Powered By Blogger

Jumat, 14 Oktober 2011

Terjemah dan tafsir surat thaha


    Surat yang ke-: 20
    Banyak ayatnya: 135
    Semuanya turun di Mekah (Makkiyah), kecuali ayat-ayat 130 dan 131 yang turun di Madinah (Madaniyah)
    Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
  1. Tha ha Allah-lah yang mengetahui maksudnya..
  2. Bukanlah maksud Kami menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu Muhammad agar engkau menderita kesusahan.
  3. Melainkan sebagai peringatan bagi orang-orang yang takut kepada Allah.
  4. Diturunkan dari Tuhan yang menciptakan bumi dan langit sebagai bangunan yang tinggi.
  5. Yaitu Tuhan Yang Maha Pengasih yang bertahta di atas singgasana kekuasaanNya yang tinggi.Maksudnya menguasai alam semesta..
  6. Kepunyaannya segala yang ada di langit, dan yang ada di bumi, dan segala yang ada di bawah tanah.
  7. Kalaupun kamu mengeraskan suaramu waktu mendo'a, tidak ada gunanya; karena sesungguhnya Dia mengetahui apa yang masih rahasia dan apa yang terlintas di angan-angan manusia.
  8. Dia-lah Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia; Dia mempunyai nama-nama yang indah.
  9. KISAH MUSA MANUSIA BERJIWA BESAR
  10. Sudahkah sampai kepadamu "Kisah Musa".
  11. Ketika melihat Api?, berkatalah Musa kepada keluarganya: "Nantikanlah oleh kalian di sini, karena aku melihat api. Aku harapkan dapat membawakan kalian dari sana sekerat puntung yang masih menyala untuk berdiang, atau mendapatkan petunjuk arah tempat api itu".
  12. Tatkala ia sampai ke tempat api itu, terdengarlah suatu suara memanggilnya: "Hai Musa!".
  13. "Sesungguhnya aku ini Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu, demi sekarang engkau berada di lembah suci Thuwa!".
  14. "Kini aku telah memilihmu menjadi Rasul, maka dengarkanlah apa yang diwahyukan kepadamu.
  15. Sesungguhnya aku ini Allah, tiada Tuhan selain Aku. Karena itu, sembahlah Aku, dan kerjakanlah shalat untuk mengingat dan memuja-Ku dengan sungguh!
  16. "Sesungguhnya Kiamat itu pasti terjadi. Jatuh temponya sengaja Kurahasiakan Sudah menjadi suatu istilah bangsa Arab, bila mereka hendak menyatakan sesuatu perkara yang sangat penting, dikatakannya: "Peristiwa itu sengaja kurahasiakan" atau "itu, adalah rahasia pribadiku"., supaya setiap orang mendapat balasan menurut hasil usahanya.
  17. Karena itu, sekali-kali janganlah pendirianmu dapat dipalingkan oleh orang-orang yang tidak mempercayai Hari Kiamat itu. Jangan pula engkau turutkan hawa nafsu mereka, nanti engkau binasa.
  18. MUJIZAT NABI MUSA
  19. Apakah itu yang di tangan kananmu hai Musa?
  20. Musa menjawab: "Inilah tongkatku, alat untuk aku bertelekan, juga untuk pemukul dahan-dahan kayu supaya daunnya berguguran untuk makanan kambingku, dan banyak lagi keperluanku yang lain dengan tongkat ini.
  21. Allah berfirman: "Lemparkanlah tongkat itu hai Musa!".
  22. Segera Musapun melemparkan tongkatnya, serta merta tongkat itu menjelma menjadi seekor ular yang merayap dengan lincah.
  23. Allah berfirman: "Jangan takut! Tangkaplah ular itu, nanti Kami akan mengembalikannya menjadi tongkat seperti semula.
  24. "Dan kepitkanlah tanganmu ke bawah ketiakmu, nanti dia akan ke luar putih cemerlang. Namun tidak cacat. Ini, satu mukjizat yang lain pula.
  25. "Untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang amat besar!".
  26. TUGAS NABI MUSA DAN PERMOHONANNYA KEPADA TUHAN
  27. "Pergilah kepada Fir'aun! Sesungguhnya dia sangat durhaka!".
  28. Musa memohon: "O, Tuhanku, lapangkanlah dadaku!".
  29. "Lancarkanlah tugas yang dibebankan kepadaku.
  30. "Hilangkanlah kekeluan lidahku. Tidak dapat berbicara dengan lancar.
  31. "Supaya mereka mengerti perkataanku!
  32. "Dan berilah aku seorang Menteri dari keluargaku,
  33. "Yaitu Harun, saudaraku!
  34. "Angkatlah dia menjadi tulang punggungku!
  35. "Jadikanlah dia sebagai kawan seperjuanganku!
  36. "Supaya kami banyak bertasbih memuji-Mu.
  37. "Dan kami memusatkan ingatan kepada Engkau!
  38. Sesungguhnya Engkau sangat memperhatikan kepentingan kami".
  39. Allah berfirman: "Sesungguhnya telah Kuperkenankan permintaanmu, hai Musa".
  40. NIKMAT ALLAH KEPADA MUSA DAN HARUN PADA MASA YANG SILAM
  41. Sesungguhnya Kami telah memberimu Karunia pada ketika yang lain.
  42. Ketika Kami mengilhami ibumu untuk suatu tugas mulia yang mesti diperankan.
  43. Masukkanlah bayimu Musa itu ke dalam peti, lalu hanyutkanlah peti itu ke sungai Nil, arus sungai itu akan mendamparkannya ke tepi, sehingga diambil oleh musuh-Ku dan musuhnya yaitu Fir'aun. Aku limpahkan kepadamu kasih sayang-Ku, supaya engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku.
  44. Dalam rangka kasih-sayang-Ku kepadamu juga, tampak ketika saudaramu yang perempuan berjalan mengikutimu dari belakang, sehingga sampailah ia berkata kepada Fir'aun: "Sudikah Tuan kutunjukkan seorang yang sanggup mengasuhnya? Lalu Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka-cita lagi. Engkaupun pernah membunuh seorang manusia, lalu Kami lepaskan engkau dari kesukaran akibat peristiwa itu, serta Kami uji pula engkau dengan beberapa cobaan, sampai engkau tinggal bersama penduduk Madyan beberapa tahun. Kemudian engkaupun datang tetap pada waktu yang ditentukan Maksudnya, Nabi Musa alaihissalam datang ke lembah Thuwa untuk menerima wahyu dan kerasulan.. hai Musa!
  45. Dan aku telah memilihmu menjadi rasul untuk menegakkan dalil-dalil-Ku.
  46. MUSA DAN HARUN DISURUH MENGHADAPI FIR'AUN
  47. "Pergilah engkau bersama saudaramu kepada Fir'aun dan kaumnya membawa dalil-dalil-Ku. Namun janganlah kalian lalai dari mengingati-Ku.
  48. "Pergilah kalian menghadap Fir'aun! Sesungguhnya dia itu adalah seorang angkara murka!
  49. "Ucapkanlah kepadanya perkataan yang lemah-lembut, mudah-mudahan dia mendapat pelajaran atau takut kepada Tuhan!".
  50. keduanya menjawab: 'O, Tuhan kami! Kami takut kalau-kalau dia segera menindak kami sebelum melihat mujizat atau semakin bertambah angkara murka.
  51. Tuhan berfirman: "Janganlah kalian khawatir! Sesungguhnya Aku beserta kalian. Aku mendengar dan melihat peristiwa kalian.
  52. "Karena itu pergilah kepadanya dan katakan: "Sesungguhnya kami adalah utusan Tuhanmu, maka bebaskanlah putera-putera Israil bersama kami dan janganlah engkau menyiksa mereka. Sesungguhnya kami datang membawa dalil-dalil keterangan dari Tuhanmu. Selamat sejahtera atas orang-orang yang mengikuti petunjuk!
  53. "Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami, bahwa kutuk-siksa atas orang-orang yang menyangkal atau berbalik muka daripada kebenaran!".
  54. Berkata Fir'aun: "Siapakah Tuhanmu hai Musa?
  55. Musa menjawab: "Tuhan kami ialah Tuhan yang memberikan bentuk dan watak(1) kepada setiap ciptaan, lalu mengajarinya.
    1. Maksudnya, akal naluri, pancaindera dan kelengkapan alamiyah lainnya menurut fungsinya masing-masing. Mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium dan seterusnya.
  56. Berkata Fir'aun: "Bagaimanakah keadaannya umat-umat purbakala?".
  57. Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada pada Tuhanku, di dalam sebuah Induk Catatan. Tuhanku itu tidak pernah silap, tidak pernah pula alpa!
  58. "Dialah yang menghamparkan bumi untukmu bagai permadani; dibuatkannya di sana jalan dan terusan untuk kepentingan lalu-lintasmu, dan diturunkan-Nya air hujan dari angkasa. Lalu Kami tumbuhkan dengan sebab air hujan itu bermacam jenis tumbuh-tumbuhan.
  59. Tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam itu seolah-olah berkata kepadamu: "Makanlah dan gembalakanlah binatang ternakmu!" Dalam hal ini terdapat tanda-tanda bukti ke-Esa-an Tuhan bagi ahli pikir.
  60. "Dari zat-zat asal bumi ini kami ciptakan kamu, lalu ke bumi itu pula Kami kembalikan, dan dari bumi itu juga Kami mengeluarkanmu pada kesempatan yang lain".
  61. Sesungguhnya telah Kami perlihatkan kepada Fir'aun mujizat-mujizat Kami seluruhnya, namun dia mendustakan dan menolak.
  62. MUSA HENDAK MEREBUT NEGERI MESIR
  63. Fir'aun bertanya: "Apakah kedatanganmu kepada kami ini untuk mengusir kami dari negeri kami ini dengan sihirmu itu hai Musa?
  64. "Pasti akan kami datangkan pula kepadamu sihir yang serupa itu. Karena itu buatlah perjanjian antara kami dan kamu mengenai waktu yang tidak akan dimungkiri, baik oleh kami maupun olehmu. Sementara tempatnya harus di gelanggang terbuka!".
  65. Musa menjawab: "Baiklah! Tentukan saja waktunya pada Hari Raya. Canangkanlah supaya orang ramai dikumpulkan pada waktu sepenggalahan matahari naik.
  66. Lalu Fir'aun berangkat meninggalkan persidangan, terus mengadakan persiapan. Kemudian pada waktu yang sudah ditetapkan iapun menghadiri pertandingan itu.
  67. Musa berkata kepada mereka: "Celaka kamu! Janganlah sekali-kali kamu berdusta terhadap Allah(1), nanti kamu dibinasakan-Nya dengan siksaan. Dan sungguh-sungguh merugi orang-orang yang suka berbuat dusta itu".
    1. Maksudnya, jangan kamu kira bahwa mukjizat yang ada padaku sama dengan sihir buatan Fir'aun. Ucapan ini semacam perang dingin, menggertak lawan guna mematahkan semangatnya untuk menang.
  68. Lalu mereka berunding mengenai "siasat untuk mencapai kemenangan" dan hasil perundingan sangat dirahasiakan oleh mereka.
  69. Pentolan-pentolan sihir itu berkata kepada rekannya: "Sesungguhnya kedua orang ini benar-benar Jagoan Sihir, yang hendak mengusirmu dari negerimu dengan sihirnya dan hendak melenyapkan lembaga-lembaga negara yang utama!
  70. "Karena itu, kerahkanlah segenap keterampilanmu, kemudian datanglah dengan berbaris. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini".
  71. Mereka berkata: "Hai Musa! Pilihlah! Apakah kamu yang lebih dahulu beraksi, atau pihak kami yang beraksi mula-mula?"
  72. Sambut Musa: "Silahkan kalian beraksi lebih dahulu!". Tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka itu nampak di mata Musa seolah-olah hidup bergerak, terkena sihir mereka.
  73. Dalam hati kecilnya Musa merasa ketakutan.
  74. Kami berfirman kepada Musa: "Jangan takut...! Sudah pasti, engkaulah yang menang!
  75. "Lemparkanlah tongkat yang ada di tanganmu itu, niscaya akan ditelannya apa-apa yang mereka perbuat. Karena apa yang mereka perbuat itu hanyalah keterampilan ilmu sihir belaka. Tukang sihir itu tidak akan berhasil mencapai kemenangan, biar dengan cara bagaimanapun.
  76. TUKANG-TUKANG SIHIR FIR'AUN MENYERAH KEPADA MUSA
  77. Lalu tukang-tukang sihir itu meniarap bersujud seraya berkata: "Kami beriman kepada Tuhan Harun dan Musa!".
  78. Berkata Fir'aun: "Mengapa kalian percaya kepadanya sebelum kalian kuizinkan?" Rupanya Musa itu "guru besar" kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian. Akan kupotong tangan dan kaki kalian secara bersilang Maksudnya kaki kiri dengan tangan kanan atau sebaliknya., dan akan kusalib kalian di pangkal pohon kurma, supaya kalian mengetahui siapa di antara kami Maksudnya, antara Musa dan Fir'aun. yang lebih keras dan lebih lama siksaannya!".
  79. Mereka menjawab: "Kami tidak akan mengutamakanmu daripada keterangan-keterangan nyata yang telah kami terima daripada Tuhan yang menciptakan kami. Karena itu hukumlah kami menurut sesuka hatimu. Engkau toh hanya dapat menghukum kami waktu hidup di dunia saja!
  80. "Sesungguhnya kami beriman kepada Tuhan kami, supaya diampuniNya kesalahan-kesalahan kami dan dosa melakukan sihir yang engkau paksakan atas diri kami. Allah lebih baik pembalasannya dari kamu, bahkan lebih kekal pula".
  81. Sudah tentu barangsiapa yang datang menghadap Tuhannya sebagai seorang berdosa, maka Jahanamlah bagiannya. Keadaannya dalam Jahanam itu mati tidak hiduppun bukan.
  82. Dan siapa yang datang menghadap Tuhannya sebagai seorang beriman, dan sungguh-sungguh telah berbuat kebajikan, sudah tentu mereka memperoleh tempat yang mulia.
  83. Beberapa taman abadi yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di sana. Itulah balasan untuk orang-orang yang membersihkan jiwanya dari noda kekafiran.
  84. BANGSA ISRAIL (YAHUDI) SELAMAT DARI PENGEJARAN BALATENTARA FIR'AUN
  85. Sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Berangkatlah engkau dengan hamba-hambaKu Bangsa Israil di malam hari, dan ambillah jalan pintas lewat lautan yang sedang mengering surut. Janganlah takut akan dapat dikejar musuh dan jangan pula takut akan tenggelam.
  86. Ketika Fir'aun bersama tentaranya mengejar mereka, lalu gelombang menggulungnya sehingga terbenam semuanya.
  87. Fir'aun telah membawa rakyatnya ke jalan sesat, bukan ke jalan petunjuk.
  88. Hai, bangsa Israil, ingatlah! Kami telah menyelamatkan kamu dari cengkeraman musuh, dan telah membuat perjanjian dengan kamu di sebelah kanan gunung Sinai, dan menurunkan manna dan salwa kepadamu.
  89. Makanlah rezeki yang baik-baik yang Kami karuniakan kepadamu. Namun janganlah berlebih-lebihan, nanti kamu ditimpa kemurkaan-Ku. Dan siapa yang ditimpa kemurkaan-Ku pasti binasa!
  90. Namun begitu Aku Maha Pengampun terhadap orang-orang yang tobat, beriman dan berbuat kebajikan, lalu tetap di jalan yang benar sampai mati.
  91. TEGURAN ALLAH KEPADA NABI MUSA
  92. Apa sebabnya engkau datang lebih dahulu dari kaummu Orang-orang pilihannya yang tujuhpuluh orang., hai Musa?".
  93. Musa menjawab: "Mereka itu menyusul di belakangku, dan aku lebih dahulu datang kepadaMu, hai Tuhanku, supaya engkau merasa senang!".
  94. PENGHIANATAN SAMIRI
  95. Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sepeninggalmu, dan mereka disesatkan oleh Samiri Samiri ialah seorang dari Bani Israil dari suku Assamirah..
  96. Lalu Musa kembali kepada kaumnya dengan rasa marah bercampur sedih. Dia berkata: "Hai kaumku! Bukankah Tuhanmu telah menjanjikan suatu janji yang baik kepadamu? Apakah masa perpisahan itu terlalu lama kamu rasakan? Atau memang kamu sengaja menghendaki tertimpa kemurkaan Tuhan, sehingga kamu berani melanggar janjimu dengan aku?".
  97. Mereka menjawab: "Kami sekali-kali tidak melanggar janji kepadamu menurut kemauan kami sendiri, namun kami dipaksa membawa barang-barang perhiasan orang Mesir yang kami pinjam dahulu, lalu kami lemparkan barang-barang itu ke dalam api peleburan, atas perintah Tuan Samiri.
  98. "Lalu Samiri membuatkan untuk mereka sebuah, patung berupa tubuh anak sapi dan dapat bersuara(1), lalu mereka(2) berkata kepada kami: "Inilah tuhan kalian dan tuhan Musa! Namun Musa telah lupa"(3)
    1. Patung anak sapi itu oleh Samiri diberi lobang-lobang, sehingga kalau angin bertiup dari lobang-lobang itu keluar suara seperti lenguh anak sapi.
    2. Maksudnya, Samiri dan pengikutnya.
    3. Karena itu dicarinya ke gunung Sinai.
  99. Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa patung anak lembu itu tidak dapat menjawab persoalan mereka, dan tidak pula berkuasa mendatangkan bahaya dan keuntungan kepada mereka?
  100. Sebetulnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku! Sesungguhnya kamu diuji dengan anak sapi itu, dan sesungguhnya Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Pengasih. Karena itu ikutilah aku dan patuhilah perintahku!".
  101. Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak sapi ini, sampai Musa pulang kembali kepada kami".
  102. TEGURAN MUSA KEPADA HARUN a.s.
  103. Setelah kembali, Musapun berkata: "Hai Harun! Apakah yang menghalangimu untuk menemuiku di gunung Sinai, ketika engkau melihat mereka telah sesat?
  104. "Sehingga engkau tidak mengikutiku? Apakah engkau telah sengaja mendurhakai perintahku?
  105. Harun menjawab: "Hati putera ibuku! Janganlah engkau renggutkan janggutku, jangan pula rambut di kepalaku! Sesungguhnya aku takut akan engkau katakan kepadaku: Engkau telah memecah belah bangsa Israil, dan engkau tidak akan mengindahkan perkataanku lagi!".
  106. HARDIKAN MUSA a.s. KEPADA SAMIRI
  107. Berkata Musa: "Apakah maksudmu berbuat demikian hai Samiri?".
  108. Samiri menjawab: "Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui. Dahulu memang aku mengikuti jejak ajaran engkau, hai Rasul, tetapi sekarang sudah tak kuacuhkan lagi. Begitulah bujukan hawa nafsuku".
  109. HUKUMAN TERHADAP SAMIRI
  110. Berkata Musa: "Enyahlah dari sini! Dengan ini kamu dijatuhi hukuman pengasingan selama hidup! Kepadamu masih diberi kesempatan untuk mengucapkan: Aku tidak ada lagi hubungannya dengan masyarakat!". Lebih dari itu, kamu mesti menjalani hukuman yang dijanjikan di akhirat di mana kamu benar-benar tidak dapat menghindarinya. Sekarang lihatlah tuhanmu itu, yang kamu sembah selama ini, akan kami lebur ke dalam api, dan seterusnya akan kami buang ke dalam laut setelah jadi abu!
  111. Ketahuilah! Sesungguhnya Tuhan kamu sekalian adalah Allah Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Dia! Ilmu pengetahuanNya meliputi segala-galanya.
  112. KISAH-KISAH UMAT YANG DAHULU MERUPAKAN PERINGATAN BAGI MANUSIA
    Begitulah Kami ceritakan kepada engkau sebagian dari sejarah Musa yang telah lalu. Sesungguhnya inilah pelajaran yang langsung Kami berikan kepada engkau.
  113. Barangsiapa yang tidak mempedulikannya, niscaya dia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat.
  114. Mereka kekal dalam keadaan itu, dan amat buruklah beban mereka di hari kiamat itu.
  115. Pada hari itu ditiup sangkakala dan Kami kumpulkan orang-orang yang berdosa pada hari itu dengan muka hitam membiru.
  116. Mereka berbisik antara sesamanya: "Kamu tinggal di dunia ini hanyalah sepuluh hari".Orang-orang yang berdosa dalam menghadapi malapetaka akhirat, tidak mau mengatakan berapa lama usianya di dunia, mereka katakan saja sepuluh hari. Diambil yang sedikitnya saja.
  117. Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan. Ketika orang yang lebih baik jalan pemikirannya di antara mereka berkata: "Kamu diam di dunia hanya sehari saja".
  118. KEADAAN DI HARI KIAMAT
  119. Mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung pada hari kiamat, jawablah: "Tuhanku akan menghancur-leburkannya sehancur-hancurnya!".
  120. Lalu dibiarkannya bekas kehancuran itu jadi rata.
  121. Tidak engkau lihat di sana lekuk dan munggu? Lekuk = tanah yang rendah. lawannya Munggu = rata bagai direntang benang..
  122. Di hari itu mereka mengikuti suara panggilan Yang memanggil ialah malaikat untuk menghadap ke hadirat Allah. tanpa sanggahan, dan sunyi senyaplah seluruh suasana takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, sehingga tidak ada yang kedengaran kecuali bisikan suara mereka sendiri.
  123. Di hari itu tidak berguna pembelaan, kecuali bagi orang yang diizinkan Tuhan Yang Maha Pengasih untuk membela dan disukai pula oleh Tuhan perkataan yang dibela.
  124. Dia mengetahui keadaan masa lalu mereka di dunia, dan keadaan masa datang mereka di akhirat, sedang pengetahuan mereka tidak dapat menjangkaunya.
  125. Semua muka tertunduk kepada Tuhan Yang Maha Hidup, yang berketerusan mengurus makhluk-Nya. Sesungguhnya merugilah orang-orang yang melakukan kezaliman.
  126. Barangsiapa mengerjakan kebajikan, sedang dia beriman, tak perlu takut akan teraniaya atau dikurangi hak atas pahala amal baiknya.
  127. Begitulah Kami turunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab dan Kami pertakuti mereka di dalamnya dengan ancaman, mudah-mudahan mereka bertakwa atau mendapat kesan pelajaran yang baik.
  128. Maha Tinggi Allah, Maha Raja Diraja yang sebenarnya. Janganlah tergesa-gesa membaca Al-Qur'an sebelum selesai Jibril menyampaikan wahyu kepadamu. Namun katakanlah: "Ya Tuhanku! Tambahlah pengetahuanku".
  129. KISAH NABI ADAM
  130. Sesungguhnya telah Kami pesankan kepada Adam sebelumnya Perintah itu ialah supaya jangan memakan buah kayu yang dilarang Tuhan di dalam Syurga., tetapi ia lupa dan tidak mempunyai cara berpikir yang kuat.
  131. Ketika Kami berfirman kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam!". Lalu mereka sujud, kecuali Iblis, dia menolak.
  132. Maka Kami berfirman: "Hai Adam! Sesungguhnya Iblis ini adalah musuhmu dan musuh isterimu. Karena itu janganlah sampai dia mengeluarkan kalian dari surga ini, nanti kalian menderita sengsara.
  133. Sesungguhnya engkau di sana tidak akan menderita kelaparan, tidak pula akan telanjang.
  134. Engkau di sana tidak akan menderita dahaga, tidak pula mengalami kepanasan.
  135. Lalu setan memperdayakannya seraya berkata: "Hai Adam! Maukah engkau kutunjukkan pohon Khuldi, dan sebuah kerajaan yang tidak pernah runtuh?".
  136. Lalu keduanya Adam dan Hawa memakan buah pohon itu, maka terbukalah kemaluannya dan keduanya menutupinya dengan daun-daun kayu surga. Adam tidak mematuhi pesan Tuhannya karena itu dia tersesat.
  137. Kemudian Tuhan memilihnya Memilih Adam menjadi orang yang dekat kepadanya., dan menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.
  138. Allah berfirman: "Turunlah kalian dari syurga itu bersama Iblis sekalian, sebagianmu menjadi musuh oleh yang lain. Nantilah sampai datang petunjuk daripada-Ku! Siapa yang menuruti petunjuk-Ku itu, niscaya dia tidak akan sesat dan sengsara!
  139. Tetapi, barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka dia akan menderita hidup sempit, kemudian Kami bangkitkan mereka pada hari kiamat dalam keadaan buta.
  140. Nanti tentu dia akan berkata: "Ya Tuhanku! Mengapa Engkau bangkitkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulunya aku melihat?".
  141. Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu engkau melupakannya. Begitu pula di hari ini, engkaupun dilupakan pula.
  142. Demikianlah balasan Kami terhadap orang-orang yang melampaui batas dan tidak mempercayai keterangan-keterangan Tuhannya. Sesungguhnya siksaan hari akhirat itu lebih keras dan lebih kekal.
  143. BEBERAPA PELAJARAN DARI SEJARAH
  144. Apakah belum dapat mereka jadikan petunjuk, berapa banyaknya angkatan umat yang telah Kami musnahkan sebelum mereka, padahal tempat-tempat bekas peninggalan mereka itu sering dikunjungi? Sesungguhnya hal itu menjadi bahan pelajaran bagi golongan terpelajar.
  145. Kalau bukanlah karena putusan hukum yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh Tuhanmu Putusan hukum yang telah ditetapkan lebih dahulu oleh Tuhan ialah: Umat Muhammad tidak akan dijatuhi hukuman musnah sebagaimana yang berlaku dengan kaum 'Ad, Tsamud, dan lain-lain., tentu siksaan itu sudah menjadi kenyataan di dunia ini juga. Namun ia diundurkan sampai batas waktu tertentu.
  146. Karena itu sabarlah engkau atas ucapan mereka dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari. Juga di waktu malam dan siang hari, semoga engkau merasa senang.
  147. Janganlah engkau tergiur pandang oleh kesenangan yang Kami berikan kepada beberapa keluarga di antara mereka, sebagai bunga kehidupan duniawi. Kami hendak menguji mereka dengan kesenangan itu. Namun karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal dari itu.
  148. Dan suruhlah keluargamu mengerjakan shalat dan peliharalah pelaksanaannya. Kami tidak meminta karunia kepadamu, bahkan Kamilah yang memberimu karunia. Dan kesudahan yang baik itu adalah untuk orang yang takwa.
  149. Mereka bertanya: "Mengapakah Muhammad itu tidak membawa mujizat kepada kami dari Tuhannya?". Bukankah sudah disampaikan kepada mereka Al-Qur'an mukjizat yang paling ampuh, yang tersebut dalam kitab-kitab yang dahulu?
  150. Sekiranya mereka Kami binasakan dengan siksaan sebelum Al-Qur'an diturunkan niscaya mereka berkata: "Ya Tuhan kami! Mengapa tidak Engkau utus seorang Rasul kepada kami, supaya kami mengikuti keterangan-keteranganMu, sebelum kami menderita kehinaan dan mendapat malu?".
  151. Katakanlah: "Masing-masing kita sedang menanti; karena itu nanti pulalah. Kamu akan mengetahui nanti siapakah yang menempuh jalan yang lurus dan siapa pula yang mendapat petunjuk".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar