Powered By Blogger

Rabu, 11 Januari 2012

MOTIVASI ALA PAK MARIO

Saya Tidak Tahu



Saya tidak tahu“. Diperlukan rasa percaya diri dan kecerdasan extra untuk mengakui ketidaktahuan anda. Dan saat anda melakukannya, anda sedang dalam proses mempelajari jawaban sesungguhnya.

Seringkali, karena alasan kebanggaan dan mencegah rasa tidak aman, kita mengatakan tahu, padahal kita tidak tahu. Lewat cara ini, kita telah menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar lebih lanjut. Percayalah, tidak ada salahnya anda tidak mengetahui suatu hal.

Bagian penting dari kebijaksanaan adalah mengetahui batas pengetahuan anda. Mengetahui apa yang anda tahu dan apa yang anda tidak tahu. Orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang tahu dan mengerti, bahwa tak semua pertanyaan dapat ia jawab. Orang yang benar-benar cerdas, adalah orang yang mau bertanya, mau belajar, mau bertumbuh.

Gunakan pengetahuan yang anda miliki, dan miliki pengetahuan yang anda perlukan. Itu adalah jalan terbaik yang dapat anda tempuh










Mengasah diri


Penebang mengasah kapaknya. Pemburu mengencangkan busurnya. Penulis meraut pensilnya. Mereka harus memperbarui peralatan-nya. Ini adalah prinsip sederhana tentang produktivitas.

Tak banyak pohon yang bisa ditebang oleh kapak yang tumpul dan aus. Tak ada buruan yang mampu ditaklukkan oleh busur yang renta. Tak sebuah kata bisa tertulis dari pensil yang patah. Maka, apa yang harus anda asah agar tetap meraih kehidupan pribadi dan karier yang penuh dan berlimpah?

Anda memiliki sesosok tubuh yang pasti renta terkikis usia. Juga kecerdasan yang segera tak banyak berarti tertinggal kemajuan jaman. Serta sekepal hati nurani yang mudah diburamkan oleh debu-debu dunia.

Maka, tiada yang patut kita rawat selain tubuh agar senantiasa menjadi rumah yang nyaman bagi jiwa. Tiada yang perlu kita asah selain pikiran dan ketrampilan agar selalu dapat digunakan untuk membuka pintu kemakmuran. Serta, tiada yang harus kita pertajam selain hati nurani yang memungkinkan kita mendengar nyanyian kebahagiaan hidup ini.








Berani itu ajaib


resume dari acara Mario Teguh Golden Ways MetroTV, edisi 6 September 2009, dengan Topik “Berani Itu Ajaib”. Sebetulnya tidak ada kekuatan di luar diri ini yang bisa menghalangi keputusan hati kita untuk pindah dan memasuki ruang baru yang lebih baik; tetapi … walaupun penting dan harus – kita masih saja berkutat dalam keraguan. Berikut adalah resume lengkap yang bisa kami catat:

Pribadi Rasul adalah sosok pribadi yang sangat mulia, yang sangat lengkap sebagai pemuka agama yang baik dan sangat pengasih, tetapi Beliau juga seorang pebisnis tulen yang berhasil. Beliau juga seorang prajurit dan panglima yang gagah berani, yang berhasil menaklukan daratan Eropa pada saat itu.

Untuk itu jangan campur adukan kasih sayang dengan kelemahan. Karena keberanian itu adalah milik orang yang sangat beriman. Karena seseorang yang percaya pada hukum kebaikan, lalu tidak bertindak adalah orang yang mengabaikan perintah dan janji Tuhan.

Topik “Berani Itu Ajaib” agar setiap pribadi dari kita betul-betul tumbuh menjadi pribadi sebagaimana direncanakan oleh Tuhan. Banyak sekali orang sekarang yang sedang mengeluh dalam kehidupannya yang sebetulnya adalah orang-orang yang bertindak kurang berani didalam kehidupan ini. Semakin kita berani semakin baik kehidupan kita, dan semakin kita mengakhirkan keberanian, semakin kita terakhir dalam kehidupan kita.

Hidup kita hanya satu kali, tidak terlalu panjang tetapi sangat penting dan terlalu penting untuk dicoba-coba dalam keraguan dan penundaan. Hidup yang tidak dihidupi dengan berani tidak pantas untuk ada. Karena Tuhan mempunyai rencana-rencana mulia yang bisa dicapai kalau kita ikhlas menyerahkan hal-hal yang tidak pasti dan yang tidak bisa kita lakukan kepada Tuhan.

Mereka yang hanya mau memulai jika setelah pasti, tidak membutuhkan Tuhan. Karena kita ingin mencapai yang lebih besar, yang tidak pasti, karena masa depan adalah isinya ketidak-pastian, maka sangat membutuhkan Tuhan. Dan dia melakukan yang bisa dilakukannya, dan menyerahkan yang hanya bisa dilakukan Tuhan. Kalau tidak sekarang mau kapan lagi, dan kalau tidak anda sendiri yang melakukan, siapa lagi.

Orang berani adalah orang melakukan yang meskipun. Orang biasa melakukan yang berani dilakukan kebanyakan orang, tetapi orang berani disebut berani karena dia melakukan yang ditakutinya.

Keindahan keberhasilan adalah melakukan sesuatu yang tadinya dikatakan tidak mungkin oleh orang lain.

Orang yang masuk dalam suatu keadaan yang membutuhkan keajaiban untuk selamat, dia menyaksikan keajaiban. Sehingga kalau orang mau melihat keajaiban, maka harus berani. Karena keajaiban itu adalah tidak lebih dan tidak kurang adalah campur tangan Tuhan. Akhir dari upaya terbaik kita adalah awal dari campur tangan Tuhan.

Banyak orang yang upaya terburuknya saja belum dimulai, sudah pasrah. Ia tidak akan pernah melihat keajaiban, ia hanya akan menua, menjadi lemah, melakukan yang dilakukan anak muda.

Sepasukan domba yang dipimpin oleh seekor singa, akan mengintimidasi sepasukan singa yang dipimpin domba. Itu sebabnya tidak dibutuhkan pasukan domba yang besar untuk mengintimidasi pasukan singa yang besar, kalau pemimpinnya kurang berani. Maka siapaun yang duduk dalam posisi kepemimpinan, belajarlah dari situ.

Tuhan berjanji, bahwa Tuhan tidak akan memberikan masalah melebihi kemampuan hamba-Nya. Jadi orang itu ditentukan ukurannya oleh ukuran masalah yang dihadapainya. Semakin besar masalahnya, maka semakin besar orang itu. Untuk itu ujilah berapa besar kemungkinan yang bisa kita masuki, melalui memasuki masalah yang lebih besar, dan itu hanya mungkin dilakukan kalau kita bertindak berani. Terlepas apakah kita takut atau berani, bertindaklah berani.

Apakah kita korban dari kelahiran, ataukah pemenang karena keputusan kita sendiri?, jangan yang dikatakan orang membatasi yang mungkin kita capai.

Tidak ada jaminan orang yang berani itu berhasil, karena disamping berani juga ada tuntunan-tuntunan lain yang disebut kebaikan. Orang yang berani dalam kebaikan akan lebih mudah berhasil.

Ada dua komponen pembentuk kebaikan, yaitu benar dan santun. Orang benar tapi tidak santun akan merusak hormatnya orang kepada kebenaran. Orang santun tetapi tidak benar seperti semua penipu. Jadi kalau berani, beranilah dalam kebaikan, karena itu dua jalan yang jadi satu yaitu kebenaran dan penghormatan yang tinggi kepada orang lain.

Seorang petarung dinilai dari ukuran yang dipertarungkan. Ada orang yang marah kalau disinggung masalah pribadi, tetapi ia tidak marah kalau perusahaannya ditipu atau dikorupsi. Pikirkan yang besar, lakukan yang kecil-kecil dengan kesungguhan besar, tahu-tahu kita melakukan sesuatu yang besar.

Kekayaan, kenikmatan, uang memliki kekuatan untuk membiasa. Semua kualitas akan membiasa, itu sebabnya tumbuhlah.

Berani itu adalah sebuah tindakan logis, yang tidak logis tetapi kemudian terbukti logis. Logisnya dia beriman dan percaya, dia melakukan yang bisa dilakukan agar Tuhan melakukan yang tidak bisa dilakukannya. Semua orang yang meragukan anda akan tetap memuji anda saat anda berhasil.

Berani itu harus dilakukan setiap saat, karena saat adalah pembentuk kehidupan. Hidup itu lebih berat daripada mati, karena berani mati itu tidak terlalu terhomrat. Tetapi berani hidup dengan sepenuhnya, membuat harapan orang-orang terkasih terpenuhi. Jadilah pribadi yang berani sepanjang hidup, karena berani hidup itu lebih mulia.

Jalan-jalan keberanian adalah jalan kepemimpinan, tidak ada orang bisa menyebut dirinya, apabila dia tidak membakatkan dirinya dalam jalan keberanian. Alasan mengapa dia didepan karena dia pembuka jalan, itu sebabnya mengalami ketidak-pastian lebih dahulu daripada orang lain.

Sebagai pempimpin juga harus berada di yang paling belakang, sifat dibelakang ini bukan lagi kebranian, tetapi kasih sanyang untuk memastikan yang dibelakang tidak ada lagi yang tertinggal.

Seorang pemimmpin dimasa damai, belum tentu sesuai untuk memimpin dimasa perang. Seorang pemimpin yang cemerlang dimasa perang belum tentu sesuai dimasa damai. Sehingga seutuh-utuhnya pemimpin adalah yang membangun kedamaian dalam masa apapun.

Tidak ada putus harapan yang tidak memutuskan harapan kepada Tuhan. Semua orang putus harapan itu adalah memutuskan harapan kepada Tuhan, membatalkan sifat Beliau yang Maha Merahmati.

Jadi seorang yang berani tidak pernah putus harapan, karena satu tidak boleh berharap kepada orang, dia hanya berharap kepada Tuhan, dan menjadikan keberaniannya sebagai cara untuk menembus dinding yang disebut rasa takut. Rasa takut adalah pemisah antara anda dan kehidupan yang lebih baik.

Berketetapanlah dalam memutuskan dan setelah memutuskan berketetapanlah. Jadi orang yang ragu-ragu dalam hidupnya, ambillah salah satu, dan lakukan. Kalau itu tidak boleh maka akan digagalkan Tuhan, kalau itu benar maka anda akan dibuat mulia disitu.

Keberanian itu adalah pemaksimal kemungkinan, yang menjadikan kemungkinan itu menjadi kenyataan adalah keberanian, bukan kemampuan. Organisasi itu dibangun, supaya kurangnya kemampuan diatas bisa diisi dengan yang dibawah, tetapi keberanian diatas tidak boleh diwakilkan kepada siapapun. Karena seorang pemimpin mempunyai tugas untuk memutuskan yang tidak bisa diwakilkannya.

Sehingga kalau keberanian adalah pemaksimal kemungkinan, maka kurangnya keberanian adalah perusak semua kualitas. Kualitas apapun, jika diberikan pada orang yang kurang berani, hanya akan menjadi mesin indah yang tidak digunakan.

Maka kesimpulannya orang yang kurang berani, kurang berguna baik sebagai kepala keluarga, pemimpin di perusahaan ataupun pemimpin apapun.

Keterdesakan itu bisa dibuat artifisial(dibuat sendiri), batasi target dalam umur, batasi sampai anak/orang tua usia berapa dll. Sehingga anda secara artifisial terdesak dan mengupayakan dengan keberanian lebih.

Perhatikan apa saja yang paling anda takuti, yang mencegah anda menjadi pribadi yang cemerlang itu, lalu lakukan persis yang anda takuti itu. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Demikian resume dari acara Mario Teguh Golden Ways dengan Topik “Berani itu Ajaib”. Jika sekiranya didapati kekurangan, suatu kebahagiaan bagi kami, apabila sahabat sekalian berkenan mengoreksi serta menyempurnakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar