Powered By Blogger

Minggu, 30 Januari 2011

KESEHATAN


112 221x300 gambar pohon indah


KELAKUAN ANAK SAAT DEWASA DAPAT DIPREDIKSI DARI UMUR 3 TAHUN



Ciri-ciri anak yang akan tumbuh menjadi seorang pelaku kriminal bisa dikenali sejak usia 3 tahun. Jika di usia tersebut anak belum juga punya kontrol diri, saat dewasa ia punya kecenderungan lebih besar untuk berperilaku negatif.

Tim peneliti gabungan dari Inggris, Amerika Serikat dan Selandia Baru mengungkap hal itu setelah mengamati 1.000 responden yang lahir antara April 1972 hingga Maret 1973. Kontrol diri para responden saat masih berusia 3 tahun dinilai berdasarkan pengakuan para guru dan orang tuanya.

Saat para responden tumbuh hingga usia 30-an tahun, peneliti membandingkan perilakuknya saat itu dengan kemampuan kontrol diri saat masih kecil. Ternyata responden yang kurang mampu mengontrol dirinya lebih banyak yang hidupnya bermasalah.

Selain lebih banyak yang jadi pelaku kriminal, kelompok responden yang kurang memiliki kontrol diri juga lebih banyak terserang penyakit mulai dari tekanan darah tinggi, kelebihan berat badan hingga gangguan pernapasan. Sebagian di antaranya juga mengalami kecanduan zat adiktif seperti rokok, alkohol dan obat terlarang.

"Ini adalah penelitian pertama yang mengungkap bahwa kemauan dan kontrol diri di masa kecil mempengaruhi kesempatan untuk berperilaku sehat saat dewasa," ungkap Dr Terrie Moffitt, salah satu peneliti dari King's College London seperti dikutip Dailymail, Sabtu (29/1).

Kontrol diri para responden di masa kecil dinilai antara lain berdasarkan kemampuannya mengatasi rasa frustrasi dan merumuskan cita-cita. Kontrol diri yang buruk pada anak-anak ditandai dengan kecenderungan untuk dulu bertindak dulu sebelum berpikir dan cenderung over-acting.

Menurut Dr Moffitt, perilaku-perilaku di masa kecil tersebut berhubungan erat dengan kecenderungan perilaku saat memasuki usia 30-an tahun. Bukan hanya kesehatan fisik dalam hubungannya dengan penyakit, tetapi juga kesehatan mental yang mempengaruhi perilaku dan kemampuan dalam bersosialisasi. *









ANAK DARI ORANG TUA YG CERAI RAWAN BERPRILAKU KRIMINAL

-Mahligai rumah tangga yang kandas di tengah jalan sudah ada sejak dulu sampai sekarang. Bedanya, dulu suami-istri tetap hidup bersama 'demi anak-anak mereka'. Sekarang lain, paling tidak di Belanda.

Mungkin bukan pemecahan yang tepat, karena anak-anak yang orang tuanya bercerai besar kemungkinannya terjerumus kedalam lingkaran kriminalitas.
Menurut data, anak-anak dari orangtua yang bercerai tiga kali lebih besar kemungkinannya berperilaku kriminal dibanding anak-anak sebaya yang orang tuanya tidak bercerai. Demikian hasil penelitian Marieke van de Rakt seorang pakar sosiologi.
Dari penelitian asing sudah diketahui adanya hubungan antara perceraian orangtua dengan tindak-tanduk kriminal anak-anak mereka.
\"Setiap tahun seorang anak punya peluang sekitar 1% untuk melakukan sesuatu yang kurang baik. Kalau orang tuanya bercerai, kemungkinan itu meningkat tiga kali lipat. Dengan kata lain, seorang anak punya peluang 3% untuk melakukan sesuatu yang tidak baik," ujar Marieke van de Rakt membuktikannya.
Menurutnya, penyebabnya bermacam-macam faktor . Namun yang jelas, suatu perceraian sangat berdampak pada kehidupan sebuah rumah tangga. Akibat suasana yang tidak tentram, emosi anak-anak sering terganggu.
Dari pengalaman terbukti bahwa setelah perceraian orangtua, pengawasan terhadap anak-anak menjadi berkurang. Dan juga kerena 'pendapatan rumah tangga' berkurang, seolah-olah secara tiba-tiba tidak ada lagi uang untuk melakukan kegiatan-kegiatan bersama yang santai, aman dan tentram. Kesehatan si anak dan prestasi di sekolah pun terpengaruh oleh perceraian orangtua mereka.
Psikolog anak Steven Pont membenarkan, munculnya berbagai risiko setelah suatu perceraian. Ia pernah bekerja di sebuah rumah penampungan anak-anak yang bermasalah. Hampir semua anak disana berasal dari keluargqa yang \'broken home\' alias rumah tangga yang berantakan.
Setiap malam
Kini, semakin banyak suami-istri yang bercerai di Belanda. Saat ini hampir satu dari setiap tiga pernikahan kandas di tengah jalan. Separuh abad lalu, perceraian masih sesuatu yang memalukan, tapi sekarang biasa-biasa saja. Pakar psikologi Stevent Pont mengaku sering berhadapan dengan kasus perceraian.
"Setiap malam, juga malam ini, sekitar 200 sampai 250 anak di Belanda diberitahu bahwa orang tuanya akan bercerai. Mereka berkumpul di ruang tamu. Salah satu orang tuanya berkata : "Sayang, duduklah sebentar, kami ingin memberitahukan sesuatu ........... ". Malam inipun akan juga terjadi hal yang sama. Begitu pula malam kemarin dan besok malam," Stevent Pont.
Bertahan
Menurut Steven Pont, suami-istri sebaiknya jangan tergesa-gesa bercerai kalau anak-anak mereka masih kecil. Cobalah untuk terus bertahan sekalipun hubungan mereka agak terganggu.
Sedang pakar sosiologi Marieke van de Rakt menambahkan, dampak negatip setelah perceraian bisa dikurangi dengan mengamati anak-anak dengan lebih cermat dan kalau perlu meminta bantuan dari pihak ketiga. Di saat para orangtua masih bergulat dengan segala permasalahan yang mereka hadapi, maka sangat penting bila mereka memberikan banyak perhatian kepada anak-anak mereka







KUNYIT BERKHASIAT LINDUNGI OTAK ANDA

Kunyit tak hanya membumbui masakan dan membawa aroma sedap dan warna menggiurkan. Sebuah temuan baru mengungkap manfaat kunyit bagi otak.
Kunyit tidak hanya menambah cita rasa pada makanan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan otak. Para peneliti menemukan bahwa rempah-rempah yang lazim digunakan sebagai bumbu ini mungkin mengandung senyawa yang dapat membantu mencegah penyakit syaraf.
Banyak sekali obat-obatan yang berasal dari alam. Misalnya aspirin dan kina, keduanya berasal dari kulit pohon, sementara digitalis, obat jantung, berasal dari bunga. Peneliti Dave Schubert dari Salk Institute di San Diego meneliti kunyit, rempah-rempah yang umum digunakan, terutama di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
\"Jika Anda melihat epidemiologi Alzheimer di India, dan dibandingkan dengan negara-negara lain, India memiliki tingkat Alzheimer yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain,\" kata Schubert.
Curcumin diyakini memberi perlindungan pada otak. Curcumin diyakini memberi perlindungan pada otak.
Ia dan peneliti lain yakin salah satu penyebabnya adalah mengkonsumsi kunyit mungkin memiliki efek perlindungan pada otak dan sistem syaraf. Dugaan ini tidak mudah untuk dibuktikan, tapi Schubert mulai dengan meneliti beberapa senyawa dari rempah-rempah itu. Ia menemukan bahwa setidaknya satu senyawa, curcumin, memiliki efek melidungi sel-sel otak hewan laboratorium dengan cedera neurologis.
Curcumin tidak secara langsung bekerja pada otak, tetapi lebih kepada melindungi sejumlah bagian tubuh, cara kerja khas dari obat-obatan yang berasal dari alam.
\"Kunyit adalah antioksidan, berfungsi mencegah peradangan,\" kata Schubert. \"Jadi, mungkin kunyit tidak serta-merta menunjukkan efek, melainkan bersifat aditif atau berdampak tidak langsung.\"
Schubert yakin mungkin curcumin dan senyawa lainnya dari kunyit bisa digunakan untuk benar-benar melindungi otak dari cedera otak traumatis, stroke atau bahkan Alzheimer.
\"Idenya adalah memberikan obat seperti curcumin atau yang lainnya sebelum orang terkena gegar otak dan luka-luka lain, dan obat-obatan itu mungkin bisa mencegah atau mengurangi efek luka-luka itu,\" kata Schubert. \"Jad,i pencegahan tentu merupakan aspek utama.\"
Schubert telah bekerjasama dengan sejumlah ilmuwan di beberapa laboratorium, dan mereka memiliki beberapa makalah penelitian yang sudah diterbitkan. Ia berusaha menarik minat industri obat dan militer untuk diajak bekerjsama dalam menciptakan obat dari kunyit. Sementara itu, katanya, tentu tidak ada salahnya untuk terus menambahkan kunyit dalam masakan Anda







YUK JALAN KAKI, BISA CEGAH PENYAKIT PIKUN
Penelitian terbaru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa berjalan kaki sekitar lima mil atau sekitar tujuh kilometer per minggu mengurangi risiko terserang penyakit daya ingat atau Alzheimer. Seperti dikutip dari laman Daily Mail, berjalan kaki secara teratur memperkuat kerja memori di otak.

Ini efektif membantu seseorang yang mulai mengalami gejala kehilangan daya ingat, termasuk mereka yang sudah terdiagnosis Alzheimer. Menggunakan teknik pemindaian MRI, tim peneliti mempelajari hubungan antara aktivitas tubuh secara teratur dan pengaruhnya terhadap struktur otak penderita Alzheimer atau penyakit memori lainnya.

Dr Cyrus Raji dari Sekolah Pengobatan Universitas Pittsburgh mengatakan, \"Kami menemukan bahwa berjalan kaki lima mil setiap minggu melindungi struktur otak selama 10 tahun pada orang dengan Alzheimer. Kami menemukan bahwa penurunan memori mereka lebih lambat lima tahun.\"

Tim peneliti menarik kesimpulan itu melalui analisis berkelanjutan selama satu dekade. Mereka melibatkan sedikitnya 426 orang usia antara 70 dan 80 tahun, yang terdiri dari 299 orang sehat, 83 pasien dengan gejala kehilangan daya ingat, dan 44 pasien Alzhaimer. Mereka mencatat kebiasaan dan intensitas berjalan kaki seluruh responden.

Sepuluh tahun kemudian, mereka melakukan pemindaian untuk melihat perubahan volume otak seluruh responden. Hasilnya, responden yang melakukan banyak aktivitas fisik memiliki volume otak yang lebih baik daripada mereka yang kurang gerak.

\"Alzheimer adalah penyakit yang merusak otak. Penyakit ini tak bisa disembuhkan dengan berjalan kaki, tapi paling tidak aktivitas itu bisa meningkatkan ketahanan otak sehingga mengurangi efek buruknya,\" kata Raji.







DIABETES DAN DEPRESI DAPAT SALING MEMICU

Diabetes dan depresi dapat saling memicu. Penderita diabetes berisiko tinggi mengalami depresi, sebaliknya mereka yang mengalami depresi berisiko menderita diabetes.

Diabetes adalah gangguan metabolisme karbohidrat karena jumlah insulin yang kurang, atau bisa juga karena kerja insulin yang tidak optimal. Diabetes ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi.

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang tepat.

Insulin membuat gula berpindah ke dalam sel sehingga menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.

Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum akan merangsang pankreas menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.

Pada saat beraktivitas fisik, kadar gula darah juga bisa menurun karena otot menggunakan glukosa untuk energi.

Pada penderita diabetes, kerja insulin yang tidak optimal menyebabkan gangguan metabolisme karbohidrat. Akibatnya gula tidak bisa diubah menjadi glukogen. Gula juga akan melalui ginjal sehingga urinenya mengandung glukose. Ini yang sering disebut orang sebagai kencing manis.

Diabetes tipe-1 disebabkan kerusakan sel beta pankreas yang menghasilkan insulin yang diperlukan untuk mengatur kadar gula darah. Penyakit autoimun itu berbeda dengan diabetes tipe-2, yang berkaitan dengan kegemukan.

Diabetes tipe-2 disebabkan resistensi insulin di jaringan perifer karena kadar gula darah yang terlalu tinggi sehingga insulin `kelelahan` membawa gula dari darah ke jaringan dan menyebabkan penumpukan gula dalam darah. Diabetes tipe ini paling banyak dialami dan berhubungan erat dengan gaya hidup.

Penderita diabetes menunjukkan gejala antara lain sering kencing, banyak minum, pandangan kabur dan rasa kebas pada tangan atau kaki.

Sementara itu, depresi ditandai dengan gejala antara lain sering merasa cemas, merasa putus asa atau bersalah, tidur atau makan terlalu sedikit, dan kehilangan rasa tertarik terhadap hidup, orang dan kegiatan.

Sebuah riset yang dilakukan di Universitas Harvard menemukan bahwa mereka yang mengalami depresi memiliki risiko jauh lebih tinggi untuk menderita diabetes, dan mereka yang menderita diabetes memiliki risiko tinggi untuk mengalami depresi, jika dibandingkan dengan kelompok peserta studi yang sehat.

Menurut Dr. Frank Hu, guru besar nutrisi dan epidemiologi pada Harvard School of Public Health di Boston, hasil riset itu menunjukkan bahwa dua kondisi itu dapat saling mempengaruhi dan kemudian menjadi lingkaran setan sehingga pencegahan terhadap diabetes penting untuk mencegah depresi, dan sebaliknya.

Di Amerika Serikat, sekitar 10 persen dari jumlah penduduk menderita diabetes dan setiap tahun 6,7 persen orang berusia lebih dari 18 tahun mengalami depresi klinis. Sekitar 95 persen diabetes merupakan diabetes tipe-2. Para peneliti menemukan bahwa keduanya dapat saling mempengaruhi.

Riset itu dilakukan dengan mengamati 55.000 wanita selama 10 tahun, dan mengumpulkan data melalui kuisioner. Di antara lebih dari 7.400 peserta yang mengalami depresi, terdapat 17 persen yang memiliki risiko tinggi mengalami diabetes. Mereka yang mengonsumsi obat antidepresi memiliki risiko 25 persen lebih tinggi.

Sebaliknya, di antara lebih dari 2.800 peserta yang mengalami diabetes, terdapat 29 persen yang mungkin akan mengalami depresi, dengan mereka yang mengonsumsi obat memiliki risiko lebih tinggi karena pengobatan menjadi kian agresif.

Tony Z. Tang, asisten profesor pada Departemen Psikologi Universitas Northwestern mengatakan, obat yang dikonsumsi para peserta riset tidak berdampak menyembuhkan, tidak seperti antibiotik untuk infeksi. Karena itu, pasien depresi dan pasien diabetes tetap mengalami gejala utama penyakit tersebut.

Namun, Tang mengingatkan untuk tidak menarik kesimpulan terlalu jauh dari hasil riset itu, karena korelasi antara diabetes dan depresi menurun tajam saat berat badan berlebih dan ketidakaktifan dikendalikan dalam riset itu.

Ia mengatakan, kegemukan dan memiliki gaya hidup tidak sehat menyebabkan orang lebih mungkin mengalami depresi, dan juga lebih mungkin menderita diabetes.

Dr. Joel Zonszein, Direktur Clinical Diabetes Center pada Pusat Medis Montefiore di New York City mengatakan, sulit menetapkan kaitan itu dalam studi yang didasarkan pada kuisioner karena laporan yang dibuat sendiri dapat tidak akurat.

"Ini tidak ideal. Sulit untuk mengatakan apa menyebabkan apa, apakah satu menyebabkan yang lain. Sulit untuk menjelaskan," katanya.

Karena itu, penelitian yang besar diperlukan, kata Zonszein, yang juga guru besar pada Albert Einstein College of Medicine, di New York City.

Hu, yang juga guru besar kedokteran di Universitas Harvard mengatakan, kesimpulan riset itu benar. Saat kedua kondisi itu memberikan faktor risiko yang sama (obesitas dan kurang olah raga), dapat dikatakan bahwa kedua kondisi itu berkaitan.

Depresi dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah dan metabolisme insulin melalui peningkatan kortisol, yang memberikan pengaruh pada kebiasaan makan, penambahan berat badan dan diabetes, katanya.

"Sebaliknya, manajemen diabetes dapat menyebabkan stress kronis dan ketegangan, yang dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko diabeters. Keduanya terkait tidak hanya secara perilaku, tapi juga secara biologi," katanya.









ANALGESIK SEBABKAN ANAK LAKI TIDAK JANTAN

Penggunaan obat penghilang rasa sakit ringan seperti paracetamol, aspirin dan ibuprofen menjadi salah satu sebab meningkatnya kelainan pada alat reproduksi laki-laki dalam beberapa dekade terakhir. Demikian sebuah studi yang dipublikasikan pada hari Senin menyebutkan.

Berdasarkan penelitian, perempuan yang mengkonsumsi kombinasi lebih dari satu jenis obat analgesik ringan selama masa kehamilan beresiko lebih tinggi melahirkan putra tanpa testis yang sempurna.

Kondisi tersebut yang dinamakan cryptorchidism dikenal sebagai salah satu faktor resiko dari rendahnya kualitas cairan semen dan resiko kanker testis. Resiko cryptorchidism semakin tinggi terutama pada trimester kedua, yaitu bulan keempat hingga keenam masa kehamilan.

Menurut Henrik Leffers dari Rigshospitalet di Kopenhagen yang memimpin penelitian tersebut beserta timnya, lebih dari separuh wanita hamil di negara-negara Barat menggunakan obat analgesik ringan. Dia menyarankan, jika wanita hamil ingin mengurangi penggunaan analgesik agar berkonsultasi dengan dokter mereka.

Obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol, ibuproven dan aspirin selama ini dianggap aman oleh para dokter.

Penelitian di negara-negara maju membuktikan bahwa jumlah sperma laki-laki turun hingga sekitar 50% selama setengah abad terakhir ini.

Studi yang dilakukan Leffers melibatkan dua kelompok perempuan, 834 di Denmark dan 1.463 di Finlandia. Mereka diberi daftar pertanyaan seputar penggunaan obat-obatan selama kehamilan.

Bayi laki-laki mereka kemudian diperiksa saat lahir, apakah menunjukkan tanda-tanda cryptorchidism mulai dari yang ringan hingga berat. Kondisi ringan yaitu jika testis terletak di atas skrotum dan berat jika testis naik hingga abdomen.

Studi mereka didiukung oleh penelti yang mencari tahu apakah analgesik pada tikus jantan menyebabkan kurangnya hormon testosteron selama periode penting kehamilan, yaitu saat organ seks laki-laki dibentuk.

Para peneliti itu mengatakan, efek analgesik pada tikus, sebanding dengan efek yang ditimbulkan oleh endokrin, yaitu penggangu seperti zat phthalates. Phthalates adalah zat kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik dan PVC yang dapat menyebabkan ganguan pada hormon testosteron pada anak laki-laki, sehingga payudaranya membesar seperti perempuan.

Perempuan hamil yang mengkonsumsi obat analgesik, beresiko tujuh kali lipat melahirkan putra dengan cryptorchidism, dibanding yang tidak mengkonsumsinya sama sekali.

Trimester kedua sepertinya merupakan masa yang paling sensitif, karena penggunaan lebih dari satu macam analgesik akan meningkatkan resiko cryptorchidism menjadi 16 kali lipat.

Para peneliti dari Finlandia, Denmark dan Prancis yang hasil kerjanya dipublikasikan di jurnal Human Reproduction itu mengatakan, penelitian yang lebih banyak lagi sangat dibutuhkan dan saran penggunaan obat penghilang nyeri bagi wanita hamil perlu dipertimbangkan kembali






REMAJA STRES MUDAH TERSERANG DEPRESI

Menurut penelitian yag dilakukan di Universitas Concordia di London, Inggris, stres dapat memengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan gangguan bipolar kalangan itu.

Penelitian itu didasarkan kecemasan Mark Ellenbogen--pimpinan peneliti--atas maraknya "serangan" depresi di kalangan remaja dan orangtua. Berdasarkan latar belakang itu, Mark dan timnya mengukur tingkat stres dengan teknik pengukuran hormon kortisol dalam air liur responden.

"Semakin tinggi kandungan hormon kortisol dalam liur, maka semakin tinggi tingkat stres seseorang. Dan kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan gangguan bipolar dan depresi yang akan dibawa sampai seseorang itu beranjak dewasa," jelas Mark.

Dikatakan Mark, kortisol adalah sesuatu yang diproduksi tubuh ketika menghadapi situasi sulit dan menantang kemampuan Anda untuk mengatasinya.

"Penelitian yang kami lakukan menemukan bahwa pasien remaja yang memiliki kadar kortisol tinggi akan mempertahankan jumlah kortisolnya jika tidak segera ditangani," katanya.

Gangguan bipolar adalah gangguan pada fungsi otak. Gangguan ini menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada perasaan dan proses berfikir. Disebut bipolar karena penyakit kejiwaan ini didominasi adanya fluktuasi periodik dua kutub, yakni kondisi manis (bergairah tinggi yang tidak terkendali) dan depresif.






KETAHUI PENYAKIT OTAK LEWAT HIDUNG

-Sel punca olfactory yang diambil dari hidung pasien, dapat memberikan informasi penting tentang gangguan pada otak seperti schizophrenia.

Tim peneliti dari Universitas Griffith berhasil mengembangkan tehnik baru untuk mengetahui penyakit otak yang diderita pasien lewat sel punca hidungnya.

Alan Mackay-Sim dari National Center for Adult Stem Cell Research di Universitas Griffith menyebutnya sebagai sebuah tonggak prestasi, karena sulit untuk mengetahui penyakit otak dengan cara mengambil sampel sel punca otak pasien. Kesulitan itu menyebabkan perkembangan pengobatan untuk penyakit otak terhambat.

Menurut jurnal Disease Models and Mechanism, sel punca olfactory memiliki banyak keunggulan dibanding sel punca lain untuk mencari petunjuk tentang penyakit otak.

"Sel itu bisa didapat dari hidung pasien lewat biopsi sederhana dan selnya memberikan informasi penting tentang perkembangan dan penyakit degeneratif otak," lapor jurnal tersebut.

"Untuk masalah penyakit otak, para peneliti (selama ini) mengandalkan sel yang diambil dari bagian tubuh lain yang memberikan gambaran kurang penting tentang penyakit otak, serta sel dari sampel otak pascakematian yang jumlahnya terbatas dan hanya memberikan informasi akhir penyakit saja."

Tim peneliti Mackay-Sim mengambil sel punca olfactory dari pasien penderita schizophrenia dan Parkinson lalu membandingkannya dengan sel punca milik orang sehat.

Dari perbandingan itu akan terlihat perbedaan khusus dalam gen, protein dan fungsi sel pada pasien penderita penyakit otak. Informsasi tentang kondisi syaraf juga bisa diketahui dari sana, sehingga bisa digunakan untuk pengembangan obat baru.

Schizophrenia adalah penyakit mental seumur hidup yang diderita oleh 1% orang di dunia, sementara Parkinson adalah penyakit degeneratif syaraf yang diderita oleh 0,1% warga dunia.







HORMON DALAM DAGING SEBABKAN PUBERTAS DINI PEREMPUAN
Penelitian menunjukkan, anak perempuan yang mengkonsumsi banyak daging akan mencapai pubertas lebih awal daripada mereka yang makan sedikit daging.

Penelitian itu dilakukan para peneliti dari University of Brighton. Hasil penelitian dipublikasikan dalam jurnal "Public Health Nutrition", seperti dikutip dari Natural News.

Para peneliti meneliti lebih dari 3.000 anak perempuan sejak lahir. Mereka menganalisis pola makan anak-anak perempuan itu sejak berusia tiga, tujuh, dan sepuluh tahun. Pada usia 12 tahun delapan bulan, mereka dibandingkan dengan pola makan anak perempuan yang sudah menstruasi dengan mereka yang belum.

Mereka menemukan bahwa anak-anak perempuan yang makan 12 porsi daging atau lebih per minggu pada usia tujuh tahun, cenderung mulai menstruasi pada akhir penelitian daripada mereka yang mengonsumsi daging sedikit.

Anak-anak perempuan yang makan daging lebih dari delapan porsi seminggu pada usia tiga tahun, juga cenderung mulai menstruasi lebih awal daripada mereka yang jarang makan.

Dalam penelitian baru-baru ini, para peneliti diawasi untuk mengecualikan berat badan sebagai faktor yang mempengaruhi. Para peneliti menghubungkan pengaruh daging untuk menambah gizi.

"Daging adalah sumber seng dan besi bagus, kebutuhan yang tinggi selama kehamilan. Pola makan kaya daging bisa dilihat sebagai petunjuk gizi yang sesuai bagi kehamilan yang baik," kata Imogen Rogers, pemimpin penelitian.

Faktor utama lain dipercaya bertanggung jawab atas pubertas dini. Peningkatan endokrin (hormon) mengganggu unsur-unsur kimia dalam lingkungan. Mayoritas unsur kimia ini larut dalam lemak, dan dibangun dalam tubuh manusia dan binatang seumur hidup.

Untuk membatasi paparan endokrin merusak zat, "National Resources Defense Council" menyarankan pembatasan konsumsi binatang berlemak, seperti daging, makanan laut, dan makanan yang berasal dari olahan susu.






PERAN ORTU

Menurut para ahli, orangtua perlu menekankan kekuatan pribadi dan karakter anak-anak untuk menolong mereka mengolah image pribadi yang sehat, di tengah masyarakat yang hanya menekankan pada kecantikan secara fisik.

“Orangtua perlu menekankan aset milik anak tidak hanya mengenai kecantikan. Lebih gampangnya orangtua seharusnya memuji anak-anak untuk ketaatannya dan tindakan penting lainnya, khususnya jika si anak tidak terlalu atraktif,” menurut psikiater anak dan remaja, Dr. Ma. Cynthia R. Leynes.

Leynes adalah pembicara dalam kuliah pascasarjana ketujuh yang berjudul “Kecantikan dan Otak,” yang diselenggarakan oleh Departemen Psikologi dan Pengobatan Prilaku di Universitas Filipina-Rumah Sakit Umum Filipina (UP-PGH) di Manila.

Menurut Leynes, anak-anak mulai mengembangkan mengenai konsep kecantikan sejak tahun-tahun pra-sekolah di mana anak mulai peka terhadap nilai serta konsep diri.

Pada usia ini, konsep kecantikan anak dipengaruhi oleh orangtua, teman serta media dan konsep mengenai maskulinitas, kewanitaan serta kebaikan dan kejahatan mulai di bentuk.

Sementara bayi tidak memiliki pemikiran mengenai pribadi dan kecantikan, Laynes menyebutkan bayi tertarik pada objek yang berbentuk bulat dan simetris yang mengingatkan pada wajah ibunya. Para ahli menyebutkan jika bayi menghubungkan benda bulat dengan perasaan senang.

Selama usia sekolah, formasi berkelompok dimulai serta keinginan untuk diterima juga dimulai. Anak juga mulai membandingkan dirinya dengan yang lain dengan keinginan untuk disesuaikan dengan “standar kecantikan.”

Inilah alasannya mengapa orangtua seharusnya membentengi konsep anak mengenai image pribadi yang sehat pada usia ini.

“Orangtua seharusnya menekankan dengan kuat pada anak-anak mengenai kecantikan anak dan pencapaian pada usia ini. Tetapi akan lebih baik jika orangtua akan menekankan lebih pada pencapaian anak sehingga konsep anak mengenai kecantikan akan lebih pada kapasitasnya dalam melakukan sesuatu yang lebih besar dari apa yang telah dilihatnya.”

Dalam beberapa kebudayaan, kecantikan itu sangat subjektif, menurut Professor Felipe P. Jocano Jr. dari Universitas Filipina Diliman.







KEPALAN TANGAN DAPAT TINGKATKAN KONTROL DIRI


Berdasarkan penelitian, mengepalkan tangan selama beberapa saat bisa meningkatkan kontrol diri dan tekad Anda saat mengalami masa tidak menyenangkan.
Orang yang menghadapi tugas tidak menyenangkan, mulai dari minum obat sampai mengatasi kabar buruk, bisa mengurangi masa-masa menyakitkan ini dengan menegangkan otot mereka.
Penemuan itu berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di "Journal of Consumer Research," seperti dikutip Daily Mail.
Penelitian dilakukan oleh Iris Huang dari National University of Singapore dan Aparna Labroo dari University of Chicago. Mereka menempatkan sekumpulan relawan melalui serangkaian dilema yang melibatkan penerimaan rasa sakit jangka panjang selama pencapaian jangka panjang.
Aktivitas itu termasuk meletakkan tangan dalam air dingin, minum cuka encer, menonton amal dan pantang makanan tidak sehat.
Para penulis menemukan para partisipan yang memperketat otot pada saat menghadapi pergulatan di dalam, lebih mampu menahan rasa sakit atau kegelisahan dan menolak makanan yang menggiurkan.
"Para partisipan yang diinstruksikan mengencangkan otot-otot mereka, tanpa memperhatikan otot mana yang mereka kencangkan, tangan, jari, betis atau bisep, saat berusaha mengerahkan pengendalian diri, menunjukkan kemampuan lebih besar untuk menahan rasa sakit, mengonsumsi obat-obatan yang tak menyenangkan atau menghadapi makanan menggoda," tulis mereka.
Saat relawan terlalu lama tegang sebelumnya, mereka merasa lelah saat mereka harus membuat pilihan.
Pengaruhnya juga bergantung pada pilihan yang selaras dengan tujuan para partisipan. Jadi para partisipan minum cuka yang tak menyenangkan lebih banyak bila mereka sudah mengatakan mereka menginginkan gaya hidup lebih sehat.
"Pikiran dan jiwa juga terikat bersama secara dekat, hanya mengepalkan otot-otot bisa menghidupkan tekad. Jadi hanya terlibat dalam tindakan-tindakan tubuh, bisa berfungsi sebagai sumber tanpa kesadaran untuk memicu kemauan," demikian kesimpulan para peneliti





bawang merah cegas penyakit jantung

Para ilmuwan mendapati bahwa bawang merah bisa membantu tubuh menyingkirkan kolesterol jahat penyebab serangan jantung dan stroke.

Pada saat yang sama bawang merah dapat mempertahankan kolesterol yang baik di dalam tubuh, yang membantu mencegah serangan jantung.

Para ilmuwan asal Hong Kong menghaluskan bawang merah dan memberikannya kepada hamster yang telah diberi diet tinggi kolesterol. Dalam delapan pekan mereka mendapati, kadar kolesterol buruk atau low density lipoprotein (LDL) turun rata-rata 20 persen.

Namun pada saat yang sama, tidak ditemukan adanya penurunan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL).

Zhen Yu Chen yang memimpin penelitian di Universitas Hong Kong mengatakan, "Meskipun ada banyak penelitian tentang bawang, tapi masih sedikit diketahui bagaimana konsumsinya berinteraksi dengan gen manusia dan protein yang terlibat dalam metabolisme kolesterol di dalam tubuh."

"Dengan demikian penelitian kami membuktikan adanya interaksi antara bawang dengan enzim-enzim dalam mekanisme penurunan kolesterol," ujar Zhen.

“Penelitian ini adalah yang pertama meneliti interaksi bawang merah dengan fungsi biologis. Hasilnya mendukung klaim yang mengatakan bahwa mengkonsumsi rutin bawang dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner," demikian Zhen.







MENINGGALKAN AGAMA BISA MENURUNKAN KESEHATAN

Bagi sebagian orang, meninggalkan agama mereka tidak sekadar mengambil resiko rohani, bahkan bisa membahayakan kesehatan fisik mereka, demikian menurut sebuah studi baru-baru ini.

Dalam studi yang dilakukan oleh Christopher Scheitle, asisten peneliti senior di bidang sosiologi di Penn State University, 40 persen dari mereka yang menjalankan agama dengan garis pedoman sosial, moril dan fisik yang keras, dilaporkan dalam kondisi sehat.


Sementara orang yang tidak percaya Tuhan cenderung mengabaikan pola hidup sehat, banyak merokok, dan rentan terhadap stres. Demikian hasil penelitian.

"Kesehatan yang buruk juga dapat memicu seseorang meninggalkan suatu agama dan kehilangan kepercayaannya akan adanya Tuhan," kata Christopher Scheitle, peneliti dari universitas itu.

Scheitel meneliti 423 kasus yang berhubungan dengan agama antara 1972-2006. Hasil penelitiannya menunjukkan, sekitar 40% penganut agama yang taat, dalam kondisi kesehatan baik dan 25% lainnya yang berpindah keyakinan ke agama lain, juga dalam kondisi kesehatan baik.

Menurut penelitian itu, agama dan kepercayaan kepada Tuhan dipercaya masyarakat sebagai cara pandang hidup atau pengendali emosi spiritual. Ketika kehilangan kepercayaan kepada Tuhan menandai hilangnya pengendali emosi spiritual.

Dalam studi tersebut, Gereja Yesus Kristus Hari Terakhir (Mormon) dan Saksi Jehovah –penganut garis keras dan ketat-- yang mempunyai garis pedoman keras bagaimana anggota sebaiknya harus hidup, termasuk tidak konsumsi alkohol atau penggunaan tembakau, dapat memberi dampak baik bagi kesehatan.

Dalam laporannya, Scheitle menyatakan, penurunan kesehatan dapat terjadi akibat dari melanjutkan perilaku tidak sehat yang dilarang oleh kelompok.

"Anda bisa kehilangan teman, atau keluarga Anda menjadi marah ketika Anda meninggalkan, yang mengarah ke stres psikologis serta hasil kesehatan negatif," katanya.

Tidak hanya buruk bagi kesehatan, ketidakpercayaan kepada Tuhan juga membawa dampak buruk bagi kehidupan sosial. Selain itu, orang yang masih memegang teguh ajaran agama biasanya akan menjauhi seseorang yang tidak memiliki kepercayaan yang sama dengannya.

Meski ia menekankan bahwa studi ini tidak menunjukkan bahwa meninggalkan agama secara langsung benar-benar mengakibatkan kesehatan yang buruk, namun sosiolog ini mengatakan perlunya dilakukan studi untuk menentukan hubungan antara meninggalkan agama dan kesehatan.

Sebagai catatan, data terbaru dari Kantor Statistik Nasional menemukan bahwa kebanyakan orang Inggris masih mengakui Kristen dan 71 persen orang meletakkannya sebagai agama mereka.

Penelitian ini juga menyimpulkan, seperempat di antara orang dengan sikap yang lebih liberal masih dianggap memiliki kesehatan istimewa dan akan turun sampai 20 persen jika ia berhenti dari agama dan keyakinannya. Nah, buat apa lagi Anda mencoba-coba menjadi atheis.







GAYA HIDUP IBU BERDAMPAK PADA ANAK
Surat kabar Inggris Observer menulis, terdapat kemungkinan terjadinya serangan kanker pada anak-anak akibat dari gaya hidup ibunya yang kurang sehat, meskipun kondisi itu terjadi sebelum kehamilan. Beberapa faktor utamanya seperti merokok, minum alkohol, dan beberapa zat-zat beracun lainnya yang termakan saat dalam kehamilan, akan menyebabkan serangan kanker pada masa akhir hidupnya. Demikian dilansir Al-Jazeera.net (19/9).

Menurut seorang pakar dan spesialis gizi terkemuka, Prof. Ricardo Yu, kemungkinan seorang anak untuk terkena penyakit kanker tersebut bisa saja terjadi sejak sebelum kehamilan. Hal ini tergantung pada pola hidup sang ibu sebelum dan selama kehamilan.

Profesor yang juga merupakan penasehat WHO tersebut mengatakan bahwa kebiasaan sang ibu seperti merokok atau minum alkohol dapat memainkan peranan penting dalam kerentanan anak terkena kanker.
Seorang peneliti di Fakultas Kesehatan dan Kedokteran London mengatakan, kemungkinan anak terkena kanker itu akan meningkat tergantung pada gen orang tua dan kebiasaannya setelah pubertas. Terdapat bukti ilmiah yang mengungkapkan besarnya peranan orang tua serta kondisi kehidupan keluarga dalam kesehatan anak






ANTI BIOTIK MERUSAK PENCERNAAN

Meskipun kelihatannya lembut, antibiotik bisa merusak keseimbangan mikrobiologi dalam usus, sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan yang tidak terlihat. Demikian menurut peneliti di AS, Senin (13/9).

Sebuah penelitian mendalam atas tiga wanita yang diberi asupan ciprofloxacin menunjukkan bahwa obat tersebut menekan populasi seluruh bakteri bermanfaat yang ada di dalam usus. Dan setidaknya satu wanita memerlukan waktu berbulan-bulan lamanya untuk pulih.

Hasil studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences itu mendukung peringatan yang selama ini kita dengar bahwa antibiotik dapat merusak bakteri-bakteri baik di dalam tubuh.

Para peneliti melakukan tes terhadap ketiga wanita itu setiap hari. Mereka memberikan asupan ciprofloxacin untuk lima hari sebanyak dua kali selama 10 bulan masa studi.

Mereka melakukan tes DNA guna mengetahui apa saja mikroba yang hidup dalam usus ketiganya.

"Efek ciprofloxacin terhadap mikroba dalam usus sangat dalam dan cepat," tulis Les Dethlefsen dan David Relman dari Universitas Stanford.

"Satu minggu setelah akhir masa asupan, kehidupan (mikroba) mulai kembali pulih, tapi seringkali tidak pulih sepenuhnya."

"Usus manusia merupakan salah satu ekosistem paling rumit di planet ini," demikian tulis para peneliti.

Berbagai penelitian lain menegaskan bahwa mikroba dalam usus membantu pencernaan dan bakteri baik bisa melawan bakteri jahat yang berbahaya bagi tubuh.

Mikroba usus bahkan juga diketahui memiliki peran dalam kasus obesitas dan alergi. Lactobacillus reuteri yang bisa dijumpai dalam ASI diketahui membantu tubuh melawan infeksi rotavirus yang bisa menyebabkan radang di perut, diare dan demam pada anak.







MEMBACA HURUF ARAB "SUSAH UNTUK OTAK"


Di Libanon, terdapat festival bahasa Arab yang mendorong anak-anak untuk belajar alfabet Arab. Ilmuwan Israel meyakini mereka telah meneliti mengapa huruf Arab susah untuk dipelejari untuk digunakan dalam membaca. Tim dari Haifa University mengatakan umumnya orang menggunakan kedua sisi otak mereka ketika mereka mulai membaca bahasa-tetapi ketika belajar huruf Arab hal ini adalah usaha yang sia-sia.

Detail dari karakter huruf Arab memaksa siswa harus menggunakan hanya otak kiri mereka karena bagian itu lebih baik khususnya dalam hal-hal yang detail.

Penelitian dari studi 40 orang yang dilaporkan di Neuropsychology menunjukkan, karakter khusus dari tulisan arab menyusahkan otak bagian kanan untuk dilibatkan,” kutip Professor Zohar Eviatar dari Universitas Haifa, Israel.

Ketika seseorang belajar membaca tulisan Arab mereka harus mengenal huruf-hurufnya, dan mana yang dibaca dengan bersuara.

Kemampuan untuk mengucapkan huruf terpisah terlihat berbeda dalam huruf Arab, karena pengucapan karakter secara terpisah sangatlah mendetail termasuk seperti penempatan titik.

Professor Zohar Eviatar, yang memimpin tim peniliti mengatakan, “Karakteristik khusus dari huruf Arab mempersulit otak kanan untuk dilibatkan. Ketika kamu memulai sesuatu yang baru, [otak kanan] banyak terlibat.”

Perbedaan yang sangat jelas

Peneliti memeriksa 40 mahasiswa. Beberapa dari mereka hanya berbicara bahasa Ibrani, sementara yang lainnya dapat berbicara dan membaca tulisan Arab.

Untuk mengetahui otak mana yang bekerja saat membaca huruf-huruf, peneliti menampilkan ke 10 angka per 1 detik untuk satu sisi pada layar atau yang lainnya.

Ketika mata melihat sesuatu dalam waktu singkat, dan itu terletak pada satu sisi layar hanya satu sisi otak yang memproses gambar cukup cepat.

Tim mengukur seberapa cepat dan akurat siswa ketika mencoba melafalkan bagian-bagian huruf, pertama dalam bahasa Ibrani, kemudian dalam bahasa Arab.

Semua siswa dapat membaca bahasa Ibrani dengan baik, dan mereka terbiasa menggunakan otak sisi kanan dan kiri untuk melafalkan huruf Ibrani.

Hal yang sama yang ditemukan pada huruf Inggris.

Karakter dalam bahasa Inggris dan Ibrani lebih muda di ucapkan karena terdapat perbedaan yang cukup jelas dibandingkan dalam huruf Arab.

Kepekaan

Ketika mereka melihat murid-murid membaca huruf Arab, hal ini memberi tim petunjuk mengapa anak-anak mengalami kesulitan dalam belajar membaca.

Bahasa Ibrani- hanya seseorang yang bertingkah seperti anak kecil yang mulai membaca dalam banyak bahasa-mereka mulai untuk melafalkan huruf Arab secara terpisah, mencobanya melakukannya dengan pelan tapi melakukan banyak kesalahan, dan menggunakan kedua sisi otak mereka.

Pembaca tulisan Arab yang baik, bagaimanapun, hanya menggunakan otak bagian kiri mereka untuk melafalkan tulisan arab secara terpisah.

Peneliti tertarik akan hal ini dan penelitian selanjutnya. Mereka ingin tahu mengapa otak bagian kanan tidak bekerja ketika membaca huruf Arab, maka mereka membuat tantangan untuk otak sebelah kanan.

Mereka menunjukkan pada siswa sepasang huruf Arab yang mirip- dengan perbedaan ‘lokal’- dan huruf-huruf tersebut lebih berbeda-dalam perbedaan yang lebih luas.

Ketika pembaca huruf Arab melihat huruf yang sama menggunakan otak kanan mereka, mereka menjawab secara acak- mereka tidak dapat melafalkannya secara terpisah sama sekali.

"Otak kanan lebih sensitive terhadap aspek yang lebih luas yang telah dilihat, sementara otak kiri lebih peka terhadap bentuk lokal,” ujar Professor Eviatar
Tim berfikir hal ini dapat memberi mereka petunjuk apa yang pembaca salah lakukan ketika mulai membaca tulisan Arab.

Harapan membaca

Baik anak-anak dan dewasa menggunakan kedua sisi otaknya untuk membantu mereka mempelajari hal yang baru.

Dan menggunakan kedua bagian otak adalah hal yang benar ketika belajar membaca dalam Bahasa Inggris atau Ibrani- sehingga strategi belajar anak akan baik-baik saja ketika mereka membaca dalam bahasa yang lain.

Tetapi penelitian sebelumnya menemukan jika otak kanan tidak bekerja dengan baik saat membaca hal-hal yang kecil dan detail, maka pembaca yang belajar membaca tulisan Arab harus belajar untuk fokus pada detail-detail yang kecil, dimana hal tersebut tidak biasa untuk mereka, tetapi dapat membantu merubah daya kerja ke otak kiri mereka.

Sekarang para peneliti ingin membandingkan pembaca tulisan arab yang telah ahli dan yang masih baru dengan harapan dapat mengetahui apa yang otak mereka kerjakan ketika melihat huruf-huruf tersebut.

Pada akhirnya, mereka mendapati jika lebih mudah mengajar bahasa Arab pada anak-anak, termasuk menolong mereka untuk melafalkan huruf-huruf secara terpisah dan mengingat bagaimana suara yang keluar dari pengucapan huruf tersebut








AIR SODA KURANGI JUMLAH SPERMA

Anda termasuk penggemar minuman bersoda atau kafein? Berhati-hatilah. Para peneliti menemukan bahwa air soda bisa mempengaruhi sperma.
Menurut para peneliti dari rumah sakit Universitas Kopenhagen, Denmark pria yang minum seliter air bersoda atau lebih setiap hari memiliki jumlah sperma lebih sedikit dari mereka yang tidak minum air bersoda.
Hasil penelitin itu dipublikasikan dalam "American Journal of Epidemiology", seperti dikutip Natural News. Efek yang sama tidak muncul dari kafein. Para peneliti sebelumnya berspekulasi bahwa konsumsi kafein dalam jumlah besar bisa menghasilkan jumlah sperma yang lebih sedikit. Dalam penelitian baru-baru ini, para peneliti mengambil contoh sperma dari 2.554 pria berusia kira-kira 18 tahun.
Semua pria itu menjalani tes fisik untuk memeriksa kesehatan mereka untuk tugas militer antara tahun 2001 dan 2005. Mereka juga mengumpulkan data asupan minuman dari semua peserta.
Para peneliti menemukan bahwa pria yang tidak pernah minum minuman bersoda memiliki jumlah sperma 50 juta sperma per milimeter. Pria yang minum seliter atau lebih minuman bersoda, hanya memiliki 35 juta sperma per milimeter.
Meskipun perbedaan ini tidak cukup drastis untuk memenuhi syarat sebagai satu persoalan menurut World Health Organization (WHO), jumlah sperma yang lebih rendah berhubungan dengan kesuburan rendah. Pengaruh yang lebih kecil pada tingkat sperma, tampak pada pria yang minum teh atau kopi dalam jumlah besar, mengesampingkan kafein sebagai kemungkinan penyebab







ORANG JUDES MUDAH TERKENA PENYAKIT JANTUNG DAN STROKE

Orang-orang yang bersifat antagonis, terutama mereka yang manipulatif dan agresif, mungkin harus membayar mahal dalam hal kesehatan jantung. Lho kenapa begitu?

Jenis orang seperti ini mengalami penebalan pada dinding arteri leher mereka yang dikaitkan dengan peningkatan risiko 40% memiliki arteri yang sempit. Dan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung dan stroke, demikian para peneliti menyimpulkan.

"Masyarakat sering khawatir tentang stres, tapi itu kadang tentang bagaimana kepribadian kita berinteraksi dengan stres yang dapat berpengaruh pada kesehatan," kata Dr. Ralph Sacco, presiden American Heart Association dan ketua neurologi di University of Miami Miller School of Medicine. Sacco sendiri tidak terlibat dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Hypertension edisi online 16 Agustus ini.

"Pengetahuan adalah langkah pertama untuk membuat perubahan perilaku," tambahnya. "Jika ada hal-hal yang kita tahu, dalam hal stres dan antagonisme, mungkin membantu mengubah perilaku orang jika mereka tahu bahwa itu berkaitan dengan risiko vaskular."

Untuk studi ini, sebuah tim riset yang dipimpin Angelina Sutin dari US National Institute on Aging, mengumpulkan data lebih dari 5.600 orang di empat desa di Sardinia, Italia.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki skor tinggi untuk sifat antagonis, mengalami penebalan lebih banyak pada arteri leher (karotid), dibandingkan dengan orang yang sifatnya lebih menyenangkan.

Penebalan dinding arteri karotid merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke, kata para peneliti.

Setelah tiga tahun pengkajian, orang yang mencetak skor lebih tinggi untuk sifat antagonis atau tingkat keramahan yang rendah, khususnya mereka yang manipulatif dan cepat marah, terus mengalami penebalan dinding arteri mereka.

Sementara mereka yang mencetak nilai 10% terendah untuk keramahan dan memiliki nilai tertinggi untuk sifat antagonis, memiliki risiko 40% lebih tinggi mengalami penebalan dinding arteri.

Sutin juga mengatakan bahwa mereka yang cenderung kompetitif dan lebih bersedia untuk memperjuangkan kepentingan diri sendiri, akan memiliki dinding arteri lebih tebal, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular.

"Orang yang menyenangkan cenderung mudah percaya, mengatakan apa adanya dan menunjukkan kepedulian terhadap orang lain, sementara orang-orang yang mendapat skor tinggi untuk sifat antagonis, cenderung tak mudah percaya, skeptis dan sinis, manipulatif, egois, sombong dan cepat mengekspresikan kemarahan," tambahnya.

Secara umum, pria lebih banyak mengalami penebalan dinding arteri daripada wanita. Tapi di antara perempuan yang antagonis, risikonya cepat menyamai laki-laki. "Sedangkan wanita dengan sifat menyenangkan memiliki dinding arteri yang jauh lebih tipis dibandingkan laki-laki yang sifatnya menyenangkan. Antagonisme memiliki keterkaitan lebih erat dengan penebalan arteri pada wanita," kata Sutin.

Biasanya, penebalan dinding arteri adalah pertanda meningkatnya usia, namun orang muda dengan sifat antagonis akan mengalami penebalan dinding arteri.

Temuan ini tetap konsisten bahkan setelah faktor gaya hidup seperti merokok turut diperhitungkan.







TIDUR MEMBANTU INGATAN

Bila Anda ingin mengingat sesuatu, mimpikan hal itu. Para peneliti menemukan bahwa tidur merupakan cara terbaik untuk mempertahankan ingatan.

Bermimpi membantu untuk mempertahankan pikiran kita dan memahami kejadian hari ini, para peneliti mengatakan, itu bisa membantu kita melakukan lebih baik di masa depan.

Daily Mail mewartakan, dalam tes para relawan ditunjukkan tiga kata-kata dan mereka diminta menemukan kata lain untuk menghubungkan semua kata itu. Misalnya kata-kata "cookie", "heart", dan "sixteen", jawabannya "sweet".

Setelah istirahat beberapa jam, mereka ditunjukkan lagi tiga kata-kata yang sama. Beberapa tidur dengan REM (Rapid Eye Movement) atau mata bergerak dengan cepat waktu bermimpi. Saat bermimpi merupakan saat yang paling giat. Relawan lainnya tidur tanpa REM, dan sisanya dalam masa tenang karena mereka tidak tidur.

Faktanya menurut pertemuan tahunan "American Psychological Society's", hanya mereka yang masuk kelompok tidur dengan REM melakukan lebih baik pada waktu kedua, hampir 40 persen dalam perbaikan.

"Ini membantu kita memahami lebih jauh mengenai keuntungan tidur dan membantu orang memaksimalkan jadwal tidur mereka untuk produktivitas optimal dan pengembalian ingatan," kata peneliti dokter Sara Mednick, dari Universitas California.

Awal minggu ini, ilmuwan menjelaskan kenapa beberapa orang bisa tidur dalam kondisi apapun, sementara yang lain bangun dari tidurnya karena ada suara.

Sekolah Kedokteran Harvard menemukan bahwa mereka yang memproduksi banyak ledakan di otak, dikenal sebagai gelombang, tidur paling nyenyak


101 300x212 gambar pohon indah

ORANG AMBISIUS MUDAH TERKENA SAKIT JANTUNG

Suplemen kalsium yang banyak dikonsumsi orang, terutama kaum manula, untuk memperkuat tulang diduga kuat bisa menyebabkan serangan jantung, demikian menurut sebuat studi yang dirilis Jumat (30/7).

Temuan yang dipublikasikan di British Medical Journal itu menyarankan agar penggunaan suplemen kalsium sebagai bagian dari perawatan penderita osteoporosis dipertimbangkan kembali.

Tablet kalsium secara umum diresepkan untuk meningkatkan kesehatan tulang. Tapi menurut percobaan klinis, hal itu bisa meningkatkan resiko serangan jantung dan masalah kesehatan jantung lainnya pada wanita manula.

Guna mengetahuinya lebih lanjut, sebuah tim penelitian internasional yang dipimpin oleh Ian Reid dari Universitas Auckland New Zealand mengkaji 11 percobaan klinis terpisah yang melibatkan 12.000 pasien.

Mereka menemukan bahwa suplemen kalsium berhubungan dengan sekitar 30% peningkatan resiko serangan jantung.

Kemungkinan terjadinya stroke dan kematian juga meningkat, meskipun dalam tingkatan yang lebih rendah.

Hubungan itu terlihat konsisten di berbagai percobaan klinis dan tergantung pada usia, jenis kelamin dan jenis suplemen.

Meskipun dilihat dari kacamata individual resiko itu kelihatan kecil, namun mengingat penggunaan suplemen kalsium sudah sedemikian menyebar di masyarakat, maka tingkat signifikansi resikonya semakin tinggi.

Penelitian-penelitian sebelumnya menemukan bahwa peningkatan jumlah asupan kalsium melalui perubahan diet atau pola makan, tidak meningkatkan resiko pada penyakit jantung. Hal itu menegaskan bahwa resiko tinggi terbatas pada asupan yang berasal dari suplemen.

Mengomentari hasil temuan itu, John Cleland dari Universitas Hull bersama kolega-koleganya mengingatkan bahwa--tanpa memperhatikan tingkat resiko serangan jantung--suplemen kalsium kemungkinan tidak terlalu efisien dalam mengurangi keretakan tulang dalam berbagai kasus.







IBU HAMIL JANGAN MAKAN UNTUK 2 ORANG

Kita sering mendengar nasihat agar wanita hamil makan lebih banyak karena ia makan tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk janin dalam kandungannya. Namun menurut lembaga pengawas kesehatan Inggris, nasihat tersebut berbahaya.

National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) mengatakan bahwa berdasarkan statistik terbaru, hampir separuh dari ibu hamil mengalami kelebihan berat badan, obesitas, dan juga beresiko terkena penggumpalan darah, keguguran atau kelahiran mati.

Ibu hamil disarankan untuk tidak meninggalkan sarapan dengan porsi yang cukup, sehingga tidak akan mencari kudapan tidak sehat pada siang hari.

Olahraga ringan sedikitnya 30 menit sehari sangat baik bagi ibu hamil. Mereka bisa melakukan jalan santai, berenang atau bersepeda.

Wanita hamil sebaiknya tetap makan seperti biasa setidaknya selama 3 bulan pertama kehamilan. Dan selanjutnya tidak makan lebih dari 200 kalori perhari dari porsi normal.

Para dokter dianjurkan agar meminta para wanita yang kelebihan berat badan untuk menurunkan bobotnya sebelum menikah. Bobot berlebih akan sangat berbahaya bagi kesehatan dan kehamilannya.

Menurut NICE, banyak wanita yang tidak berusaha mengurangi kelebihan berat badan pascakehamilan dan membiarkannya bertumpuk hingga memiliki anak kedua atau ketiga







CINTA IBU PADA BAYI HASILKAN MASA DEWASA ULET

Semua bayi yang memperoleh limpahan kasih sayang memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menjadi orang dewasa yang cemas dan tertekan. Demikian hasil satu studi yang tak biasa dan disiarkan Selasa.

Pada saat yang sama, bayi mungil yang tak mendapat sentuhan lembut ibu kelihatannya tak bisa lolos dari kondisi yang lebih buruk saat mereka berusia pertengahan tiga-puluhan dibandingkan dengan mereka yang menerima sentuhan rata-rata, kata studi itu.

Para ahli ilmu jiwa telah lama menduga bahwa ikatan cinta yang erat membuat anak kecil jadi lebih ulet terhadap cobaan dan penderitaan hidup saat dewasa.

Namun penelitian sebelumnya yang didasari atas memori, baik dan buruk, telah menjadi objek kenangan bias, dan tak dapat menjangkau kembali pengaruh saling mempengaruhi yang sangat awal antara ibu dan anak.

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai apakah kehangatan ibu memberi suntikan yang akan menangkal kegelisahan saat dewasa, para peneliti yang dipimpin oleh Joanna Maselko mengikuti perkembangan studi yang dilakukan awal 1960-an di negara bagian Rhode Island, Amerika Serikat (AS).

Interaksi antara lebih dari 1.000 pasangan bayi yang berusia delapan bulan dan ibu mereka diamati oleh para ahli ilmu jiwa profesional, dan dinilai dengan menggunakan skala mulai dari "negatif" sampai "belaian" dan "sangat berlimpah".

Selama 34 tahun kemudian, pada penghujung 1990-an, peneliti asli melacak lebih dari separuh bayi tersebut dan melakukan wawancara mendalam serta menepatkan profil psikologi.

Beberapa tindakan meliputi kecemasan, permusuhan dan kemarahan, yang mengakibatkan "kesedihan" umum.

Maselko dan rekannya menyusuri data itu untuk menilai dampak jangka panjang dari kelembutan dalam ikatan ibu dan anak, demikian laporan kantor berita Prancis, AFP.

"Kami mendapati bahwa tingkat tinggi kecintaan yang diamati secara objektif antara ibu dan bayi mereka yang berusia delapan bulan berkaitan dengan lebih sedikitnya gejala kesedihan 30 tahun kemudian," kata para peneliti tersebut di Journal of Epidemiology and Community Health.

Hubungan antar-generasi yang tertunda antara perawatan dan ketenangan jiwa terbukti benar di berbagai kelas sosial yang berbeda --kaya atau miskin, semua itu kelihatannya tak berbeda.

Bahkan, konflik di dalam keluarga tak mampu mematahkan dampak penyangga yang bersifat melindungi dari kehangatan seorang ibu.

Namun, di titik yang berlawanan, mendapat reaksi dingin saat anak masih kecil, tampaknya tidak membuat kondisi jadi lebih buruk.

"Yang mengejutkan, kami tak menemukan hubungan mencolok antara tingkat rendah kasih sayang ibu dan bertambah besarnya tingkat stres," kata para penulis studi itu







TULISAN BISA MENUNJUKKAN KEPRIBADIAN

Tulisan tangan Anda tidak hanya menyediakan alat untuk menganalisis kepribadian Anda, juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki kehidupan Anda.

Ahli grafologi Dr. Anand Swaroop Minocha mengatakan bahwa ada hubungan antara tulisan tangan seseorang dengan otak.

Hubungan antara tulisan tangan dan otak mungkin terlihat sederhana tetapi menurut Dr Minocha hubungan tersebut dapat dilihat bahkan jika itu dilakukan dengan kaki dan mulut untuk menulis, demikian dilansir dari LifePositive, Rabu, (21/7).

FotoSikap yang agresi atau menyerang, malu-malu hingga masalah kesehatan sebenarnya bisa dideteksi melalui tulisan. Dengan begitu jika ada masalah pribadi atau kesehatan yang ditemukan bisa diperbaiki atau dihilangkan.

Orang bisa saja bersembunyi di balik sikapnya, tetapi tulisan tangan akan mengungkap segala rahasianya. Pengungkapan rahasia tulisan tangan ini bisa diketahui melalui latihan yang disebut handwritting theraphy.

Namun orang yang bisa melakukannya adalah orang ahli di bidang grafologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan manusia.

Di tahun 1930-an, peneliti dari Universitas Harvard membuktikan bahwa tulisan tangan adalah ukuran yang signifikan dan akurat mengenai kepribadian seseorang.

Kini grafologi diajarkan sebagai ilmu ilmiah di universitas-universitas di Amerika dan digunakan sebagai alat analisis. Salah satu kegunaan grafologi adalah untuk mengetes kepribadian ketika merekrut pekerja yang membutuhkan karakter yang spesifik.

Menurut Dr Minocha, tanda tangan seseorang adalah sebuah peta yang menggambarkan kepribadiannya. Tanda tangan dan tulisan tangan adalah sidik jari seseorang. Dan seorang grafologis bahkan bisa mendeteksi pemalsuan.

"Seorang grafolog akan menilai ciri-ciri seperti ukuran dan bentuk huruf, kemiringan, garis tepi, spasi antar huruf, kata dan baris, huruf sambung, irama, kerataan, coretan awal dan akhir, dan tanda tangan umum seseorang," kata Dr Minocha.

Aspek paling mengagumkan dari grafologi ini bisa digunakan sebagai alat ilmiah untuk mendeteksi, mendiagnosa dan mengobati penyakit. Sayangnya, grafologi ini belum diangkat secara cukup serius dalam penelitian dan pengembangan yang lebih luas.

Grafologi juga bisa memainkan peranan penting dalam perkembangan anak dalam menghadapi masa depan. Kekurangan anak bisa diperbaiki melalui handwriting theraphy ini.






MINUMAN MANIS BIKIN ANDA"JINAK"

Minuman manis seperti secangkir teh manis bisa mengurangi stres di tempat kerja, dan membuat orang tidak terlalu agresif atau argumentatif, begitu kata para psikolog.

Menurut sebuah studi yang dimuat Journal of Experimental Social Psychology dan dikutip oleh Telegraph (7/7), energi yang diberikan oleh gula membuat otak bisa mengontrol syaraf-syarafnya. Hal ini berarti orang bisa mencegah dirinya bereaksi spontan ketika berada dalam tekanan.

Dalam tes yang dilakukan, sebagian relawan diberi minuman lemon dengan pemanis gula dan sebagian lainnya diberi pemanis buatan. Mereka yang diberi minuman dengan pemanis gula, menunjukkan performa yang lebih baik ketika berada dalam kondisi tertekan.

Setiap orang diminta melakukan beberapa tugas yang membuat stres sebelum menyampaikan sebuah presentasi. Para peneliti memberikan kritik untuk memprovokasi mereka. Hasilnya, relawan yang diberi gula cenderung tidak terpengaruh dengan provokasi itu dibanding mereka yang diberi pemanis buatan.

Para psikolog Australia yang melakukan penelitian tersebut mengatakan, minum-minuman manis bisa meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengatasi dorongan agresif ketika berhadapan dengan supervisor yang sulit dalam sebuah pertemuan di tempat kerja.

"Mengkonsumsi minuman manis ketika pulang ke rumah setelah melewati hari yang melelahkan bisa mengurangi sikap agresif terhadap anggota keluarga atau sesama pengemudi," kata para peneliti dari Universitas New South Wales dan Queensland itu.

Glukosa dibutuhkan otak untuk bisa melakukan "fungsi eksekutif", yang antara lain kemampuan untuk menahan dorongan-dorongan dalam diri seseorang.

Meskipun dugaan yang beredar luas selama ini mengatakan konsumsi glukosa bisa memicu kadar gula tinggi sehingga menimbulkan perilaku impulsif, tapi kata para peneliti itu, data mereka menunjukkan glukosa bisa meningkatkan kontrol atas fungsi eksekutif otak ketika seseorang diprovokasi.

Mungkin untuk memastikan keamanannya kita bisa mengambil jalan tengah, yaitu dengan mengkonsumsi glukosa dari pemanis yang aman seperti madu





Penelitian: Duduk Tegap, Bukan Duduk Terbaik!

Para peneliti di Skotlandia dan Kanada menggunakan magnetic resonance imaging (pemindaian magnetik), atau MRI model baru untuk memperlihatkan bahwa duduk tegap menyebabkan tekanan yang tidak perlu ke punggung.

Mereka mengatakan kepada Radiological Society of North America atau perkumpulan radiologis Amerika Utara bahwa posisi terbaik adalah bersandar ke belakang dengan sudut sekitar 135 derajat.

Para pakar mengatakan duduk ikut menyumbang munculnya rasa sakit di punggung bawah.

Data dari Asosiasi Chiropractic Inggris menunjukkan 32% penduduk menghabiskan lebih dari 10 jam setiap harinya dengan duduk.

Separuh di antaranya tidak meninggalkan meja mereka, bahkan untuk sekadar makan siang.

Dua per tiga juga kemudian duduk begitu tiba di rumah setelah bekerja.

Kenyamanan punggung

Penelitian mengenai persoalan kenyamanan punggung ini dilakukan di RS Woodend, Aberdeen, Skotlandia.

22 sukarelawan dengan punggung yang sehat dipindai menggunakan sebuah mesin MRI yang telah diposisikan secara khusus agar memberi kebebasan pasien untuk bergerak secara bebas selama ujicoba.

Pemindai tradisional mengharuskan pasien harus rebah rata yang mungkin menyamarkan rasa sakit yang terjadi karena pergerakan atau postur tertentu badan.

Dalam penelitian ini pasien diminta duduk dalam tiga posisi: menyandar ke depan, tegak lurus, menyandar ke belakang dengan sudut sekitar 135 derajat.

Dari tiga posisi ini kemudian dilakukan penelitian: posisi yang lebih nyaman dan paling sedikit memberi tekanan kepada punggung.

Dari hasil penelitian itu diketemukan bahwa menyandar ke belakang dengan sudut sekitar 135 persen adalah yang terbaik di antara ketiganya.

Kecenderungan selonjor

Dr Waseem Bashir dari Departemen Radiologi dan Diagnosa Pemindaian di RS Universitas Alberta, Kanada yang memimpin penelitian mengatakan: ''Duduk di sebuah posisi yang sesuai dengan anatomi tubuh itu sangat penting. Tekanan pada punggung dan otot yang terkait dengan punggung bisa menyebabkan kesakitan, penyakit tahunan dan ketidaknormalan bentuk.''

Rishi Loatey dari Asosiasi Chiropractic Inggris mengatakan: ''Satu dari tiga orang mengalami sakit punggung bagian bawah karena terlalu banyak duduk. Tubuh kita tidak dirancang untuk hanya berdiam saja.''

''Namun duduk dengan sudut 135 derajat agak sulit karena membuat kita cenderung untuk selonjor dan kemudian merosot dari kursi. Sudut 120 derajat atau kurang mungkin sudah cukup.'






PUBERTAS DINI ANAK PEREMPUAN RENTAN PENYAKIT

Para ilmuwan saat ini telah menemukan bahwa perkembangan payudara pada anak perempuan tumbuh ketika mereka berumur sembilan tahun dan 10 bulan, hampir satu tahun lebih awal dari studi yang dilakukan sebelumnya di tahun 1991.

Penelitian ini dilakukan di Denmark pada 2006, tahun terakhir ketika penelitian diadakan, namun para ahli percaya bahwa kecenderungan ini juga tampak di Inggris. Data yang didapat dari Amerika juga menunjukkan bahwa fenomena tumbuhnya payudara ini merupakan permulaan dari awal pubertas.

Jika anak perempuan menjadi dewasa sebelum waktunya, maka mereka akan berhadapan dengan masalah remaja pada usia muda dan mereka akan lebih rentan terhadap penyakit di kemudian hari. Para ilmuwan khawatir terhadap kesehatan anak-anak perempuan yang akan menghadapi perkembangan seksual saat mereka masih di sekolah dasar, dan kenyataan akan hormon yang timbul lebih awal dapat meningkatkan resiko kanker payudara.

Ada juga risiko penyakit jantung lebih besar. Faktor lain dari pubertas awal adalah menjaga pola makan. Anak-anak biasanya makan lebih banyak dari orang dewasa untuk masa pertumbuhan. Namun ketika mereka sudah mengalami pubertas tanpa pola makan yang sehat dalam banyak kasus mereka menjadi gemuk atau obesitas.

Anders Juul, kepala Departemen Pertumbuhan dan Reproduksi Rumah sakit Universitas di Kopenhagen, mengatakan kepada The Sunday Times, "Kami sangat terkejut bahwa telah terjadi perubahan yang cukup pesat dalam jangka waktu hanya 15 tahun. Ini merupakan bukti yang nyata bahwa ada sesuatu yang mempengaruhi anak-anak kita, apakah itu junk food, lingkungan yang telah terkontaminasi oleh zat kimia atau mungkin karena kurangnya aktivitas fisik."

Sejumlah bahan kimia yang dihasilkan telah dinyatakan dapat mengganggu perkembangan seksual anak, terutama bisphenol A, plastik yang ditemukan di lapisan kaleng-kaleng dan botol pada makanan bayi. Mr Juul menambahkan saat ini sedang dilakukan pengujian sampel darah dan urin dari anak-anak perempuan untuk melihat apakah terdapat hubungan langsung antara pubertas dini dan bisphenol A.

Standar internasional yang dilakukan pada 1960 menunjukkan bahwa pubertas normal pada anak perempuan kulit putih di saat usia mereka menginjak 12 tahun. Pubertas awal untuk anak laki-laki di usia 14 ketika suara mereka berubah dan pertumbuhan terhadap tubuh mereka.






PRIA JUGA BISA TERKENA STRES SAAT ISTRI MELAHIRKAN
Banyak wanita mengalami depresi ketika hamil dan setelah melahirkan. Tapi kini, sebuah studi baru menemukan bahwa para ayah juga kerap mengalami depresi sebelum dan sesudah istrinya melahirkan.

Tingkat depresi pada ayah mencapai lebih dari sepuluh persen, dua kali lipat dibanding tingkat depresi pada pria secara keseluruhan.

“Kalau para ayah mengalami depresi, anak-anak mereka pada umur tiga setengah tahun cenderung memiliki masalah emosi dan tingkah laku. Pada usia tujuh tahun, anak-anak yang sama memiliki masalah kejiwaan yang lebih besar,” kata Dr. James Paulson.

Setelah melahirkan, banyak ibu menderita ‘baby blues.' Ini adalah istilah bagi keadaan emosional yang tidak stabil, kecenderungan untuk sering menangis, sulit berkonsentrasi dan depresi.

Tak tanggung-tanggun, sekitar satu dari lima perempuan yang melahirkan mengalami sindrom ini. Tapi menurut sebuah studi baru, keadaan setelah kelahiran anak, di mana perhatian lebih banyak dicurahkan kepada bayi dan ibu baru, membuat sang ayah mengalami turut mengalami 'baby blues.'

Dr. James Paulson, seorang psikolog anak di Eastern Virginia Medical College, baru-baru ini mempelajari hasil dari 43 studi mengenai depresi yang dialami para ayah di seluruh dunia. Penemuannya sangat menarik.

“Kami menggunakan serangkaian teknik statistik dan objektif untuk mencari literatur atau bahan-bahan bacaan atau studi yang mempelajari tingkat depresi pada ayah. Sepuluh koma empat persen ayah mengalami depresi yang cukup besar. Sebagai perbandingan, di Amerika saja, hampir lima persen pria secara umum mengalami depresi,” kata Paulson.

Sementara perubahan hormon yang normal bisa mempengaruhi penderitaan perempuan, para ahli menduga perubahan gaya hidup mendadak setelah memiliki bayi mungkin memicu depresi yang dialami para ayah. Para ayah yang depresi, lebih mungkin berperilaku negatif dibanding istri-istri mereka, dan menurut Paulson, studi jangka panjang telah menunjukkan bahwa depresi pada ayah bisa menimbulkan konsekuensi serius terhadap keluarga dan anak-anak mereka.

“Kalau para ayah mengalami depresi, anak-anak mereka pada umur tiga setengah tahun cenderung memiliki masalah emosi dan tingkah laku. Pada usia tujuh tahun, anak-anak yang sama memiliki masalah kejiwaan yang lebih besar,” tambahnya.

Dan, apabila seseorang mengalami depresi, seringkali pasangannya juga ketularan.

“Depresi pada ibu dan pada ayah saling berkaitan. Kami menemukan ada korelasi positif, jelas, konsisten dan cukup kuat. Jadi yang bisa kami katakan adalah depresi pada ayah dan ibu memang saling berkaitan, " tambah Paulson.

Paulson menambahkan bahwa penyedia layanan kesehatan kini juga harus mencermati depresi yang terjadi pada para ayah.

“Kami, sebagai dokter, perlu menyadaribahwa depresi pasca persalinan adalah masalah penting pada pria, dan pria berisiko tinggi mengalami depresi ketika mereka menantikan kelahiran anak dan ketika mereka punya bayi di rumah," jelasnya.

Hasil riset Paulson dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA)






BERNYANYILAH AGAR SEHAT
-Seorang penyanyi sebuah pertunjukan pernah menyatakan bahwa sebaiknya seseorang menjiwai lagu ketika berjalan. “Suatu malam saya pernah menyaksikan ketika keluar dari Gedung Steinway, New York City yang berhadapan dengan Carnegie Hall.

Di bawah kanopi jendela, empat orang asyik menyanyikan lagu kuartet ciptaan Mozart, Requiem. Mereka tak menyediakan tempat koin. Seolah-olah berada di dunianya sendiri, tak terpengaruh oleh lingkungan jalan, hujan yang turun serta lalu lalang pejalan kaki, mungkin mereka tidak menyadari hal tersebut baik bagi kekebalan tubuh mereka sendiri.”

Beberapa kelompok menekankan bahwa tak perlu memiliki “suara penyanyi” atau tidak fals. Bernyanyi dalam kelompok cenderung lebih menyenangkan, lebih serasi dan lebih teratur, tetapi ada kalanya mereka hanya ingin bernyanyi bersama teman atau bersenandung diiringi radio.

Setidaknya dua studi telah menunjukkan peningkatan kekebalan tubuh para penyanyi. Satu studi menunjukkan peningkatan dalam immunoglo-bulin A (IgA, antibodi) dalam darah setelah latihan paduan suara. Sebuah kelompok paduan suara di Frankfurt, Jerman, menjalani tes darah sebelum dan sesudah latihan “Requiem” Mozart. Tingkat hidrokortisol mereka meningkat, mengindikasikan suasana hati yang lebih tenang.

Seminggu sesudahnya, anggota paduan suara tersebut menjalani beberapa tes lagi sebelum dan sesudah mendengarkan rekaman Requiem, namun sistem kekebalan tubuhnya tidak bereaksi.

Studi lain dilakukan University of California Irvine, menguji air liur anggota paduan suara sebelum dan sesudah pementasan gladi bersih “Missa Solemnis”-nya Beethoven. Peningkatan ditemukan pada sekresi immunoglobulin A (S-IgA), indikator kekebalan tubuh lain dan penurunan kortisol.

Menurut studi tersebut, anggota paduan suara digambarkan mengalami performa “pengalaman puncak selama pementasan... kegelisahan, pemain memiliki perasaan penting akan kegembiraan, perubahan suasana hati, relaksasi, konsentrasi musikal, kepuasan dan penurunan stres.”

The Senior Singers Chorale di Arlington, AS, adalah bagian dari program seni yang diorganisasi oleh psikiater geriatri usia lanjut, Gene Cohen, dari Washington University dan Jeanne Kelley yang mempelajari dampak aktivitas dan kreativitas pada senior. Penyanyinya berusia antara 55-97 tahun, yang diketahui mengalami penurunan depresi, lebih jarang mengunjungi dokter dan lebih sedikit menjalani pengobatan.

Penyanyi dilatih oleh musisi profesional, dan pentas di sekitar Washington dan berbagai negara bagian AS. Siapapun yang berusia 55 tahun atau lebih dapat bergabung, dan tidak ada audisi.

Larut dalam lagu pada masa susah ini tampaknya sangat alami, meskipun kita memerlukan otak kiri untuk menjelaskan mengapa. Bernyanyi, seperti melukis, adalah pintu gerbang ke otak kanan. Anak-anak belajar melalui lagu dan orang dewasa yang mengalami stroke pada otak kiri melakukan pelajaran ulang melalui nyanyian.

Menyanyi dinilai dapat mengekspresikan emosi positif kita tentang pujian, romantika atau harapan dengan indah. Nah, bayangkan, itu baru manfaat bernyanyi, apalagi manfaat mengaji






WANITA LEBIH RENTAN TERKENA GANGGUAN JIWA
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Tun Kurniasih Bastaman mengatakan, perempuan lebih beresiko mengalami gangguan kesehatan jiwa ringan dibandingkan laki-laki.

"Perempuan yang mengalami gangguan jiwa ringan dua kali lebih banyak dari laki-laki, makanya perempuan digolongkan sebagai kelompok rentan. Tapi untuk gangguan jiwa berat seperti psikosis, rasio laki-laki dan perempuan satu banding satu," katanya belum lama ini.

Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan, jumlah perempuan berusia lebih dari 15 tahun yang mental emosionalnya terganggu ringan sebanyak 16 persen, sementara laki-laki hanya 8 hingga 9 persen.

Tun Kurniasih mengatakan, budaya yang menempatkan perempuan pada posisi sulit sehingga mereka seolah tak berdaya, merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perempuan lebih rentan terganggu jiwa ringan, seperti depresi dan cemas.

"Ini membuat perempuan merasa tak berdaya, perempuan jadi lemah daya tahan mentalnya, dan jadi rentan melakukan aksi bunuh diri," katanya.

Angka bunuh diri pada perempuan juga lebih tinggi dari pada laki-laki. "Penyebab yang lain adalah perubahan biologis pada tubuh perempuan dan perubahan hormonal, misalnya saja pada saat hamil, setelah melahirkan serta sebelum, dan selama menopause," kata Penanggungjawab Program Kesehatan Jiwa pada Kantor Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Jakarta, Albert Maramis.

Gangguan jiwa ringan seperti depresi, katanya, membuat perempuan mengabaikan kondisi kesehatan dan bayinya sehingga memperbesar resiko kematian ibu dan bayi. Menurut Tun Kurniasih, yang terpenting dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah penyebarluasan informasi mengenai pencegahan dan penanganan masalah kesehatan jiwa kepada masyarakat.

"Kalau masyarakat tahu maka mereka akan lebih peduli dan lebih cepat tanggap mencegah sehingga tidak sampai mengalami gangguan jiwa," demikian Tun Kurniasih Bastaman.





pekerja keras,waspadai jantung anda!

Orang bekerja 10 atau 11 jam per hari mungkin bisa menyebut diri pekerja keras, tapi sebenarnya dia menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita gangguan jantung serius, termasuk serangan jantung, dibandingkan dengan mereka yang berhenti kerja setelah tujuh jam, demikian pernyataan beberapa peneliti.

Temuan itu hasil studi selama 11 tahun atas 6.000 pegawai pemerintah Inggris. Penelitian ini tak menyebutkan bukti pasti bahwa jam kerja yang lama mengakibatkan sakit jantung koroner tapi memang memperlihatkan kaitan nyata, yang dikatakan para ahli mungkin berpangkal dari stres.

Secara keseluruhan, terdapat 369 kasus kematian akibat sakit jantung, serangan jantung tak mematikan, dan kejang jantung di kalangan kelompok studi yang berpusat di London tersebut. Sementara itu, resiko terjadinya peristiwa yang tak menguntungkan ialah 60 persen lebih tinggi bagi orang yang bekerja lembur selama tiga atau empat jam.

Bekerja lembur satu atau dua jam di luar tujuh-jam kerja normal per hari tak berkaitan dengan peningkatan resiko sakit jantung.

"Kelihatannya mungkin ada permulaan, jadi tak terlalu buruk jika Anda bekerja satu jam atau lebih daripada biasanya," kata Dr. Marianna Virtanen, ahli epidemiologi di Finnish Institute of Occupational Health dan University College London.

Peristiwa gangguan jantung yang lebih tinggi di kalangan orang yang bekerja lembur tergantung atas sejumlah faktor resiko lain, termasuk merokok, kelebihan berat tubuh atau memiliki kolesterol tinggi.

Namun Virtanen mengatakan pada Selasa (11/5) bahwa mungkin saja gaya hidup orang yang bekerja lebih lama dari biasa bertambah buruk dari waktu ke waktu, misalnya akibat makanan yang buruk atau peningkatan konsumsi alkohol.

Yang lebih mendasar lagi ialah jam kerja yang lama mungkin berkaitan dengan stres yang berkaitan dengan pekerjaan, yang mencampuri proses metabolis, serta "sickness presenteeism", yaitu orang tetap masuk kerja sekalipun ia sedang sakit.

Virtanen dan rekannya menerbitkan temuan mereka di European Heart Journal, terbitan paling akhir.

Ketika mengomentari studi tersebut, Gordon McInnes, profesor di farmakologi klinis di University of Glasgow`s Western Infirmary, mengatakan temuan itu mestinya dapat menyebarkan dampak bagi dokter yang sedang memeriksa resiko sakit jantung pasien mereka.

"Jika dampak itu benar-benar memiliki hubungan sebab-akibat, kepentingannya jauh lebih besar daripada yang diakui secara umum. Stres akibat kerja lembur mungkin memberi sumbangan pada proporsi penting sakit jantung dan pembuluh darah," kata McInnes,
sebagaimana dilaporkan kantor berita Inggris, Reuters






TENANGKAN HATI DENGAN CUCI TANGAN
Mencuci tangan mungkin bagi kita hanyalah pekerjaan yang kecil. Alasan untuk mencuci tangan pun selama ini sebagian besar hanya untuk kesehatan. Namun ternyata urusan mencuci tangan tidak hanya berkaitan dengan kebersihan jasmani saja, melainkan juga kebersihan rohani.

Sekelompok peneliti dari ahli psikologi telah mengungkapkan penemuan penting mengenai manfaat mencuci tangan. Orang yang mencuci tangan akan merasa nyaman dengan apa yang ia lakukan dan putuskan.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang langsung mencuci tangan setelah memutuskan sesuatu, maka ia akan merasa senang dengan apa yang ia putuskan tersebut, daripada orang yang tidak melakukannya. Mereka percaya bahwa pekerjaan mencuci tangan itu, berdasarkan ilmu psikologi adalah sebagai penegasan terhadap yang telah ia putuskan tadi.

Ketua tim peneliti dari Universitas Michigan Amerika Serikat, Spike Lee mengatakan bahwa dengan mencuci tangan, sepertinya telah menghilangkan keragu-raguan terhadap apa yang ia putuskan mengenai benar atau salah.

Para peneliti telah melakukan uji coba kepada beberapa relawan siswa mengenai hal ini, dan menemukan juga bahwa dengan mencuci tangan dapat membersihkan perilaku-perilaku yang kurang baik sebelumnya








Berjalan lima menit ditaman, dapat mengubah diri kita

Sebuah penelitian telah mengungkapkan fakta magis yang dapat mengubah kondisi psikologis manusia dengan cara berjalan di taman dan melihat bunga-bunga mekar. Lebih hebatnya lagi, proses perubahan psikologis ini bisa dilakukan hanya dalam kurun waktu lima menit saja.

Surat kabar The Independent pada hari Minggu (9/5) telah mengutip sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh profesor psikologi di University of Manchester, David Holmes, bekerjasama dengan Asosiasi Pemilik Perkebunan, bahwa mekarnya bunga-bunga itu disebabkan oleh cuaca hangat di sepanjang hari. Dan ternyata faktor-faktor inilah yang dapat menyebabkan perubahan hormon pada manusia.

Profesor Holmes mengatakan bahwa hormon melatonin dapat membangkitkan manusia dari kemalasan dan juga dapat memperbaiki suasana hati.

Menurut hasil penelitian Professor Jules Pretty dari Universitas Essex yang diterbitkan pekan lalu dalam jurnal Lingkungan Sains dan Teknologi oleh American Chemical Society, bahwa salah satu manfaat dari melihat tumbuhan adalah dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik.

Telah diungkap juga oleh sebuah penelitian yang bertajuk "Dosis Alam", yang meneliti sekitar 250 orang dari berbagai usia, bahwa suasana hati dan harga diri seseorang dapat meningkat secara signifikan ketika berhubungan dengan alam, baik itu dilakukan dengan berjalan di taman dan kebun, atau dengan bersepeda santai di daerah pedesaan.

Pretty mengatakan bahwa suasana hati dan harga diri seseorang merupakan indikator kesehatan mental yang baik, yang berpengaruh juga terhadap kesehatan fisik.

Dari penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan hijau yang ada di pedesaan lebih baik daripada lingkungan perkotaan, terutama dalam hal dampak positifnya terhadap tekanan darah, hormon, dan tingkat stres dalam diri manusia.

Penelitian juga menunjukkan bahwa untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari interaksi dengan sifat hijaunya alam ini, dapat dilakukan minimal selama lima menit. Dengan berjalan selama lima menit pertama di taman yang hijau, sudah dapat mengubah suasana hati.







BAYI MENANGIS BERISIKO GANGGUAN OTAK

Pakar kesehatan anak Dr Penelope Leach membangkitkan kembali perdebatan mengenai reaksi tepat dalam menangani bayi yang menangis. Leach meyakini bahwa bayi yang stres karena dibiarkan menangis, berisiko lebih besar mengalami gangguan di usia selanjutnya.

Penulis Your Baby And Child: From Birth To Age Five ini mengklaim bahwa penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa menangis untuk waktu lama bisa merusak perkembangan otak, sehingga memicu kesulitan belajar di usia selanjutnya.

"Ini bukan pendapat tapi fakta bahwa membiarkan bayi menangis berpotensi merusak. Sekarang kita sudah tahu, jadi kenapa mengambil risiko," tutur Leach, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Kamis (22/4).

Teori Leach ini bertentangan dengan keyakinan popular dalam membesarkan anak bahwa bayi sebaiknya dibiarkan menangis hingga 20 menit. Beberapa pakar, termasuk Gina Ford, penulis The Contented Little Baby Book menganjurkan orangtua untuk mendisiplinkan kehidupan bayi mereka, termasuk membiarkan bayi menangis, hingga pola tidur teratur terbentuk.

Tapi Leach menyatakan bahwa bayi-bayi tidak memiliki kematangan mental untuk belajar tidur pada waktu yang tepat. "Bayi yang dibiarkan menangis akan berhenti dengan sendirinya. Tapi, bukan karena dia sudah belajar tidur sendiri, melainkan karena kelelahan dan putus asa mencari bantuan."

Jika bayi dibiarkan menangis, lanjut Leach, akan terjadi peningkatan produksi hormon stres cortisol. Menangis dalam waktu lama menghasilkan begitu banyak cortisol sehingga bisa merusak otak bayi.

Hal ini, terang Leach lagi, bukan berarti bayi tidak boleh menangis atau bukan berarti orangtua harus cemas setiap kali bayi mereka menangis. Sebab semua bayi menangis, beberapa menangis lebih sering dibandingkan yang lain. Bukan tangisannya itu yang buruk untuk bayi."Tapi yang buruk adalah saat bayi menangis dan tidak mendapatkan respon."

Komentar Leach yang dipublikasikan di The Independent ini, bertentangan dengan penelitian yang dipublikasikan bulan lalu oleh Australia's Murdoch Children's Research Institute.

Setelah mempelajari 225 anak berusia enam tahun (yang telah menerima pelajaran membentuk pola tidur), peneliti menemukan bahwa menangis yang terkontrol atau membiarkan bayi menangis untuk jangka waktu lama tidak mempunyai efek buruk terhadap perkembangan emosional dan perilaku anak.

Studi-studi telah menunjukkan bahwa sekitar 50 persen orangtua memiliki masalah dengan pola tidur anak. Masalah ini seringkali memicu gangguan dalam perkawinan








ORANG BAHAGIA PEMBICARAANNYA MENDALAM

Ahli psikologi University of Arizona, Matthias Mehl dan Simine Vazire dari University of Washington di St. Louis mempublikasikan sebuah studi yang menemukan bahwa orang yang lebih bahagia membicarakan topik-topik besar, cinta, tata-krama, arti kehidupan, dan sebagainya.

Dalam sebuah berita yang dirilis dari universitasnya, Mehl mengatakan, “Indikasi awal adalah bahwa kehidupan yang bahagia ialah bersosialisasi ketimbang kesendirian dan percakapannya (bermakna) lebih ‘mendalam’ ketimbang (yang bermakna) dangkal.”

Para peneliti mendengarkan dengan diam-diam apa yang dikatakan oleh relawan dengan menggunakan alat perekam yang diaktifkan, atau EAR.

Peralatannya mengambil ribuan contoh percakapan pada selang waktu yang teratur. Para relawan dan teman-temannya memerinci kegiatan mereka dengan baik.

Orang yang paling bahagia - dalam studi itu - mempunyai omongan sebanyak sepertiga obrolan sepele dan sebanyak dua kali lipat hal-hal yang (bermakna) dalam. Pembicaraan filosofis kebanyakan orang yang paling tidak bahagia





STUDI PERLIHATKAN BUKTI KEBERADAAN AIR DIBULAN

Endapan es setebal dua meter dapat ditemukan di beberapa kawah kecil di bulan. Demikian laporan beberapa peneliti Senin (12/4) dalam satu dari dua studi yang memperlihatkan bukti lain mengenai keberadaan air di bulan dan Mars.

Studi kedua menunjukkan bahwa es baru-baru ini telah mencair dan membeku lagi di Mars, sehingga memperluas selokan di permukaannya.

Kedua studi tersebut menambah perdebatan ilmiah dan politik mengenai cara terbaik menyelidiki alam semesta dan sistem tata surya --dengan misi yang melibatkan awak manusia, atau percobaan yang menggunakan robot serta penelitian jarak jauh.

Pemerintah Presiden AS Barack Obama bulan lalu menyatakan akan membatalkan program Konstelasi untuk mengirim kembali astronot ke bulan paling lambat pada 2020, setelah satu kajian mendapati program bernilai 108 miliar dolar AS tersebut kekurangan dana dan sudah keluar jalur untuk mencapai sebagian besar sasarannya.

Rencana Obama ialah mengontrak perusahaan swasta untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan guna menyelidiki Mars, serta asteroid, dengan menggunakan robot, sensor jarak jauh, dan barangkali astronot.

Di dalam satu dari kedua studi itu yang disiarkan Senin (12/4), Paul Spudis dari "Lunar and Planetary Institute" di Houston dan rekannya menganalisis pengukuran dari pesawat antariksa India, Chandrayaan, untuk mendapatkan bukti mengenai endapan es tebal di beberapa kawah yang selamanya tertutup bayang-bayang di bulan.

"Karena bulan telah dibombardir dengan benda yang berisi air seperti komet dan meteorit serta ditanamkan hidrogen angin Matahari selama zaman geologis, sebagian bahan ini pasti telah menemukan jalan ke dalam daerah yang gelap dan dingin ini," tulis mereka di "Geophysical Research Letters", sebagaimana dilaporkan kantor berita Inggris, Reuters.

Mereka mengukur sesuatu yang disebut rasio polarisasi sirkular untuk memperlihatkan, apakah di permukaan ada es yang sangat tidak rata, atau es setebal dua meter sampai tiga meter.

Studi kedua memperlihatkan bahwa selokan selebar dua meter di Mars telah menjadi hampir 120 meter lebih panjang dalam waktu dua tahun.

Dennis Reiss dari Institute for Planetology di Westfalische Wilhelms-Universitat di Munster, Jerman, dan rekannya mengatakan, penjelasan terbaik ialah pencairan sejumlah kecil es air.

Mereka melaporkan di jurnal yang sama bahwa semua gambar memperlihatkan jalur gelap di selokan, serta beberapa saluran baru yang lebih kecil. Saluran tersebut mungkin menjadi cukup hangat pada permukaannya sehingga mencairkan air di Mars, kata mereka.

Pada September, beberapa tim melaporkan bukti jelas mengenai air, yang kelihatannya membeku, di permukaan gurun bulan dan Mars, dan para peneliti juga telah melihat bahwa ada salju di Mars








ALAT GENDONG BAYI YG BISA SEBABKAN KEMATIAN

Pemerintah AS memperingatkan warganya berhati-hati menggunakan alat gendong bayi. Beberapa temuan membuktikan terjadinya kecelakaan hingga kematian bayi, meskipun dalam jumlah kecil.

The Consumer Product Safety Commision (CPSC) telah menyelidiki setidaknya 13 kematian yang berhubungan dengan alat penggendong bayi selama kurang lebih 20 tahun ini, termasuk 3 kematian tahun lalu. Satu kasus lain yang cukup fatal masih ditelusuri. Sebanyak 12 kematian adalah anak-anak yang masih muda dengan umur sekitar 4 bulanan.

Ada dua cara penggunaan alat ini yang membahayakan. Pertama, selempang kain dapat menekan hidung dan mulut bayi, kemudian mencekik pernapasan bayi dalam satu atau 2 menit.

Kedua, kain bayi pengikat terbuat dalam posisi melengkung atau posisi C terbalik, sehingga dalam dekapan ibu, bayi berada di bawah dada atau di dekat perutnya.

Posisi yang melengkung dapat menyebabkan bayi tidak memiliki kontrol leher kuat dengan posisi kepala ke depan, dagu-ke-dada, sehingga membatasi kemampuan bayi untuk bernapas. "Bayi tidak akan bisa menangis minta tolong dan dapat perlahan-lahan tercekik," ungkap hasil penelitian mereka, kemarin.

Di lain pihak, alat ini pernah dipromosikan pakar bayi sebagai cara untuk menenangkan bayi rewel atau ibu agar bisa menyusui anak kecil dalam gendongan.

Pada 2008, Consumer Reports sempat menyuarakan keprihatinan mengenai kain penggendong bayi ini dengan sekitar dua lusin cedera serius, seperti patah tulang tengkorak, terutama ketika seorang anak jatuh dari pengangkut.

Kemudian, setelah muncul kasus kematian bayi berusia satu minggu, Derrik Fowler di Oregon, para pemerhati keselamatan memperingatkan kembali tentang kain gendongan ini dan risiko mati lemas.

Menurut catatan pengadilan, bayi itu meninggal dalam gendongan posisional sesak napas atau mati lemas.

Faktor keamanan menjadi kekhawatiran karena orang tua membungkus bayi mereka di sekitar leher dan membuai anak dalam posisi melengkung, seperti gendongan yang digunakan orang tua Fowler.

Tapi tidak semua kain berbahaya, kata Pat Shelly, Direktur The Breastfeeding Center for Greater di Washington. "Bayi paling aman dibawa sesuai dengan posisi ibunya yaitu posisi tegak. Orang tua harus diinstruksikan menjaga dagu dari dada bayi guna mengoptimalkan saluran udara," kata Shelly.

Ketua CSPC Inez Tenenbaum melakukan pertemuan dengan Juvenile Products Manufacturers Association yang direncanakan memberikan peringatan kepada orang tua tentang alat gendong bayi ini.

JPMA, sebuah grup perdagangan industri, menyatakan, 20 produk anak tidak memiliki program sertifikasi kain. Saat ini JPMA bekerja dengan ASTM International, sebuah organisasi yang menetapkan standar keselamatan sukarela, untuk mengembangkan sebuah standar untuk kain.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Belum ada catatan resmi tentang penggunaan alat gendong bayi ini. Bisa jadi karena tidak terdeteksi bayi yang mengalami luka ataupun kecelakaan gara-gara alat bayi ini.

Tapi tampaknya harus lebih waspada terhadap semua peralatan yang berhubungan dengan sang buah hati ini.







TELUR BANTU PERKEMBANGAN IQ ANAK


Hasil penelitian Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengungkapkan bahwa telur dapat membantu perkembangan "intelligence quotient" (IQ/inteligensi) dan mengatasi kekurangan yodium pada anak.

"Telur sangat penting untuk dikonsumsi oleh anak usia sekolah. Mengonsumsi dua telur setiap hari dapat membantu perkembangan IQ dan mengobati penyakit defisiensi yodium," kata ahli gizi FK UGM Toto Sudargo SKM MKes di Yogyakarta, Senin kemarin.

Menurut dia, hasil penelitian yang dilakukan pada anak sekolah di kawasan pegunungan, seperti Wonosobo dan Wonogiri, Jawa Tengah, menunjukkan dampak kekurangan yodium dapat menurunkan IQ anak sekitar 10-15 persen.

"Namun ketika diobati dengan telur bisa menambah IQ sekitar 20 persen. Untuk itu, sebagai langkah antisipatif, anak usia dini disarankan untuk mengonsumsi dua telur setiap hari untuk membantu perkembangan IQ," katanya.

Ia mengatakan, rata-rata anak sekolah di seluruh Indonesia sekitar 35-65 persen masih kekurangan gizi, terutama defisiensi yodium, bahkan di daerah Wonosobo dan Wonogiri diketahui sekitar 19-33 persen siswa sekolah kekurangan yodium.

Menurut dia, anak perlu mengonsumsi telur, karena daya serap satu telur yang beratnya 60 gram mengandung 7-8 gram protein, sedangkan untuk kebutuhan anak sekolah adalah sebesar 45 gram protein.

"Jadi, anak sekolah perlu mengonsumsi telur. Apalagi jika digoreng, karena ada tambahan 10 gram protein, yang akan menambah 110 kilogram kalori," katanya.

Ketua Umum Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) Martalena Purba MCN PhD mengatakan, masalah gizi kurang menyebabkan kualitas penduduk Indonesia rendah, terutama pada anak balita, ibu hamil, orang lanjut usia, dan siswa.

Menurut dia, berdasarkan penelitian, gizi kurang sering terjadi pada masa-masa tertentu, seperti dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan perubahan iklim global yang menyebabkan perubahan siklus panen.

"Selain itu, juga sering muncul ketika terjadi bencana, yang menyebabkan semakin bertambahnya jumlah penderita gizi kurang pada kelompok yang rentan," katanya.






LEMBUR

Agen Penelitian Kanker Internasional (IARC) baru-baru ini memutuskan untuk memasukkan poin mengenai bekerja pada malam hari ke dalam daftar pekerjaan beresiko kanker.

Dalam daftar tersebut juga termasuk sinar ultraviolet, karbon hitam, mesin pembuangan uap, zat-zat pewarna berbahaya, dan sebagainya. Dengan demikian karyawan memiliki hak untuk mendapat kompensasi bagi resiko pekerjaan tambahan, saat mereka diharuskan lembur pada malam hari.

Ilmuwan Jepang dari University of Occupational and Environmental Health mengadakan sebuah eksperimen.

Mereka mengamati 14.000 orang selama 10 tahun. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa karyawan yang bekerja dengan jam kerja fleksibel lebih banyak menderita kanker prostat dibanding mereka yang bekerja dengan jam kerja standar.

Pakar Denmark dari Institute of Cancer Epidemiology memeriksa 7.000 wanita berusia 30 hingga 54 tahun. Diketahui bahwa para wanita yang bekerja setidaknya selama enam bulan lamanya pada malam hari, memiliki peluang lebih tinggi mengidap tumor payudara.

Richard Stevens, seorang profesor dari Connecticut University Health Center, merupakan ilmuwan pertama yang mengamati interkoneksi antara bekerja malam hari dan kanker payudara pada tahun 1987.

Ilmuwan menyelidiki alasan merebaknya kanker payudara pada tahun 1930-an, yang saat itu banyak perusahaan mulai menetapkan 24 jam kerja penuh sehari dengan mempekerjakan wanita sebagai buruh siang dan malam.

Mereka yang sering lembur malam hari juga memiliki resiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Para ilmuwan dari University of Milan memeriksa 22 ahli logam pria yang memiliki jam kerja berbeda setiap minggunya.

Pengamatan harian kerja jantung mereka menunjukkan bahwa rata-rata detak jantung dan aktivitas sistem yang berhubungan dengan hormon, tidak mengalami perubahan saat bekerja pada malam hari. Dengan kata lain, orang-orang tersebut sadar dan bekerja, walaupun kerja jantung dan pembuluh darah berkurang seperti layaknya saat mereka tidur. Hal ini berarti aktivitas ketegangan dan fisik berada di luar batas kekuatan mereka saat malam hari.

Kepala penelitian Rafaello Furlan percaya bahwa tubuh manusia tidak dapat beradaptasi dengan aktivitas malam hari, yang sesudahnya dapat berakibat pada penyakit jantung. Namun, para ilmuwan belum mengetahui pastinya mekanisme penyakit ini akan muncul pada saatnya.

Ilmuwan menyampaikan beberapa teori yang menjelaskan dampak negatif bekerja malam hari terhadap kesehatan manusia.

Pertama dan yang terpenting, seorang manusia merupakan mahkluk yang hidup pada siang hari. Bekerja pada malam hari dan tidur saat siang hari mengganggu bioritme harian dan rentan terkena berbagai penyakit.

Organisme manusia memproduksi melatonin, yaitu hormon tidur pada malam hari. Hormon ini mengatur ritme biologis sama seperti hormon-hormon lainnya. Apabila seseorang tidak tidur pada malam hari, sistem akan mengalami penyimpangan. Gaya hidup malam hari membuat sulit diri sendiri.

Penduduk di wilayah utara sering menderita polar tension syndrome (sindrom yang sering dialami penduduk kutub utara), yang diakibatkan musim dingin gelap yang panjang, kurangnya vitamin, kondisi iklim yang buruk, dan musim panas yang sangat jarang. Kekurangan sinar matahari merupakan cobaan serius bagi seorang manusia. Akan menyebabkan depresi, seringkali tidak diketahui oleh si penderita.

Konsekuensi negatif bekerja malam hari tidak berakhir di sini. Nausea, gangguan lambung, sakit perut, diare, dan hilangnya nafsu makan, merupakan berbagai keluhan umum yang sering dialami karyawan yang bekerja malam.

Tidur yang baik sangat dianjurkan agar fungsi perut bekerja normal. Kerja malam membingungkan jam kerja biologis tubuh, untuk mensinkronisasikan konsumsi makanan dan pencernaan.







ULAMA KLASIK TELAH TELITI GUA ASKABUL KAHFI


Kisah Ashab Al Kahfi yang ditidurkan Allah dalam gua selama 309 tahun, tertulis dalam Al-Quran. Bahkan peristiwa itu diabadikan menjadi sebuah surat secara khusus, yakni surat ke-18, surat Al Kahfi.

Saat ini ada 33 lokasi yang diklaim sebagai gua Ashab Al Kahfi. Yang paling banyak disoroti, situs gua yang berada di Yordan. Tepatnya di wilayah Ar Rahib, berada di 1,5 km timur kota Abu Alanda. Situs bersejarah ini sendiri dikenal dengan nama Ar Raqim.

Tentu teka-teki tempat Ashab Al Kahfi bersembunyi, menarik para ilmuwan untuk melakukan penelitian. Hingga saat ini sudah ada 104 penelitian mengenai masalah ini.

Dari hasil penelitian itu, Dr. Muhammad Wahib, yang memperoleh gelar doktoral dalam bidang arkeologi dan manuskrip, berkesimpulan bahwa gua yang berada di situs bersejarah Ar Raqim adalah gua tempat Ashab Al Kahfi bersembunyi.

Beberapa bukti yang mendukung situs Ar Raqim ini tempat persembunyian Ashab Al Kahfi, antara lain merujuk kepada beberapa periwayatan yang menyebutkan bahwa beberapa sahabat Rasulullah Shalallallahu Alaihi Wasallam (SAW), seperti Ubadah bin Shamid, Muawiyah bin Abi Sufyan, Habib bin Maslamah dan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhum (RA), pernah melintasi tempat itu di masa kekhalifahan Umar bin Al Khattab, kemudian memasuki gua tersebut dan menyaksikan tulang belulang Ashab Al Kahfi.

Beberapa bukti arkeologis menguatkan kesimpulan itu. Sebagaimana diketahui bahwa Allah telah berfirman dalam Al-Quran, yang maknanya, ”…Dan mereka mengatakan, ‘dirikanlah bangunan di atas (gua) mereka. Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka. ’ Dan orang-orang yang berkuasa atas mereka mengatakan, ’Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.’” (Al Kahfi [18] : 21).

Setelah dilakukan penggalian, ditemukan sebuah bangunan yang berada tepat di atas gua tersebut. Pada awalnya berupa gereja, kemudian tempat ibadah itu berubah menjadi masjid saat Islam datang. Dan telah dilakukan pemugaran terhadap bangunan ini beberapa kali, sebagaimana tertulis di beberapa batu yang berada di lokasi itu, yakni pada tahun 117, 277, dan 900 hijriah.

Tak jauh di lokasi, tepatnya di arah kiblat dari gua, dibangun pula sebuah masjid, yang hingga kini mimbarnya masih utuh, yang tertulis di lantainya bahwa Khalifah Al Muwaffaq di masa kekhalifahan Abasiyah telah memerintahkan perbaikan masjid ini.

Bukan hanya para ahli kontemporer yang melakukan penelitian, para ulama Muslim klasik sebenarnya telah melakukan penelitian, di mana lokasi gua itu sebenarnya. Dan –yang selama ini diketahui- mereka menilai bahwa gua Kahfi berada di Yordan. Dan penelitian mereka juga menjadi rujukan para ilmuwan saat ini.

Beberapa ulama klasik telah berkali-kali mengunjungi gua untuk melakukan hal yang sama, dengan berpatokan terhadap gerakan matahari di atas gua. Mereka menilai bahwa kondisi gua Yordan sesuai dengan ciri-ciri gua Ashab Al Kahfi yang digambarkan Al-Quran. Allah Ta’ala berfirman, yang maknanya, ”Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri…” (Al Kahfi [18]: 17).

Imam Al Waqidi juga menilai bahwa di tempat inilah Ashab Al Kahfi bersembunyi. Beliau mengatakan dalam kitabnya Futuhat As Syam, ”Dan kami telah sampai di gua Kahfi pada sore hari, dan saat itu di dekat gua ada mata air, dan di situlah kami berwudhu, lalu melakukan shalat dan bermalam, dan di pagi harinya kami menuju negeri Al Jinan yang berada di dekat Amman.” Hingga kini, lokasi air mengalir itu masih ada di situs Al Kahfi Yordan.

Imam Al Qurthubi, dalam Jami’ li Ahkam Al-Quran, juga menyebutkan bahwa beliau telah mendatangi situs yang terdapat di Yordan ini, dan beliau juga telah mendatangi situs Turki, yang kedua-duanya diklaim sebagai gua Ashab Al Kahfi. Menurut beliau, jika dibandingkan dengan situs di Turki yang berada di wilayah Tharsus, situs Yordan ini lebih tepat dengan gambaran Al-Quran yang telah menunjukkan beberapa ciri-ciri gua yang ditempati Ashab Al Kahfi.







BERGAUL LEBIH SEHAT DARIPADA MENYENDIRI


Kita mungkin pernah mendengar orang berkata, "Penyakit orang kota itu mahal-mahal, seperti jantung, liver dan stroke. Tapi kalau orang desa, penyakitnya paling-paling bisul dan koreng." Kalimat itu memang terdengar seperti lelucon, tapi mungkin memang ada hubungannya dengan pola kehidupan kota yang individualis. Penelitian ilmiah menemukan bahwa hidup bermasyarakat lebih menyehatkan.

Hasil penelitian terbaru menunjukkan, menjadi anggota dalam sebuah kelompok sosial dapat mengurangi risiko terkena stroke, demensia dan bahkan flu biasa. Dengan demikian bukti bahwa jaringan sosial merupakan kunci bagi kesehatan--terkait dengan nilai dukungan sosial dan jaringan sosial, terus bertambah.

Para peneliti dari Universitas Exeter dan Queensland, Australia, menyatakan bahwa kualitas kehidupan sosial memiliki pengaruh yang lebih besar pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang, dibandingkan dengan diet dan olahraga.

Mereka mengatakan, temuan itu menyoroti pentingnya rasa memiliki, terlibat, dan bergabung dalam sebuah kelompok sosial, seiring bertambahnya usia dan perubahan gaya hidup seseorang.

Dalam tulisannya di Scientific American Mind, para peneliti dari Universitas Exeter, Queensland dan Kansas mengkaji sejumlah studi yang pernah dilakukan sebelumnya, termasuk studi-studi yang pernah mereka lakukan sendiri. Hasil studi mereka mengidentifikasi adanya hubungan antara keanggotaan dari sebuah kelompok dengan kesehatan fisik dan mental.

"Kita adalah makhluk sosial yang hidup dan telah berevolusi untuk hidup dalam kelompok-kelompok sosial," kata Profesor Alex Haslam dari Universitas Exeter.

"Menjadi anggota sebuah kelompok, mulai dari tim sepak bola hingga klub buku dan menjadi sukarelawan di masyarakat, bisa memberikan kita sebuah jatidiri sosial."

"Ini merupakan bagian tak terpisahkan dari 'siapa kita' dan 'apa yang kita perlukan' dalam rangka mewujudkan hidup yang sejahtera dan memuaskan. Oleh karena itulah kelompok-kelompok sosial sangat penting bagi mental, kesehatan dan kesejahteraan."

Kesimpulan itu berdasarkan pada sejumlah studi terbaru yang dibahas dalam berberapa artikel dan dipresentasikan pada Festival Sains.

Sebuah studi di tahun 2008 mengenai penderita stoke, menunjukkan bahwa kemampuan untuk mempertahankan keanggotaan dalam kelompok berperan penting dalam pemulihan kemampuan untuk mengatasi kesulitan berpikir. Misalnya yang berhubungan dengan ingatan dan bahasa. Setelah mengalami stroke, kepuasan hidup mereka meningkat sebesar 12 persen, setiap kali mampu mempertahankan keanggotaannya dalam sebuah kelompok.

Studi pada orang-orang yang baru masuk panti jompo, di tahun 2009, menunjukkan bahwa mereka yang berpartisipasi dalam menghias tempat yang dipakai bersama, beberapa bulan ke depannya merasa lebih bahagia. Sebaliknya, ruang yang dipakai oleh para penghuni yang termasuk kelompok kontrol dalam penelitian itu, menurun hingga 60 persen.

Studi lain yang juga dilakukan pada tahun 2009, mencoba melihat pengaruh intervensi kelompok pada kesehatan dan kesejahteraaan dari 73 orang penghuni panti jompo. Setelah enam pekan, peneliti menemukan bahwa mereka yang bernostalgia secara berkelompok mengalami peningkatan daya ingat sebesar 12 persen. Sementara mereka yang bernostalgia sendiri tidak menunjukkan perubahan.

Satu studi lainnya, masih menyangkut penghuni panti jompo, mencoba melihat hubungan antara jatidiri, kesejahteraaan dan tingkat keparahan demensia. Hasilnya, jatidiri yang kuat--terkait dengan identitas sebagai anggota dari sebuah kelompok--memberikan prediksi yang lebih baik pada kesejahteraan daripada tingkat keparahan demensia.

"Penelitian baru itu menunjukkan betapa pentingnya identitas kelompok dan identitas sosial bagi kesejahteraan," tegas profesor Jolanda Jetten dari Universitas Queensland.

"Ini merupakan sesuatu yang sering diabaikan orang, mereka sering terburu-buru mencari solusi medis untuk masalah yang berkaitan dengan penuaan. Sekarang saatnya untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut secara lebih serius."

"Dalam kaitannya dengan lembaga penelitian yang sekarang ini sudah begitu luas, kami akan mendorong masyarakat dunia kedokteran untuk mengakui bahwa partisipasi dalam kehidupan kelompok bisa berperan dalam melindungi kesehatan mental dan fisik kita," kata Dr Catherine Haslam dari Universitas Exeter.

"Ini jauh lebih murah daripada obat-obatan, dengan lebih sedikit efek samping, dan juga jauh lebih menyenangkan."






LEBIH SERING EJAKULASI, LEBIH SUBUR

Ada berita baik untuk pasangan suami-istri, terutama yang sedang berusaha untuk memiliki keturunan. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, hubungan seks yang dilakukan setiap hari dapat meningkatkan kualitas genetik sperma laki-laki dan dapat memperbesar kemungkinan baginya untuk memiliki anak.

Pasangan yang sedang berusaha mendapatkan keturunan, seringkali disarankan melakukan hubungan seks dengan jangka hari tertentu, dengan harapan sperma laki-laki ada jeda waktu untuk bertambah jumlahnya.

Tapi, para ilmuwan di Australia menemukan, hal seperti itu justru bisa menurunkan tingkat kesuburan pria.

Ada anggapan menjeda waktu hubungan seks bertujuan untuk meningkatkan jumlah sperma. Ternyata kualitas sperma malah bisa rusak jika seorang pria terlalu jarang ejakulasi. Dalam studi program bayi tabung pada sebuah pusat perawatan kemandulan di Australia, ditemukan bahwasanya hubungan seks yang dilakukan setiap hari selama kurun waktu satu minggu, bisa meningkatkan kualitas genetik sperma secara substansial, tanpa mengurangi jumlah sperma dalam jumlah ideal untuk kesuburan.

David Greening, ilmuwan yang memimpin penelitian itu mengatakan, bagi sebagian pasangan, melakukan hubungan seks setiap hari selama periode paling subur dari seorang wanita merupakan hal yang paling krusial dalam usaha memiliki anak.

Penemuan itu, yang dipresentasikan oleh Greening pada konferensi European Society of Human Reproduction and Embryology di Amsterdam awal Juli lalu, bisa menimbulkan implikasi penting bagi pasangan yang mengikuti program bayi tabung. Para pria biasanya disarankan untuk tidak ejakulasi selama 3 hari sebelum spermanya diambil untuk membuahi sel telur wanita. Dan banyak pasangan tidak melakukan hubungan seks teratur selama mengikuti program bayi tabung.

Ketika seorang pria tidak mengalami ejakulasi, sperma yang tersimpan dalam epididimis di atas testis jumlahnya akan meningkat. Namun, semakin lama sperma itu tersimpan di dalam epididimis, kualitas sperma itu akan semakin menurun atau menjadi rusak karena terkena paparan panas dan radikal bebas.

Dr. Greening menduga, bisa jadi hubungan seks harian dapat meningkatkan kesuburan. "Hanya dengan mengosongkan epididimis dan testis, kerusakan DNA pada sperma akan bisa dicegah. Karena tidak cukup waktu untuk terjadi kerusakan sperma."

Dua tahun lalu Greening memimpin sebuah kajian percontohan yang melibatkan 42 pria dengan tingkat kerusakan DNA yang tinggi pada sperma mereka. Dari studi itu ditemukan bahwa ejakulasi yang dilakukan setiap hari akan menekan tingkat kerusakan DNA hingga12 persen.

Ia telah mengulangi percoban serupa dengan melibatkan sekelompok pria dalam jumlah yang lebih besar, yaitu 118 orang. Pada 81 persen pria, kerusakan DNA-nya menurun rata-rata 12 persen, meskipun terlihat ada sedikit peningkatan kerusakan DNA pada 19 persen pria lainnya.

Dr. Greening mengatakan, ia telah mengubah saran yang diberikan kepada pasangan suami-istri berdasarkan hasil studi tersebut. "Jika saya menemukan kasus kerusakan DNA yang parah pada sperma seorang pria, saya akan melakukan test 7 hari itu agar tingkat kerusakannya bisa diturunkan," katanya

http://zoftpc.com/wp-content/uploads/2010/04/halilintar.jpg

SHALAT MEMBANTU PENDERITA DISFUNGSI EREKSI


Kewajipan shalat lima kali sehari semalam ke atas semua umat Islam bermula sejak Rasulullah diangkat ke langit saat peristiwa Isra’ dan Mi’raj.

Begitu istimewa sekali ibadah shalat sehingga Rasulullah SAW naik ke langit bagi menerima Rukun Islam yang kedua ini, tidak seperti ibadah-ibadah lain.
Keistimewaan shalat menarik minat peneliti Universiti Malaya (UM). Minat penelitian ini timbul karena dipandang masih teramat sedikitnya kajian yang komprehensif mengenai shalat dari segi saintifik.
Sebuah studi ilmiah di Malaysia mengungkap manfaat dari ibadah shalat, tidak hanya meningkatkan iman seseorang, tapi melakukannya dengan gerakan yang benar juga bermanfaat untuk kesehatan mental dan fisik, termasuk menyembuhkan disfungsi ereksi.
Manfaat lain yang diungkap dari penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti biomedis di Universitas Malaya adalah, shalat bisa mengurangi detak jantung yang cepat, mengurangi sakit punggung, dan menguatkan otot bawah panggul.
Penelitian ini dikethuai Kepala Biomedical Engineering Department di Universitas Malaya, Prof Madya Dr Fatimah Ibrahim beranggotakan Prof. Dr. Wan Abu Bakar Wan Abas dan Ng Siew Cheok. Menurut Fatimah Ibrahim, berdasarkan hasil studi mereka menemukan shalat dapat membantu pasien penderita disfungsi ereksi.
Mengutip hasil studi peneliti sebelumnya Marijke Van Kampen, Dr. Fatimah mengatakan olahraga untuk otot bawah panggul bisa memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi gejala penyakit disfungsi ereksi.
"Percobaan yang kami lakukan terhadap dua orang pasien penderita disfungsi ereksi, menunjukkan adanya perbaikan yang cepat (dalam hal kesehatan seksual mereka), setelah menjalani "terapi shalat" selama satu bulan," katanya kepada para wartawan setelah pembukaan seminar nasional "Shalat Science" di Masjid Wilayah Persekutuan, Malaysia (5/8). Seminar dibuka oleh mantan perdana menteri Malaysia Tun Abdullah Ahmad Badawi.
Dr. Fatimah mengatakan, gerakan shalat juga bisa mengurangi derita sakit punggung, terutama bagi ibu hamil. Studi itu dilakukan dengan melibatkan pasien penderita sakit punggung biasa dan ibu hamil dari komunitas Melayu, India dan China.
Posisi Rukuk
Menurut Ng Siew Chok yang menjalankan kajian otak dalam dalam penelitian ini mengatakan, setiap pergerakan manusia menghasilkan corak gelombang otak yang tertentu dan unik.
Gelombang otak yang dihasilkan ketika pergerakan meliputi gelombang alfa, beta dan gamma.
Kajian akan dilakukan atas gelombang otak yang dihasilkan ketika bersslat pada setiap posisi seperti rukuk, sujud, I’tidal dan duduk saat tahiyat.
"Shalat jelas secara umumnya melibatkan bacaan serta penghayatan ayat suci Al-Quran, doa-doa serta pergerakan yang didapati menyamai meditasi.
"Semasa solat, berhenti seketika sebelum berganti posisi atau tuma’ninah dapat dikatakan seseorang berada dalam masa ketenangan," katanya.
Dalam kajian ini isyarat otak subjek Muslim yang bershalat direkam dan dianalisis, di mana dua kajian saintifik dilakukan yaitu pada perobahan isyarat otak saat tuma’ninah dan kesan shalat kepada isyarat otak.
Hasilnya, kata Siew Cheok, didapati shalat menghasilkan keadaan tenang kepada otak manusia dan menunaikan shalat amat baik dalam mengekalkan tahap kestabilan mental dan emosi seseorang.
Posisi rukuk dan sujud bisa digunakan sebagai terapi, karena gerakan itu membuat tulang belakang menjadi rileks dan mengurangi tekanan pada syaraf tulang belakang.
"Ibu-ibu non-Muslim hanya melakukan gerakan posisi itu selama terapi berlangsung. Mereka menunjukkan kemajuan hanya dalam waktu satu bulan," katanya.
Dalam penelitian Prof Dr Wan Azman Wan Ahmad, konsultan spesialis jantung di UM Medical Centre, menemukan bahwa detak jantung dapat berkurang kecepatannya hingga 10 kali dalam satu menit pada posisi sujud, di mana kening, hidung, tangan dan lutut kaki menyentuh tanah.
Ia mengatakan, 12 raka'at shalat sama dengan 30 menit olahraga ringan setiap hari seperti yang dianjurkan oleh ahli-ahli kesehatan.
Tahajjud
Sebelum temuan ini, Dr. Mohammad Sholeh asal Indonesia melakukan penelitian hubungan shalat tahajjud dan dampaknya bagi kesehatan. Penelitian menunjukkan, shalat tahajjud yang dilakukan secara ikhlas dan kontinyu, ternyata mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural. Penelitian berupa disertasi berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik, juga menunjukkan, bahwa shalat tahajjud bisa menjadi penyembuh penderita kanker ganas.






SUDAH PIKUN? MINUMLAH KOPI

Tak selamanya kopi berdampak buruk untuk kesehatan tubuh. Minum lima cangkir kopi sehari terbukti mampu memperkuat daya ingatan pada penderita Alzheimer (pikun) yang kerap ditandai dengan gangguan daya ingatan.

Hasil penelitian terbaru menunjukkan, kafein menghambat produksi pembentukan plak-plak protein yang menjadi ciri khas penyakit ini. Penelitian sebelumnya juga menyebutkan daya proteksi dari kafein.

Namun begitu, Anda jangan bergembira dulu. Studi ini bukan berarti pasien demensia dianjurkan minum kafein. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efek serupa pada manusia.

Dalam uji coba yang dilakukan terhadap 55 ekor tikus di Universitas Florida, AS, hewan mengerat ini sengaja dibiakkan untuk mengembangkan gejala-gejala penyakit Alzheimer. Mulanya, peneliti menggunakan tes kemampuan perilaku untuk memastikan tikus percobaan ini menunjukkan tanda-tanda gangguan ingatan saat berusia antara 18 hingga 19 bulan, yang setara dengan usia 70 tahun pada manusia.

Lalu, separuh dari 55 ekor tikus diberikan kafein dalam air minum. Sisanya hanya air minum biasa. Tikus ini diberikan kafein yang setara dengan lima cangkir kopi sehari atau sekitar 500 miligram kafein. Menurut peneliti, jumlah ini sama dengan dua cangkir kopi khusus, seperti kopi latte atau cappuccino yang biasa disajikan di kedai kopi, 14 cangkir teh atau 20 minuman soft drink.

Saat dites kembali dua bulan kemudian, tikus yang diberi minuman kafein mampu menunjukkan hasil tes yang lebih baik dalam hal daya ingatan dan keterampilan berpikir, dan memiliki performa sama baiknya dengan tikus di usia sama yang tidak mengidap demensia.

Selain itu, otak pada tikus yang minum kafein menunjukkan hampir 50 persen mengalami pengurangan kadar protein beta amyloid, yang membentuk gumpalan destruktif pada otak pasien demensia.

Hasil tes lebih lanjut juga menunjukkan, kafein mempengaruhi produksi dua enzim yang dibutuhkan untuk memproduksi beta amyloid.

Peneliti juga menyebutkan bahwa kafein mampu menekan perubahan peradangan di otak yang dapat mengarah ke produksi protein yang berlebihan.

Sedangkan penelitian sebelumnya juga menyebutkan, kafein bila diberikan pada usia dewasa muda, dapat melindungi tubuh terhadap masuknya gangguan ingatan.

Namun begitu, masih dibutuhkan penelitian pada manusia untuk melihat dampaknya. Peneliti masih belum yakin, apakah asupan kafein dalam jumlah lebih rendah akan sama efektifnya, meski kebanyakan orang masih tergolong aman bila mengkonsumsi 500 miligram kafein sehari.








SENTUH FISIK PASANGAN DAPAT HINDARI STRES

Para pasangan yang menjalani pelatihan "peningkatan sentuhan hangat" dan mempraktikan teknis tersebut di rumah, berhasil memiliki tingkat lebih tinggi oxytocin yang juga dikenal sebagai "hormon cinta" dan "zat kasih sayang" sementara tingkat alpha amylase -sebuah indikator stres- dalam tubuh mereka, berkurang, kata dr. Julianne Holt-Lunstad dari Brigham Young University di Salt Lake City, Utah.

Dukungan sosial dan emosi merupakan kunci kesehatan baik secara mental maupun fisik sedangkan dukungan di antara pasangan bisa menjadi hal vital secara khusus. Tapi kata para periset, hal lebih penting yakni "sentuhan fisik non-seks" seperti berpegangan tangan, memeluk dan duduk berdekatan atau bermanja-manjaan seperti berbaring di pangkuan pasangan.


Dalam menyelidiki bagaiaman sentuhan kasih sayang ini mempengaruhi tingkat stres, periset melibatkan 36 pasangan menikah yang masuk dalam kelompok "Peningkatan Kontak Pasangan" dan kelompok perbandingan yang tugasnya hanya memonitor.

Responden dalam kelompok peningkatan kontak pasangan menerima pelatihan "sentuhan mendengar" yang melibatkan peningkatan kesadaran pada mood atau suasana hati pasangan dengan menyentuh leher, baju dan tangannnya. Mereka juga melakukan pelatihan "pesan leher dan bahu.

Pasangan diminta mempraktikan teknik tersebut bersama-sama selama 30 menit tiga kali seminggu dalam empat minggu. Responden dalam kelompok kontrol mempertahankan rekor mood dan kasih sayang mereka secara fisik tapi diminta untuk tindak mengubah perilaku normal mereka.

Seluruh responden memiliki tekanan darah tinggi, tingkat oxytocin dan amylase yang telah diperiksa sebelumnya sepanjang dan setelah riset. Periset juga mengetes tingkat cortisol dalam darah - kunci hormon pada respon stres dalam tubuh.

Selama minggu pertama, periset mendapatkan pasangan dalam kelompok sentuhan hangat memiliki lebih oxytocin dalam air liur mereka ketimbang pasangan kontrol. Tingkat dari semuanya tetap lebih tinggi dalam minggu akhir riset. Pria dan wanita dalam kelompok ini juga memiliki tingkat lebih rendah amylase dalam air liur ketimbang kelompok kontrol pada akhir riset ini.

Di antara pria dalam kelompok pertama, tekanan darah menurun setelah empat minggu. Tidak ada perbedaan antara dua kelompok dalam tingkat cartisol.

"Data kami menyarankan kontak pasangan secara hangat menjadi cardioprotektif bagi pria. Temuan ini bisa membantu periset memahami lebih baik mekanisme protektif dari interaksi pernikahan secara positif untuk menghindari penyakit yang berkaitan dengan stres," kata para periset.







PANJANG UMUR DG OLAHRAGA LARI

-Murah, sehat. Itulah lari. Kini, sebuah studi juga menemukan, mereka yang terbiasa lari ternyata lebih panjang usia daripada yang tidak. Studi yang dipublikasikan pada Senin (11/8) itu menunjukkan, usia anggota klub lari ternyata rata-rata 20 tahun lebih panjang daripada mereka yang tidak pernah lari.

Para peneliti dari Stanford University California tersebut menyatakan, berlari mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit gangguan saraf seperti Alzheimer.

"Dalam 19 tahun masa penelitian, kasus kematian pada pelari tercatat 15 persen. Sebaliknya, kematian pada non pelari tercatat 34 persen. Padahal, mereka rutin memeriksakan kesehatan," tulis dr Eliza Chakravarty.

Tim peneliti menyurvei 284 anggota klub lari dan 156 orang dengan rutin memeriksakan kesehatan. Mereka berlatar belakang sosial dan ekonomi sama. Seluruhnya berusia 50 tahun ke atas.

Dimulai pada 1984, setiap responden mengisi survei data frekuensi pelatihan, berat badan, dan ketidakmampuan melakukan delapan aktivitas. Sebagian besar pelari berhenti berlari saat memasuki usia 70 tahun. Namun, sulit ditemukan orang yang benar-benar berhenti berlatih.

"Hampir semua melakukan hal yang lain, mereka melanjutkan olahraga lain," ujarnya. Bahkan pada para lansia pun, olahraga meningkatkan kesehatan. Studi menunjukkan, pelari jarang mengalami cedera, termasuk cedera lutut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar