Powered By Blogger

Jumat, 13 Januari 2012

MOTIVASI ALA PAK MARIO

Mario Teguh Golden Ways 5 Juli 2009: Karir Beracun


resume dari acara yang memberikan banyak inspirasi, Mario Teguh Golden Ways MetroTV, edisi 5 Juli 2009, dengan Topik “Karir Beracun“. Tanpa kita sadari, tidak sedikit di antara kita sedang bekerja keras dalam sebuah karir yang tidak akan menyejahterakan, membahagiakan, atau mencemerlangkan. Tetapi mereka tidak berdaya untuk melakukan perubahan, dan hampir pasrah untuk menua tanpa menjadi lebih mampu. Berikut resume lengkap-nya yang berhasil kami catat:

Apakah ada ikan yang aman untuk dikonsumsi, jika ia lama hidup dalam air yang beracun?

Tanpa kita sadari, tidak sedikit di antara kita sedang bekerja keras dalam sebuah karir yang tidak akan menyejahterakan, membahagiakan, atau mencemerlangkan. Tetapi mereka tidak berdaya untuk melakukan perubahan, dan hampir pasrah untuk menua tanpa menjadi lebih mampu.

Banyak orang yang ketika bangun tidur, ingin segera tidur kembali, waktu berangkat sudah rindu untuk pulang. Waktu bekerja kesigapannya untuk istirahat, waktu pulang untuk melupakan pekerjaannya.

Berapa banyak orang marah atas rendahnya penghormatan, marah tentang rendahnya pangkat dan gaji. Tetapi berapa banyak orang yang sedang menyesuaikan dengan keadaan yang tidak baik itu?.

Dari pribadi yang diperlakukan kurang kalau kita tidak berhati-hati, akan menjadi pantas untuk mendapatkan perlakuan itu. Mengeluh, menghindari pekerjaan,menyerahkan tanggung jawab pada orang lain, hitung-hitungan dalam pekerjaan sehingga akhirnya dia terkena racun dari karir-nya.

Pastikan kita tidak pantas dari keadaan-keadaan itu, dan tahu cara-cara keluar dari keadaan tersebut.

Jalan keluar terbaik dari keadaan sulit adalah peningkatan standar, kalau standard anda tinggi, anda akan semakin kuat menolak sesuatu yang tidak pantas bagi anda.

Orang yang menuntut yang terbaik, akan mendapatkan yang terbaik. Orang yang tidak menuntut apapun, akan dapat apa adanya.

Jadi cara terbaik untuk keluar dari keadaan sulit, bukan menurunkan standard tetapi menaikan standard kita. Sehingga semakin tidak pantas kita, semakin marah dengan keadaan itu, maka semakin bersungguh-sungguh untuk keluar dari keadaan itu.

Kalau kita bekerja di suatu tempat, jangan pernah anda melhat bahwa keseluruhan pengenalan dan imbalan dari pekerjaan anda hanya datang dari tempat ini. Karena perusahaan tempat anda bekerja adalah sementara, atasan anda sementara, produk yang anda jual sementara, lalu kenapa anda mem-permanenkan diri di tempat yang sebetulnya sementara?.

Jadi dimanapun anda, jadilah pribadi yang diperlakukan baik, dibayar baik, dihormati baik dimanapun anda berada.

Jangan jadikan tempat, menjadi pembatas peningkatan kualitas diri anda. Jangan jadikan atasan yang tidak baik sebagai penghambat upaya anda jadi orang hebat. Jadilah orang hebat,karena anda ingin dikenali seumur hidup anda yang bukan hanya disitu.

Tugas anda kepada atasan anda adalah MENGABDI,tidak peduli atasan anda tidak lebih baik bagi anda, tugas anda adalah mengabdi dan menjadikannya lebih baik dari orang lain.

Mengabdilah, jadikan atasan anda itu baik, sehingga dia tidak hanya menjadi pemimpin yang baik bagi kita, tetapi juga bagi orang lain. Dan perilaku membesarkan pemimpin seperti itu, menjadikan kita diperhatikan oleh pemimpin-pemimpin besar yang membutuhkan penasehat.

Tidak ada durian jatuh di tempat yang tidak ada pohon durian. Sebagian orang dalam berkarir berharap ada durian jatuh, padahal didalam karir-nya tidak ada durian.

Tidak ada teknik, pengelolaan atau kecerdasan mental yang membantu orang di karir yang salah. Sehingga satu-satunya jalan keluar adalah ketegasan, untuk mengalihkan kompetensi pribadinya dan kompetensi profesionalnya ke tempat yang mereka bisa dihargai.

Dalam edisi Golden Ways kali ini ada sesi yang disebut Machine Gun yaitu audiens memberikan sejumlah pertanyaan secara cepat dan beruntun, dan Pak Mario menjawab-nya secara cepat dan padat, berikut petikannya:

T: Tida setuju dengan karir beracun, karena semakin lama dia akan semakin tahan dengan racun-nya.
MT: Ada orang yang bertahan di tempat yang beracun karena dia merasa bisa menyerap dan menyesuaikan diri, pada saat sudah sesuai, dia tampil seperti yang sudah keracunan.

T: Kurang sepakat dengan karir beracun, karena kalau kita orang yang super, tidak perlu keluar, tapi dunia yang akan membawa kita keluar dari tempat itu.
MT: Masalahnya dalam abad marketing orang yang tidak tampil, tidak akan dikenal. Anda bersaing dengan orang2 yang agresif tampil, lalu mengapa ada orang2 super yang menenggelamkan dirinya di tempat yang tida menghargai dirinya?

T: Saya tidak yakin bisa sukses bila saya tidak mengikuti alur dari perjalanan itu.
MT: Kalau ada orang tidak meyakini satu jalur cara karena dia sudah mempunyai jalur sendiri, pertanyaannya sudah jadi apa dia sekarang?. Kalau dia belum jadi apa2, dia tidak boleh sombong dengan cara-caranya, dan mulai sekarang ikhlaskan diri anda dengan muali mencari cara2 baru.
T: Tidak setuju degan karir beracun, karena dalam segmen lain, pak mario mengajarkan untuk serius dalam bekerja.
MT: Serius untuk bekerja, termasuk tidak menempa timah untuk dijadikan pedang. Sebagian akrir adalah bahan yang tidak bisa dibangun untuk menjadikan kita menjadi profesional yang hebat. Pilih tempat berkembang yang baik, karena seperti tanaman yang baik akan butuh POT yang membesarkannya.

T: Bagaimana kalau racunnya lebih banyak dari kemampuan yang kita punya.
MT: Good, lalu siapa yang menyuruh anda bermain berlama-lama didalam racun?, sudah jelas2 tempat itu tidak baik, anda punya hak untuk meinggalkan tempat itu. Tolong anda ingat, semakin anda lama di tempat seperti itu semakin anda menajadi pantas diperlakukan tidak baik.

T: Pak Mario pernah mengatakan, kita hanya ikan kecil yang berada di kolam besar, jika begitu saya tidak setuju dengan pernayataan itu.
MT: Betul, karena sekarang kita masih kecil, kalau sudah besar kita akan sadar semua ikan besar belajar dari tempat-tempat yang besar, dikelola ikan-ikan yang besar, lalu dia tumbuh dan membesarkan kolam kecilnya sendiri. Ikan kecil yang belajar di kolam besar, dia tahu prilaku ikan-ikan besar, dan dia tidak perlu menjadi besar dulu sebelum dia berdampak seperti ikan besar.

T: Dengan karir beracun dapat menghidupi keluarga saya, bagaimana pendapat Bapak?
MT: Bila anda bisa menghidupi keluarga anda dengan karir yang tidak baik, bayangkan jika anda berkerja di tempat yang lebih baik.

T: Menurut saya, karir beracun tidak semuanya jelek, karena akan mendidik kita jadi pejuang yang tangguh.
MT: Betul sekali, lalu setelah itu apa yang anda lakukan?, jika anda sudah menjadi pejuang yang tangguh di tempat yang tidak baik, anda bisa membesarkan tempat lain, kemudian menjadikan pengalaman yang anda miliki menjadi pemulia tempat-tempat yang lain.

T: Kapan kita menentukan karir kita beracun, padahal orang lain melihat kita sudah pada posisi yang tepat?
MT: Kalau orang lain hidup dalam kehidupan anda, silahkan dia memutuskan suatu putusan atas nama anda. Berapa banyak orang menggantungkan kehidupannya kepada pendapat orang lain seperti dukun, itu bukan karirnya yang beracun, tetapi kehidupannya yang beracun.

T: Ketika cepat menyerah dan berhenti, kapan kita belajarnya?
MT: Itu dia, makanya jangan cepat menyerah

T: Bukankah suatu racun itu bisa dijadikan pengalaman di tempat yang lain?
MT: Apapun yang dikatakan orang, racun bisa menjadi obat, itu hanya pada orang-orang tertentu. Racun itu disebut racun karena merusak. Jangan berlama-lama pada tempat yang tidak memuliakan anda, lalu jangan menghalalkan semua alasan untuk menjadikan bahwa, bukan salah anda untuk berada di tempat yang tidak baik.

T: Comfort zone bisa menjadi racun dalam karir kita, tetapi kenyamanan adalah hal yang banyak dicari dalam hidup, ini menjadi kontradiksi, menurut Bapak bagaimana?
MT: Kontradiksi menurut pendapat banyak orang, ‘Comport zone is a very uncomfortable zone’. Orangnya yang merasa nyaman ditempat yang tidak nyaman. Jadi seharusnya kita bukan meninggalkan ‘comofort zone’ tetapi meninggalkan ‘uncomfortable zone’ atau menjadikan diri tidak damai ditempat yang tidak baik. Telah berapa lama anda mendamaikan diri ditempat yang tidak baik?, itu yang menjadikan anda damai ditempat yang tidak mendamaikan.

Berhemat itu baik jika anda tidak berencana membesarkan pendapatan. Kemampuan kita berhemat, membuat kita tidak berfokus pada membesarkan pendapatan. Tetapi ahli mengelola pendapatan terbatas. Ini sesuatu yang lazim dilakukan orang, tetapi bisa mengkerdilkan kehidupan.

Disini tidak diajarkan anda untuk tidak boleh berhemat, tetapi jangan gunakan tenaga anda hanya untuk berhemat. Tenaga anda yang digunakan untuk berhemat, bisa digunakan untuk membesarkan pendapatan, karena semua orang yang pendapatannya baik tidak perlu berhemat.

Tidak pernah ada waktu yang tepat untuk keluar dari suatu pekerjaan, kita selalu tersiksa oleh perasaan bersalah untuk meninggalkan tanggung jawab. Tetapi sekali anda melompat anda akan merasa bahagia walaupun itu terlambat, karena masalah-masalah yang anda hadapi sekarang menjadi masalah yang membesarkan anda, bukan yang hanya memperbaiki hubungan didalam.

Hampir setiap orang yang tengah berada di karir beracun adalah orang-orang yang sedang menikmati kelemahannya. Setiap orang mempunyai kelemahan, tetapi kalau kita mengerti betul definisi kelemahan, kita akan belajar mensyukuri kelemahan dan segera keluar dari karir yang beracun.

Kelemahan adalah kekuatan yang belum ditemukan kegunaannya. Setelah kegunaannya ditemukan, maka kelemahan akan menjadi kekuatan. Kalau begitu jangan menyalahkan kelemahan-kelemahan kita. Menyalahkan kekurangan tidak mengurangi sifat dari kekurangan itu, malah justru akan memperjelas.

Janganlah berdo’a untuk pekerjaan yang sesuai dengan kekuatan, karena kita akan diberikan pekerjaan kecil. Jadi berdo’alah untuk kekuatan yang sesuai dengan rencana-rencana kita. Setelah kita memohon kekuatan untuk rencana-rencana besar kita, baru minta dimudahkan itu menjadi masuk akal. Karena kita dimudahkan pada kelas-kelas yang lebih kuat.

Seorang yang hebat justru membutuhkan batasan. Orang-orang hebat harus jelas sekali batasya dimana, supaya dia bebas sekali didalam batasan-batasan itu. Kalau orang tidak mau diberikan batasan, tetapi kegiatannya kecil, untuk apa diberikan kebebasan.

Kalau kita suka mengeluh dalam pekerjaan, belajarlah dari cacing. Cacing apabila dipanaskan dalam suatu bidang dia akan menggeliat dan meinggalkan bidang itu, karena cacing tidak bisa mengeluh. Manusia tidak segera meninggalkan tempat yang tidak nyaman, karena masih bisa banyak mengeluh.

Jangan berlama-lama didalam suatu pekerjaan, karena seharusnya kita naik kelas. Masalahnya kita tidak bisa naik kelas, selama kita tetap bertahan menikmati penyiksaan dari kelemahan.

Jadi yang dibutuhkan adalah ketegasan untuk tidak belama-lama dalam kelemahan sebagai sarana dalam menghidupi diri dan keluarga. Carilah kekuatan anda yang terbaik, perhatikan kapan orang memuji anda, kapan orang takjub pada anda. Itu seharusnya menjadi bidang-bidang dimana anda berkarir.

Banyak orang mendahulukan perasaan tidak enak dan berusaha hidup dalam ketidak enakan selama bertahun-tahun. Tidak enak itu menjadi semakin tidak enak, kalau karena tidak enak, anda memelihara dan membesarkan yang tidak mengenakan.

Kalau kemauan anda besar, pantaskanlah yang anda lakukan. Karena kehidupan ini dinilai dari apa yang kita lakukan. Kalau yang kita inginkan yang besar maka lakukan yang besar.

Sebagian orang yang menginginkan kesempatan belum menjadi hebat dikesempatan sekarang. Buktikan bahwa kita pantas dikesempatan yang besar, dengan menghebatkan diri dikesempatan apapun anda sekarang.

Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi orang lain. Sehingga tujuan perubahan diri bukan untuk kebaikan diri saja, tetapi kalau anda mau melakukan sesuatu, lakukanlah sesuatu yang menjadikan anda baik bagi orang lain.

Berfokuslah pada kegiatan yang menjadikan anda bernilai bagi orang lain. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Demikian resume dari acara Mario Teguh Golden Ways dengan Topik “Karir Beracun”. Suatu kebanggan bagi kami, jika ada sahabat yang sedikit meluangkan waktu untuk share tentang bahasan yang penuh inspirasi ini, dalam ruangan sederhana ini







Kesungguhan Berdo’a

Ia (Tuhan) tidak bermaksud menunda untuk mengabulkan-Nya bagi orang yang selalu berdo’a sampai yang berdo’a merasa pustus asa. sesungguhnya Allah mengabulkan do’a seseorang sesuai yang Ia kehendaki, bukan sesuai yang engkau inginkan, pada waktu yang Ia inginkan bukan pada waktu yang engkau suka. (Ibnu Atha’illah Asakandari)

Berusaha dan terus berdo’a itulah yang harus dilakukan. Berputus asa mendapatkan rahmat Allah SWT harus dijauhkan. Dan perlu kiranya kita pahami, tentu do’a yang dikabulkan adalah do’a orang-orang yang sesuai dengan keinginan Allah SWT. Dan waktu kedatangannya pun sesuai dengan keinginan Allah SWT. Begitulah syair yang dinyatakan Ibnu Atha’illah diatas.

Mungkin ada diantara kita yang menghentikan do’a karena terasa do’a belum juga dikabulkan. Pantaskah kita merasa lelah berdo’a kepada Allah SWT? Bukan-kah Ia menerima setiap permohonan dari hamba-Nya? (QS.40-60). Tentu tidak mudah memahami kenapa do’a belum dikabulkan Allah SWT. Lalu perlulah kita renungkan kembali apa saja yang kita minta pada Allah SWT?, apakah permintaan itu hal duniawi semata atau untuk akhirat?, apakah do’a kita dibarengi dengan usaha yang kuat?. Jika telah berdo’a dan berusaha dengan sungguh-sungguh maka kehendak Allah akan berlaku. Insya Allah.









Mario Teguh Golden Ways 28 Juni 2009: Mengatasi Rasa Takut Gagal

resume dari acara Mario Teguh Golden Ways MetroTV Edisi 28 Juni 2009, dengan Topik “Mengatasi Rasa Takut Gagal“. Siapa pun yang pernah berjanji untuk melakukan sesuatu yang baru, yang berani, dan yang akan mengubah nasib – pasti mengetahui bagaimana sulitnya untuk berketetapan untuk memutuskan, dan kemudian untuk tetap berketetapan setelah memutuskan. Dalam bahasan ini Pak Mario memberikan tips-tips terbaiknya – supaya kita bisa berketetapan dengan ketetapan lebih baik. Berikut resume yang bisa kami catat:


Bayangan mengenai kegagalan telah menggagalkan banyak orang daripada kegagalan yang sebetulnya.

Tidak ada orang yang tidak takut gagal, tetapi akan ada satu atau dua jiwa di antara kita yang tetap melangkah seperti tidak takut, dan berhasil.

Ada dua jawaban untuk menjawab pertanyaan kenapa kita takut gagal?
- Karena takut gagal ( Jawaban lazim)
- Saya takut gagal karena rencana saya besar (Jawaban super)

Banyak orang takut gagal, bahkan untuk rencana-rencana yang kecil.
Rasa takut gagal kalau kita tahu caranya, kita bahkan men-syukurinya karena kita takut gagal.

Contoh:
Saya karena demikian takut gagal berbicara didepan publik, saya perhatikan cara bicara saya, saya sadar sekali bagaimana saya berdiri, apa yang saya lakukan dengan tangan saya, saya ingat apa yang akan saya katakan, saya juga harus kreatif tentang hal-hal yang dikagetkan audien.

Karena saya takut gagal,saya sangat berhati-hati sekali. Karena dengan berhati-hati kita akan menjadi orang yang berkualitas.

Jadi, gunakan rasa takut gagal anda menjadi pribadi yang sebaik-baiknya dalam sebaik-baiknya cara.

Kalau kita tidak ingin berhasil kita akan takut gagal. Kalau kita terlalu banyak takut gagal, berarti tidak ada keinginan untuk berhasil.

Orang yang ingin berhasil akan lebih mudah berhasil. Orang yang takut gagal akan lebih mudah gagal.

Banyak orang menakut-nakuti dirinya sendiri dengan ucapan jangan gagal.

Apa yang anda masukan kedalam diri anda akan membentuk seperti motif. Kalau anda memasukan takut gagal, akan lebih mudah bagi anda untuk gagal. Kalau kita inginkan keberhasilan, akan lebih mudah bagi kita untuk berhasil.

Kalau kita ingin berhasil, kita harus tahu apa yang menjadikannya untuk berhasil. Berapa banyak orang ingin sukses, tanpa tahu apa yang menjadikannya untuk sukses.

Dalam bisnis itu CEPAT jauh lebih baik daripada TEPAT.
Karena kalau anda CEPAT ada kemungkinan anda BETUL dan ada keungkinan anda SALAH.
Karena punya kebiasaan CEPAT kalaupun dia salah akan cepat BETUL.

Jika kita ingin-ya TEPAT tetapi tidak mau bertindak, yang mau diperbaiki apanya?

Mengapa banyak orang yang latar pendidikannya rendah pengalamannya tidak banyak, tetapi dia lebih berhasil?, karena dia mendahulukan bertindak.

Bertindak = Upaya, dan Tuhan janjikan bahwa upaya ini adalah pengubah nasib.

Jadi dahulukanlah tindakan, karena KECEPATAN itu jauh lebih baik daripada mengkhawatirkan KETEPATAN.

Lebih baik mana membayangkan kegagalan atau mengalami kegagalan?
Waktu anda membayangkan kegagalan apakah sudah ada tindakan?, belum, waktu anda mengalami kegagalan apakah sudah melakukan tindakan?, sudah, dan pasti ada yang bisa diperbaiki.

Pembayangan kegagalan, telah mengagalkan banyak orang daripada kegagalan itu sendiri.

Coba cek orang-orang yang berhasil, pasti dia mengalami kegagalan. Bahkan mereka mengalami demikian banyak kegagalan untuk kemudian berhasil, karena dia mengambil kekuatannya dari semua kegagalan yang dialaminya.

Dalam edisi Golden Ways kali ini ada sesi yang disebut Machine Gun yaitu audiens memberikan sejumlah pertanyaan secara cepat dan beruntun, dan Pak Mario menjawab-nya secara cepat dan padat, berikut petikannya:
1. Saya sudah mengalami Kegagalan, tetapi kegagalan itu disebabkan oleh atasan, bagaimana menyikapinya?
MT: Sebuah kegagalan yang diakibatkan oleh orang lain atau kita, kitalah yang mendapatkan keuntungan dari kegagalan itu. Dan kegagalan seperti itu masih kegagalan kecil. Karena kegagalan besar tidak mungkin hanya sesederhana itu, dia akan menimbulkan efek besar yang melibatkan banyak orang. Maka jika kita hanya mengalami kegagalan sekecil ini, kita harus mencobanya lebih besar lagi.

2. Kegagalan tidak semestinya dibesar-besarkan, karena setiap orang pernah gagal, kenapa harus ditakutkan ?
MT: Setuju, memang kegagalan itu tidak harus ditakutkan.

3. Apa tindakan kita supaya bisa melakukan CEPAT dan TEPAT.?
MT: Melakukan tindakan yang CEPAT dan TEPAT itu bergantung dari apa yang ingin anda capai. Sebagian orang tidak tahu apa yang ingin dicapainya, sehingga jelas sekali dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

4. Bagaimana mengelola kegagalan agar menjadi sebuah keberhasilan?
MT: Gunakan kegagalan untuk menyiksa diri supaya dia ingat tidak boleh melakukan itu lagi, tetapi cukupkanlah marah itu dan mulailah sanyangi diri dan katakan “untung aku punya pribadi sebaik kamu yang akan menjadi pribadi yang lebih kuat setelah kesalahan ini.”

5. Apa perbedaan rasa takut dengan malas?
MT: Orang takut itu malas berani, orang pemberani berani saja. Tetapi yang harus di cek bahwa orang yang malas adalah orang yang bertenaga, tetapi memilih untuk tidak menggunakan tenaganya. Orang berani adalah orang yang ketakutan, tetapi memutuskan tetap melakukan. Seorang disebut berani, karena dia takutnya sama dengan kita, tetapi memutuskan tetap melakukan.

6. Bagaimana sikap kita untuk mengubah rasa pesimis menjadi optimis, dan cara untuk mempertahankannya?
MT: Rasa pesimis ini adalah pembatalan kemungkinan, rasa optimis itu adalah pemberitahuan kepada diri, kalau aku menurut kepada cara-cara yang baik, itu bisa aku capai. Jangan pernah mengatakan “aku bisa capai itu” tanpa bisa menjadi lebih baik. Jadi kalau begitu ubah saja, kita yang menjadi penguasa dari hati kita dan putuskan untuk berani.

7.Tidak setuju dengan pendapat Pak Mario, karena rasa takut itu diperlukan sebagai kendali dari sikap takabur.
MT: Jadi memang rasa takut itu perlu, diperlukan untuk lebih hati-hati, lebih lengkap dalam persiapan, lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan, Sehingga dengannya meskipun kita takut, kita berlaku seperti orang berani. Jadi orang tidak perlu menjadi pemberani, untuk bertindak lebih berani. Jadi kalau begitu kita sependapat bahwa rasa takut itu diperlukan untuk membangun keberanian.

8.Bagaiana upaya terbaik supaya tidak mengalami kegagalan yang berulang-ulang?
MT: Kalau kegagalan kita belum banyak harus lebih sering lagi, jika kegagalannya kecil-kecil. Jika anda ingin menjadi orang besar, Gagal-lah besar. Jika keggalan itu berulang, evaluasilah caranya.

9.Kenapa banyak orang kurang pintar lebih sukses dari orang yang lebih pintar?
MT: Orang pandai biasanya menunggu segala sesuatu untuk sempurna terlebih dahulu sebelum memulai, orang kurang pandai, karena tidak tahu apa-apa ya memulai saja dan mempekerjakan orang pandai. Dan banyak orang pandai, karena tidak mampu berbisnis sendiri, bekerja pada orang kurang pandai. Tapi coba pikirkan, kalau orang kurang pandai bisa mempekerjakan orang pandai, yang lebih pandai siapa?. Jadi orang yang kita anggap kurang pandai, itu sebetulnya lebih pandai dari kita, karena dia bisa mempekerjakan orang-orang yang lebih pandai dari dia.

10.Bagaimana cara mengatasi rasa takut dari lingkungan akibat efek dari kegagalan kita?
MT: Memang yang ditakutkan orang lain adalah hal yang kita lakukan yang berdampak merugikan mereka. Tetapi yang menjadi sebab utama kegagalan adalah tegangnya diri didalam melakukan sesuatu yang sebetulnya baik. Semua petarung yang tegang, akan lebih mudah dikalahkan daripada petarung yang santai. Perhatikan orang-orang yang mudah berhasil, pasti lebih santai dari orang yang sering gagal. Untuk itu santailah menghadapi resiko gagal, karena berhasil dan gagal adalah dua sisi dari satu koin yang sama. Kalau anda menghindari kegagalan, anda menjauhi keberhasilan. Sikap anda harus lebih ramah kepada yang memberhasilkan daripada yang menggagalkan.

11. Terkadang kita ada setitik keraguan dalam keyakinan kita, bagaimana mengatasi keraguan itu?
MT: Sebuah garis adalah dibentuk dari titik-titik yang berhubungan. Kalau titik keraguan itu saling berhubungan itu namanya takut. Jadi nikmati dimana anda takut sehingga anda bersiap-siap, nikmati dimana anda berani dan melakukan sesuatu yang tidak perah anda bayangkan sebelumnya, lalu nimati lagi saat anda menyesal melakukan kesalahan, lalu nikmati lagi saat anda memenangkan keberanian lagi. Hidup ini seperti itu, jangan pernah anda berharap bahwa hidup ini mudah. Hidup ini ditujukan bagi orang yang menjadikan mudah semua yang sulit.

Orang yang melihat keatas cepat melihat jalan naik. Untuk itu lihatlah jalan naik. Orang yang melihat jalan naik, cara-cara yang dipergunakannnya untuk naik, dia akan melihat hak yang sama bagi dirinya untuk naik. Jika kebiasan ini dibangun dalam keluarga, maka bertengkarpun untuk kebaikan.

Sebetulnya orang yang disebut gagal adalah belum berhasil untuk sementara ini. Orang yang disebut gagal, baru disebut gagal kalau dia berhenti. Selama seseorang itu meneruskan, dia belum bisa disebut gagal. Kalau suatu kegagalan terus berulang cek caranya dan cobalah lagi.

Tuhan maha penyayang, jadi kalau kita melakukan dan salah jalan, Tuhan GAGALKAN, supaya kita tidak melukai diri sendiri. Sehingga kita bisa jalan ke tempat yang lebih baik. Jadi sebetulnya pada waktu kita sedang digagalkan, kita sedang dimudahkan untuk berhasil.

Untuk semua rasa takut, anda harus mempunyai rasa ingin yang lebih besar daripada rasa takut anda.

Rasa takut gagal itu awalnya tidak baik, tetapi jika anda menggunakan rasa takut itu untuk mentenagai upaya anda untuk berhasil, rasa takut gagal itu menjadi berkat.

Tanda bahwa kegagalan itu akan merubah kita menajdi yang lebih hebat, apabila setelah mereda rasa minder, rasa takut, rasa terhina itu mengendap, anda melihat diri anda menjadi yang lebih tegap berdirinya, dadanya lebih penuh, berbicaranya lebih anggun, lebih menghormati orang, lebih berhati-hati dalam mengutarakan pendapat, lebih cepat memulai, lebih lengkap menyelesaikan. Apabila itu yang anda lakukan, anda tahu sebetulnya anda membutuhkan kegagalan di tempat-tempat yang lebih tinggi.

Cara membayangkan keberhasilan adalah dengan menaroh diri kita seperti menjadi pribadi yang lebih baik untuk melakukan tugas kita. Akan selalu ada orang yang melakukan tugas lebih baik dari kita. Maka temukan orang itu, dan belajar darinya.

Apapun rasa takut anda dan keinginan anda untuk berhasil, sebetulnya yang lebih penting adalah yang anda lakukan karena ketakutan itu. Dan yang anda lakukan itu adalah keinginan keberhasilan anda.

Yakinilah jika ada kemungkinan bagi anda untuk gagal, berarti ada kemungkina untuk berhasil.
Jadi berfokuslah pada yang memberhasilkan. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Catatan : Saat ini Pak Mario Teguh, Ibu Lina dan rombongan sedang berada di tanah suci Mekah untuk melaksanakan ibadah umroh. Kita do’akan semoga perjalanan rohani beliau dan rombongan mendapatkan kemudahan dan keberkahan. Serta kita do’akan semoga Pak Mario dan rombongan bisa kembali ke tanah air dengan selamat, dan bisa kembali menyampaikan nasihat-nasihat terbaik-nya, setelah di-charge di tanah suci.

Demikian resume dari acara Mario Teguh Golden Ways dengan Topik “ Mengatasi Rasa Takut Gagal”. Suatu kebanggan bagi kami, jika ada sahabat yang meluangkan waktunya untuk share tentang bahasan super ini dalam ruangan sederhana ini.








Empat Racun Hati

Hati yang sehat adalah hati yang selamat. Hati yang selamat dide finisikan sebagai hati yang terbebas dari setiap syahwat, keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah, dan dari setiap syubhat, ketidak-jelasan yang menyeleweng dari kebenaran.

Maka, barangsiapa menginginkan keselamatan dan kehidupan bagi hatinya, hendaklah ia membersihkan hatinya dari pengaruh racun-racun itu. Kemudian menjaganya, jangan sampai ada racun lain yang menggrogotinya.

Adapun jika tanpa sengaja ia mengambil salah satunya, ia mesti bersegera untuk membuangnya dan menghapus pengaruhnya dengan cara bertaubat, beristighfar dan mengerjakan amal shalih yang dapat menghapus kesalahan.

Yang dimaksud dengan empat racun hati yaitu:
1.Banyak bicara
2.Banyak memandang
3.Banyak makan dan minum
4.Banyak bergaul dengan sembarang orang

Keempat racun ini merupakan sumber yang paling banyak tersebar, dan paling berbahaya bagi kehidupan hati.

1. Banyak Bicara
Lidah mempunyai pengaruh yang sangat besar. Keimanan dan keka firan bisa tampak melalui lihad (syahadat). Barangsiapa melepaskan tali kendali lidahnya, maka syetanpun akan memperdayanya dari segala penjuru, sehingga menggiringnya menuju tepian jurang, kemudian menjatuhkannya sampai ke dasar.

Banyak ayat Al Qur’an dan sabda Rasulullah serta ucapan salafush shalih yang memperingatkan kita dari bahaya dan kerusakan lidah.

Diantaranya firman Allah,
“Tiadalah suatu perkataan pun yang diucapkannya, melainkan ada di
dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (QS Qaf: 18).

Dari Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqa berkata,
aku bertanya, “Ya Rasulullah, apakah yang paling anda takutkan terhadap
diri saya?” Beliau bersabda, “Ini.” sambil memegang lidahnya.

Dari Uqbah bin Amir berkata, “Ya Rasulullah, apakah keselamatan itu?” Beliau bersabda, “Peliharalah lidahmu.”

Beliau bersabda pula,
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata
yang baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)

Bencana lidah yang paling ringan yaitu berbicara tentang sesuatu yang tidak berfaidah.

2. Banyak Memandang
Yang dimaksud dengan banyak memandang, yaitu melepaskan pandangan kepada sesuatu dengan sepenuh mata, dan memandang kepada yang tidak halal untuk dipandang.

Allah berfirman,
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya”; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.

Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan
pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak
dari mereka.

Dan hendaklah mereka menutup kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera- putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara- audara mereka, putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan- elayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belummengerti tentang aurat wanita.

Dan Janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-
orang yang beriman agar kamu beruntung. (QS An-Nur: 30 – 31)

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah bersabda,
Telah ditetapkan kepada manusia bagiannya dari perzinahan, ia pasti
melakukan hal itu. Kedua mata, zinanya ialah memandang. Kedua telinga,
zinanya adalah mendengar. Lidah, zinanya adalah berbicara, Tangan,
zinanya adalah memukul (meraba). Kaki, zinanya adalah melangkah.
Hati, berkeinginan dan berangan-angan. Dan yang membenarkan atau
menggagalkan semua itu adalah kemaluan.

Dari Jarir berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah tentang pandangan yang tiba-tiba (tidak sengaja). Beliau menjawab, “Alihkan pandanganmu.”

Berlebihan memandang dengan mata menimbulkan anggapan indah terhadap apa yang dipandang dan mepertautkan hati yang memandang kepadanya. Selanjutnya, terlahirlah berbagai kerusakan dan bencana dalam hatinya, diantaranya:

Pandangan adalah anak panah beracun di antara anak panah Iblis. Barangsiapa menundukkan pandangannya karena Allah, Dia akan memberikan kepadanya kenikmatan dan kedamaian dalam hatinya, yang ia rasakan sampai bertemu dengan-Nya.
Pandangan merupakan pintu masuk syetan
Sesungguhnya masuknya syetan lewat jalan ini melebihi kecepatan aliran udara ke ruang hampa. Syetan akan menjadikan wujud yang dipandang seakan-akan indah, menjadikannya sebagai berhala tautan hati. Kemudian mengobral janji dan angan-angan. Lalu syetan menyalakan api syahwat, dan ia lemparkan kayu bakar maksiat. Seseorang tidak mungkin melakukannya tanpa ada gambaran wujud yang dipandangnya.
Pandangan menyibukkan hati, menjadikannya lupa terhadap hal-hal yang bermanfaat baginya, dan menjadi penghalang antara keduanya.
Akhirnya urusannya pun menjadi kacau. Dia menjadi selalu lalai dan mengakui hawa nafsunya.

Allah ber firman,
Dan janganlah kamu taat kepada orang yang telah Kami lalaikan
hatinya dari dzikir kepada Kami dan mengikuti hawa nafsunya serta
urusannya kacau-balau. (QS. Al-Kah : 28)

Demikianlah, melepaskan pandangan secara bebas mengakibatkan tiga bencana ini.

Para dokter hati (ulama) bertutur,
Antara mata dan hati ada kaitan yang sangat erat. Bila mata telah rusak dan hancur, maka hatipun rusak dan hancur. Hati seperti ini, ibarat tempat sampah yang berisikan segala najis, kotoran dan sisa-sisa yang menjijikkan. Ia tidak layak dihuni cinta dan ma’rifatullah, tidak akan merasa tenang dan damai bersama Allah, dan tidak akan mau inabah (kembali) kepada Allah.

Membiarkan pandangan lepas menyebabkan hati menjadi gelap, sebagaimana menahan pandangan menyebabkan hati bercahaya.

Bila hati telah bersinar, maka seluruh kebaikan dari segala penjuru akan masuk ke dalamnya. Sebaliknya apabila hati telah gelap, maka berbagai keburukan dan bencana akan masuk ke dalamnya, dari segala penjuru.

Seorang yang shalih berkata,
Barangsiapa mengisi lahirnya dengan mengikuti sunnah, mengisi batinnya dengan muraqabah (merasa diawasi Allah), menjaga pandangannya dari yang diharamkan, menjaga dirinya dari yang syubhat (belum jelas halal haramnya), dan hanya memakan yang halal, firasatnya tidak akan meleset.

3. Banyak Makan dan Minum
Nafsu perut adalah termasuk perusak yang amat besar. Nafsu ini pula, yang menyebabkan Adam dikeluarkan dari Surga. Dari nafsu perut pula, muncul nafsu kemaluan dan kecenderungan kepada harta benda. Yang akhirnya disusul dengan berbagai bencana yang banyak. Semua ini berasal dari kebiasaan memenuhi tuntutan perut.

Sedikit makan itu melembutkan hati, menguatkan daya pikir, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan banyak makan, akan mengakibatkan sebaliknya.

Allah ber firman,
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS Al-A’raf: 31)

Barangsiapa memelihara perutnya, akan terpeliharalah diennya (agamanya). Dan barangsiapa mampu menguasai rasa laparnya, akan memiliki akhlak yang terpuji.

Sesungguhnya, kemaksiatan kepada Allah itu jauh dari seorang yang lapar dan dekat dengan seorang yang kenyang.

4. Banyak Bergaul Dengan Sembarang Orang
Ini merupakan penyakit berbahaya yang mengakibatkan banyak keburukan. Ia dapat menghilangkan nikmat dan menebarkan permusuhan. Ia juga menanamkan kedengkian yang dahsyat, serta mengakibatkan kerugian dunia dan akhirat.

Dalam bergaul, hendaknya kita meng-klasifi kasi-kan (membagi) manusia menjadi dua.
kelompok, yang baik dan buruk. Ketidakmampuan kita membedakan dua kelompok ini, dapat membawa bencana.

Allah ber firman,
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an, ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku.

” Dan adalah syetan itu tidak mau menolong manusia. (Al-Furqan:27 – 29)

Allah ber firman pula,
Teman-teman akrab para hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertaqwa. (Az-Zukhruf: 67)

Rasulullah bersabda,
Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk, adalah seperti penjual minyak wangi dan peniup api (pandai besi), adakalanya memberi anda (minyak wangi), atau anda membeli darinya, atau anda mendapat bau wangi darinya. Adapun peniup api (pandai besi), adakalanya membakar pakaian anda, atau anda mendapatkan bau yang kurang sedap darinya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Berkata sebagian salaf,
Orang yang paling lemah (tercela), yaitu orang yang tidak mau mencari teman (yang baik). Dan yang lebih lemah (tercela) daripadanya, ialah orang yang apabila telah mendapatkan teman (yang baik) ia menyiakannya.

Alangkah bahagianya, apabila kita diberi rizki oleh Allah berupa teman yang shalih. Teman yang selalu mengingatkan dan menasihati kita untuk tetap istiqamah, sehingga kita selamat dari api neraka dan masuk ke dalam surga. Itulah teman yang baik dan bermanfaat di dunia dan akhirat.

Semoga Allah senantiasa menyelamatkan hati kita dari segala racun dan kotorannya, sehingga kita selalu bersih dan bersinar sampai berjumpa denganNya. Amin, ya rabbal ‘alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar