Powered By Blogger

Kamis, 15 Juli 2010

SERBA SERBI



”Allah, jika kesibukan dan kelelahan ini mampu membuat Kau jatuh cinta padaku, maka aku akan berlelah dalam menikmati kesibukan ini, maka aku akan berusaha untuk tidak menutupkan kedua mataku, maka aku akan terus melangkahkan kaki ini, maka aku akan terus mengais nikmat yang Kau tebarkan dimuka bumi ini. Aku akan lakukan apapun, asalkan bisa membuat Kau jatuh cinta padaku. Jika manusia bisa jatuh cinta karena rasa simpaty dan perhatian yang diberikan, karena pengorbanan. Maka aku akan berlaku sama dengan ini. Allah, aku ingin Kau jatuh cinta padaku, hingga aku bisa berlaku demikian”

Iniah yang akhirnya keluar dari mulutku, ketika kesibukan itu menjadi sangat terasa. Seperti tusukan panah yang datang mengerubungi. Tidak ada kata bahkan do’a lain yang hadir. Apa yang bisa aku katakan pada dunia. Aku juga tidak mungkin mengatakan bahwa aku lelah, aku juga tidak mungkin mengatakan bahwa aku bosan. Hal yang mustahil aku katakan. Cukup orang-orang disekitarku yang sewot tentang keberadaan dan kesibukanku. Bolak-balik seperti gosokan...selesai yang satu, mengerjakan yang lain, belum LPJ yang satu sudah persiapkan acara yang lain.......belum tuntas yang satu, akan ada yang lain yang sudah menunggu. Tapi, apa salah ketika aku melakukannya dengan senang hati? Menyibukkan diriku untuk mengumpulkan pundi-pundi cinta hingga membuat Allah jatuh cinta padaku, untuk mengumpulkan laik-laik kata untuk mempersiapkan kata-kata cinta ketika bertemu dengan Allah. Walaupun.......aku sadar, apakah layak aku bertemu denganNYa, apakah layak aku melihat wajahNya dan apakah layak aku masuk kesurgaNYa yang sangat mulia.

Banyak teman bilang, bahwa kita juga ’manusia’, yang perlu memanusiakan diri sendiri. Ya....aku pahami itu. Bahkan sangat paham. Tapi hal inilah yang bisa membuat aku bahagia, bisa membuat aku tertawa bahkan bisa membuat aku mencapai kepuasan hati. Bahkan dari semuanya, membuat aku mempunyai banyak do’a untuk siapa saja, ketika aku bertemu dengan siapa saja. Dan ironisnya aku akan lebih bersedih dan malu ketika aku mendengar, seorang ummahat membawa kedua anaknya bahkan kadang lebih dari jumlah itu membawa anaknya untuk syuro dimalam hari, untuk ’ngisi kajian’ ditempat yang jauh, yang terkadang juga harus berjalan ditengah teriknya matahari. Apa layak aku berkeluh kesah dengan keberadaan dan kesibukanku sekarang ?

Jika, beberapa waktu lalu aku sempat nonton ’tentang cinta’, sebuah film layar lebar yang mampu membuat remaja indonesia terbius. Aku dan kedua teman-temanku pun mulai mengkritisi apa yang kami tonton saat itu. Timmy bilang bahwa cinta itu perlu pengorbanan, sedangkan Chai bilang bahwa cinta adalah sesuatu yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Tapi menurut aku, itu adalah kata-kata yang sangat biasa untuk menggambarkan tentang cinta. Justru aku melihatnya, bahwa cinta adalah sesuatu yang berada diantara realistis dan tidak realistis, logis dan tidak logis, sesuatu yang harus dipilih dan diyakini keberadaannya, diyakini bentuknya dan dimanifestasikan dalam suatu tindakan yang realistis, sesuatu yang penentu akhirnya adalah diri kita sendiri.

Jika kita ingin Allah jatuh cinta pada diri ini, maka kita akan melakukan apapun untuk mendapatkan cintaNYa. Seperti kisah para sahabat yang rela memberikan hidupnya bahkan menyerahkan keluarganya dengan berbekal Allah yang menjaga mereka untuk berjuang dijalanNYa, seperti kisah Nusaibah yang dalam kondisi hamil tetap ingin menjadi bagian dari sejarah perjuangan Rasulullah dengan mengantarkan bekal untuk Rasul. Bukankah sebuah perjalanan dan cita-cita yang sangat bermakna. Sama seperti kisah orang-orang yang ’gila ’dengan aktivitasnya dalam ’da’wah’. Hari-harinya diisi dengan ’nomaden’ dari kajian satu ke kajian lainnya, syuro kegiatan yang satu ke syuro berikutnya, belum ditambah dengan kewajiban pribadi mereka yang harus murojaah Alqur’an, hadits dan sebagainya. Apa itu bukan sesuatu hal yang dilakukan karena cinta ? Mau tak mau, cinta ujung-ujungnya adalah realistis walau banyak yang kita lakukan adalah sesuatu yang tak logis. Karena ada dari mereka tidak mengenalkan diri mereka dengan kata lelah, mereka tidak mengenal diri mereka dengan rasa cape ataupun bosan. Yang ada mereka telah mengenalkan bahkan memnbiasakan diri mereka dengan rasa ’lelah’ dan ’cape’ itu. Tapi tidak menjadikan hal itu sebagai sesuatu yang dikeluhkesahkan melainkan sebagai manifestasi cinta yang harus mereka kais di perjalanan hidup ini

Ironis memang. Banyak orang menjadikan cinta sebagai Tuhan, sehingga antara realistis dan tidak reliatis menjadi lebur dalam energi yang tak beraturan. Tapi sebahagian orang menjadikan semua energi yang muncul karena cinta dan untuk cinta berada dalam arah yang beraturan dan menjadi lipatan energi yang tak mampu terkalahkan hanya karena rasa dan kata dari ”lelah’ dan ’cape’.

Tak adil rasanya, aku berdiam dikamar ini dan mengatakan ’aku ingin sendiri dan memiliki diriku sendiri’. Tak adil rasanya, aku meminta banyak pada Allah, sedangkan ibadah dan ikhtiar ini tak pernah layak membuat aku masuk dengan gratis di surgaNya. Malu rasanya ketika aku membanggakan diri dengan amanah yang diterima saat ini, sedangkan kesombongan ini tak kan membuat Allah ridho. Aku terus berpikir, apa yang bisa membuat Allah jatuh cinta padaku. Apakah kesibukan, kelelahan dan pengorbanan ini layak diterimaNya hingga mampu memberatkan timbangan amal ketika aku bertemu denganNya.

Tidak akan pernah puas rasanya dan pikirku pun menyetujuinya. Masih banyak yang kurang dari kelelahan, kesibukan dan pengorbanan ini. Aku hanya tau diantara ketidaktahuanku, Allah akan menerima dengan beratnya ikhlas dari hati ini, dengan benarnya amalan yang aku kerjakan. Diterima dan tidaknya, berat atau tidaknya amalan ini, aku hanya mampu memintanya dengan do’a yang lebih panjang dan lebih khusyu’ dari biasanya, hingga aku menangis.....karena aku mau melakukannya.

Karena ini, aku paham, mengapa Allah ciptakan dua pundak, tidak satu. Karena dengan dua pundak ini, aku menjadi imbang untuk menyelesaikan amanah yang ada dan pikirku pun menjadikan semua yang tak logis dan tak realistis akan menajdi logis dan realistis, jika Allah berkehendak.

Hingga aku ingin mengatakan kembali dengan terang dan benar......”Allah, jika kesibukan dan kelelahan ini mampu membuat Kau jatuh cinta padaku, maka aku akan berlelah dalam menikmati kesibukan ini, maka aku akan berusaha untuk tidak menutupkan kedua mataku, maka aku akan terus melangkahkan kaki ini, maka aku akan terus mengais nikmat yang Kau tebarkan dimuka bumi ini. Aku akan lakukan apapun, asalkan bisa membuat Kau jatuh cinta padaku. Jika manusia bisa jatuh cinta karena rasa simpati dan perhatian yang diberikan dan karena pengorbanan. Maka aku akan berlaku sama dengan ini. Allah, aku ingin Kau jatuh cinta padaku, hingga aku bisa berlaku demikian.”

”Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS 94 : 8)

”Tetapi (Dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhoan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan (yang sempurna).” (QS 92 : 20-21)

”Sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Maha Teliti terhadap keadaan mereka.” (QS 100 : 11)





LAYAKKAH KITA


”Bersedih tidak dapat mengembalikan yang telah tiada, rasa takut tidak baik untuk menghadapi masa depan dan rasa khawatir tidak akan merealisasikan kesuksesan hanya dengan berbekal jiwa yang tenang dan hati yang ridholah, kebahagiaan dapat diraih”

Apa yang kau takutkan ketika hartamu hilang? Apa yang kamu takutkan ketika hari ini kamu dipecat dari pekerjaanmu? Tapi apa yang kamu takutkan ketika orang – orang yang pernah mencintaimu pergi? Adakah ketakutan lain yang mampu membuatu takut. Apakah hilang dan lenyapnya kekayaan, pudarnya kecantikan ataukah ketampanan, atau kau ditinggalkan oleh orang-orang yang sangat kau cintai. Segala sesuatu menjadi gelap ketika semua lenyap dalam pandangan mata ini. Rupanya, kita masih dan telah menjadi manusia yang ’gila’ dengan semua yang ada. Tapi, pernahkah kita pikirkan ketika cinta Allah itu hilang dari hati ini, ketika nikmat Allah yang biasa Ia berikan terlupa untuk diberikan pada saat kita bangun pagi, ketika Allah lupa memberikan hujan pada bumi ini, saat Allah lupa memberi sinar matahari yang mampu membuat para ibu tersenyum pagi ini. Tapi, ternyata Allah tak pernah lupa dan tidak akan prnah lupa.

Begitu pula kesedihan yang tengah kau alami...Rasa yakin akan nikmat yang Allah berikan serasa tak pernah berkurang, walau sepertinya begitu banyak ibadah yang terlalaikan, toh Allah tak pernah lupa dengan keberadaan kita dimuka bumi ini. Pernahkah kita menjadi sosok manusia yang bertanya dengan detail, apa yang sudah kita beri ke Allah. Kita malah sering menjadi manusia yang lebih banyak meminta daripada memberi, seperti seorang karyawan yang tidak mau tahu kewajibannya tapi hanya mau mendapatkan haknya, sepperti murid yang tak mau tahu pengorbanan guru-gurunya agar nilainya mencukupi untuk naik kekelas berikutnya. Tak tanggung-tanggung, permintaan kita tidak hanya dunia dan seisinya, tapi akhirat dan segala yang ada didalamnya. Kita menjadi makhluk egois ketika meminta, tapi menjadi makhluk manis ketika memberi dengan berharap imbalan meskipun tak layak mendapatkannya.

Layakkah kita bangga menjadi seorang yang pantas untuk berkata ’akulah sijujur yang adil’ atau ’akulah si kaya raya yang dermawan’. Sombong sekali diri ini. Tapi, apakah kesedihan berlarut yang akan menghinggapi perjalanan kehidupan ini ? Hanya karena kita tak mampu merubah pikiran kita, tak mampu merubah perilaku kita dan segala hal tentang keegoisan kita. Yang ada hanyalah merubah semua dan bertangungjawab dengan apa yang akan, sedang dan telah ada pada diri kita ini.



Let's m@ke a Wish.........TogethEr

Ada saat dimana cintakan bersemi

Ada pulakan gugurkan rasa

Aku ingin seperti Allah

Yang senantiasa mencintai apapun yang diciptakanNya

CintaNya senantiasa bersemi………….

Tak kenal waktu......

Bila kami mencintai Allah

Maka tiada lain jalan lain…………..kecuali

Dengan melakukan amal-amal yang di cintaiNya

Mencintai kekasih………..

Tak mungkin tercapai..

Kecuali dengan jauhkan dari apa-apa yang dibenci kekasih

"G cuma Mentari"

Matahari masih bersinar

Airpun masih mengalir dari tinggi ke rendah

Seperti hatiku yang masih belajar menata do’a dan simpati manusia

Jika Allah ridho dan cinta padaku

Yakinkan hatiku

Untuk dapat yang terbaik…….

Apapun yang ada di muka bumi ini

Apa yang hendak dikatakan mentari

Kita tak tau

Tapi…tetap bersinar tanpa malu-malu

Ia akan datang tanpa bilang

Tapi ia kan datang bersama banyak tanda

Tanpa tau apa jadinya

Berkah atau bencana

Seperti hidup kita kedepan..............

Siapa yang tau

"mari BerDOA"

Apa yang bisa buat aku tertawa

Adalah DOA

Apa yang bisa membuat ku bahagia

Adalah DOA

Apa yang bisa buatku menangis

Juga DOA

Hidupku penuh dengan DOA

Agar Allah………

Tetap dan selalu mencintaiku

Penuh cinta untuk Allah

Bias kehidupan takkan mempengaruhiku……




If wE FaLL'iN LovE...............for Mommy

Allah………….

Obati kangen ini

Dengan ………CINTA yang penuh dariMU

Ku yakinkan hatiku………..

Kau kan Ridhoi rasa ini

Kaukan limpahkan keberkahan yang Maha Luas

Ampunkan rasa ini…..

Jangan biarkan tercebur dalam kemaksiatan……

Yang begitu dalam

Bila bintang menghilang..

Yakinkan dirimu akan digantikan …………

Bintang lain…………

yang siap menyinari dalam menempuh perjalanan

karena perjalanan mulai gelap…..

akan kelalaian dan pelanggaran

Hujan…………..

Seperti hatiku

Basah ………

Karena cinta…..

Rindu….sayang…dan………

Semoga di ridho Allah

Ya Allah………….

Berkahilah dan ridhoilah….

Pertemuan ini…..

Menjadi sesuatu yang baik....

Yang bermanfaat....

Dan bersama berjuang……….

Di dalam da’wah.

Ampunkan Ya Allah…………

Ku butakan cintaku sendiri………..

Ku hanguskan rasaku sendiri….

Aku berharap……………….tanpa tangis..

Tersayat…………tanpa tau rasa DAN MANA yang sakit

Tapi perih menyapa jiwa…..

Pedih menggores lubuk….

Ku tahan karena Allah……

Tapi tetap kulambungkan harap…..

Menanti masa……..

Allah…..

Kecewa yang tertumpuk……….

Tegarkan hidupku…….

Airmata penghapus dosa

Kuharap mampu atasi rasa ini......

Allah………

Bendung rasa ini……

Dengan surgaMU yang Maha Indah

Limpahkan hidayah untuknya…….

Rindu meresapi seluruh jiwa dan raga

Tak terasa luruh pula airmata

Aku sedang mengeja……

Apa makna Cinta dan Cemburu ……

Di sisi Allah…

Tapi…………

Aku tak berani…..untuk jujur

Bahwa......

Aku begitu menyayangi…

Bahwa ku begitu mencintai.........

karena.......

Aku takut …………pada azabMu

Biar ku kenang segala rasa

Sampai Alllah izinkan dan halalkan semua

Tapi bukan karena HAWA NAFSU

Tapi karena......

Kecintaanku pada AlLAH

Dan kegilaanku pada DA’wah

Allah……….aku berharap dengan sungguh.

Limpahkan ………berkahilah……….ridhoilah……..

Hidayah untuk….makhluk yang kusayangi……

Kusayangi karena Engkau…..

Kusayangi karena da’wah…

Dan BUKAN karena HAWA NAFSU BELAKA



Don't Miss It

Luluh lantak karena cintaMu

Aku tak bergeming menatap senja

Siang boleh sirna.....

Malampun kan tiba

Tapi cintakan abadi selamanya

Seperti cinta tertinggiMu.....Allah

PadaMU…… ALLAH

Kugantungkan harapku……

Yang disana……….

Ada cinta untuknya……..

Aku jatuh cinta….

Mataku nanar karena tangis

Hatiku rindu…….

Tak terbendung….

Jiwaku goyah mencapai asa

Tapi aku masih berdiri

Tegak menatap masa

Entah kapan………………..berakhir….

Tapi ku yakin

Allah ………sedangkan kabulkan HARAPKU…….

Terkadang Tanya dihati

Dapatkah???????????????????

Gapai langit dan bumi bersamaan

Tapi.....

Kembali lagi

Aku yakinkan hati

Allah tau tentang rasa

Kan bersemi indah………….menata masa

Kan datang masa yang di tunggu

Dengan……..

Harap tanpa cemas

Membawa berkah tuk seluruh dunia dan umat

Jalani,lakukan saja

Biarkan saja berjalan seperti apa adanya

Takkan ada

Prasangka, cemburu, cinta

Tak ada luka untuk kedua kalinya

Hanya Allahkan tentukan semua

Ada bintang yang masih terang untuk bersinar…….

Itu AKU








AKU………….. CUMA INGIN DIPELUK


WELL….Saudaraku…...aku kangen nih ama kalian semua…..seperti yang sudah kukatakan pada m’Nur, saat aku ada masalah aku bilang”Aku Cuma ingin dipeluk oleh kalian semua…..Ukhuwah yang kudapatkan bersama kalian dibangku kuliah.

Rasanya aku ingin berlari, sekencang mungkin tanpa menoleh kebelakang, tanpa melihat apapun yang ada dikiri kanan, aku ingin menggapai cinta kalian……cinta kalian yang dipenuhi dengan cinta Allah

Saya sendiri gak tau…..yang aku tau…..aku rindu banget untuk ketemu Allah…..rindu dipeluk Allah untuk selamanya. Aku ingin jatuh cinta selain kepada Allah…...tapi Allah sudah mengikatku dengan cintaNya yang begitu agung dan ajaib…..

Aku selalu menangis ketika aku mencintai Allah, ga apa-apa, asalkan aku dapat dengan tenang bertemu dengan-Nya

Sahabatku…….pegang tanganku dengan erat bersama eratnya cintanya kalian pada Allah

Sahabatku…..ikat dengan kuat, hatiku dengan kumpulan do’a yang senantiasa kau lantunkan untukku

Aku Cuma ingin do’amu……..

Aku Cuma ingin do’amu….

Aku Cuma ingin do’amu…

Aku ga punya kekecewaan

Aku ga punya rasa benci

Aku ga punya rasa yang harus menyukai siapapun

Aku Cuma punya rasa untuk selalu paham

Aku Cuma punya rasa untuk selalu rindu

Aku Cuma punya rasa untuk selalu cinta

Aku Cuma punya rasa untuk selalu berdoa karena Allah untuk kalian

Aku sendiri ga tau………

Aku selalu kubur su’udzon (buruk sangka) pada siapapun

Aku kubur rasa benci dan kecewa

Karena aku Cuma mau cinta Allah

Aku takut manusia benci padaku

Aku malu manusia kecewa padaku

Karena aku takut pada azab Allah

Aku takut untuk terima simpati manusia

Aku takut untuk terima perhatian manusia

Karena semua akan diambil oleh Allah……

Sahabatku……aku tidak tau apa aku cukup kuat aku bertahan, seberapa kuat aku mencintai kalian….seberapa kuat aku memegang semuanya….itu karena do’a kalian, do’a kalian dan cinta kalian.

Aku tidak berlari dari cinta yang 1 kecinta yang lain tapi aku berlari dari cinta Allah yang 1 ke cinta Allah yang lain.

Sahabatku..aku terlihat cuek dengan apa yang kalian ceritakan…..Terlihat tak peduli dengan apa yang kalian sampaikan.

Tapi aku memikirkan apa yang kalian ceritakan dan sampaikan

Aku lantunkan do’a yang sangat panjang untuk kalian semua, aku lantunkan permohonan yang sangat luas agar kau tak lepas dari cintaku, cinta Allah……

Aku yakin….do’aku untuk mu membuat cinta dan persahabatan kita kekal, membuat perjalanan cinta dan kehidupan ini selalu bersama Allah..

Sebab aku ingin,………

Sebab aku cinta……….

Teruntuk semua sahabatku….

Penuhi cintaku bersama cinta Allah dan bersama Allah…






fALL in Love

Pernahkan suka sama seseorang.......yang katanya ....bakal ga bisa tidur, ga bisa makan...kasian yaaaa, kalau udah kurus, kecil....hidup tambah ringan termasuk untuk tuh badan......tapi itulah yang biasa saya dengar dari teman-teman......masalahnya, saya takut untuk jatuh cinta, ataupun sekedar simpatik....saya lebih realistis aja, suka, simpatik yaaaaaaaaa nikah aja kaliiiiiiiiiiiii....halalan thoyyibah...................he..he.....penganut yang aneh................

Tapi..........Q takut jatuh cinta........

Bukan karena ga berani.tapi ternyata saya ga sempat untuk memikirkan.........karena sejak beranjak dewasa, saya senantiasa berpikir realistis dan praktis.........everything we get coz Allah...well.....we’ll get the best coz Allah too...

Ternyata...................

Hal yang paling menakutkan adalah ketika sedang menata hati untuk menyukai seseorang dengan baik dan cermat karena Engkau, tapi sungguh justru kita mendapatkan hal yang tak sedap untuk didengar.........duhai Allah....cinta itu sesungguhnya tidak harus memiliki ya...........ketika cinta itu menjadi sebuah impian, maka Q berharap bahwa cintaku justru semakin bertambah kepadaMu, sehingga aku bisa teriak dan mengatakan...sungguh hanya satu cinta abadi yang tidak pernah berubah, yaitu cintaku kepadaMu.............

Mau nangis kalau patah hati.....seperti sinetron.....segitunya ??????????? ga mau ketemu kalau ketemu orangnya..........idiiiih.............GR aja, emang siapa yang mau ketemu, lagian ga da yang penting untuk ketemu yah....!!!!!????? pokoke, radius sepanjang mata memandang, sejauh hati menjangkau, ga interaksi deeh..........(ini die, yang menarik, dari cerita teman-teman yang hidupnya jadi ’penjelajah’ jatuh cinta). Tapi kalau lagi ’senengnya’, ga da kata yang begitu, yang ada, ’orangnya baik, cute, bla......bla......bla...bla...............

Sungguh...aku sebenarnya ingin mengatakan, kenapa harus buang-buang waktu hanya untuk menjadikan itu sebagai pembicaraan, ujungnya yang sia-sia, sebagai pembicaraan yang buat hati semakin ’sakit’, bahkan bertambah ’sakit’ ketika tidak seperti yang diinginkan, bukan begitu.....

Sudahlah, berbuang kata rasanya, kalau hanya seperti ini yang dibahas, bukannya akan lebih bermakna, jika kita sama memikirkan apa kira-kira yang bisa mambuat kita jatuh cinta pada diri kita sendiri (narxis nih) dan mencintai Yang Menciptakan kita (lebih narxis lagi), tapi ga pa2...ga da yang salahkan...narxis untuk hal yang mengingatkan kita, bahwa MENCINTAI ada sebuah KONSEKUENSI bahkan banyak KONSEKUENSI, dan itu menjadi sebuah PENGAKUAN dan PERNYATAAN yang penuh MAKNA DAN Arti....

Yuuuuk.....kita mencintai...tidak dengan ’SEKEDAR KATA’, tapi dengan BANYAK AMALAN UNTUK MENCINTAI..............bersemangat....cayoooo.............and ........GAMBATTE...



KURINDUKAN ENGKAU BAGAI SIANG MERINDUKAN BULAN, BAGAI MALAM MERINDUKAN BULAN DAN BAGAI DAHAGA YANG MERINDUKAN OASE.................HARUSKAH AKU MATI MALAM INI?.........
.saya dapat sms seperti ini. Yang datang dari teman yang mengatakan, kalau dia adalah teman ketika kuliah………….mengerikan kalau misalnya sms itu ditujukan bukan untuk yang ‘halal’ buat kita, saya ataupun anda……..

Tapi rupanya saya harus ‘sangat berprasangka baik’ pada teman saya ini. Saya berpikir ada sebuah energi yang akan mengalir secara penuh, dengan ‘cinta ‘ atau pun ‘kata ‘lain’ yang layak untuk saya gunakan. Walau saya sendiri, sampai dengan sekarang belum berani mendeskripsikan ‘cinta’ dengan utuh.seperti yang dikatakan oleh buku atau cerita yang saya dengar dari banyak teman-teman saya..

Kalau saya bukan perempuan yang sedang ‘belajar’ mencintai Allah, sungguh saya akan memarahi dengan ‘full ekspresi’………(tau kan bagaiman kalau sedang marah)……atau saya tidak punya pikiran bahwa marah, geram, males, capai adalah perbuatan yang ‘buang-buang energi’………..ga tau deh, saya seperti apa bentuknya………hem

Mungkin ‘sms’ itu diberikan untuk saya dengan penuh ‘rasa’ (tapi tetap saja untuk saya, adalah sebuah ekspresi dan merupakan HAM, sebuah kewajaran untuk ‘suka’, ‘simpati’, atau jadi ‘fans’ gelap saya)…tapi saya agak kurang suka dengan kata-kata penutupnya……….”haruskah aku mati malam ini?”…….kesannya jadi begitu ‘egois’ dan ‘memaksakan keadaan saya untuk ‘bertanggungjawab’ atas dirinya……..padahal Allah yang berkehendak atas segala sesuatu dimuka bumi ini….don’t U agree with me……..????

Kalau bahasa sekarang, tepatnya ‘NARXIS’, ga peduli apa pendapat orang lain, yang penting ‘AKU’……we try to think together, sist…………….

Apa yang saya katakan untuk membalas smsnya………”subhanallah, berbakat untuk bergabung dengan teman-teman FLP dan lucu, semoga Allah menbantu anda untuk menemukan yang terbaik”………..that’s I’m right?................nothing better more than like that…………pfiuuh……….saya perlu mengeluarkan ‘energi’ yang berpeluang menjadikan sebuah ‘pemikiran yang cerdas’, walau banyak kata orang, kalau berbicara tentang ‘cinta’ ataupun merasaka ‘cinta’ dapat membuat manusia ‘cerdas’ jadi punya ‘IQ jongkok’….do U know what I mean????

But, untuk saya, itu terlalu mudah untuk mendeskrpsikan ‘cinta’, sedangkan kecintaan saya saja belum sempurna………yang masih mikir ketika memutuskan sesuatu, takut Allah ga ‘ridho’, masih banyak ‘do’a’ yang saya pinta pada Allah dan itu menggambarkan saya tidak mandiri tanpa Allah…..ampuni saya dan ‘teman’ saya, jika hal ini ‘melangkahi cintaMu yang abadi dan kekal’

Tapi……..jujur, dengan ‘sms’ tersebut, saya jadi semakin banyak ’berdo’a’. dan banyak permintaan yang baik-baik untuk ‘teman’ saya dan saya sendiri……….

Saya akhiri semuanya hari itu…….Ya Allah, Kau yang memberikan kekelan pada semua yang Kau ciptakan, kekekalan pada ‘rasa’, kekekalan pada ‘asa’, kekekalan pada ‘cita’, kekekalan pada ‘cinta’………Ampuni kami, sayangi kami, ridhoi kami, berkahi kami…….dan cintai kami……jadikan kami pecinta sejati yang tak kenal lelah untuk mencintaiMu…………yang tak kenal lelap untuk berdzikir padaMu……..yang tak kenal waktu untuk ‘bercerita’ tentangMu……………Ya Allah, jadikan kami manusia yang senantiasa ridho terhadap takdirMu, terhadap apa yang ‘berlaku’ pada kami…………Duhai Allah, jika amal ini masih kurang cukup untukMu untuk mengampuni kami, maka berilah petunjuk pada kami untuk memperbanyak amalan dan memperbaiki kekurangan dan kesalahan-kesalahn ini…………..jadikan tangis dan harapan ini menjadi ‘berkas bernilai’ ketika bertamu denganMU nanti………amin.



iiiihhhhhhhhhhhh............sebel mba.................


“iiiih…sebel mba, nyesel saya hapus number beliau dihp saya…kan klo ada urusan penting, jadi ribet and bingung untuk menghubungi lagi…..mana urgent ni…….”

Hem…………kadang-kadang emang kita tuh suka ‘ga cerdas’ klo sedang marah…………..sampai-sampai hal yang ‘seharusnya’ kita ga lakukan, kita lakukan…..yuuuuk, bareng-bareng kita ingat, apa yang kita lakukan jika sedang ‘marah’

Marah boleh aja, sebel ya tetep sah-sah saja, kalau ga bisa marah, ga pernah sebel, pasti pernyataan yang layak adalah ‘kita ga punya ga punya hati atau hati kita dah mati’. Tapi……ya ingat-ingat juga, klo marah, boleh donk ‘ rasional ‘ and ‘logis…………..’………….ha…………..ha…………..marah ko sempat-sempatnya mikirin ‘rasional and logis’..yang ada juga ‘SEBEL’

Tapi beneran loh………..jangan membiasakan diri klo marah dengan ‘meledak-ledak’ kemudian mengeluarkan kata-kata yang ‘sepet’ unutk didengar atawa ‘jadi nambah dosa’………….’makhluk’ yang kita sebelin, buktinya ‘tenang-tenang aja’ diseberang sana, diseberang mata, diseberang meja sekalipun sebarang lautan…………he…he…beneran kan jadi ‘BUANG-BUANG ENERGI’…..

Jadi klo marah, baeknya datang ke’makhluk’ yang kita sebelin, duduk didepan, disamping atawa dibelakangnya…liatin aja trus bilang ‘saya marah’….selesai kan…………pasti ga percaya kan….dicoba ke anak TK atawa anak SD, trus saat mereka laku berprilaku ‘unik’, maka katakana kepada mereka ‘bu guru, marah nih”…………dan liatlah wajah mereka……………bahkan pasti salah satu ato banyak akan berkata ‘bu guru marah ya….teman-teman-teman …bu guru marah…ayo diam……Ngerti ga maksud saya…………..mereka paham kalo bu gurunya marah…….gimana dengan ‘mahkluk-makhluk’ yang dari segi usia lebih dari mereka, jadi ga usah maen tebak-tebakan…..dia marah gay a…..inget omelan saya ga ya kemarin…………………

Jadi………KESIMPULANNYA…………………..kita pikirkan kembali dengan SANGAT RASIONAL DAN LOGIS…………….SANGAT BUANG ENERGI HANYA UNTUK SEKEDAR MARAH…..yuuuuuuuuuk belajar sama-sama menyusun kata yang RASIONAL DAN LOGIS kenapa marah……ITULAH YANG LEBIH PENTING……ternyata PERTANYAAN AKHIRNYA APAKAH kita masih LAYAK untuk dikatakan MANUSIA WARAS









“Suka ataupun tidak suka, belajarlah untuk “menghargai privasi” saudara kita, sekalipun ia adalah seseorang yang tidak begitu kita”kenal” (not yet)

Simpati dan menjadi perhatian, apa itu cinta ????

Jadi hafal jadwal saudaranya, aktivitasnya……………..apa itu cinta ???????????????

Jangan terlalu ‘GR”…..untuk mengatakan ‘that’s love”

Tapi akui juga, itu juga bukan “ROMAN PICISAN”

Tapi........ karena kita saat kemarin, sekarang, atau kapan yang ’kedepan’ sedang ta’aruf, tafahum dan berusaha untuk ’takaful’ dengan saudara kita.........seperti itu...sebenarnya yang terjadi.....adalah

Untuk sahabat yang aku cintai karena Allah, dan hidup dari ’rapat’ ke ’rapat’....yang artinya hidup dalam lingkaran ’kordinasi keimanan dan kebaikan’ maka hal yang harus kita paham adalah PAHAMI KESIBUKAN SAUDARAMU’ walaupun ’ntar’ akan ’tanpa sengaja’ HAFAL segala sesuatu tentang mereka..............jadi kita ’ga punya reason’ jadi orang-orang yang ’GR’ atau merasa menjadi orang ’WE KNOW EVERYTHING ABOUT HIM OR HER’

Terlalu ’NAIF’ bahkan ’lebih naif’.....? tapi harus kita ingat, bahwa kita punya ’batasan’ apalagi hal yang paling ’privasi’ untuk saudara kita. Ga usah pake tanya ’kenapa’, ’jadi’ ataupun...........karena kita harus belajar menjadi ’teman’, ’sahabat’, ’partner’ ....kuncinya Cuma satu ’percayai saudaramu lebih dari saudaramu mempercayaimu’........

Bukankah dengan ’itu’, semua menjadi ’ladang’ cinta untuk kita ................semoga kita tersadar dengan ’cepat’.tanpa harus ’tedeng aling-aling’...............

Semoga penuh ridho dan berkah dari Mu....

Amin.....




”Bu guru, katanya tertawa itu ga boleh berlebihankan...........................’

Ga ada yang saya rindukan kecuali mendengar celotehan ’anak-anak cerdas’ yang ’pure’ mengalir dari lidah-lidah lincah mereka......kalimat diatas adalah kalimat yang dikeluarkan oleh salah seorang murid saya, Baihaqi namanya.....anak sholih yang cerdas dan senantiasa bertanya apa yang aneh dan apa yang membuatnya menarik dan penasaran.... (saya jatuh hati padanya karena kecerdasannya menganalisa sesuatu dan he always have a ’reason’ and ’answer’ everything he do.....)

Hari itu, kami sedang membuat ’kolase’, menempelkan potongan-potongan kertas untuk membuat/menyempurnakan gambar topi anak-anak laki-laki......mereka saya bagi dalam kelompok-kelompok kecil, ada yang singa kecil, ayam pintar, harimau gagah dan bebek lucu……

Kesabaran untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah yang penting, karena jarang anak-anak seusia TK mampu menyempurnakan sampai dengan selesai……tiba-tiba, dheni, salah seorang dari kelompok singa kecil tertawa terbahak-bahak sampai berkali-kali bahkan yang uniknya ia tertawa dengan jeda yang dia atur sedemikian rupa hingga terdengar lucu ditelinga kami semua……..hal biasa buat saya untuk ‘bernyanyi’ ataupun ‘muroja’ah’ hafalan mereka, saat mereka mengerjakan sesuatu…….entah karena ‘lagu’ yang saya nyanyikan ‘mengenea’ ditelinga mereka, maka mampu membuat dheni untuk tertawa dengan ‘model baru’ seperti itu…………

Hampir setengah jam dheni seperti itu…..sambil ‘merayu’ saya untuk memperbolehkan mengumpulkan pekerjaannya yang belum selesai…tapi tetap saya tolak dan ‘merayu balik’ tepatnya, akhirnya dheni ‘mau tidak mau’ kalah dengan saya yang menawarkan ‘komitmen’ yang tak kalah menariknya dengan ‘rayuan pulau kelapanya’……..

Disela-sela tawanya…..Baihaqi yang serius menyelesaikan ‘job’ nya, tiba-tiba menyeletuk, ‘bu guru, katanya tertawa berlebihan itu tidak bolah’……………..saya spontan terdiam………….dan berpikir, tepatnya mengingat dengan cepat, itu adalah salah satu isi hadits yang ‘tidak [ernah’ saya ajarkan…….lumayan lama saya menjawabnya….tapi akhirnya…’yup, bener banget qi, tau tuh, kenapa juga dheni tertawa terus seperti itu……? Saya menanyakan hal itu dengan sigap kepada dheni, tapi dheni ya tetap dheni…..melihat saya dan tertawa lagi dengan ‘kekhasannya’……

Saya melirik partner saya sebagai permintaan setuju untuk menanyakan Baihaqi tau darimana hal itu……akhirnya, saya tanyakan dengan sempurna, khawatir akan menyalahi apa yang sedang ia pikirkan……he….he….gurunya ‘sok’ serius neh…..

Baihaqi……tau dari mana kalau tertawa tidak boleh berlebihan? Tanyaku denga serius dan berharap jawaban yang ada dikepala saya sama dengan jawabannya…..yaitu…..HADITS yang diberitahu umi…….

Nyatanya……………….saudara-saudara….dengan wajah ‘innocent’, what he say……..IKLAN bu guru……

Gimana saya dan partner ga tertawa lebih cekikikanlagi mendengar jawaban ‘simple’ dan ‘serius’………

Malahan dengan entengnya dilanjutkan oleh dheni…’bu gulu….(karena ‘r’ nya belum jelas), kata ibuku, tertawa itu ga boleh buka mulut besar-besar nanti lalat bisa masuk……………….

Gimana ga tambah……………..berha..ha…ha…saya berdua, Karena pemahaman dheni bahwa ‘tertawa berlebihan’ adalah ‘open my mouth’…….buka mulut yang besar alias cekakakan……..

Anak-anakku yang cerdas, mereka mendefenisikan dengan ‘baik’ apa itu ‘dunia’ mereka…..

Sepanjang hari ‘cerita’ mereka menjadi ‘apologi’ kehidupan yang tak kan pernah ‘stop’…….itulah kenapa Allah berikan kita untuk dapat m=’berkembangbiak’ adar kita lahirkan ‘penerus nasab’ umat…dan mencairkan dunia menjadi semakin ‘berdinamika’

Thank’s banget untuk anak-anakku, karena hari itu bu guru sedang ’gelisah’ untuk sutu hal’.....terima kasih atas sumbangan ’keluguan’ kalian dan mampu menjadikan ’inspirasi’ dalam ’derai’ tetesan airmata yang semalam sempat mampir dimata dan hati ini....

‘Be a Sholih and sholihah….my kids……”






JUJUR

Hm............bisa saja, hal ini adalah hal yang bener, jika memang kita memandang sebuah kejujuran sebagai sebuah ’komitmen’ berjangka ’panjang’......tapi bisa saja, kita menganggap jujur sebagai sebuah ’kemampuan’ untuk meng’eksplor’ kemampuan kita untuk ber’darmawisata’ pada zona ’terlarang’.....yang akan menjadi sebuah ke’munafik’an.....

Kalau melihat ’jujur’ sebagai ’komitmen’, maka tidak akan pernah berubah dengan semua ’kondisi’ yang ’menjajaki’ zona kehidupan kita.....tak kenal ’padang’, tak kenal ’sahara’...melihat semua sebagai ’oase’ yang menyegarkan ’tenggorokan’

Tapi ketika melihat jujur sebagai sebuah ’prestise’, kita ’pake’ kalau ’perlu’, kita anggap ’uenak’ ketika ’untung’.....rupanya ’nyeleneh’ akan berkembang ’’. ga liat kiri kanan, ga liat depan belakang, atas bawah atau serong kanan, serong kiri.....yang penting ’lewat’.....ini menyebabkan ’kebinasaan’....sepanjang hayat...ga da ampun nya.....

Resonansi hati bisa saja menjadikan kejujuran juga beresonansi......gambarannya ’pas’ seperti diatas...yang lebih ’gubrak’ lagi...itulah hal yang ’biasa aja’....dalam mengisi detik-detik akan bertemu denganNya...

Ketika ’energi’ kejujuran menjadi ’ruh’ yang me’ruh’, maka sebuah kata yang akan terlontar dari siapapun pada mu ’orang yang jujur’.......tapi...hati-hati pula dengan ’kejujuran’ yang jadi ’mainan’ maka ’permainan’ siap di’mulai’ dan masuk ke’permainan’ itu menjadi ’lingkaran setan’ yang mengukung ’nafas kehidupan’






Gift spesisl 4 ramadhan

Tawa dan canda itu penuh, lelah hilang sudah.....yang ada do’a yang senantiasa mengalir dalam pertemuan dan perpisahan ini.

Do’a yang mengalir terus menerus

Cinta yang beralur tak kenal henti

Seakan membandingi cintaMu

Seakan membandingi derasnya arus air telaga

Yang mengalir dan berdesir membawa kesejukan

Tawamu mengisi hari-hari yang tak pernah kian sepi

Senyummu menjadi alunan senada nan berharmoni

Tangismu laiknya barisan do’a yang berharap belas kasih

Jika ’kontemplasi’ adalah kata yang ’layak’

Maka ’reformasi’ yang akan aku berikan untukmu

Ketika semua berlaku menjadi ’bingkai’ kehidupan

Maka, aku akan mengatakan ’inilah langkahku’

Takbir menggema, akan meruntuhkan kedzoliman

Siap meluluhlantakkan kemurkaan orang-orang kafir

Yang kutahu.....itu yang ku mau

So............what we do

Karena kami tau

Kami sedang berjalan bersama dan

Sedang berlari bersama takdir





DOA

Disekitar Arsy-Nya

Ada menara-menara dari cahaya

Di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya

Wajah merekapun bercahaya

Mereka bukan para Nabi dan Para Syuhada

Hingga para Nabi dan Syuhada pun iri kepada mereka

Ketika para Sahabat bertanya,

Rasul menjawab ;

‘mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah,

Saling bersahabat karena Allah

Dan saling berkunjung karena Allah (HR. Tirmidzi)


Biarlah Allah saja yang menyemangati kita,

Sehingga tanpa sadar setiap peristiwa menjadi teguran

Teguran atas kemalasan kita

Cukuplah Allah saja yang memelihara ketekunan kita,

Perhatian manusia terkadang menghanyutkan

Menghanyutkan keikhlasan

Semoga Allah menjadikan kita pribadi yang bermakna

’saat berbaur mampu menyemangati yang lain dan saat sendiri mampu menguatkan diri sendiri’


Indahnya taman karena bunga

Indahnya pelangi karena warna

Indahnya hidup karena kejujuran

Indahnya hati karena Akhlaq

Indahnya dunia karena sahabat

Yang Baik.............





Takkan pernah cinta terjatuh untuk sahabat,

Karena Do’a menjadi taruhan melebihi harta dan nyawa

Menangis di kala sepi

Meraba dalam do’a

Menghitung khilaf

Dari dulu harusnya berkata

’mohon maaf’

Persahabatan ibarat sebuah rumah

Tak perlu mewah,

Tak perlu kaya,

Yang penting kita merasa bahagia didalamnya

Semoga Allah selalu menjaga ukhuwah kita



Satu hari cinta dan sahabat berjalan di desa

Tiba2 cinta terjatuh dalam telaga, kenapa?

Karena cinta itu buta

Lalu sahabatpun ikut terjun, kenapa?

Karena sahabat akan bawa apa aja demi cinta

Di dalam telaga, cinta hilang

Karena cinta itu halus dan mudah hilang jika tak di jaga

Tapi sahabat tetap menunggu...........

Karena sahabat itu sejati

Dan tetap kekal sebagai sahabat yang setia

Hargailah sahabat selagi ada

Karena cinta dan sahabat sangat bersinergi ketika bersama

Menjadi sahabat cinta sejati itu yang sempurna

Kehilangan cinta akan tambah cinta yang lain,

Kehilangan sahabat terasa berat karena akan selalu teringat





KEHIDUPAN N SAHABAT

Sahabat itu

Seperti rumus matematika

Dapat menambah kebahagiaan

Dapat mengurangi kesedihan

Dapat melipatgandakan kasih sayang

Jadi tempat membagi kerinduan...............

Menyemai cinta dikala sepi

Meraba rasa dalam do’a

Lantunan do’a mengalir sepeti tak hendak henti

Tapi..........

Apakah amalan ini seperti aliran do’a yang kita pinta

Sahabat

Sebuah arti hubungan antar bathin yang terabadikan

Jagalah sahabat

Seperti kau menga tanaman

Yang harus selalu kau pupuk

Dengan kejujuran

Kau sirami dengan kasih sayang

Karena alangkah sepinya

Jika hidup dalam hidup ini

Kau tak punya sahabat


Kehidupan yang telah berjalan

Beriringan dengan orang-orang yang selalu mengingatkan kita

Ketika lupa

Memotivasi diri ketika mundur

Menguatkan ketika lemah

Semua itu bisa terealisasi dengan indah

Hanya dengan Ukhuwwah

(Ya Allah, jaga saudaraku, kuatkan pancang kakinya dijalanMu, kuatkan jasadnya dengan anugerahMu, kuatkan ruhnya dengan ruhMu...buatlah ia tersenyum hingga disurga kelak kami dapat bertemu..amin)







IMAN

Tanamlah sebuah pohon iman

Yang berakarkan ketakwaan

Berdahan keikhlasan

Berdaun kesabaran

Dan tumbuh...

Dengan keyakinan

Rawatlah dengan kesungguhan hati

Pupuk dengan ketawadhu’an

Dan sirami dengan amal sholih

Lalu biarkan bunga iman itu mekar

Dengan sempurna

Sampai kau dapat memetik buah iman

Yang begitu manis kau rasakan

Tak Cuma di ujung lidahmu

Tapi juga dalam hatimu

Iman bukanlah kisah bertabur syair indah...

Taqwa bukanlah coklat manis bertabur kismis....

Tapi....

Itu adalah jalan panjang

Mendaki dan penuh duri

Mungkin kamu kan lelah

Dan kakimu berdarah-darah

Tapi....

Lihatlah...

Di ujung sana

Ada TAMAN yang sangat Indah

Taman tampat wajah-wajah penuh cahaya

Bercengkrama ditepi telaga

Dengan penuh cinta

Sabarlah....

Teguhlah....

Karena ...

Engkau adalah yang Allah CINTA...







Aku mengenalmu

Lewat jiwa, bukan lewat mata

Aku menjadikan mu sahabat

Lewat hati bukan lewat kata

Aku menyayangimu

Bukan karena rupa

Berani mengenalmu

Berarti berani mengenal sifatmu

Aku tak tau dan takkan pernah tau

Setinggi apa posisiku dihati mu sebagai saudara

Tapi...

Perlu kau tau...

Takkan ada yang bisa menggantikan posisimu

Sebagai saudara

Seperti dirimu

dihatiku






Rabb...

Jagalah saudaraku ini dalam agamaMu

Kuatkan pijakan kakinya dijalanMU

Kuatkan jasadnya dengan RahmatMu

Kuatkan ruhnya, dengan kecintaan kepadaMu

Mudahkanlah segala urusannya

Rahmatilah dan bahagiakanlah rumah tangganya

Bawalah dia tersenyum

Hingga kelak...

Sampai ke syurga Mu

Amin....

DOA UNTUK SEMUA

Ya Allah...

Jagalah saudaraku ini...

Dikala penjagaanku tak sampai padanya

Sayangi ia...Kala sayangku tak mampu merengkuhnya dalam dekapan nyata

Muliakan ia....Kala penghargaanku tak terangkum dalam kata yang sahaja

Karena Engkau punya segala yang tak ku punya

Dan karena ku ingin dia selalu menjadi saudaraku di dunia dan akhirat Dan berharap bertemu dengannya disurgaMu...

Amin






SEPERTI ANGIN
Sedih..senang
Seperti angin
Kadang membawa segar
Kadang membawa badai
Jika sedih, badai tak henti berhenti, terkadang merusak semua
Jika senang, membuat lega dada
Senantiasa..tawa yang menemani
Tapi
Semua tau
Tak semua siap sedih
Tapi tak bisa berbohong
Senang adalah dinantikan
Bahkan banyak yang berkata
Kalau bukan karena Allah yang maha memberikan kesedihan
Maka akan ku hentikan sedih ini
Jika bukan Allah yang maha memberi kesenangan
Maka tak kan kami hentikan nafas lega ini
Tapi kami jadi tau
Allah adalah segalanya
Allah yang berkehendak
Jika harus meminta
Maka kesenangan yang selalu diing inkan
Tapi, tetap tak adìl
Karena makhluk lain juga punya hak untuk senang
Karena padaNya semua bermula, berakhir, bermuara
Hingga
Sedih..senang
Seperti angin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar