
PROSES
Nikmati Proses K.H. Abdullah Gymnastiar Sebenar yg harus kita ni’mati dalam hidup ini adl proses. Mengapa? Karena yg bernilai dalam hidup ini ternyata adl proses dan bukan hasil. Kalau hasil itu Allah yg menetapkan tapi bagi kita punya kewajiban untuk meni’mati dua perkara yg dalam aktivitas sehari-hari harus kita jaga yaitu selalu menjaga tiap niat dari apapun yg kita lakukan dan selalu berusaha menyempurnakan ikhtiar yg dilakukan selebih terserah Allah SWT. Seperti para mujahidin yg berjuang membela bangsa dan agama sebetul bukan kemenangan yg terpenting bagi mereka krn menang-kalah itu akan selalu dipergilirkan kepada siapapun. Tapi yg paling penting bagi adalah bagaimana selama berjuang itu niat benar krn Allah dan selama berjuang itu akhlak juga tetap terjaga. Tidak akan rugi orang yg mampu seperti ini sebab ketika dapat mengalahkan lawan berarti dapat pahala kalaupun terbunuh berarti bisa jadi syuhada. Ketika jualan dalam rangka mencari nafkah utk keluarga maka masalah yang terpenting bagi kita bukanlah uang dari jualan itu krn uang itu ada jalur ada rizki dari Allah dan semua pasti mendapatkannya. Karena kalau kita mengukur kesuksesan itu dari untung yg didapat maka akan gampang sekali bagi Allah utk memusnahkan untung yg didapat hanya dalam waktu sekejap. Dibuat musibah menimpa dikenai bencana hingga akhir semua untung yg dicari berpuluh-puluh tahun bisa sirna seketika. Walhasil yg terpenting dari bisnis dan ikhtiar yg dilakukan adl prosesnya. Misal bagaimana selama berjualan itu kita selalu menjaga niat agar tak pernah ada satu miligram pun hak orang lain yg terambil oleh kita bagaimana ketika berjualan itu kita tampil penuh keramahan dan penuh kemuliaan akhlak bagaimana ketika sedang bisnis benar-benar dijaga kejujuran kita tepat waktu janji-janji kita penuhi. Dan keuntungan bagi kita ketika sedang berproses mencari nafkah adl dgn sangat menjaga nilai-nilai perilaku kita. Perkara uang sebenarya tak usah terlalu dipikirkan krn Allah Mahatahu kebutuhan kita lbh tahu dari kita sendiri. Kita sama sekali tak akan terangkat oleh keuntungan yg kita dapatkan tapi kita akan terangkat oleh proses mulia yg kita jalani. Ini perlu dicamkan baik-baik bagi siap pun yg sedang bisnis bahwa yg termahal dari kita adl nilai-nilai yg selalu kita jaga dalam proses. Termasuk ketika kuliah bagi para pelajar kalau kuliah hanya meni’mati hasil ataupun hanya ingin gelar bagaimana kalau meninggal sebelum diwisuda? Apalagi kita tak tahu kapan akan meninggal. Karena yg paling penting dari perkuliahan ta dulu pada diri mau apa dgn kuliah ini? Kalau hanya utk mencari isi perut kata Imam Ali “Orang yg pikiran hanya pada isi perut maka derajat dia tak akan jauh beda dgn yg keluar dari perutnya”. Kalau hanya ingin cari uang hanya tok uang maka asal tahu saja penjahat juga pikiran hanya uang. Bagi kita kuliah adl suatu ikhtiar agar nilai kemanfaatan hidup kita meningkat. Kita menuntut ilmu supaya tambah luas ilmu hingga akhir hidup kita bisa lbh meningkat manfaatnya. Kita tingkatkan kemampuan salah satu tujuan adl agar dapat meningkatkan kemampuan orang lain. Kita cari nafkah sebanyak mungkin supaya bisa mensejahterakan orang lain. Dalam mencari rizki ada dua perkara yg perlu selalu kita jaga ketika sedang mencari kita sangat jaga nilai-nilai dan ketika dapat kita distribusikan sekuat-kuatnya. Inilah yg sangat penting. Dalam perkuliahan niat kita mau apa nih? Kalau mau sekolah mau kuliah mau kursus selalu tanyakan mau apa nih? Karena belum tentu kita masih hidup ketika diwisuda krn belum tentu kita masih hidup ketika kursus selesai. Ah Sahabat. Kalau kita selama kuliah selama sekolah selama kursus kita jaga sekuat-kuat mutu kehormatan nilai kejujuran etika dan tak mau nyontek lalu kita meninggal sebelum diwisuda? Tidak ada masalah krn apa yg kita lakukan sudah jadi amal kebaikan. Karena jangan terlalu terpukau dgn hasil. Saat melamar seseorang kita harus siap menerima kenyataan bahwa yg dilamar itu belum tentu jodoh kita. Persoalan kita sudah datang ke calon mertua sudah bicara baik-baik sudah menentukan tanggal tiba-tiba menjelang pernikahan ternyata ia mengundurkan diri atau akan menikah dgn yg lain. Sakit hati sih wajar dan manusiawi tapi ingat bahwa kita tak pernah rugi kalau niat sudah baik cara sudah benar kalaupun tak jadi nikah dgn dia. Siapa tahu Allah telah menyiapkan kandidat lain yg lbh cocok. Atau sudah daftar mau pergi haji sudah dipotret sudah manasik dan sudah siap utk berangkat tiba-tiba kita menderita sakit sehingga batal utk berangkat. Apakah ini suatu kerugian? Belum tentu! Siapa tahu ini merupakan ni’mat dan pertolongan dari Allah krn kalau berangkat haji belum tentu mabrur mungkin Allah tahu kapasitas keimanan dan kapasitas keilmuan kita.
Oleh sebab itu sekali lagi jangan terpukau oleh hasil krn hasil yg bagus menurut kita belum tentu bagus menurut perhitungan Allah. Kalau misal kualifikasi mental kita hanya uang 50 juta yg mampu kita kelola. Suatu saat Allah memberikan untung satu milyar nah untung ini justru bisa jadi musibah buat kita. Karena tiap datang rizki akan efektif kalau iman kita bagus dan kalau ilmu kita bagus. Kalau tak datang uang datang gelar datang pangkat datang kedudukan yg tak dibarengi kualitas pribadi kita yg bermutu sama dgn datang musibah. Ada orang yg hina gara-gara dia punya kedudukan krn kedudukan tak dibarengi dgn kemampuan mental yang bagus jadi petantang-petenteng jadi sombong jadi sok tahu maka dia jadi nista dan hina krn kedudukannya. Ada orang yg terjerumus bergelimang maksiat gara-gara dapat untung. Hal ini karena ketika belum dapat untung akan susah ke tempat maksiat krn uang juga tak ada tapi ketika punya untung sehingga uang melimpah-ruah tiba-tiba dia begitu mudah mengakses tempat-tempat maksiat. Nah Sahabat. Selalulah kita ni’mati proses. Seperti saat seorang ibu membuat kue lebaran ternyata kue lebaran yg hasil begitu enak itu telah melewati proses yg begitu panjang dan lama. Mulai dari mencari bahan-bahan memilah-milah menyediakan peralatan yg pas hingga memadukan dgn takaran yg tepat dan sampai menunggui di open. Dan lihatlah ketika sudah jadi kue baru dihidangkan beberapa menit saja sudah habis. Apalagi biasa tak dimakan sendirian oleh yg membuatnya. Bayangkan kalau orang membuat kue tadi tak meni’mati proses membuat dia akan rugi krn dapat capek saja krn hasil proses membuat kue pun habis dgn seketika oleh orang lain. Arti ternyata yg kita ni’mati itu bukan sekedar hasil tapi proses.
 Begitu pula ketika ibu-ibu punya anak lihatlah prosesnya. Hamil  sembilan bulan sungguh begitu berat tidur susah berbaring sulit berdiri  berat jalan juga limbung masya Allah. Kemudian saat melahirkan pun berat  dan sakit juga setengah mati. Padahal setelah si anak lahir belum tentu  balas budi. Sudah perjuangan sekuat tenaga melahirkan sewaktu kecil  ngencingin ngeberakin sekolah ditungguin cengeng luar biasa di SD tak  mau belajar {bahkan yg belajar yg mengerjakan PR justru malah ibunya}  dan si anak malah jajan saja saat masuk SMP mulai kumincir masuk SMU  mulai coba-coba jatuh cinta. Bayangkanlah kalau semua proses  mendidik dan mengurus anak itu tak pakai keikhlasan maka akan sangat  tak sebanding antara balas budi anak dgn pengorbanan ibu bapaknya.  Bayangkan pula kalau menunggu anak berhasil sedangkan proses sudah capek  setengah mati seperti itu tiba-tiba anak meninggal naudzhubillah apa yg  kita dapatkan? Oleh sebab itu bagi para ibu ni’matilah proses hamil sebagai ladang amal. Nikmatilah proses mengurus anak pusing ngadat- dan rewel anak sebagai ladang amal. Nikmatilah proses  mendidik anak menyekolahkan anak dgn penuh jerih payah dan tetesan  keringat sebagai ladang amal. Jangan pikirkan apakah anak mau balas budi  atau tak sebab kalau kita ikhlas menjalani proses ini insya Allah tak  akan pernah rugi. Karena memang rizki kita bukan apa yg kita dapatkan  tapi apa yg dgn ikhlas dapat kita lakukan. **
AMAL YAUMI SETIAP MUSLIM
?Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang beriman dan beramal saleh dan wasiat-mewasiati supaya kebenaran dan wasiat-mewasiati menetapi kesabaran?
BAGAIMANAKAH SEHARUSNYA SETIAP MUSLIM MENGISI WAKTU
Iman selalu bertambah dan baerkurang. Bertambah krn melaksanakan perintah Allah swt berkurang krn maksiat/melanggar larangan Allah swt. Dengan demikian Iman itu selalu dinamis tidak setatis. Hanya ada dua kemungkinan utk Iman apakah bertambah atau berkurang. Tidak ada kemungkinan yng ketiga. Oleh krn itu tiap muslim dan muslimah haruslah bijaksana dalam menggunakan waktu. Yang terpenting adl agar Iman selalu bertambah dijaga jangan sampai berkurang.
Perhatikan firman Allah swt. “Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang beriman dan beramal saleh dan wasiat-mewasiati supaya kebenaran dan wasiat-mewasiati menetapi kesabaran.”
“Maka apabila kamu telah selesai kerjakanlah dgn sunguh-sungguh yg lain dan kepada Rabbmu saja seharusnya kamu berharap.”
“Sesungguhnya dalam penciptaan banyak lasngit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang mterdapat tanda-tanda bagi ulul albab orang-orang yg mengingat Allah sambil berdiri duduk dan berbaring serta mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi “Ya Rabb kami tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa api neraka.”
Aisyah r.a. berkata Artinya “Bahwasannya Rosululloh SAW selalu berdzikir kepada Allah di tiap waktu.” .
Rasulullah saw. Bersabda Artinya “Sesungguhnya mataku terpejam tapi hatiku tidak pernah tidur.”
Allah swt. Mensifati orang-orang yg beriman dgn gambaran jelas dan terperinci seperti tercantum dalam surat Al-Furqon Artinya “Ibadurrahman itu orang-orang yg berjalan dimuka bumi dgn rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka mereka mengucapkan kata-kata keselamatan. Dan orang yg melalui malam hari degan sujud dan berdiri kepada Rabb mereka. Dan orang-orang yg berkata “Ya Rabb kami jauhkanlah adzab Jahannam dari kami sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yg apabila membelanjakan mereka berlebih-lebihan dan tidak kikir dan adl di tengah-tengah antara yg demikian. Dan orang-orang yg tidak menyeru ilah yg lain beserta Allah dan tidak membunuh nafs yg diharamkan Allah kecuali dgn alas an yg benar dan tidak berzina barang siapa yg melakukan semua itu niscaya dia mendapat . akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yg bertaubat beriman dan mengerjakan amal sholih; mk mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dgn kebajikan. Dan adl Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang yg bertaubat dan mengerjakan amal sholih mk sesungguhnya diabertaubat kepada Allah dgn taubat yg sebenar-benarnya. Dan orang-orang yg tidak memberikan persaksian palsu dan apabila mereka bertemu dgn mereka lalui saja dgn menjaga kehormatan dirinya. Dan orang-orang apabila diberi peringatan dgn ayat-ayat Rabb mereka mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yg tuli dan buta. Dan orang-orang yg berkata “Ya Rabb kami anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yg bertaqwa.” Mereka itulah orang yg dibalasi dgn martabat yg tinggi krn kesabaran mereka dan mereka disambut dgn penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal didalamnya. Syurga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. Katakanlah “Rabbku tidak mengindahkan kamu melainkan kalau ada ibadatmu. padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? Karena itu kelak .”
“Sesungguhnya Rabbmu mengetahui bahwa kamu berdiri kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan segolongan dari orang-orang yg bersamamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu utu maka Dia memberi keringanan kepadamu krn itu bacalah apa yg mudah dari Al-Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yg sakit dan orang-orang yg berjalan dimuka bumi mencari sebagian dari karunia Allah;dan oraang-orang yg lain lagi yg berperang di jalan Allah maka baacalah apa yg mudah dari Al-Qur’an dan dirikanlah shalat tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allahsuatu pinjaman yg baik. Dan kebaikan apa saja yg kalian perbuat utk dirimu niscaya kamu memperoleh nya di sisi Allah sebagai balasan yg paling baik dan paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampun kepada Allah;sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Rasulullah saw. Bersabda Artinya “Sebagian dari tanda baiknya keislaman seseorang dia meninggalkan apa-apa yg tidak bermanfaat.”
Juga dalam sabdanya yg lain tentang sifat orang yg beriman Artinya “Sekali-kali tidak akan kenyang seorang yg beriman dari berbuat kebaikan sehingga akhirnya jannah .”
Waktu adl hidup itu sendiri. Menyia-nyiakan waktu berarti menyia-nyiakan hidup. Menyia-nyiakan hidup berarti melakukan dosa krn manusia hrs bertanggung jawab di hadapan Allah swt. Atas ni’mat yg dikaruniakan kepada manusia yg salah satunya adl ni’mat kehidupan.
Perhatikan beberapa ayat dibawah ini
“?Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang keni’matan .”
“Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat .”
“Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yg dibisikkan oleh nafsunya ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya yg satu duduk di sebelah kanan dan yg lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapanpun yg diucapkannya melainkan ada di dekatnya pengawas yg selalu hadir .”
“Kepunyaan Alllahlah segala apa yg ada dilangit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yg ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya niscaya Allah akan membuat perhitungan . Maka Allah mengampuni siapa yg dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yg dikehendaki-Nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Rasulullah saw. Bersabda “Tidak akan bergerak kaki seorang hamba pada hari Qiyamat sebelum ditanya tentang umur dalam hal apa ia habiskan tentang ilmunya utk apa ia pergunakan tentang harta kekayaan dari mana dia dapatkan dan ke mana ia belanjakan tentang badannya dalam hal apa dirusakkan.” .
“Dari Abu Hurairah berkata Ketika Nabi saw. Membaca “Yauma idzin tuhadditsu akhbaaroha” beliau bersabda “Tahukah kamu apakah khabaar bumi itu ?” Para sahabat menjawab “Allah dan Rasul-Nya lbh mengetahui.” Nabi bersabda “Khabar bumi itu ialah menjadi saksi atas perbuatan hamba-hamba laki-laki dan perempuan sebagaimana yg terjadi di atasnya bumi berkata “Kamu telah berbuat ini dan itu. Maka itulah khabar beritanya.” .
MANUSIA ADALAH MAKHLUK ALLAH YANG MULTI DIMENSIONAL
Manusia adl makhluk Allah swt. Yang multi dimensional artinya memiliki banyak aspek. Pada dasarnya manusia terdiri dari tiga aspek yg berkaitan yaitu ; Aspek Ruh. Aspek Jasmani. Aspek lingkungan.
Bila dirincii lagi maka aspek Ruh terdiri dari tiga unsur Kemampuan utk mempercayai sesuatu. Kemampuan utk merasakan sesuatu keadaan. Kemampuan utk berfikir.
Aspek Lingkungan pada pokoknya terdiri dari tiga unsur Ekonomi/Maaliyah. Sosial/Ijtimaiyyah. Politik/Siyasiyah.
ASPEK-ASPEK PRIBADI MUSLIM
Untuk tujuan pembinaan praktis mk kita kembangkan tujuh aspek pribadi muslim dan muslimah yaitu Aspek keyakinan. Aspek mental. Aspek pemikiran. Aspek jasmaniyah. Aspek Maaliyah. Aspek Ijtima’iyah. Aspek Siyasiyah.
Aspek keyakina
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek keyakinan adl hal-hal yg berhubungan dgn kemampuan seseorang utk meyakini kebenaran Dienul Islam. Sasaran pembinaan Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki keyakinan yg teguh mengenai kebenaran ajaran Islam.
Sarana pembinaan
Hendaknya tiap muslim dan muslimah membiasakan amalan-amalan sbb Membaca Al-Qur’an Karim minimal satu juz tiap hari dan maksimal sepuluh juz tiap hari. Tadabbur terhadap Al-Qur’an Karim yg ideal pagi lima ayat perhari dan sore lima ayat perhari. Tadabbur secara khusus mengenai ayat-ayat Al-Qur’an yg berhubungan dgn masalah keimanan. Tadabbur terhadap hadits dan siroh rasul dalam masalah keimanan. Tadabbur terhadap nasehat para Sahabat r.a. khususnya dalam masalah keimanan. Tadabbut terhadap nasehat para Alim Ulama ‘Salafu Sholih dalam masalah keimanan. Tadabbur terhadap ciptaan Allah swt. Di alam semesta. Tadabbur terhadap diri sendiri dgn segala tanda-tanda keagungan Allah swt. Yang ada pada tubuh manusia. Tadabbur terhadap segala karunia Allah yg telah diberikan kepada manusia. Selalu berusaha utk taat kepada Allah swt. Dan Rosulnya dalam segala hal. Selalu mengamalkan doa-doa dan wirid yg diajarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selalu berusaha dgn sekuat tenaga menghindari dosa-dosa besar maupun kecil maksiat laghwun dan lahwun. Selalu memohon kepada Allah swt. Agar dijauhkan dari segala keburukan dgn doa-doa ta’awwudz yg diajarkan Allah swt dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Aspek mental
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek mental adl kemampuan seseorang utk mengendalikan perasaannya dlmberbagai situasi.
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki kemampuan mental yg tertinggi yaitu sabar dalam melaksanakan perintah Allah swt menjauhi larangan-Nya dan menerima Qodlo dan Qodar-Nya. Begitu juga bersyukur kepada Allah swt. Dengan hati lisan dan perbuatan atas karunia-karunia Allah yg telah diberikan kepadanya.
Sarana Pembinaan
Menguatkan iman kepada hari akhir dgn bertadabbur terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah mengenai remehnya kehidupan dunia kekekalan kehidupan akhirat dan kepastian bahwa tiap makhluk hidup akan mati. Juga tadabbur mengenai alam barzah dan alam akhirat melalui Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Hidup zuhud dan wara’. Menguatkan iman terhadap qodho’ dan qadar Allah dgn tadabbur ayat Al-Qur’an ataupun hadits Rasul yg berkenaan dgn masalah tersebut . Melaksanakan shalat fardu dgn berjama’ah. Ziarah kubur secara islami . Tadabbur terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah mengenai sabar dan syukur. Membaca siroh Rosul saw siroh para sahabat dan orang-orang sholih utk mengambil I’tibar tentang kekuatan mental mereka dalam menghadapi segala hal. Melaksanakan shiyam wajib dan sunnah. Melaksanakan shalat sunnah terutama qiyamul lail. Mengurus jenazah.
Aspek pemikiran.
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek p-0emikiran adl kemampuan seseorang utk mendekati masalah serta memecahkannya dgn menggunakan kegiatan berfikir.
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki kemampuan berfikir yg memadai dgn memiliki ilmu-ilmu fardlu ‘ain dan fardu kifayah. Sehingga memiliki kemampuan utuk mendekati dan memecahkan masalah baik masalah pribadi keluarga masyarakat maupun negara.
Sarana Pembinaan
Selalu mempelajari Al-Qur’an Al-Hadits Nabawi As-Siroh An-Nabawiyyah dan Siroh Salafus-Solih. Membaca buku-buku tentang ilmu-ilmu dien yg hukumnya fardu ‘ain kemudian ilu-ilmu fardu kifayah. Membaca buku-buku tentang problema ummat Islam baik local regional nasional maupun internasional. Membaca buku-buku saintifik dan teknologi tepat guna. Selalu aktif dalam kegiatan diskusi-diskusi yg bersifat ilmiah. Aktif mengikuti seminar-seminar ilmiah. Latihan pidato dan mengajar. Aktif dalam kegiatan tulis menulis.
Aspek jasmaniyah.
Pengertian
Yang dimaksud aspek jasmaniah adl hal ihwal yg berhubungan dgn tubuh manusia.
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimat wajiblah memiliki tubuh yg sehat dan kuat sehingga mampu melaksanakan tugas-tugas dalam rangka menegakkan Islam.
Sarana Pembinan Menjaga kebersihan diri keluarga dan lingkungan. Menjaga diri agar tidak jatuh sakit. Memakan makanan yg halal bergizi seimbang dan alami. Menghindar utk memakan dan minum yg haram dan syubhat. Menghindari makanan dan minuman yg bias melemahkan tubuh makanan & minuman dgn memakai bahan tambahan buatan yg lainnya. Berobat secara syar’I bila sakit. Mempelajari buku kedokteran menurut tuntunan Nabi saw. . Memiliki keahlian dan keterampilan dalam salah satu bidang olah raga. Berusaha meningkatkan kekuatan tubuh dan kesegaran jasmani. Mengadakan siyahah . Olah raga dgn frekuensi 2-3 kali perminggu dgn waktu 20-40 menit .
Aspek Maaliyah.
Pengertian
Yang dimaksud aspek maaliyah adl hal ihwal yg berhubungan dgn kemapuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materiil yg pokok yaitu sandang pangan dan papan. Juga kebutuhan Ruhiyah yg pokok yaitu kebutuhan terhadap bimmbingan Islam ilmu pengetahuan dan teman hidup .
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah memiliki harta sehingga dapat memenuhi kebutuhan baik jasmani rohani maupun social. Di samping itu setelah selesai melaksanakan tugas kewajibannya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mk wajiblah utk mengeluarkan zakat sesuai dgn ketentuan syari’at Islam dan juga infaq fie sabilillah.
Sarana Pembinan
Wajib bekerja utk mencari rizki yg halal dgn cara yg halal. Menggunakan harta dgn cara yg halal dan hemat. Menghindari dari tabdzir isrof dan kemewahan. Menghindari sejauh-jauhnya dari riba. Menggalakkan infaq atau shadaqoh fi sabilillah. Menabung utk menghadapi kebutuhan mendadak. Mempellajari syari’at Islam yg berkaitan dgn masalah ekonomi. Menggalakkan kewiraswastaan dalam bidang ekonomi. Menggalakkan kerja sama dalam bidang ekonomi. Menggali potensi-potensi ekonomi.
Aspek Ijtima’iyah.
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek ijtima’iyyah adl hal ikhwal yg berhubungan dgn kemampuan seseorang utk berukhuwah Islamiyyah dgn sesama orang-orang beriman.
Sasaran Pembinan
Setiap muslim dan muslimah wajiblah utk minimal dirinya selamat dari sifat merugikan orang lain dalam pergaulan seperti kebencian kedengkian iri hati egoistis atau mementingkan diri sendiri dgn mengorbankan kepentingan orang lain. Sedangkan sasaran maksimal adl tertanamnya jiwa itsar .
Sarana Pembinaan
Berusaha menghindari pertikaian yg disebabkan krn perbedaan pemahaman antara sesama muslim. Mempelajari risalah-risalah tentang persaudaraan dalam Islam sepanjang ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selalu berusaha utk ta’aruf sesama orang beriman. Berusaha mengindari sejauh-jauhnya dari sikap ta’assub kepada pendapat para imam mujtahid dalam masalah yg masih diperselisihkan. Menjauhi debat kusir. Berusaha menjauhi sikap mudah mengkafirkan orang lain tanpa ada bukti nyata yg dibenarkan oleh syari’at Islam. Selalu wasiat-mewasiati dgn kesabaran kebenaran dan kasih saying . Memupuk keikhlasan dalam segala hal baik dalam melontarkan pendapat mengadakan suatu kegiatan atau meluruskan pendapat orang lain. Mengadakan perkumpulan-perkumpulan secara rutin . Mengunjungi teman sesama orang beriman yg sedang ditimpa musibah. Selalau mengadkan kegiatan-kegiatan yg dilakukan secara bersama-sama . Selalu mencari titik temu dgn pihak-pihak yg saling berselisih antara sesama orang beriman. Menanamkan jiwa cinta persatuan antara sesama orang-orang beriman. Berusaha utk bersepakat dalam masalah-masalah pokok Islam dan bertenggang rasa terhadap pendapat orang lain yg berbeda dalam masalah cabang-cabang dari Islam . Mempelajari fiqih menurut madzhab yg dipeluk oleh mayoritas di mana kita berada. Menghindari ta’assub kepada kelompok tertentu tanpa memperhatikan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah. Menggalakkan semangat kembali pada Al-Qur’an hadits nabi dan siroh nabawiyah dalam semua masalah diiniyah.Menjaga hak orang lain terutama hak milik harta kehidupan kehormatan dien dan hak akal.
Aspek Siyasiyah.
Pengertian
Yang dimaksud dgn aspek siasiyah adl semua hal yg berhubungan dgn kemampuan seseorang utk mengatur orang lain baik keluarga kelompok masyarakat maupun negara dan badan-badan internasional.
Sasaran Pembinan
Agar tiap muslim dan muslimat mampu mengatur dan memimpin minimal keluarganya. Untuk selanjutnya mampu memimpin kelompok masyarakat negara maupun badan-badan internasional.
Sarana Pembina
Ilmu-ilmu tentang kepemimpinan dalam Islam. Mempelajari ilmu management dan administrasi. Mengenali manusia dgn segala kelebihan dan kekurangannya . Mengamati kegiatan-kegiatan social ekonomi politik dan budaya masyarakat. Aktif dalam berorganisasi. Berupaya memiliki sifat-sifat pemimpin yg ideal menurut Islam. Menggalakkan musyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah bersama. Menanamkan rasa tanggung jawab terhadap bawahan krn pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Tentang bagaimana ia memimpin anggotanya.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Semua sarana-sarana pembinaan tersebut diatas hendaknya diupayakan utk menjadi kegiatan rutin bias berupa kegiatan harian mingguan bulanan atau tahunan. Semua kegiatan-kegiatan yg disebutkan di atas bukanlah terbatas seperti apa yg tercantum krn ia lbh merupakan contoh-contoh saja dari pada pembatasan. Dalam pelaksanaannya tentu saja tidak kaku namun selalu mengingat situasi kondisi ruang waktu dan biaya.
PENUTUP
Bila kegiatan-kegiatan tersebut diatas dilaksanakan dgn berdasarkan ajaran Islam dan bertujuan mencari ridlo Allah SWT semata mk Insya Allah seseorang akan meningkat setapak demi setapak sehingga menjadi orang mukmin yg seimbang dari segala aspeknya sehingga mampu mengemban amanat Allah SWT dalam QS. Asyy-Syuro 13 At-Taubah 105 Al-Muzammil 5 Al-Ankabut 1-2 Al-Baqoroh 214 Ali Imron 142.
“Dia mensyariatkan bagi kamu sekalian dien itu yg ia juga Dia wasiatkan kepada Nuh Islam itu juga telah kami wahyukan kepadamu Muhammad Islam itu pula telah kami wasiatkan kepada Ibrohim Musa dan Isa tegakkanlah olehmu sekalian Dien itu dan janganlah kamu sekalian bercerai-berai dalam .”
“Dan katakanlah “Bekerjalah kamu maka Allah dan Rasu-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Yang mengetahui akan yg ghoib dan yg nyata lalu diberitakan-Nya kepada kamu yg telah kamu kerjakan.”
“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yg berat.”
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan “Kami telah beriman.” sedang mereka tidak diuji lagi ?”
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah padahal belum dating kepadamu sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelummu ? Mereka ditimpa oleh mala petaka dan kesengsaraan serta digoncangkan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya “Kapankah datangnya pertolongan Allah ? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yg berjihad di antara kamu dan belum nyata orang-orang yg sabar . “
Rasulullah saw. Bersabda Artinya “Sesungguhnya tiadalah seseorang akan mampu menegakkan dienullah kecuali barang siapa yg meliputi Islam dari segala aspeknya.”
MAKHLUK LUAR ANGKASA
Berbicara mengenai makhluk luar angkasa akan membawa kita pada kontroversi berkepanjangan yg sampai hari ditulisnya buku ini pun perdebatan dikalangan ilmuwan dan juga agamawan terus berlanjut. Tidak ada kata sepakat mengenainya. Ada yg mengkaitkan mereka dgn makhluk jenis Jin ada juga yg berpendapat bahwa mereka benar-benar ada dan berupa makhluk tersendiri terpisah dari jenis manusia dan jin ada juga yg mengingkari keberadaannya dan menganggapnya sekedar berita bohong isapan jempol dan imajinasi belaka.
Padahal seperti yg telah diungkapkan oleh Syaikh Muhammad al-Ghazali dalam bukunya(1) bahwa bumi yg kita diami ini tidaklah lbh dari sebutir debu dialam semesta yg amat besar dan megah dan penuh dgn kehidupan dan makhluk hidup. Kita akan menjadi orang dungu apabila mengira hanya kita sajalah makhluk hidup dalam wujud semesta yg maha luas ini. Allah telah menciptakan begitu banyak galaksi mungkinkah hanya satu planet saja yg berisi kehidupan ?
Alam ini bagi al-Ghazali sudah penuh sesak dgn makhluk hidup yg diciptakan oleh Allah yg merujuk pada wujud-Nya dan bersaksi tentang kebesaran-Nya. Senada dgn pernyataan ini penulis Indonesia kontroversial ditahun 80-an asal Sumatera Barat bernama Nazwar Syamsu(2) berpendapat bahwa banyaknya laporan masyarakat bumi terhadap penampakan UFO atau piring terbang harus menjadi alasan positip yg mengkuatkan adanya kehidupan manusia bermasyarakat diplanet lain seperti halnya yg ada diplanet kita ini.
Namun berbeda dgn keduanya Muhammad Isa Dawud dgn semua uraiannya yg panjang lebar didalam bukunya menyatakan bahwa semua misteri seputar keberadaan piring terbang ataupun makhluk luar angkasa tidak lain hanyalah perbuatan dan tipu daya Iblis bersama Dajjal yg memiliki markas besar disegitiga Bermuda(3).
Terlepas dari perbedaan pendapat yg ada diatas tadi maka bagaimanapun logika mereka tidak ada yg menyimpang dari apa yg disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya didalam kitab suci al-Qur’an maupun al-Hadis. Mereka ini pada hakekatnya berbeda dalam cara penafsiran ayat dan hadis sesuai dgn cara maupun sudut pandang masing-masing. Tetapi satu hal yg pasti bahwa semua dalil yg mereka pergunakan sangat patut utk dijadikan perhatian bagi kita semua terutama utk yg tertarik dalam kajian ini.
Cerita mengenai keberadaan dari piring terbang dan manusia-manusia dari luar angkasa sendiri sebenarnya sudah dikenal jauh sebelum teknologi modern manusia dicapai misalnya dongeng-dongeng mengenai kerajaan Atlantis atau juga kisah mengenai kepahlawanan Hercules yg akhirnya kembali kelangit bersama ayahnya Zeus setelah menyelesaikan tugas dibumi tidak bisa dianggap hanya sekedar cerita pengantar tidur bangsa Yunani kuno bahkan cerita keperkasaan Gatot Kaca dalam wayang purwa yg memiliki baju terbang bernama “Kotang Antakusuma” dan helm “Basunanda” lengkap dgn sepatu pelindung “pada kacarma” juga menjadi suatu teori tersendiri oleh sejumlah peneliti masalah piring terbang.
Lalu bagaimana sebenarnya pendapat al-Qur’an sendiri mengenai hal-hal yg masih merupakan misteri besar ini ?
Kitab suci al-Qur’an memang tidak bercerita secara jelas kepada kita mengenai keberadaan makhluk hidup diluar manusia berikut planet dimana mereka tinggal. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa secara simbolik al-Qur’an juga menolak keabsahan teori-teori tersebut sebab sebaliknya justru al-Qur’an menggambarkan kekuasaan Tuhan disemua alam semesta yg melingkupi seluruh makhluk hidup yg ada dan tersebar disemua penjuru galaksi.
Dan diantara ayat-ayat-Nya adl menciptakan langit dan bumi ; dan Dabbah yg Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. - Qs. 42 Asy-Syura :29
Dan Allah telah menciptakan Dabbah dari almaa’; diantara mereka ada yg berjalan diatas perutnya dan ada juga yg berjalan dgn dua kaki dan sebagiannya lagi berjalan atas empat kaki. Allah menciptakan apa yg Dia kehendaki krn sesungguhnya Allah berkuasa atas tiap-tiap sesuatu. - Qs. 24 An-Nur :45
Melalui surah asy-syura ayat 29 diatas kita memperoleh gambaran dari al-Qur’an bahwa Allah telah menyebarkan dabbah disemua langit dan bumi yg telah diciptakan-Nya. Pengertian dari istilah Dabbah ini sendiri bisa kita lihat pada surah an-Nur ayat 45 yaitu makhluk hidup yg memiliki cara berjalan berbeda-beda ada yg merayap seperti hewan melata ada yg berjalan dgn dua kaki sebagaimana halnya dgn manusia dan ada pula yg berjalan dgn empat kaki seperti kuda anjing kucing dan seterusnya sehingga merujuk istilah Dabbah yg ada dilangit dgn makhluk berjenis Jin atau Malaikat saja dan mengabaikan kemungkinan adanya makhluk jenis lain berarti bertentangan dgn maksud kitab suci sendiri.
Dan hanya kepada Allah saja bersujud semua yg ada dilangit dan dibumi mulai dari Dabbah hingga para malaikat; sementara para malaikat itu tidak pernah berbuat angkuh – Qs. 16 an-Nahl : 49
Karena itu tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada mereka yg menolak keberadaan makhluk hidup diluar jenis manusia dan jin sekaligus menyatakan bahwa hanya diplanet bumi ini sajalah makhluk hidup ciptaan Allah menurut pendapat penulis pribadi maka dijaman yg serba modern dan canggih ini apalagi didukung oleh ayat-ayat al-Qur’an sendiri tidaklah bisa dibenarkan. Adalah mustahil kebohongan dilakukan oleh hampir separuh penghuni bumi ini dalam waktu yg berbeda dan bahkan dipisahkan oleh kurun masa berabad-abad dari sekarang.
Su’ud Muliadi(1) misalnya menyatakan dalam bukunya bahwa laporan paling tua mengenai pesawat dari luar angkasa yg mendarat dibumi ini berasal dari abad ke-15 sebelum Masehi yaitu pada sebuah tulisan Mesir kuno yg merupakan bagian dari buku harian Raja Thutmosis III yg merupakan raja Mesir terbesar dimasa lalu dgn daerah kekuasaannya sampai kesungai Euphrat dan Sudan.
Laporan itu terjadi pada salah satu ekspedisi penaklukkan yg dipimpinnya langsung dimana dalam perjalanannya Thutmosis III melihat adanya sebuah lingkaran api muncul diangkasa dgn panjang sekitar 1 rod atau ± 5 meter tanpa mengeluarkan suara dan perlahan bertambah tinggi naik keangkasa menuju keselatan dan menghilang dikegelapan malam.
Seterusnya beberapa penemuan Arkeologi kerajaan Romawi kuno juga menunjukkan bahwa penampakan dari piring terbang juga pernah terjadi dimasa lalu. Salah satu penemuan itu berupa mata uang logam Romawi kuno yg berukiran gambar bintang dan sebuah bola dgn antena mirip satelit yg ada dijaman kita modern ini. Pendapat awal yg memperkirakan bahwa bola berantena ini merupakan ukiran matahari akhirnya kandas setelah penyelidikan lbh lanjut mengungkapkan adanya kenyataan empat sinar cahaya dari bola itu dipancarkan dgn cara yg berlainan terhadap cahaya dari matahari. Apalagi pada mata uang logam tersebut terdapat kata-kata Providentia Deorum yg memuliakan para dewa dan terdapat seorang wanita dalam wujud Providentia muncul dari cahaya yg bersinar tersebut(2).
Selanjutnya berturut-turut Yves Naud dalam bukunya berjudul Peninggalan Masa Lampau yg misterius dan UFO dan Erich Von Daniken dgn bukunya Adakah makhluk lain dari angkasa luar(3) memberikan kehadapan kita banyak sekali data-data yg memastikan mengenai apa yg telah disampaikan oleh ayat-ayat al-Qur’an tadi. Bahkan menurut Yves Naud berdasarkan penelitiannya yg panjang teknologi yg pernah dicapai oleh nenek moyang manusia jaman dahulu kala jauh melebihi apa yg sudah dicapai oleh manusia modern sekarang ini.
Hal ini dibuktikannya dgn keberadaan Peta Piri Reis yg merupakan suatu peta dgn rancangan ilmu geografis sangat akurat Konon pada awal abad ke delapan belas di istana Topkapi Turki ditemukan peta-peta kuno. Peta itu adl milik seorang perwira tinggi Angkatan Laut Turki Laksamana Piri Reis. Dua buah atlas yg disimpan di perpustakaan negara di Berlin yg memuat gambar yg tepat dari laut Tengah dan daerah sekitar laut Mati juga berasal dari Laksamana Piri Reis ini. Semua peta ini telah diserahkan kepada Arlington H. Mallerey seorang Kartograf Amerika utk diteliti. Mallerey memperkuat fakta yg luar biasa bahwa semua data geografi terdapat pada peta-peta itu tetapi tidak digambar pada tempat yg semestinya. Ia minta bantuan dari Walters seorang kartograf dari Biro Hidrografi Angkatan Laut Amerika Serikat. Mallerey dan Walters bersama-sama menyusun suatu skala dan mentransformasikan peta itu menjadi bola dunia. Mereka membuat penemuan yg menggemparkan.
Petanya memang cermat bukan hanya mengenai Laut Tengah dan Laut Mati saja melainkan pantai-pantai Amerika Utara dan Selatan bahkan garis-garis tinggi Permukaan Samudra Antartika pun dilukiskan dgn persis sekali pada peta Piri Reis itu. Peta itu bukan hanya memproduksikan garis besarnya benua-benua melainkan juga topografi dari daerah-daerah pedalaman. Pegunungan puncak gunung pulau sungai dan dataran tinggi; semuanya digambarkan de ngan ketepatan yg luar biasa.
Dalam tahun 1957 peta-peta itu diserahkan kepada Jesnit Lineham yg menjabat direktur dari Weston Observatory merangkap juru potret pada Angkatan Laut Amerika Serikat. Setelah memeriksanya dgn cermat Lineham pun hanya dapat memperkuat ketepatannya yg fantastis itu bahkan sampai mengenai daerah daerah yg di masa sekarang jarang sekali dipelajari. Yang paling menonjol ialah bahwa pegunungan di Antartika yg baru ditemukan pada tahun 1952 dalam peta Reis telah terdapat. Pegunungan itu telah tertutup oleh es beratus-ratus tahun lamanya. Peta kita sekarang dibuat berdasarkan hasil pemetaan dgn menggunakan alat-alat gema suara. Penyelidikan terakhir yg dilakukan oleh Profesor Charles. H. Hapgood dan ahli matematika Richard W. Strachan telah memberikan informasi yg lbh mengherankan lagi. Setelah diadakan perbandingan dgn hasil pemotretan bulatan dunia kita yg di lakukan secara modern dari satelit perbandingan itu menunjukkan bahwa peta aslinya dari Piri Reis itu pasti telah dibuat berdasarkan hasil pemotretan dari udara dgn ketinggian yg jauh sekali.
Sebuah kapal ruang angkasa terbang diam di atas Kairo dan membidikkan kameranya lurus ke bawah setelah filmnya dicuci maka akan terdapat gambaran ini; segala sesuatu yg ada dalam radius kira-kira 5.000 mil dari Kairo akan direproduksikan secara tepat krn semuanya ada di bawah lensa. Tetapi negara-negara dan benua-benua di luar radius itu akan berubah reproduksinya dari keadaan sebenarnya. Semakin jauh pandangan kita dari titik pusat gambar semakin banyak penyimpangan atau perubahan gambarnya. Mengapa ini semua? krn bumi ini berbentuk bulatan benua-benua yg jauh dari titik pusat seolah tenggelam ke bawah. Negara Amerika Selatan misalnya tampaknya berubah dgn janggal sekali pada ukuran memanjangnya persis seperti perubahan pada peta Piri Reis ! Dan juga persis seperti hasil-hasil pemotretan yg dilakukan satelit buatan dari Amerika.
Bagaimana kita bisa menjelaskan hal demikian itu bagaimana mungkin nenek moyang kita mampu membuat peta seakurat ini dgn pengetahuan mereka yg konon menurut buku-buku sejarah masih dalam taraf hidup didalam gua dan mengembara ? Tidakkah teori yg menyatakan bahwa nenek moyang manusia sebenarnya pernah mencapai kemajuan dibidang ilmu dan teknologi canggih sebelum akhirnya melalui sebuah banjir besar telah melemparkan manusia kembali kejaman batu bisa diterima ? Bisakah ajaran Islam yg diklaim sebagai ajaran Tuhan semesta alam menjawab semuanya ?
Dan orang-orang yg hidup sebelum mereka sekarang ini telah pernah mendustakan Kami padahal mereka yg ada sekarang ini belum sampai pada sepersepuluh yg pernah Kami berikan kepada mereka dahulu kala. - Qs. 34 Saba’ : 45
Beberapa penafsir kitab suci ada yg merujuk maksud dari orang-orang yg hidup sebelumnya pada ayat tersebut sebagai orang-orang kafir Mekkah yg sudah meninggal sebelum kenabian Muhammad akan tetapi adl sah-sah saja bila kita menafsirkannya dgn makna yg lbh luas dari itu dan menghubungkan ayat ini dgn teori yg sudah kita bahas sebelumnya. Apalagi dalam catatan kakinya yg menjelaskan ayat ini Departemen Agama Republik Indonesia menulis maksud dari sepersepuluh yg kami berikan kepada orang-orang sebelumnya itu adl pemberian Allah seputar kepandaian ilmu pengetahuan umur panjang kekuatan jasmani kekayaan harta benda dan sebagainya.(4)
Seperti yg sering saya singgung bahwa al-Qur’an harus dipahami secara universal dan aktual sehingga kemonotonan penafsiran yg ada pada tafsir Qur’an tradisional tidak membuat kitab suci ini sebagai sesuatu yg hanya menjadi pajangan dimasjid ataupun bacaan saat menjelang sholat Jum’at. Kita harus melanjutkan misi aktualisasi kitab suci yg sudah dirintis oleh Syaikh Muhammad Abduh dan muridnya Rasyid Ridha diawal abad 20. Bangsa Indonesia sendiri memiliki banyak cendikiawan muslim modern yg telah mencoba memberikan tafsiran baru ayat-ayat al-Qur’an. Sebut saja misalnya nama-nama seperti Dr. Ir. Hidajat Nataatmadja melalui bukunya versi baru Ihya Ulumiddin(5) atau Nurcholish Madjid dalam Khazanah Intelektual Islam(6) serta nama Nazwar Syamsu yg terkenal dgn bukunya Tauhid dan Logika(7).
Dengan begitu maka kita bisa mendapatkan kitab suci al-Qur’an benar-benar sebagai kitab petunjuk yg bermanfaat bagi manusia didalam mempelajari ilmu dunia maupun ilmu akhirat.
Keberadaan planet-planet yg berfungsi sebagai tempat hidup dan berkehidupan makhluk berjiwa seperti bumi misalnya secara eksplisit bisa juga kita peroleh didalam ayat al-Qur’an :
Allah menciptakan tujuh langit dan seperti itu juga bumi; berlaku hukum-hukum Allah didalamnya agar kamu ketahui bahwa Allah sangat berkuasa terhadap segala sesuatu; dan Allah sungguh meliputi segalanya dgn pengetahuan-Nya. - Qs. 65 ath-Thalaq : 12
Jika kata langit dan bumi disebut dgn bilangan tujuh yg berarti banyak maka tentu yg dimaksud dalam ayat ini adl kemajemukan gugusan galaksi yg terdiri dari jutaan bintang dan planet-planet yg ada sebagaimana yg kita ketahui dari ilmu astronomi modern. Oleh karenanya secara tidak langsung al-Qur’an menyatakan kepada kita bahwa Bumi yg kita diami ini bukanlah satu-satunya bumi yg ada dijagad raya.
makhluk-makhluk yg ada dilangit dan dibumi memerlukan Dia tiap waktu Dia dalam kesibukan. - Qs. 55 Ar-Rahman :29
Setelah berkali-kali mengadakan pengamatan secara teliti menggunakan teleskop-teleskop Observatorium W.M. Keck Hawaii Observatorium Lick di California dan Observatorium McDonald di Texas sejak bulan Juli 2003 yg lalu maka hari selasa tanggal 31 Agustus 2004 sejumlah astronom mengumumkan penemuan jenis planet baru yg memiliki lbh banyak kesamaan dgn Bumi dibanding dgn planet-planet gas raksasa yg pernah ditemukan sebelumnya(8)
Planet-planet mirip bumi tersebut yg pertama berada di gugusan Leo memiliki massa 21 kali ukuran bumi dan waktu rotasi 264 hari dgn perkiraan jarak lbh kurang 33 tahun cahaya dari Bumi kita sedangkan planet berikutnya berada digugusan Cancer memiliki massa 18 kali dari bumi dan waktu orbit 281 hari dgn jarak dari bumi ini sekitar 41 tahun cahaya. Atas penemuan kedua planet ini baik Barbara McArthur peneliti dari Universitas Texas di Austin maupun Anne Kinney direktur Direktorat Misi Ilmiah Divisi Jagad Raya NASA sama-sama mengungkapkan rasa optimisnya bahwa teka-teki keberadaan makhluk hidup lain diluar bumi akan segera terjawab.
Planet lainnya yg baru ditemukan dan diduga memiliki juga persamaan dgn bumi adl planet yg mengorbit bintang Gliese 876 berjarak sekitar 15 tahun cahaya dari bumi pada arah rasi bintang Aquarius dgn massa sebesar 59 hingga 75 kali massa bumi(9)
Sementara misi antariksa tanpa awak Voyager 1 yg diluncurkan atas kerjasama NASA dan Caltech pada tanggal 5 September 1977 sudah berada diluar tata surya kita dgn jarak 14 milyar kilometer dari planet bumi dan tengah menyelidiki heliopause dan medium antar bintang ini adl satu-satunya benda buatan manusia modern yg berada jauh diruang angkasa sehingga utk dapat menangkap sinyalnya dipusat kontrol Jet Propulsion Laboratory di dekat Pasadena California dibutuhkan waktu lbh dari 13 jam.(10)
Akhirnya bersikap terlalu skeptis terhadap sejumlah kalangan yg menyibukkan dirinya utk melakukan eksplorasi angkasa raya guna menemukan peradaban lain maupun mentertawakan sejumlah penelitian terhadap ilmu pengetahuan yg pernah dicapai oleh nenek moyang manusia dimasa lalu sungguh bukan perbuatan yg bijaksana dan bertentangan dgn kitab suci.
Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu memperolok-olok suatu kaum yg lain krn boleh jadi mereka itu lbh baik dari mereka yg mengoloknya; dan jangan juga para wanita saling memperolok sesamanya sebab boleh jadi wanita yg diperolokkan itu lbh baik dari wanita yg memperoloknya ; dan jangan kamu mencela dirimu sendiri serta jangan kamu saling memanggil dgn gelar yg jahat. Sejahat-jahat panggilan adl yg jahat setelah ia beriman dan siapa saja yg tidak bertobat maka mereka adl orang yg zhalim. – Qs. 49 al-Hujuraat : 11
Kita selaku manusia modern ini harus segera berhenti meneruskan perilaku pongah yg disertai stagnasi pendapatnya yg usang keberadaan para aliens alias makhluk berjiwa diplanet bumi yg lain nun jauh dikedalaman langit jangan sampai menimbulkan kekhawatiran berlebihan bahwa pendapat manusia sebagai makhluk termulia akan dilecehkan atau menjadi rusak. Pada hakekatnya manusia ini cuma sekedar makhluk yg hina(11) dgn kediaman berada dipinggiran galaksi tak lbh dari setitik debu berjarak ± 300 juta miliar km dari pusat Bimasakti. Mari kita berhenti berpikir egois dan merasa sebagai makhluk yg paling diperhatikan Tuhan padahal nyaris tiap hari kita melupakan Tuhan dan bergulat dgn dosa zinah korupsi dusta dan seribu satu macam kufur ni’mat lainnya manusia terlampau membumi sehingga tidak kuasa melepas ke-‘akuannya’.
(1) Su’ud Muliadi Sm Hk Mahluk Angkasa Luar dan al-Qur’an Penerbit PT. Garoeda Boeana Indah Pasuruan 1993 hal. 17.
SUKA DUKA HIDUP
Pasang surut yg mewarnai kehidupan sebuah rumah tangga tdk hanya dlm hal hubungan pribadi antara suami dan istri namun juga menyangkut anak dan rizki. Kesabaran dan sikap syukur menjadi modal yg mesti dimiliki dlm hal ini.
Setiap insan yg hidup di muka bumi ini pasti pernah mengalami suka dan duka. tdk ada insan yg diberi duka sepanjang hidup krn ada kala kemanisan hidup menghampirinya. Demikian pula sebalik tdk ada insan yg terus merasa suka krn mesti suatu ketika duka menyapanya. Bila demikian tidaklah salah pepatah yg mengatakan “Kehidupan ini ibarat roda yg berputar” terkadang di atas terkadang di bawah. Terkadang bangun dan sukses terkadang jatuh dan bangkrut kadang kalah kadang menang kadang susah kadang bahagia kadang suka dan kadang duka Begitulah kehidupan di dunia ini kesengsaraan dapat berganti bahagia namun kebahagian tidaklah kekal.
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِيْنَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي اْلأَمْوَالِ وَاْلأَوْلاَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا وَفِي اْلآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
“Ketahuilah sesungguh kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan  sesuatu yg melalaikan perhiasan dan bermegah-megah di antara kalian  serta berbangga-bangga dlm banyak harta dan anak seperti hujan yg tanam-tanaman mengagumkan para petani kemudian tanaman itu menjadi kering dan kalian lihat warna kuning kemudian menjadi  hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yg keras/pedih dan ada pula  ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Kehidupan dunia itu tdk lain  kecuali hanya kesenangan yg menipu.”
Suka duka pun suatu kemestian yg dialami sepasang suami istri dlm mengarungi bahtera rumah  tangga krn kesempitan atau kelapangan kesulitan atau kemudahan datang  silih berganti. Ketika diperoleh apa yg didamba mereka bersuka. Tatkala  luput apa yg diinginkan atau hilang apa yg dicintai mereka berduka.
Sebagai seorang yg beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengimani takdir-Nya sudah semesti suka dan duka itu dihadapi dgn syukur dan sabar. Allah Subhanahu wa Ta’ala menggandengkan dua sifat ini di dlm firman-Nya:
إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّاٍر شَكُوْرٍ
“Sesungguh pada yg demikian itu terdapat tanda-tanda bagi tiap orang yg banyak bersabar lagi bersyukur.”
Qatadah rahimahullahu menafsirkan ayat di atas dgn mengatakan “Dia adl hamba yg bila diberi bersyukur dan bila diuji bersabar.”
Rasul yg mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa mukmin yg sabar atas musibah/duka  yg menimpa dan bersyukur atas ni’mat/suka yg diterima akan mendapatkan  kebaikan. Kabar gembira ini tersampaikan kepada kita lewat sahabat  beliau yg mulia Shuhaib Ar-Rumi radhiyallahu ‘anhu. Shuhaib berkata:  “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ لَهُ، وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Sungguh seluruh perkara  adl kebaikan baginya. Yang demikian itu tidaklah dimiliki oleh  seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika mendapatkan kelapangan ia  bersyukur mk yg demikian itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa  kemudaratan/kesusahan1 ia bersabar mk yg demikian itu baik baginya.”
Ketika menjelaskan hadits di atas Asy-Syaikh Muhammad  bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullahu menyatakan bahwa tiap manusia tdk  lepas dari ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan takdir-Nya. Bisa  jadi ia dlm kelapangan dan bisa jadi dlm kesempitan. dlm hal ini manusia  terbagi dua: mukmin dan selain mukmin. Seorang mukmin senantiasa dlm  kebaikan pada tiap keadaan yg Allah Subhanahu wa Ta’ala takdirkan  baginya. Bila ditimpa kesusahan ia bersabar dan menanti datang  kelapangan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala serta mengharapkan pahala mk  ia pun meraih pahala orang2 yg bersabar. Bila mendapatkan kelapangan berupa ni’mat agama  seperti ilmu dan amal shalih ataupun ni’mat dunia berupa harta anak dan  istri ia bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dgn taat kepada-Nya  krn yg nama bersyukur tdk sebatas mengucapkan “Aku bersyukur kepada  Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Adapun selain mukmin mendapat kesempitan  ataupun kelapangan sama saja bagi krn ia selalu berada dlm kejelekan. Bila ditimpa kesempitan/kesusahan ia berkeluh kesah mencaci maki dan mencela Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bila mendapat kelapangan ia tdk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Dzat yg telah memberikan ni’mat.
Seorang mukmin dan mukminah dlm menjalani kehidupan rumah  tangga harus berada di antara kesyukuran dan kesabaran. Karena ia tdk  luput dari takdir yg baik ataupun yg buruk. Mungkin ia belum dikaruniai  anak mk ia harus bersabar krn anak adl pemberian Allah Subhanahu wa  Ta’ala. Dia memberikan kepada siapa yg Dia kehendaki dan terkadang Dia menguji hamba-Nya dgn tdk segera atau tdk sama sekali memberi keturunan.
لِلَّهِ مُلْكُ السَّماَوَاتِ وَاْلأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُوْرَ. أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيْمًا إِنَّهُ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌ
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa  saja yg Dia kehendaki. Dia menganugerahkan anak perempuan kepada siapa  yg Dia kehendaki dan memberikan anak laki2 kepada siapa yg Dia  kehendaki. Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki2 dan perempuan .  Dia pun menjadikan mandul siapa saja yg Dia kehendaki. Sesungguh Dia  Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”
Anak diperoleh bukan krn kemahiran seseorang bukan krn kejantanan kekuatan atau kepandaiannya. Berapa banyak orang yg kuat dan memiliki  keutamaan lagi kemuliaan namun Allah Subhanahu wa Ta’ala tdk memberi  keturunan. Lihatlah istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  mereka tdk beroleh keturunan dari pernikahan mereka dgn Nabiyullah  Shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali Khadijah radhiyallahu ‘anha dan  budak beliau Mariyah radhiyallahu ‘anha. Lihat pula Nabi Ibrahim  dan Nabi Zakariyya ‘alaihimassalam kedua dikaruniai anak tatkala usia  telah senja tulang-tulang telah melemah rambut telah dipenuhi uban dan  istri pun telah tua lagi mandul2. Lihat pula Maryam ibunda ‘Isa  ‘alaihissalam dikaruniai anak tanpa pernah menikah dan tanpa pernah  disentuh oleh lelaki3. Dengan demikian beroleh anak atau tdk perkara  kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia yg memberi dan Dia yg  menahan.
Bila seseorang diberi ni’mat berupa anak hendaklah ia bersyukur kepada Dzat yg telah memberikan anugerah. Namun bila  tdk mk tdk ada yg bisa dilakukan oleh seorang mukmin kecuali tunduk  sabar ridha dgn ketetapan-Nya dan berbaik sangka kepada Allah Subhanahu  wa Ta’ala krn Dia tdk pernah berbuat dzalim kepada hamba-hamba-Nya. Dia  Maha Tahu apa yg terbaik bagi hamba-hamba-Nya sementara hamba-hamba-Nya  tdk tahu apa yg baik bagi mereka.
وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ
“Allah Maha Mengetahui sementara kalian tdk mengetahui.”
Dalam masalah rizki juga demikian. Ketika seorang mukmin dlm kehidupan rumah  tangga tdk memperoleh rizki yg lapang dlm kemiskinan tiada berharta ia  pun harus bersabar. Karena kelapangan dan sempit rizki kaya atau miskin  seseorang telah dicatat dan ditetapkan dlm catatan takdir dgn keadilan  Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia memberi rizki kepada siapa yg  dikehendaki-Nya dan Dia menyempitkan kepada siapa yg Dia kehendaki  sementara Dia tdk berbuat dzalim kepada hamba-hamba-Nya.
Ingatlah  keni’matan kemegahan dan kekayaan dunia bukan jaminan keselamatan di  akhirat nanti. Kalaulah kekayaan itu suatu keutamaan dan keadaan yg  paling afdhal niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjadikan  kekasih-Nya manusia pilihan-Nya junjungan anak Adam yakni Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai orang yg terkaya di dunia  bergelimang harta dan kemewahan.
Tapi ternyata tdk demikian  kenyataannya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam hidup dgn penuh  kesahajaan dan kesederhanaan. Terkadang tdk ada makanan yg dapat  disantap di rumah beliau sehingga beliau berpuasa. Dikisahkan hal ini  oleh istri beliau yg shalihah Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:
دَخَلَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ، فَقَالَ: هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ؟ فَقُلْنَا: لاَ. قَالَ: فَإِنِّي إِذَنْ صَائِمٌ
Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke rumahku  lalu berta “Apakah ada makanan pada kalian ?” “Tidak ada” jawab kami.  “Kalau begitu aku puasa” kata beliau.
Sampai-sampai utk membeli  makanan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berhutang dgn  menyerahkan baju besi beliau sebagai jaminan. Masih dari kisah Ummul  Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:
اشْتَرَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ يَهُوْدِيٍّ طَعَامًا بِنَسِيْئَةٍ، فَأَعْطَاهُ دِرْعًا لَهُ رَهْنًا
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membeli makanan dgn  pembayaran di belakang beliau memberi baju besi kepada si Yahudi sebagai  jaminan.”
Betapa sabar istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa  sallam dgn kekurangan dunia yg mereka terima selama hidup dgn suami  mereka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau pun wafat  tanpa meninggalkan warisan utk mereka. Kata ‘Amr ibnul Harits saudara  Ummul Mukminin Juwairiyyah bintul Harits radhiyallahu ‘anha:
ماَ تَرَكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ مَوْتِهِ دِيْنَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَلاَ عَبْدًا وَلاَ أَمَةً وَلاَ شَيْئًا إِلاَّ بَغْلَتَهُ الْبَيْضَاءَ الَّتِي كَانَ يَرْكَبُهَا وَسِلاَحَهُ وَأَرْضًا جَعَلَهَا لاِبْنِ السَّبِيْلِ صَدَقَةً
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala wafat tdk  meninggalkan dinar dirham budak laki2 budak perempuan dan tdk  meninggalkan harta sedikitpun kecuali seekor bighal yg berwarna putih yg  dulu biasa beliau tunggangi dan pedang serta sebidang tanah yg beliau  jadikan sebagai sedekah utk musafir.”
Demikian sebagai anjuran utk bersabar dgn kesulitan hidup..
Ketika  rizki datang pada si mukmin dan kelapangan hidup menyertai mk rasa  syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala harus diwujudkan. Tidak hanya  mengucapkan syukur dgn lisan disertai keyakinan hati namun harus pula  diiringi dgn amalan yaitu membelanjakan harta tersebut di jalan yg  diridhai oleh Sang Pemberi Nikmat dgn infak dan sedekah.
Memiliki  rasa syukur ini sungguh suatu keutamaan dan anugerah krn sedikit dari  hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yg mau bersyukur sebagaimana  dinyatakan dlm Tanzil-Nya:
وَقَلِيْلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ
“Dan sedikit dari hamba-hamba-Ku yg mau bersyukur.”
Siapa yg bersyukur Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menambah ni’mat-Nya. Adapun orang yg enggan utk bersyukur ia akan diazab:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيْدٌ
“Apabila kalian bersyukur Aku sungguh-sungguh akan menambah  keni’matan bagi kalian dan sebalik bila kalian kufur ni’mat mk sungguh  azabku sangat pedih.”
Hadapilah liku-liku kehidupan berumah tangga  dgn sabar dan syukur niscaya kebaikan akan diperoleh. Memang “Sungguh  mengagumkan perkara seorang mukmin.”
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
1 Kemudaratan di sini sifat umum baik yg menimpa tubuh ataupun menimpa keluarga anak atau hartanya.
2 Nabi Zakariyya ‘alaihissalam ketika berdoa minta keturunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan:
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
“Wahai Rabbku sesungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah  ditumbuhi uban dan aku belum pernah kecewa dlm berdoa kepada-Mu wahai  Rabbku.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa Nabi Zakariyya  ‘alaihissalam dgn memberi kabar gembira kepada akan beroleh seorang  putra. Nabi Zakariyya ‘alaihissalam pun takjub dgn berita tersebut  hingga beliau berkata dgn heran:
قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُوْنُ لِي غُلاَمٌ وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا
“Wahai Rabbku bagaimana aku akan beroleh anak padahal istriku adl  seorang yg mandul dan aku sendiri sudah mencapai umur yg sangat tua.”
3  Ketika malaikat Jibril ‘alaihissalam menemui Maryam dlm bentuk seorang  manusia guna memberi kabar gembira kepada Maryam bahwa ia akan beroleh  seorang putra Maryam pun berkata dgn heran:
قَالَتْ أَنَّى يَكُوْنُ لِي غُلاَمٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا
“Maryam berkata ‘Bagaimana aku akan beroleh anak sementara tdk ada seorang lelaki pun yg pernah menyentuhku dan aku sendiri bukan seorang pezina?’.”
RENDAH DIRI DALAM ISLAM
“Aku akan memalingkan orang-orang yg menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yg benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.” . Takabbur atau sombong adl lawan kata dari tawaddu’ atau rendah hati dan merupakan salah satu jenis penyakit hati yg telah memakan banyak korban seperti Raja Fir’aun dan bala tentaranya Namrud Abu Jahal dan Abu lahab kaum Yahudi dan masih banyak lagi. Menurut tata bahasa “takabbur” semakna dgn ta’azhzum yakni menampak-nampakkan keagungan dan kebesarannya merasa agung dan besar. Penyusun kamus Lisanul Arab mengatakan “takabbur dan istikbar ialah ta’azhzum merasa besar dan menampak-nampakkan kebesarannya .” Perbedaan antara takabur ujub dan ghurur adl bahwa ujub itu mengagumi atau membanggakan diri dari segala seuatu yg timbul darinya baik berupa perkataan maupun perbuatan tapi tidak merendahkan dan meremehkan orang lain. Ghurur adl sikap ujub yg ditambah sikap meremehkan dan menganggap kecil apa yg timbul dari orang lain tapi tidak merendahkan orang lain. “Tidaklah masuk surga orang yg didalam hatinya ada penyakit kibr meskipun hanya seberat dzarroh.” Kemudian ada seorang laki-laki berkata “Sesungguhnya seseorang itu suka pakaiannya bagus dan sandalnya/sepatunya bagus.” Beliau menjawab “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Kibr itu ialah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” . Sebab-Sebab Takabur
- Rusaknya penilaian dan tolak ukur kemuliaan manusia. Di antara faktor yg menyebabkan timbulnya takabur ialah terjadinya nilai dan cara  pandang manusia yg rusak. Mereka memandang mulia dan hormat kepada  orang-orang yg kaya harta meskipun dia itu ahli maksiat dan menjauhi  manhaj dan aturan Allah. Orang yg hidup dalam kondisi seperti ini sudah  barang tentu akan begitu mudah sombong merendahkan dan meremehkan orang  lain kecuali orang yg dirahmati Allah. “Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yg Kami berikan kepada mereka itu Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaika kepada mereka ? Tidak sebenarnya mereka tidak sadar.” . “Dan  mereka berkata  “Kami lbh banyak mempunyai harta dan anak-anak dan kami  sekali-kali tidak akan diadzab. Katakanlah  ‘Sesungguhnya Tuhanku  melapangkan rizki bagi siapa yg dikehandi-Nya dan menyempitkan akan  tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Dan sekali-kali bukanlah  harta dan bukan pula anak-anak kamu yg mendekatkatkan kamu kepada Kami  sedikitpun; tetapi orang-orang yg beriman dan mengerjakan amal-amal  sholeh mereka itulah yg memperoleh balasan yg berlipat ganda disebabkan  apa yg telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa ditempat-tempat yg  tinggi ‘.” . 
 
- Membandingkan ni’mat yg diperolehnya dgn yg diperoleh orang lain dgn melupakan Pemberi ni’mat. “Dan  berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki Kami  jadikan bagi seorang di antara keduanya dua buah kebun anggur dan Kami  kelilingi kedua kebun itu dgn pohon-pohon korma dan di antara kedua  kebun itu Kami buatkan ladang.” . “Dan dia mempunyai kekayaan  besar maka ia berkata kepada kawannya ketika ia bercakap-cakap dgn dia   ‘Hartaku lbh banyak daripada hartamu dan pengikut-pengikutku lbh kuat’.” . 
 
- Sikap tawadhu’ orang lain yg berlebihan.Kadang-kadang ada sebagian  orang yg bersikap tawadhu’ secara berlebihan hingga tidak mau berhias  dan mengenakan pakaian yg bagus tidak peduli terhadap orang lain bahkan  tidak mau tampil ke depan utk memikul amanat dan tanggung jawab. Sikap  yg demikian ini kadang-kadang menimbulkan kesan negatif pada sebagian  orang yg melihatnya yg tidak mengetahui hakekat masalah sebenarnya. Lalu  setan membisikkan ke dalam hatinya bahwa orang tersebut tidak menghias diri  tidak mengenakan pakaian bagus dan tidak pernah tampil ke dalam  mengurusi urusan umat adl semata-mata krn miskin dan tidak mempunyai  kemampuan utk menjalankan tugas dan tanggung jawab. Anggapannya ini  kemudian berkembang dgn memandang orang tersebut dgn pandangan rendah  dan hina dan sebaliknya menganggap dirinya lbh besar dan lbh agung.  Inilah dia penyakit takabur telah muncul. Alquran dan Sunnah telah  mengantisipasi masalah ini. Karena itu disuruhnya manusia menampakkan  ni’mat yg diberikan Allah kepadanya.  
 
“Dan terhadap ni’mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya .” . Sabda Nabi saw “Sesungguhnya Allah itu bagus dan menyukai keindahan.” . Para salaf mengerti betul akan hal ini krn itu mereka sangat antusias menceritakan ni’mat-ni’mat yg diberikan Allah kepada mereka dan mencela orang yg melalaikan hal ini. Al-Hasan bin Ali Radhiyallahu ‘anhu berkata “Bila engkau memperoleh kebaikan atau melakukan kebaikan maka ceritakanlah kepada orang yg dapat dipercaya dari antara teman-temanmu.” .
- Mengira ni’mat yg diperolehnya akan kekal dan tidak akan lenyap. “Dan  dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia  berkata  ‘Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya. Dan aku  tidak mengira hari kiamat itu akan datang dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku pasti aku akan mendapat tempat kembali yg lbh baik daripada kebun-kebun itu’.” . 
 
- Karena mengungguli yg lain dalam memperoleh keutamaan. Adakalanya yg  memicu takabur bagi seseorang ialah krn lbh unggul dari pada yg lain  dalam keutamaan atau lbh banyak melakukan keutamaan-keutamaan misalnya  dalam bidang ilmu dakwah jihad pendidikan dll. Keunggulan semata-mata  tidak ada artinya di hadapan Allah kalau tidak disertai dgn keikhlasan  dan kejujuran. . 
 
- Melupakan akibat buruk takabur.Di antara sebab timbulnya rasa  takabbur adl melupakan akan akibat buruknya. Akibat Buruk dari Takabur 
 
- Terhalang dari memperhatikan dan mengambil pelajaran terhadap  sesuatu. Hal ini disebabkan orang yg takabur merasa lbh tinggi dari  hamba-hamba Allah yg lain. Maka secara sadar atau tidak sadar ia telah  melampaui batas hingga menempati kedudukan Ilahi. Orang seperti ini  sudah barang tentu akan terkena sangsi dan sangsi atau hukuman yg  pertama ialah terhalang dari memperhatikan dan mengambil pelajaran  terhadap sesuatu. ” Dan betapa banyak tanda-tanda di langit dan dibumi yg mereka lewati tetapi mereka berpaling dari padanya.” . 
 
- Kegoncangan jiwa. Orang yg takabur dan merasa lbh tinggi dari pada  orang lain berkeinginan agar orang lain menundukkan kepala kepadanya.  Tetapi harga diri manusia sudah  barang tentu tidak mau berbuat demikian dan memang pada dasarnya mereka  tidak disiapkan utk hal itu. Sebagai akibatnya timbulah kegoncangan  dalam jiwanya. “Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yg sempit.” . “Dan barang siapa berpaling dari peringatan Tuhannya Tuhan akan memberinya siksaan yg berat.” . 
 
- Selalu dalam keadaan aib dan kekurangan. Hal ini disebabkan orang yg  sombong mengira dirinya telah sempurna dalam segala hal maka ia tidak  mau intropeksi diri sehingga ia tidak mau menerima nasihat pengarahan dan bimbingan dari orang lain. ” yg benar barangsiapa berbuat dosa dan ia telah meliputi oleh dosanya mereka itulah penghuni neraka mereka kekal di dalamnya.” . 
 
- Terhalang utk masuk surga. Dan Rasullullah saw telah bersabda “Tidak masuk surga orang yg di dalam hatinya terdapat seberat zarrah dari takabbur..” . Cara Mengobati Takabur 
 
- Mengingat akibat-akibat dan bahaya yg ditimbulkan oleh takabur baik  yg mengenai dirinya sendiri maupun mengenai amal Islami baik yg bersifat  duniawi maupun ukhrowi. 
 
- Menengok orang sakit meyaksikan orang yg akan meninggal dunia menolong kesusahan mengantarkan janazah dan ziarah kubur. 
 
- Tidak berteman dgn orang-orang yg takabur dan sebaliknya bersahabat dgn orang-orang yg tawadhu’ dan ahli ibadah. 
 
- Suka duduk-duduk bersama orang lemah orang fakir dan miskin bahkan  makan dan minum bersama mereka krn hal ini akan dapat membersihkan jiwa  dan mengenbalikannya ke jalan yg lurus. 
 
- Suka memikirkan dirinya dan alam semesta bahkan merenungkan semua  ni’mat yg diperolehnya sejak yg paling kecil hingga yg paling besar.  Siapakah sumber semua itu? Siapakah yg dapat menahan dan menghalanginya?  Dengan jalan bagaimanakah seorang hamba berhak mendapatkannya?  Bagaimanakah keadaan dirinya seandainya salah satu keni’matan itu  dicabut apalagi bila dicabut seluruhnya? 
 
- Memeprhatikan riwayat-riwayat orang takabur bagaimana keadaan mereka  dan bagaimana akhirnya sejak iblis Namrud Fir’aun Haman Qorun Abu Jahal  hingga para thaghut-yhaghut para dictator dan orang-orang yg gemar  berbuat dosa pada tiap waktu dan tempat. 
 
- Menghadiri majlis-majlis taklim yg diasuh oleh ulama-ulama yg bisa  dipercaya dan sadar akan tugas kewajiban dan akan dirinya. Lebih-lebih  majlis yg di dalamnya sering diisi dgn peringatan-peringatan dan  penyucian jiwa. 
 
- Meminta maaf kepada orang yg disombongi dan dihinanya. 
 
- Menampakkan ni’mat yg diberikan Allah kepada dirinya dan menceritakannya kepada orang lain. 
 
- Selalu mengingat tolak ukur keutamaan dan kemajuan Islam. “Sesungguhnya orang yg paling mulia diantaramu pada pandangan Allah ialah orang yg paling bertakwa.” . 
 
- Rajin melakukan ketaatan krn dgn melakukan ketaatan semata-mata  mencari ridha Allah ini akan dapat membersihkan jiwa dari  kotoran-kotoran dan kehinaan-kehinaan bahkan akan meningkat ke derajat  yg lbh tinggi. “Barangsiapa yg melakukan amal saleh baik laki-laki  maupun perempuan sedang ia beriman maka benar-benar Kami akan memberinya  kehidupan yg baik..”. 
 
- Melakukan introspeksi utk mengetahui penyakit-penyakit hatinya  sampai dapat mengobatinya hingga kelak akan memperoleh kebahagiaan dan  keberuntungan.  
 
 ALQUR'AN OBAT SEGALA PENYAKIT
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yg menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang2 yg beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang2 yg dzalim selain kerugian.”
Penjelasan Beberapa Mufradat Ayat
نُنَزِّلُ
“Kami turunkan.” Jumhur ahli qiraah membaca dgn diawali nun dan bertasydid. Adapun Abu ‘Amr membaca dgn tanpa tasydid . Sedangkan Mujahid membaca dgn diawali huruf ya` dan tanpa tasydid . Al-Marwazi juga meriwayatkan demikian dari Hafs.
مِنَ الْقُرْآنِ
“dari Al-Qur`an.” Kata min dlm ayat ini menurut pendapat yg rajih menjelaskan jenis dan spesifikasi yg dimiliki Al-Qur`an. Kata min di sini tdk bermakna “sebagian” yg mengesankan bahwa di antara ayat-ayat Al-Qur`an ada yg tdk termasuk syifa` sebagaimana yg dirajihkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullahu. Kata min pada ayat ini seperti hal yg terdapat dlm firman-Nya:
وَعَدَ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي اْلأَرْضِ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang2 yg beriman di antara kamu dan  mengerjakan amal-amal yg shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan  menjadikan mereka berkuasa di bumi..”
Kata min dlm lafadz مِنْكُمْ tidaklah bermakna sebagian sebab mereka seluruh adl orang2 yg beriman dan beramal shalih.
شِفَاءٌ
“Penyembuh.” Penyembuh yg dimaksud di sini meliputi penyembuh atas segala penyakit baik rohani maupun jasmani sebagaimana yg akan dijelaskan dlm tafsirnya.
Penjelasan Tafsir Ayat
Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: “Allah  Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan tentang kitab-Nya yg diturunkan kepada  Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu Al-Qur`an yg tdk terdapat  kebatilan di dlm baik dari sisi depan maupun belakang yg diturunkan dari  Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji bahwa sesungguh Al-Qur`an itu  merupakan penyembuh dan rahmat bagi kaum mukminin. Yaitu menghilangkan  segala hal berupa keraguan kemunafikan kesyirikan penyimpangan dan  penyelisihan yg terdapat dlm hati.  Al-Qur`an-lah yg menyembuhkan itu semua. Di samping itu ia merupakan  rahmat yg dengan membuahkan keimanan hikmah mencari kebaikan dan  mendorong utk melakukannya. Hal ini tidaklah didapatkan kecuali oleh  orang yg mengimani membenarkan serta mengikutinya. Bagi orang yg seperti  ini Al-Qur`an akan menjadi penyembuh dan rahmat.
Adapun orang kafir  yg mendzalimi diri sendiri mk tatkala mendengarkan Al-Qur`an tidaklah  bertambah bagi melainkan semakin jauh dan semakin kufur. Dan sebab ini  ada pada orang kafir itu bukan pada Al-Qur`annya. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِيْنَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيْدٍ
“Katakanlah: ‘Al-Qur`an itu adl petunjuk dan penawar bagi orang2 yg  beriman. Dan orang2 yg tdk beriman pada telinga mereka ada sumbatan  sedang Al-Qur`an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adl orang2  yg dipanggil dari tempat yg jauh’.”
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُوْلُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَذِهِ إِيْمَانًا فَأَمَّا الَّذِيْنَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيْمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَ. وَأَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُوْنَ
“Dan apabila diturunkan suatu surat mk di antara mereka ada yg berkata: ‘Siapakah di antara kamu yg bertambah iman dgn surat ini?’ Adapun orang2 yg beriman mk surat ini menambah iman sedang mereka merasa gembira. Adapun orang2 yg di dlm hati mereka ada penyakit mk dgn surat itu bertambah kekafiran mereka di samping kekafiran dan mereka mati dlm keadaan kafir.”
Dan masih banyak ayat-ayat yg menjelaskan tentang hal ini.”
Al-’Allamah Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu berkata pula dlm menjelaskan ayat ini:
“Al-Qur`an  mengandung penyembuh dan rahmat. Dan ini tdk berlaku utk semua orang  namun hanya bagi kaum mukminin yg membenarkan ayat-ayat-Nya dan berilmu  dengannya. Adapun orang2 dzalim yg tdk membenarkan dan tdk mengamalkan  mk ayat-ayat tersebut tidaklah menambah bagi kecuali kerugian. Karena  hujjah telah ditegakkan kepada dgn ayat-ayat itu.
Penyembuhan yg terkandung dlm Al-Qur`an bersifat umum meliputi penyembuhan hati  dari berbagai syubhat kejahilan berbagai pemikiran yg merusak  penyimpangan yg jahat dan berbagai tendensi yg batil. Sebab ia  mengandung ilmu yakin yg dengan akan musnah tiap syubhat dan kejahilan.  Ia merupakan pemberi nasehat serta peringatan yg dengan akan musnah tiap  syahwat yg menyelisihi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di samping  itu Al-Qur`an juga menyembuhkan jasmani dari berbagai penyakit.
Adapun  rahmat mk sesungguh di dlm terkandung sebab-sebab dan sarana utk  meraihnya. Kapan saja seseorang melakukan sebab-sebab itu mk dia akan  menang dgn meraih rahmat dan kebahagiaan yg abadi serta ganjaran  kebaikan cepat ataupun lambat.”
Al-Qur`an Menyembuhkan Penyakit Jasmani
Suatu hal yg menjadi keyakinan tiap muslim  bahwa Al-Qur`anul Karim diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala utk  memberi petunjuk kepada tiap manusia menyembuhkan berbagai penyakit hati  yg menjangkiti manusia bagi mereka yg diberi hidayah oleh Allah  Subhanahu wa Ta’ala dan dirahmati-Nya. Namun apakah Al-Qur`an dapat  menyembuhkan penyakit jasmani?
Dalam hal ini para ulama menukilkan dua pendapat: Ada yg mengkhususkan penyakit hati; Ada pula yg menyebutkan penyakit jasmani dgn cara  meruqyah ber-ta’awudz dan semisalnya. Ikhtilaf ini disebutkan  Al-Qurthubi dlm Tafsir-nya. Demikian pula disebutkan Asy-Syaukani dlm  Fathul Qadir lalu beliau berkata: “Dan tdk ada penghalang utk membawa  ayat ini kepada dua makna tersebut.”
Pendapat ini semakin ditegaskan Syaikhul Islam Ibnul Qayyim rahimahullahu dlm kitab Zadul Ma’ad:
“Al-Qur`an adl penyembuh yg sempurna dari seluruh penyakit hati  dan jasmani demikian pula penyakit dunia dan akhirat. Dan tidaklah tiap  orang diberi keahlian dan taufiq utk menjadikan sebagai obat. Jika  seorang yg sakit konsisten berobat dengan dan meletakkan pada sakit dgn  penuh kejujuran dan keimanan penerimaan yg sempurna keyakinan yg kokoh  dan menyempurnakan syarat niscaya penyakit apapun tdk akan mampu  menghadapi selama-lamanya. Bagaimana mungkin penyakit tersebut mampu menghadapi firman Dzat yg memiliki  langit dan bumi. Jika diturunkan kepada gunung mk ia akan  menghancurkannya. Atau diturunkan kepada bumi mk ia akan membelahnya. mk  tdk satu pun jenis penyakit baik penyakit hati maupun jasmani melainkan dlm Al-Qur`an ada cara yg membimbing kepada obat dan sebab nya.”
Berikut ini kami sebutkan beberapa riwayat berkenaan tentang pengobatan dgn Al-Qur`an.
Di antara adl apa yg diriwayatkan Al-Bukhari Muslim  dan lain dari hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha.Beliau radhiallahu ‘anha  berkata: “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkena  sihir1 sehingga beliau menyangka bahwa beliau mendatangi istri padahal  tdk mendatanginya.
Lalu beliau berkata: ‘Wahai ‘Aisyah tahukah kamu  bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabulkan permohonanku? Dua  lelaki telah datang kepadaku. Kemudian salah satu duduk di sebelah  kepalaku dan yg lain di sebelah kakiku. Yang di sisi kepalaku berkata  kepada yg satunya: ‘Kenapa beliau?’
Dijawab: ‘Terkena sihir.’
Yang satu bertanya: ‘Siapa yg menyihirnya?’
Dijawab: ‘Labid bin Al-A’sham lelaki dari Banu Zuraiq sekutu Yahudi ia seorang munafiq.’
bertanya: ‘Dengan apa?’
Dijawab: ‘Dengan sisir rontokan rambut.’
bertanya: ‘Di mana?’
Dijawab: ‘Pada mayang korma jantan di bawah batu yg ada di bawah sumur Dzarwan’.”
‘Aisyah  radhiallahu ‘anha lalu berkata: “Nabi lalu mendatangi sumur tersebut  hingga beliau mengeluarkannya. Beliau lalu berkata: ‘Inilah sumur yg aku  diperlihatkan seakan-akan air adl air daun pacar dan pohon korma  seperti kepala-kepala setan’. Lalu dikeluarkan. Aku bertanya: ‘Mengapa  engkau tdk mengeluarkan ?’ Beliau menjawab: ‘Demi Allah sungguh Allah  telah menyembuhkanku dan aku membenci tersebar kejahatan di kalangan  manusia’.”
Hadits ini diriwayatkan Al-Bukhari dlm Shahih- . Juga dlm  Shahih- . Juga diriwayatkan oleh Al-Imam Asy-Syafi’i sebagaimana yg  terdapat dlm Musnad Asy-Syafi’i Al-Asfahani dlm Dala`ilun Nubuwwah dan  Al-Lalaka`i dlm Syarah Ushul I’tiqad Ahlis Sunnah . Namun ada tambahan  bahwa ‘Aisyah berkata: “Dan turunlah :
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Hingga selesai bacaan surah tersebut.”
Demikian pula yg  diriwayatkan Al-Imam Bukhari rahimahullahu dlm Shahih- dari hadits Abu  Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu beliau berkata:
“Sekelompok2  shahabat Nabi berangkat dlm suatu perjalanan yg mereka tempuh.  Singgahlah mereka di sebuah kampung Arab. Mereka pun meminta agar dijamu  sebagai tamu namun penduduk kampung tersebut enggan menjamu mereka.
Selang  beberapa waktu kemudian pemimpin kampung tersebut terkena sengatan .  Penduduk kampung tersebut pun berusaha mencari segala upaya penyembuhan  namun sedikitpun tdk membuahkan hasil. Sebagian mereka ada yg berkata:  ‘Kalau sekira kalian mendatangi sekelompok orang itu mungkin sebagian  mereka ada yg memiliki sesuatu.’
Mereka pun mendatangi lalu berkata:  “Wahai rombongan sesungguh pemimpin kami tersengat . Kami telah  mengupayakan segala hal namun tdk membuahkan hasil. Apakah salah seorang  di antara kalian memiliki sesuatu? Sebagian shahabat menjawab: ‘Iya.  Demi Allah aku bisa meruqyah. Namun demi Allah kami telah meminta jamuan  kepada kalian namun kalian tdk menjamu kami. mk aku tdk akan meruqyah  utk kalian hingga kalian memberikan upah kepada kami.’
Mereka pun  setuju utk memberi upah beberapa ekor kambing3. mk dia pun meludahi dan  membacakan atas pemimpin kaum itu Alhamdulillahi rabbil ‘alamin .  Pemimpin kampung tersebut pun merasa terlepas dari ikatan lalu dia  berjalan tanpa ada gangguan lagi.
Mereka lalu memberikan upah  sebagaimana telah disepakati. Sebagian shahabat berkata: ‘Bagilah.’  Sedangkan yg meruqyah berkata: ‘Jangan kalian lakukan hingga kita  menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu kita  menceritakan kepada apa yg telah terjadi. Kemudian menunggu apa yg  beliau perintahkan kepada kita.’
Merekapun menghadap Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian melaporkan hal tersebut. mk  beliau bersabda: ‘Tahu dari mana kalian bahwa itu memang ruqyah?’ Lalu  beliau berkata: ‘Kalian telah benar. Bagilah dan berilah untukku bagian  bersama kalian’ sambil beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa.”
Adapun hadits yg diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ الدَّوَاءِ الْقُرْآنُ
“Sebaik-baik obat adl Al-Qur`an.”
Dan hadits:
الْقُرْآنُ هُوَ الدَّوَاءُ
“Al-Qur`an adl obat.”
Kedua adl hadits yg dha’if telah dilemahkan  oleh Al-Allamah Al-Albani rahimahullahu dlm Dha’if Al-Jami’ Ash-Shagir  no. 2885 dan 4135.
Membuka Klinik Ruqyah
Di antara penyimpangan terkait dgn ruqyah  adl menjadikan sebagai profesi seperti hal dokter atau bidan yg membuka  praktek khusus. Ini merupakan amalan yg menyelisihi metode ruqyah di  zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Asy-Syaikh Shalih Alus  Syaikh berkata ketika menyebutkan beberapa penyimpangan dlm meruqyah:
“Pertama  dan yg paling besar adl menjadikan bacaan atau ruqyah sebagai sarana  utk mencari nafkah di mana dia memfokuskan diri secara penuh utk itu.  Memang telah dimaklumi bahwa manusia membutuhkan ruqyah. Namun  memfokuskan diri utk itu bukanlah bagian dari petunjuk para shahabat di  masanya. Padahal di antara mereka ada yg sering meruqyah. Namun bukan  demikian petunjuk para shahabat dan tabi’in.
baru muncul di masa-masa  belakangan. Petunjuk Salaf dan bimbingan As-Sunnah dlm meruqyah adl  seseorang memberikan manfaat kepada saudara-saudara baik dgn upah  ataupun tidak. Namun janganlah dia memfokuskan diri dan menjadikan  sebagai profesi seperti hal dokter yg mengkhususkan diri . Ini baru dari  sudut pandang bahwa hal tersebut tdk terdapat pada zaman generasi  pertama.
Demikian pula dari sisi lainnya. Apa yg kami saksikan pada  orang2 yg mengkhususkan diri telah menimbulkan banyak hal terlarang.  Siapa yg mengkhususkan diri utk meruqyah niscaya engkau mendapati  memiliki sekian penyimpangan. Sebab dia butuh prasyarat-prasyarat  tertentu yg harus dia tunaikan dan yg harus dia tinggalkan. Serta  ‘menjual’ tanpa petunjuk. Barangsiapa meruqyah melalui kaset-kaset  suara-suara di mana dia membaca di sebuah kamar sementara speaker berada  di kamar yg lain dan yg semisal merupakan hal yg menyelisihi nash. Ini  sepantas dicegah utk menutup pintu . Sebab sangat mungkin akan menjurus  kepada hal-hal tercela dari para peruqyah yg mempopulerkan  perkara-perkara yg terlarang atau yg tdk diperkenankan syariat.
1 Sebagian para pengekor hawa nafsu dari kalangan orientalis dan ahli  bid’ah mengingkari hadits yg menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi  wa sallam pernah terkena sihir dan berusaha menolak dgn berbagai alasan  batil. Dan telah kami bantah –walhamdulillah- para penolak hadits ini  dlm sebuah kitab yg berjudul Membedah Kebohongan Ali Umar Al-Habsyi  Ar-Rafidhi Bantahan ilmiah terhadap kitab: Benarkah Nabi Muhammad  Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah tersihir? Dan kami membahas secara  rinci menurut ilmu riwayat maupun dirayah hadits. Silahkan merujuk  kepada kitab tersebut.
2 dlm riwayat lain mereka berjumlah 30 orang.
3 dlm riwayat lain: 30 ekor kambing sesuai jumlah mereka.
Dikutip Dari: http://www.2lisan.com/tulisan/puisi-syair/merantaulah-imam-al-syafii/
Dikutip Dari: http://www.2lisan.com/tulisan/puisi-syair/merantaulah-imam-al-syafii/

Tidak ada komentar:
Posting Komentar