Sebutir Kurma Penjegal Do'a
Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.
Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. 4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.
"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi.
Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.
"Astaghfirullahal adzhim" ibrahim beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda.
"4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya Ibrahim.
"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?".
Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. "Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur kumakan tanpa izinnya?".
"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatasnamakan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya."
"Dimana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu persatu."
Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.
4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra.
Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap-cakap.
"Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain."
"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."
Indahnya Jendela Hati
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang diantaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu. Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.
Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.
"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah."
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah. Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu. Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun. "Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup," kata perawat itu.
Rahasia Petani Jagung
Seorang wartawan mewawancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.
"Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?" tanya sang wartawan.
"Tak tahukah anda?," jawab petani itu. "Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula."
~~~~~~~~
Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula. Nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang disentuhnya
Beginilah Nikmatnya Bila Bersaudara
Dua orang bersaudara bekerja bersama menggarap ladang milik keluarga mereka. Yang seorang, si kakak, telah menikah, dan memiliki keluarga yang cukup besar. Si adik masih lajang, dan berencana tidak menikah. Ketika musim panen tiba, mereka selalu membagi hasil sama rata. Selalu begitu.
Pada suatu hari, si adik yang masih lajang itu berpikir, "Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit." Maka, demi si kakak, setiap malam, dia akan mengambil sekarung padi miliknya, dan dengan diam-diam, meletakkan karung itu di lumbung milik kakaknya. Sekarung itu ia anggap cukuplah untuk mengurangi beban si kakak dan keluarganya.
Sementara itu, si kakak yang telah menikah pun merasa gelisah akan nasib adiknya. Ia berpikir, "Tidak adil jika kami selalu membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang akan mampu merawatku kelak ketika tua. Sedangkan adikku, tak punya siapa-siapa, tak akan ada yang peduli jika nanti dia tua dan miskin. Ia berhak mendapatkan hasil lebih daripada aku." Karena itu, setiap malam, secara diam-diam, ia pun mengambil sekarung padi dari lumbungnya, dan memasukkan ke lumbung mulik adik satu-satunya itu. Ia berharap, satu karung itu dapatlah mengurangi beban adiknya, kelak.
Begitulah, selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu saling menyimpan rahasia. Sementara padi di lumbung keduanya tak pernah berubah jumlah. Sampai..., suatu malam, keduanya bertemu, ketika sedang memindahkan satu karung ke maring-masing lumbung saudaranya. Di saat itulah mereka sadar, dan saling menangis, berpelukan. Mereka tahu, dalam diam, ada cinta yang sangat dalam yang selama ini menjaga persaudaraan mereka. Ada harta, yang justru menjadi perekat cinta, bukan perusak. Demikianlah jika bersaudara.
Guncangkanlah: Bebaskan Dirimu
Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dia lakukan.
Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun. Jadi, tidak akan ada gunanya lagi menolong si keledai. Ia pun mengajak para tetangga untuk membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyiramkan tanah ke dalam sumur. Biarlah sumur itu menjadi kuburan si keledai, pikir petani tua itu.
Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis, meringkik penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Tak ada suara apa pun. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan, dan tak ada lagi suara apa pun, karena penasaran, si petani melongokkan kepala. Dan ia tercengang melihat apa yang terjadi.
Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!
~~~~~~~~~~~~~~
Kawan, kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan, masalah, dan lainnya) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" tadi dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.
Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah! Never give up! Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik!
Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan: (1) Bebaskan dirimu dari kebencian, (2) Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan, (3)Hiduplah sederhana, (4)Berilah lebih banyak, (5) Berharaplah lebih sedikit, dan (6) Tersenyumlah, bukalah hatimu untuk cinta dan kasih.
Apa pun yang menderamu, kesedihan, nestapa, guncangkanlah, jadikan alas kaki, pijakan, untuk melampauinya
Pencuri
01- Mencuri Seorang pemuda sedang menjalani perbicaraan dihadapan hakim atas tuduhan mencuri basikal seorang gadis.
Pemuda: Tidak! Saya tak curi basikal itu. Hakim: Jangan kamu cuba menipu. Gadis ini membuat laporan mengatakan kamu mencuri basikalnya.
Pemuda: Dia tipu! sebenarnya, dia memberikannya secara percuma.
Hakim: Maksud kamu? Pemuda: Begini tuan hakim, ketika saya dalam perjalanan pulang dari sekolah, gadis ini meminta bantuan saya untuk memboncengnya menggunakan basikalnya sendiri. Dalam perjalanan, apabila tiba di kawasan semak, gadis itu menyuruh saya berhenti. Dia kemudian membuka baju dan seluarnya dan berkata kepada saya bahawa saya boleh mengambil "barangnya" yang berharga dengan percuma. Jadi saya terfikir, kalau ambil baju wanita itu, bukan saya boleh pakai sebab saya lelaki. kalau ambil seluarnya pula, pun begitu juga. Akhirnya , saya ambil keputusan untuk mengambil basikalnya. Itulah cerita sebenarnya.
Hakim: !!!???!!!
==========
02- Siapa yang Raba?
Dalam sebuah lif yang penuh sesak, Ita geram melihat suaminya Saadon yang nampak riang kerana dihimpit oleh seorang wanita cantik dan seksi. Ketika lif sampai dibawah dan pintu terbuka, wanita seksi itu tiba-tiba menampar Saadon. Sambil berjalan keluar dia berkata, "Jantan tak tahu malu, berani kau raba punggung aku. Rasakan!" Saadon tercenggang melihat keadaan itu segera berkata kepada isterinya.
Saadon: Sumpah yang.... abang tak raba pun punggung perempuan tu, percayalah...
Ita: Ya, saya percaya. Saadon: Terima kasih kerana percayakan abang. Tak pasal-pasal abang dapat penampar free. Tapi macamana sayang percaya abang tak lakukan?
Ita: Sebab saya yang raba punggung wanita tu!...
==========
03- Kahwin
Suzy menyampaikan hasrat hatinya kepada bapanya untuk berkahwin dengan Robert, Jejaka pilihannya yang juga adalah jiran dan teman sepermainannya sejak kecil lagi.
Suzy: Ayah, Robert melamar saya. Kami mahu berkahwin.
Ayah: Apa? Tidak boleh! Kamu boleh berkahwin dengan sesiapa saja kecuali Robert.
Suzy: Tapi mengapa? Ayah: (Separuh berbisik) Kerana Robert sebenarnya adalah abangmu. Tapi, jangan beritahu ibumu ye!
Terkejut dengan jawapan itu, suzy pergi pula kepada ibunya.
Suzy: Ibu, Ayah melarang saya berkahwin dengan Robert.
Ibu: Tak usah dengar cakap ayah kamu tu. Kamu boleh kahwin dengan sesiapa yang kamu suka termasuk Robert.
Suzi: Tapi kata ayah, Robert itu abang saya. Adik beradik kan tak boleh kahwin.
Ibu: (Separuh berbisik) Hmmm.... Ayah kamu pun tak tahu kamu bukan anaknya.
Suzy: Ha!!??!!
=====
04- Benda Lain.
Soh Ah Peng dihadapkan ke mahkamah atas tuduhan menjual dadah, Jirannya Goh Kai Huat dipanggil menjadi saksi dalam perbicaraan. Dalam sesi soal jawab, peguam bela mengemukakan beberapa soalan.
Peguam bela: "Pernahkan awak menerima dadah daripada tertuduh?"
Goh Kai Huat: "Tak ada Tuan!"
Peguam bela: "Ada terima apa-apa dari isteri tertuduh?"
Goh Kai Huat: "Tidak".
Peguam bela: "Bagaimana pula dengan anak perempuan tertuduh? Pernah dia bagi kamu?"
Goh Kai Huat: "Adakah tuan maksudkan benda-benda lain selain dadah?" sambil tersengih-sengih...
=======
05- Gimana Kalo Kepotong?
Sebaik mengambil tempat duduk di ruang menunggu di sebuah klinik, Nazri terpandang Sahrum sedang menangis teresak-esak. Dia segera mendekati Sahrum.
Nazri: "Kenapa menangis?"
Sahrum: "Saya datang untuk ujian darah!"
Nazri: "Awak takut ke?"
Sahrum: "Bukan itu sebabnya, Ketika ujian darah dijalankan mereka memotong jari saya!"
Mendengar penjelasan Sahrum, Nazri pula menangis.
Sahrum: "Eh...kenapa pula awak menangis?" Nazri: "Saya datang ni untuk ujian air kencing!"
06- Murah Sangat.
Sebelum ke Eropah untuk urusan perniagaan, Zul singgah di sebuah bank di ibu kota bagi mendapatkan pinjaman segera RM 15.000
"Encik....pinjaman ini perlukan cagaran, apa encik nak cagarkan? tanya eksekutif pinjaman bank itu.
"Kereta Rolls Royce saya, ini kuncinya," Kata Zul Selepas menandatangani surat perjanjian, eksekutif itu memandu kereta Rolls Royce berkenaan kekawasan letak kereta bank di bawah tanah. Kemudian dia menyerahkan RM 15,000 kepada Zul.
Dua minggu kemudian, Zul kembali dari Eropah dan terus ke bank untuk melangsaikan pinjaman serta mengambil keretanya semula.
"Pinjaman encik keseluruhannya RM 15,000 dan faedahnya RM 25.50" Kata eksekutif itu. Zul kemudian menyerahkan sekeping cek kepadanya.
"Setahu saya encik jutawan terkaya di bandar ini, mengapa encik perlu meminjam RM 15,000 dari bank?" kata eksekutif itu.
Zul berpaling dan tersenyum. "Mana ada tempat yang selamat dan murah untuk meletakkan kereta di Kuala Lumpur. Hanya RM 25.50 untuk dua minggu." jawabnya.
========
07- Kek Hari Jadi.
Seorang lelaki telah pergi ke sebuah kedai kek untuk memesan sebiji kek sempena hari jadi isterinya. "Apa yang hendak ditulis pada kek ulang tahun ini, encik?" tanya si gadis manis yang bertugas di kaunter kepada lelaki itu.
"Mmmm, tulis saja "Sayang tidak bertambah tua" di bahagian atas, kemudian sambung dengan "Sayang cuma bertambah cantik" di bahagian bawah," kata lelaki itu.
Esoknya, lelaki itu datang mengambil kek yang ditempahnya itu dan terus membawa pulang ke rumah untuk dipersembahkan kepada isterinya yang tersayang di hadapan tetamu-tetamu yang lain. Dan ketika kek itu dibuka di depan isteri dan tetamu undangan yang lain, lelaki itu setengah pengsan ketika membaca tulisan yang tertera di kek itu.
"SAYANG TIDAK BERTAMBAH TUA DI BAHAGIAN ATAS. SAYANG CUMA BERTAMBAH CANTIK DI BAHAGIAN BAWAH."
========
08- Kisah Si Pelupa.
Seorang nenek yang tinggal disebuah rumah dua tingkat sedang asyik mengemas bilik di tingkat atas. ketika itu dia teringat untuk mengambil pengaut sampah di tingkat bawah untuk digunakan bagi menyiapkan tugas mengemas yang sedang dilakukan. Lalu si nenek pun menuju ketangga untuk turun ke tingkat bawah. ketika menuruni tangga seekor kucing melintas dengan cepat sehingga si nenek terperanjat.
Selepas itu si nenek terpinga pinga dan menggaru kepala kerana telah terlupa apakah barangan yang hendak diambil di tingkat bawah tadi. Setelah berfikir beberapa ketika, namun tidak ingat juga apa yang hendak diambil, maka si nenek pun mengambil keputusan untuk duduk sebentar di tengah anak tangga sambil cuba untuk mengingati barangan tadi.
Setelah kira-kira 15 minit berlalu, si nenek gagal untuk mengingatinya, maka si nenek pun mengambil keputusan untuk meneruskan aktivitinya. Lalu si nenek pun berdiri. Ketika itu si nenek terfikir pula, Eh, tadi aku nak naik ke nak turun?. Sekali lagi si nenek terlupa.......
=========
09- Kurang Air.
Dollah pergi ke sebuah klinik berhampiran dengan tempat tinggalnya untuk berjumpa doktor kerana badanya kurang sihat.
Selepas memeriksa Dollah, doktor memasuki bilik ubat dan kembali dengan membawa tiga jenis pil berwarna-warni.
Doktor berkata: "Awak makan pil berwarna hijau ini dengan segelas besar air pada waktu pagi, pil warna biru dengan segelas besar air pada waktu tengahari dan pil warna merah dengan segelas besar air pada waktu malam."
Dollah bertanya: " Sebenarnya apa penyakit saya doktor?"
Doktor menjawab: "Badan awak tak cukup air!"
=======
10- Kotak Hitam.
Seorang budak ghairah bertanya datuknya kenapa kotak hitam menjadi barang utama dicari setiap kali kapal terbang terhempas.
Datuknya berkata: "Kotak hitam itu adalah peti yang diperbuat daripada besi kebal supaya ia tidak berkecai sekalipun kapal terbang terhempas. Dalam kotak hitam itu ada pita rakaman suara juruterbang dan perakam data penerbangan."
"Jadi kita boleh tahu apa sebenarnya berlaku kepada kapalterbang sebelum ia jatuh terhempas atau meletup," tegas datuk dengan bersahaja dan percaya cucunya faham.
Namun cucunya berkata: "Saya hairan tuk, kalau orang boleh cipta besi kotak hitam yang tak musnah atau berkecai, kenapa orang tak buat saja kapal terbang dari besi kotak hitam itu. Tentu ramai orang terselamat kerana kapal terbang tak berkecai bila jatuh terhempas."
Kali ini datuk tergaru-garu kepala mencari idea untuk menjawab soalan cucunya.
11- Enjin Boeing.
Seorang pemuda yang baru pulang dari bandar ingin membohongi orang kampungnya bahawa dia adalah seorang juruterbang.
Suatu hari dia bertemu seorang tua yang ingin tahu mengenai kapal terbang.
Orang tua itu berkata: "Nak, tolong ceritakan apa kapal terbang boeing tu. Atuk dengar kapal terbang tu ada macam-macam nama. Boeing 747, 737, 707....apa ke benda tu?"
Pemuda itu tersentak lalu mencari akal supaya tembelangnya tidak terbongkar dan lantas berkata: "Ah, mudah tu, tok. angka di tengah tu menunjukkan enjinnya.
"Maknanya, Boeing 747 ada empat enjin, Boeing 737 pula ada tiga enjin." Kata pemuda itu dengan megah kerana dapat mencari jawapan meyakinkan.
Orang tua itu termenung lama lalu berkata: "Kalau gitu nak, Kapal terbang baru Boeing 777 tu ada tujuh enjinlah ye?"
Pemuda itu mengelabah tetapi tetap mempertahankan jawapannya dan berkata: "Ya lah Boeing 777 tu, memang ada tujuh enjin."
Tiba tiba orang tua itu berkata: "Jadi Boeing 707 tu, tak ada enjinlah."
Wajah pemuda itu tiba-tiba merah padam dan terpaksa berkata: "Betullah tu Boeing 707 tak ada enjin."
Orang tua itu ketawa berdekah-dekah kerana telah mengetahui temberang pemuda itu.
========
12- Kambing Hitam & Kambing Putih
Seorang gembala sedang menggembalakan biri-birinya yang berbulu hitam dan berbulu putih. Dia kemudian didatangi seorang pemuda lalu bertanya:
Pemuda : "Baguskah ternakan biri-biri engkau. Boleh tak
saya tanya beberapa soalan?"
Gembala : "Oh, boleh saja"
Pemuda : "Berapa jauh biri-biri ni berjalan setiap hari?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih"
Gembala :"Ah, yang putih berjalan lebih kurang enam kilometer setiap hari"
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : "Dan berapa banyak rumput mereka makan setiap hari?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih."
Gembala : "Ah, yang putih makan lebih kurang empat kilo rumput setiap hari."
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : "Dan berapa banyak bulu yang mereka hasilkan setiap tahun?"
Gembala : "Yang mana, yang putih atau yang hitam?"
Pemuda : "Yang putih."
Gembala : "Aaa...menurut perkiraan saya, yang putih menghasilkan sekitar enam kilo bulu setiap tahun kalau mereka dicukur."
Pemuda : "Dan yang hitam?"
Gembala : "Yang hitam pun sama."
Pemuda : (Dengan perasaan geram ) "Kenapa engkau membezakan biri-biri engkau yang putih dengan yang hitam setiap kali nak jawab soalan saya, padahal jawapan semuanya sama saja"
Gembala :"Mestilah saya beza-bezakan sebab biri-biri yang putih itu adalah milik saya."
Pemuda : "Ooo, begitu, fahamlah saya,kalau yang hitam tu pulak siapa punya?"
Gembala : "Yang hitam pun sama, saya punya juga"
Pemuda : (benggang, geleng kepala dan berlalu)
=============
13- Lihat Otak
Dalam satu perbicaraan kes bunuh,seorang doktor mengesahkan kematian mangsa dipanggil sebagai saksi.
Peguam: "Sebelum awak menandatangani surat kematian, adakah awak memeriksa denyutan nadi mangsa?"
Saksi: "Tidak."
Peguam: "Denyutan jantungnya, awak periksa?"
Saksi: "Tidak."
Peguam: "Pernafasannya?"
Saksi: "Tidak."
Peguam: "Jadi, ketika menandatangani surat kematian itu, awak tidak pasti lagi lelaki berkenaan masih bernafas atau tidak?"
Saksi: "Saya tandatangani surat itu selepas melihat otak mangsa di atas meja lain di bilik saya, adakah itu belum cukup untuk pastikan mangsa sudah mati!"
=========
14- Gosok Mata
Seorang lelaki yang kudung kakinya,tangannya bercangkuk dan bermata satu hadir dalam temuduga untuk menjadi lanun.
Penemuduga: "Bagaimana kaki kamu boleh kudung?"
Lelaki: "Cedera ketika perang dunia kedua."
Penemuduga: "Kenapa tangan kamu bercangkuk?"
Lelaki: "Terpotong dengan pisau besar!"
Penemuduga: "Mata kamu pula?"
Lelaki: "Suatu hari ketika hujan saya mendongak kelangit, lalu ada seekor burung menjatuhkan tahinya ke mata saya."
Penemuduga: "Adakah kerana itu mata kamu rosak dan hanya tinggal sebelah?"
Lelaki: "Bukan itu sebabnya, mata saya terkeluar selepas menggunakan cangkuk untuk menyapu tahi itu."
=======
15- Bawa Dadah.
Selepas semalaman menaiki penerbangan untuk melancung, suami-isteri bersama 6 orang anak mereka berusia 11 tahun kebawah tiba di Rhein-Main Air di Jerman. Ketika menunggu giliran mengambil beg mereka, keluarga itu didatangi beberapa orang pegawai kastam negara itu.
Pegawai Kastam: "Maaf, boleh tanya sikit?"
Pasangan suami-isteri: "Boleh."
Pegawai Kastam: "Adakah semua beg dan anak-anak ini datang bersama tuan?"
Pasangan suami-isteri: "Ya, mereka semua datang bersama kami, apa hal encik?"
Pegawai Kastam:"Tak ada apa, Adakah tuan dan puan membawa sebarang senjata merbahaya atau dadah terlarang bersama?"
Pasangan suami-isteri: "Kalau ada pun tak kan kami nak cakap!"
Pegawai Kastam: "????
16- Tujuh Cawan.
Suatu pagi seorang gadis membawa termos singgah di sebuah kedai kopi untuk membeli minuman sebagai bekalan kepejabatnya.
Gadis:"Encik, rasa-rasanya berapa cawan air boleh diisi kedalam termos saya?"
Pelayan: "Saya rasa mungkin tujuh cawan."
Gadis: "Baiklah.....Bagi saya dua cawan teh,empat cawan kopi susu dan satu cawan kopi tanpa gula.
Pelayan: ?????
====
17- Perut Buncit.
"Tak baik hisap jari, nanti perut buncit", itulah kata-kata si ibu setiap kali anak kecilnya Amin menghisap jari. Tujuannya hanya untuk menakut-nakutkan anaknya daripada terus- terusan berbuat begitu. Alhamdulillah, kata-kata si ibu dapat menakutkan anaknya. Amin tidak lagi menghisap menghisap jari." Nanti perut Amin buncit..." katanya apabila ditanya tentang tabiat itu.
Suatu hari si ibu dikunjungi rakannya. Kebetulan tamu itu sarat mengandung. Si Amin tiba-tiba menjerit sebaik keluar dari bilik. "Haaaa! Amin tahu pasal apa perut makcik tu buncit" katanya sambil terus berlalu. Ibu Amin dan rakannya hanya berpandang-pandangan..
============
18- Tidak Setabil
Seorang jururawat yang cantik mengadu kepada doktor,setiap bacaan denyutan nadi pesakit lelaki yang direkodkannya tidak stabil dan kadang-kala dalam keadaan mencemaskan.
Jururawat: "Saya hairan setiap kali menghampiri dan merekodkan nadi mereka, ia menjadi kencang dan dada turun naik?" Doktor: "Senang saja...tutup mata mereka dan pastikan pesakit awak tidak tahu siapa yang merawat mereka!" ==========
19- Akui Diri.
Seorang profesor melangkah penuh bergaya menuju ke bilik kuliahnya. Dia hendak menguji pelajarnya mengenai kelemahan diri.
Dia bertanya, "Siapa yang merasakan dirinya bodoh, sila berdiri". Semua pelajar diam. Ada yang senyum. Tidak lama kemudian, seorang pelajar bangun. Profesor berkata: "Oooh....Jadi awak mengakulah diri awak ini bodoh?" Pelajar: Bukan....sebenarnya saya tidak sanggup lihat profesor seorang saja yang berdiri!"
====
20- Betul Atau Salah.
Dalam satu peperiksaan yang memerlukan pelajar menjawab BETUL atau SALAH, seorang pelajar kelihatan menggunakan buah dadu sebagai panduannya menjawab.Selepas menjawab semua soalan,pelajar itu mengulangi perbuatan melambung dadu untuk mendapatkan jawapan bagi semua soalannya untuk kali kedua.
Seorang pengawas yang kebetulan lalu disebelah meja pelajar itu bertanya, "Apa yang kamu buat tu?"
Pelajar : "Saya sedang semak jawapan saya, cekgu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar