang yang mau tidak mau didahulukan dalam setiap hal. Maka urutan karir itu ada tiga:
- Melakukan yang bisa dilakukan orang lain
- Bisa melakukan yang sulit dilakukan orang lain
- Mampu melakukan yang tidak mungkin dilakukan orang lain

Kita tidak mungkin bisa melakukan yang tidak mungkin dilakukan orang lain, kalau tidak memulai dengan melakukan yang sama. Kemudian kita berusaha melakukan yang sulit dilakukan orang lain, dan tahu-tahu kita bisa melakukan yang tidak mungkin dilakukan orang lain, dan hebatnya lagi kita melakukannya dengan mudah.

Orang yang kuat adalah orang yang dimana ada waktu untuk bersedih, tetapi ada waktu untuk membuktikan bahwa ia bisa menjadi lebih kuat daripada yang dicobakan kepadanya.

Bagaimana sikap kita terhadap isyu yang kebenarannnya masih diragukan, seperti akan terjadinya bencana dsb?. Kalau Anda tahu bahwa berita itu hanya isyu, mengapa Anda mengijinkannya untuk mengganggu tidur anda?. Kalau Anda tahu bahwa itu tidak benar, mengapa Anda menjadi tidak bahagia karena itu?. Jadilah pribadi yang mencontohkan kekuatan diatas semua isyu.

Kita semua tidak bisa menghindari masalah, bahkan sebagian dari kita hidup diatas masalah. Tetapi kehidupan ini dibangun keberhasilannya bukan karena bebas dari maslah, tetapi masalah apapun yang kita hadapi, kita tetap mengapung diatasnya. Seperti halnya sebuah kapal diatas air, mereka lebih berat dari air, tetapi mereka tetap mengapung.

Kita tidak lebih kuat dari gempa, tidak lebih kuat dari badai, tidak lebih kuat dari topan, tetapi kita diberikan pikiran, kecerdasan, kesungguhan, dan tenaga untuk membangun kehidupan yang lebih baik.

Pelajaran paling penting yang bisa kita lihat di Padang adalah apabila kita bersaudara dan mensaudarakan diri. Tidak ada penderitaan yang terlalu besar, karena semua orang yang ada disekitar kita, bahkan yang bukan saudara-pun menjadi saudara, saat terjadinya musibah atau bencana.

Maka baik-lah kepada orang di sekitar, mudahkanlah hubungan yang baik, mudahkanlah pengertian yang baik, agar saat kita terkena musibah walaupun kita tidak berharap, kita tetap menjadi pribadi yang tetap bersama-sama membangun kehidupan yang kuat.

Majukanlah diri Anda sebagai saudara bagi orang lain, dekatkan-lah diri Anda sebagai saudara bagi orang lain. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Demikian resume dari acara Mario Teguh Golden Ways dengan Topik “Dibalik Kesulitan, Ada Kemudahan”. Jika sekiranya didapati kekurangan – suatu kebahagiaan bagi kami, apabila sahabat sekalian berkenan mengoreksi serta menyempurnakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar