Powered By Blogger

Rabu, 11 Januari 2012

Mario Teguh Golden Ways 6 Desember 2009: Tidak Mungkin Tapi Bisa

resume dari acara Mario Teguh Golden Ways MetroTV, edisi 6 Desember 2009, dengan Topik “Tidak Mungkin Tapi Bisa”. Kalau kita semakin diragukan orang, harus semakin dibuktikan. Bukanlah keraguan orang yang mengecilkan masa depan kita. Tidak ada modal apapun atau bantuan yang memuliakan kita, kalau kita tidak memberikan kualitas dan kepantasan untuk diangkat.. Berikut resume lengkap yang bisa kami catat:

Bukan hanya orang2 hebat yang mencapai hal2 yang tidak mungkin. Marilah setiap dari kita melihat ke belakang, dan lihatlah kehidupan Anda sekarang. Ternyata kehidupan kita sekarang diisi dengan banyak hal yang tadinya kita anggap tidak mungkin.

Tetapi kita ada dan hidup dalam kualitas ini. Jadi kalau sejarah kehidupan pribadi kita telah membuktikan diri kita sampai ke tempat2 yang tadinya tidak mungkin, apa yang membatasi kita untuk mencapai sesuatu yang tidak mungkin yang baru?, yang segera akan kita jadikan sesuatu yang biasa dalam kehidupa kita.

Kalau dituliskan dua kata “tidak mungkin” dan “bisa”. Waktu Anda berencana, bermimpi atau berkhayal yang difokuskan adalah “bisa”. Tapi tolong diingat kehebatan rencana kita tidak pernah mengalahkan kehebatan penundaan kita.

Semua keinginan besar itu ditunda karena kita selalu berfolus pada yang tidak mungkin. Bagaimana Anda mentenagai diri Anda sendiri, kalau sebelum memulai sesuatu yang besar Anda katakan tidak mungkin?. Lalu Anda menyebut diri berkasih sayang kepada diri sendiri?.

Yuk.. kita coba pisahkan diri sendiri dengan diri kita sendiri itu. Kita anggap diri sendiri anak kecil, yang baru berupaya, lalu ada orang dewasa bilang ‘gak mungkin…’. Sampai hatikah jika seorang dewasa mengakatakan “tidak mungkin…” kepada anak kecil yang sedang berupaya, hanya karena dia sendiri tidak menjadi apa2?.

Jadi kalau begitu, bagaimana kalau sebelum kita berbicara apapun, kita semua berfokus pada yang bisa kita lakukan sekarang.

Yang membuat training2 dengan jargon ‘bisa…bisa..bisa..’ itu gagal, karena membayangkan bisa yang dicapainya. Hal ini sangat menakutkan.

Sekarang mari kita permudah, bisa melakukan yang bisa kita lakukan sekarang. Jadi apapun ukuran yang bisa kita lakukan, ambilah pekerjaan kecil yang bisa kita lakukan sekarang. Anda bisa lakukan itu, dan lakukanlah.

Sebetulnya kalau kita berangkat dari keimanan, keberhasilan itu 100% pasti. Kalau berbicara dari keimanan karena yang menjamin Tuhan.

Tetapi dalam taraf kemanusiaan kita, kita tidak boleh meyakini itu, karena itu mendahului keputusan Tuhan. Sehingga dalam kesederhanan hubungan kita dengan manusia, kita selalu mengatakan “kalau diizinkan Tuhan”. Jadi yakinlah, lalu katakan kepada saudara kita itu “Kalalu diizinkan Tuhan, Aku akan”.

Tetapi kadang orang kalau dikatakan “Insya Allah” atau “Kalau diijinkan Tuhan” , itu seperti mengindikasikan keraguan. Jadi kepada orang2 seperti itu, senyumlah ramah, tunjukan bahwa Anda sendiri yang berserah, lalu katakan “Saya akan upayakan untuk mencapai tingkat keberhasilan teringgi, dari yang bisa saya upayakan”. Itu bicaranya seorang profesional.

Penahkan Anda mendengar ada yang mengatakan “Keinginan itu hanya keinginan?”. Kalau dikatakan kepada Anda, “tolong inginkan sesuatu yang besar”, Anda harus akui, bahwa Anda membatasi yang Anda inginkan. Jangan pernah katakan “Keingina hanya keinginan”, keinginan itu membutuhkan penghormatan.

Hanya orang yang menghormati dirinya, yang mengijinkan dirinya menghormati yang besar. Orang2 yang memiliki pendapat yang rendah tentang dirinya, membatasi keinginannya; karena dia jadi orang pertama yang mentertawakan keinginannya. Jangan pernah spelekan keinginan, karena keingiinan itu bisa menjadi tanda tentang penghormatan kita kepada diri sendiri.

Jangan berfolus kepada yang tidak mungkin, fokuslah pada yang bisa Anda kerjakan. Orang yang berfokus pada ‘kapan sampai’, tidak akan pernah merasa damai.

Orang-orang yang berfolus pada setiap kilometer2 perjalanannya-nya, tahu2 sampai. Karena sampai itu bukan akhir, sampai itu disetiap penggalan perjalan Anda itu. Karena keberhasilan itu bukan sampainya kita diakhir tujuan, keberhasilan itu adalah kualitas dari perjalanan.

Kunci bagi orang yang mempunyai impian untuk memungkinkannya adalah tetap bermimpi saat bangun. Orang yang mau mencapai impiannya, harus tetap bermimpi saat dia bekerja.

Yang paling berbahaya adalah Anda bersaing, dengan orang2 yang bekerja dan ditenagai oleh impiannya. Mimpi yang tidak usah dikhawatirkan kepada pesaing Anda adalah mimpi yang telah hilang setelah buka mata.

Yang menjadikan orang2 sepeti kita ini hebat dan nanti berpengaruh adalah pandangan matanya itu ditenagai oleh impian besarnya, kesantunannya itu diwarnai oleh penghormatan pada dirinya sendiri.

Maka bermimpilah dalam kesadaran Anda.

Kalau kita mau kehilangan sesautu jangan ikhlas dulu. Tidak boleh kita mengikhlaskan sesauatu yang belum terjadi. Itu sebabnya kita berdo’a. Tetapi setelah tejadi, kita harus menerima. Sebagian dari kita masih memprotes yang sudah terjadi. Bagaimana kalau kita berfokus pada yang masih bisa dipengaruhi kejadiannya, dan menerima dengan ikhlas yang sudah terjadi.

Sebagian dari urusan Tuhan diperintahkan kepada kita untuk mengambil alih. Urusan Tuhan itu mensejahterakan orang yang kekurangan, yang sakit, yang terpinggirkan. Dan Tuhan muliakan orang2 yang mengambil alih tugas itu. Semakin besar tugas yang bersedia kita ambil dari Tuhan, semakin dimuliakan kita.

Orang yang paling bingung adalah orang yang melakukan hal2 yang sama, dengan cara yang sama, tetapi mengharapkan hasil beda.

Sebagian dari saudara kita yang sekarang sedang gundah adalah orang2 seperti ini. Jadi kalau kita menginginkan hasil yang beda, maka lakukanlah sesuatu yang baru. Kalaupun tidak bisa melakukan yang baru, lakukanlah yang lama dengan cara yang baru. Cara baru termudah adalah menjadi pribadi yang lebih ramah.

Sumberdaya yang bisa menghebatkan kita, bukan banyaknya tetapi penggunaannya. Berapa banyak orang kaya yang khawatir mengenai keturunannya, karena akan memboroskan uang. Salah satu kekhawatiran terbesar orang kaya adalah anaknya tidak pantas mewarisi kekayaan.

Sedikit uang bagi orang yang mensyukuri, dan menjadikan pelayan bagi keinginan besarnya; membuktikan bahwa bukan besarnya modal yang menghebatkan kehidupan, tetapi penggunaan dari apapun modal yang ada pada diri.

Untuk mengorganisasikan hal yang tidak mungkin menjadi mungkin pada diri kita, salah satu caranya dengan berani membuat kesalahan.

Karena hidup ini seperti koin; satu sisi benar, satu sisi salah. Orang yang takut bertindak karena takut salah, ia menjauhi keberhasilan.

Kalau Anda sekarang sudah megupayakan hal yang benar, tetapi tidak pernah benar, berarti kurang mencoba salah. Masukanlah diri Anda kepada kemunginan salah; dalam proses itu Anda melakukan sesuatu yang benar.Orang yang ramah kepada yang mungkin salah, berbakat bagi keberhasilan.

Kreatifitas itu bukan pada Anda. Orang disebut kreatif itu kalau dia bisa mendayagunakan apapun yang ada dilingkungannya. Syarat kreatif itu bukan di-orang-nya; tetapi penggunaan dari apapun yang tersedia.

Tidak mungkin orang kreatif itu malas, karena dia selalu sibuk mencari yang sesuatu yang bisa dijual. Orang kreatif itu sibuk mengambil keuntungan dari penggunaan lingkungannya, bukan orangnya.

Banyak orang yang tidak bersedia membayar disiplin untuk berhasil. Kita tidak boleh menghindari disiplin yang dibutuhkan untuk berhasil.

Kita mengamati orang2 yang berhasil sebelum kita, karena kita ingin mengamati disiplin yang diperlukan. Bukan mencapai yang dia capai.

Perhatikan-lah disiplin yang dilakukan orang2 berhasil itu. Selalu itu keteraturan yang mengabaikan rasa malas. Keteraturan yang mengabaikan penundaan. Dan satu lagi pengabaian dari pendapat orang lain, yang tidak percaya bahwa kita berhak untuk berhasil. Serta pengabaian dari keraguan2 pribadi kita.

Disiplin untuk berhasil itu sama, yaitu keteraturan untuk berpihak kepada yang membesarkan.

Dalam mempengaruhkan pendapat, semua salesman adalah orang2 yang berupaya menjual kualitas kehidupan yang lebih baik. Menjual pompa yang lebih baik, mobil yang lebih baik, rumah yang lebih baik dsb. Mereka ini adalah duta2 penyampai kebaikan. Orang akan menolak, karena dia lebih nyaman mempertahankan cara2 yang telah terbukti mengecilkannya, daripada mencoba cara baru untuk membesarkan dirinya yang belum tentu.

Kuncinya hidup ini adalah keberhasilannya ditentukan oleh kita. Kuat-kuatan orang yang mengatakan ‘ya’ melawan orang yang mengatakan ‘tidak’. Kita itu orang profesioal, kalau ada orang menolak kebaikan itu harus dipaksa. Karena kalau kita biarkan dia hidup dengan cara2 yang lama, itu tidak baik baginya.

Sehingga siapa yang lebih kuat, untuk memaksakan kebaikan itu. Apakah kita kalah dengan orang2 yang mempertahankan cara2 yang telah terbukti melemahkan hiudpnya.

Sikap marah dan mudah tersinggung sebenarya ada pada setiap diri kita. Tetapi sebagian kita tidak menggunakan kemarahan dan mudah tersinggung itu untuk menghebatkan diri.

Tapi orang2 yang hebat membutuhkan dihina, untuk kemudian menyala menjadikan sesuatu luar biasa. Tetapi ada orang kalau marah malah merendahkan dirinya.

Kalau kita semakin diragukan orang, harus semakin dibuktikan. Bukanlah keraguan orang yang mengecilkan masa depan kita. Tidak ada modal apapun atau bantuan yang memuliakan kita, kalau kita tidak memberikan kualitas dan kepantasan untuk diangkat.

Jadi kalau mau mengabaikan, abaikanlah yang tidak perlu. Abaikanlah pendapat yang merendahkan kita. Telah banyak orang yang berhasil dengan cara mengabaikan yang tidak perlu. Berfokuslah pada yang membesarkan diri.

Pendidikan telah menjadi bagian dari inflasi. Banyak sekali orang yang telah berpendidikan tinggi, tetapi belum dihargai cukup dipasar. Karena ilmu juga sudah inflasi, jika dibandingkan dengan penggunaan ilmu.

Sehingga kalau orang berilmu dia terheran2 kenapa hidupnya belum baik, dia belum menggunakan yang diketahuinya. Perilaku adalah wajah dari ilmu. Orang yang berilmu, prilakunya baik.

Jadi pendidikan sehebat apapun, yang berada pada pribadi yang tidak baik kelakuannya; itu bukan pendidikan, tetapi itu hanya masa belajar yang panjang. Tetapi orangnya tidak terdidik, karena prilaku adalah wajah dari ilmu. yang biasanya kita kurang adalah pengharusan diri.

Tidak ada satu pibadi hebat di sekitar kita, yang tidak mengharuskan dirinya menjadi dia sekarang. Orang2 yang membiarkan dirinya tidur lebih lama dari teman2-nya, datang lebih lambat dari teman2-nya, makan siang lebih lama dari teman2nya, pulang lebih cepat dari teman2nya; orang2 seperti ini memiliki pengharusan diri yang kecil.

Jadi kesimpulannya, besarnya seseorang hanya sebanding dengan besarnya pengharusan kepada dirinya sendiri.

Kesabaran itu tidak boleh digunakan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan yang tidak baik. Janganlah bersabar dalam keburukan.

Kalau kita berada pada lingkungan yang mengharuskan kita berbuat tidak baik, tidak boleh terus bersabar dilingkungan yang seperti itu.

Kalau mau bersabar, itu karena kita dalam proses naik. Dan semua orang yang rencananya jadi orang besar akan diganggu.

Sepertihalnya jika ada wanita cantik, berjalan melewati laki2 nakal diganggu; karena dia cantik. Begitupun jika ada orang yang rencananya besar dinganggu, karena ada orang yang mengetahui rencana kebesaaran itu.

Sehingga yang merasa hidupnya sulit banyak gangguan; sadarlah bahwa Anda itu orang besar yang sedang berusaha digagalkan. Karena jika Anda direncanakan jadi orang kecil, setanpun tidak pernah melihat perlunya menggangu.

Jadi wajar yang mempunyai rencana besar diganggu, karena keinginann itu do;a. Keinginan itu bentuk penghormatan diri. Maka orang yang keinginannya menuju kebesaran dirinya, diganggu.

Maka orang yang sedang berada dalam kesedihan karena masalah, bersyukurlah; karena Anda sedang ditunjukan bahwa Anda sedang dalam perjalanan menuju kebesaran.

Tidak mungkin tapi bisa berarti, jika kita mau menginingnkan,
- Inginkanlah yang besar. Kalau Anda mengatakan tidak mungkin, itu Anda sedang memberitahu bahwa Anda sedang tidak menghormati diri sendiri. Kalau dikatakan ‘inginkan yang besar’, katakanlah ‘ya, mulai hari ini aku menghormati diriku, dan aku ijinkan menginginkan yang besar’ .

- Inginkan yang tidak mungkin. Karena kalau Anda menginginkan yang mungkin itu namanya rencana, laksanakan saja. Sesuatu yang tidak mungkinn adalah sesuatu yang dilihat lebih besar dari kemampuan kita sekarang. Orang yang menginginkan yang tidak mungkin tersemangati untuk memiliki kemampuan yang lebih besar.

Kemampuan yang lebih besar itulah yang menjadikan hal yang tidak mungkin kelihatan mungkin. Jadi berkasih syanglah pada diri sendiri, berlakulah penuh hormat, berfokuslah pada peningkatan kemmapuan, bukan memperhatikan besarnya kemungkinan berhasil atau tidak.

Berfokuslah pada meningkatkan kemampuan Anda setiap hari, setiap saat. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Demikian resume dari acara Mario Teguh Golden Ways dengan Topik “Tidak Mungkin Tapi Bisa”. Jika sekiranya didapati kekurangan – suatu kebahagiaan bagi kami, apabila sahabat sekalian berkenan mengoreksi serta menyempurnakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar