Powered By Blogger

Minggu, 27 Juni 2010

Tanda tanda Lemah Iman dan Cara Mengatasi


Tanda-tanda Lemah Iman dan Kiat untuk mengatasinya

Tanda-tanda Lemah Iman
1. Terus menerus melakukan dosa dan tidak merasa bersalah
2. Berhati keras dan tidak berminat untuk membaca Al-Qur�an
3. Berlambat-lambat dalam melakukan kebaikan, seperti terlambat
untuk melakukan shalat
4. Meninggalkan sunnah
5. Memiliki suasana hati yang goyah, seperti bosan dalam
kebaikan dan sering gelisah
6. Tidak merasakan apapun ketika mendengarkan ayat Al-Qur�an
dibacakan, seperti ketika Allah mengingatkan tentang hukumanNya dan
janji-janjiNya tentang kabar baik.
7. Kesulitan dalam berdzikir dan mengingat Allah
8. Tidak merasa risau ketika keadaan berjalan bertentangan
dengan syari�ah
9. Menginginkan jabatan dan kekayaan
10. Kikir dan bakhil, tidak mau membagi rezeki yang dikaruniakan
oleh Allah
11. Memerintahkan orang lain untuk berbuat kebaikan, sementara
dirinya sendiri tidak melakukannya.
12. Merasa senang ketika urusan orang lain tidak berjalan
semestinya
13. Hanya memperhatikan yang halal dan yang haram, dan tidak
menghindari yang makruh
14. Mengolok-olok orang yang berbuat kebaikan kecil, seperti
membersihkan masjid
15. Tidak mau memperhatikan kondisi kaum muslimin
16. Tidak merasa bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu demi
kemajuan Islam
17. Tidak mampu menerima musibah yang menimpanya, seperti
menangis dan meratap-ratap di kuburan
18. Suka membantah, hanya untuk berbantah-bantahan, tanpa
memiliki bukti
19. Merasa asyik dan sangat tertarik dengan dunia, kehidupn
duniawi, seperti merasa resah hanya ketika kehilangan sesuatu materi
kebendaan
20. Merasa asyik (ujub) dan terobsesi pada diri sendiri

Hal-hal berikut dapat meningkatkan keimanan kita:
1. Tilawah Al-Qur�an dan mentadabburi maknanya, hening dan
dengan suara yang lembut tidak tinggi, maka Insya Allah hati kita
akan lembut. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, yakinkan
bahwa Allah sedang berbicara dengan kita.
2. Menyadari keagungan Allah. Segala sesuatu berada dalam
kekuasaannya. Banyak hal di sekitar kita yang kita lihat, yang
menunjukkan keagunganNya kepada kita. Segala sesuatu terjadi sesuai
dengan kehendakNya. Allah maha menjaga dan memperhatikan segala
sesuatu, bahkan seekor semut hitam yang bersembunyi di balik batu
hitam dalam kepekatan malam sekalipun.
3. Berusaha menambah pengetahuan, setidaknya hal-hal dasar yang
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cara berwudlu dengan
benar. Mengetahui arti dari nama-nama dan sifat-sifat Allah, orang-
orang yang bertakwa adalah mereka yang berilmu.
4. Menghadiri majelis-majelis dzikir yang mengingat Allah.
Malaikat mengelilingi majels-majelis seperti itu.
5. Selalu menambah perbuatan baik. Sebuah perbuatan baik akan
mengantarkan kepada perbuatan baik lainnya. Allah akan memudahkan
jalan bagi seseorang yang bershadaqah dan juga memudahkan jalan bagi
orang-orang yang berbuat kebaikan. Amal-amal kebaikan harus
dilakukan secara kontinyu.
6. Merasa takut kepada akhir hayat yang buruk. Mengingat
kematian akan mengingatkan kita dari terlena terhadap kesenangan
dunia.
7. Mengingat fase-fase kehidupan akhirat, fase ketika kita
diletakkan dalam kubut, fase ketika kita diadili, fase ketika kita
dihadapkan pada dua kemungkinan, akan berakhir di surga, atau
neraka.
8. Berdo�a, menyadari bahwa kita membutuhkan Allah. Merasa
kecil di hadapan Allah.
9. Cinta kita kepada Allah Subhanahu wa Ta�ala harus kita
tunjukkan dalam aksi. Kita harus berharap semoga Allah berkenan
menerima shalat-shalat kita, dan
senantiasa merasa takut akan melakukan kesalahan. Malam hari sebelum
tidur, seyogyanya kita bermuhasabah, memperhitungkan perbuatan kita
sepanjang
hari itu.
10. Menyadari akibat dari berbuat dosa dan pelanggaran. Iman
seseorang akan bertambah dengan melakukan kebaikan, dan menurun
dengan melakukan
perbuatan buruk.
11. Semua yang terjadi adalah karena Allah menghendaki hal itu
terjadi. Ketika musibah menimpa kita, itupun dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar