Powered By Blogger

Jumat, 14 Oktober 2011

Terjemah dan tafsir surat al -anbiya



Surat ke-: 21
Banyak ayatnya: 112
    KAUM MUSYRIK MENGINGKARI KERASULAN MUHAMMAD S.A.W
  1. Telah hampir datang bagi manusia masa perhisaban amal mereka, sedang mereka masih lalai dari perhisaban itu, serta tidak mempedulikannya.
  2. Kalau ada peringatan baru dari Al-Qur'an yang datang kepada mereka dari Tuhannya, mereka hanya pura-pura mendengarkan, bahkan mereka permain-mainkan saja.
  3. Hati mereka lalai mengingati Tuhan. Mereka yang zalim itu sama merahasiakan(1) buah pembicaraan yang intinya: "Bukankah yang datang membawa peringatan kepada kalian ini manusia biasa juga seperti kalian? Mengapa kalian terpesona oleh sihir(2) itu, padahal kalian mempunyai mata, yang dapat menyaksikannya?".
    1. Maksudnya mereka mengadakan perundingan rahasia sesama mereka, untuk mencari "jalan" guna menghancurkan agama yang dibawa Muhammad s.a.w. Sudah menjadi kebiasaan orang yang tengah mengadakan perundingan rahasia untuk tidak membawa serta lawan-lawannya, bahkan berusaha sekuat-kuatnya agar inti perundingan mereka tidak diketahui oleh lawan-lawannya itu. "Kebiasaan tidak tertulis" yang berlaku di kalangan mereka ialah: "Kalau mau sukses, tutup mulut".
    2. Yang dimaksud ialah ayat Al-Qur'an.
  4. Berkata Muhammad terhadap mereka: "Tuhanku mengetahui segala rupa pembicaraan: baik yang terjadi di langit, maupun yang terjadi di bumi. Lagi pula ia Maha Mendengar dan Mengetahui.
  5. Dalam menilai Al-Qur'an, mereka mengatakan: "Al-Qur'an itu, adalah rangkaian mimpi belaka". Sebagian lagi mengatakan: "Dibuat-buat saja oleh Muhammad". Sedangkan yang lain menyeletuk: Muhammad itu kan seorang penyair. Jika memang ia seorang Rasul, hendaknya ia tampil di hadapan kita dengan sesuatu mujizat yang menguatkan ke Rasulannya, sebagaimana yang berlaku dengan rasul-rasul yang pernah diutus dahulu".
  6. Sedangkan penduduk negeri yang pernah Kami musnahkan sebelum merekapun, juga tidak mempercayai mukjizat itu, apakah Baca; Tak mungkin. mereka yang sekarang akan mempercayainya?
  7. Dan Kami tidak pernah mengutus rasul-rasul sebelummu hai Muhammad, kecuali mereka kaum laki-laki, yang Kami beri wahyu kepadanya. Coba tanyakan kepada para ahli yang masih mempercayai Taurat dan Injil, jika engkau belum tahu.
  8. Bahkan Kami tidak pernah menjadikan mereka: tubuh-tubuh yang tak membutuhkan makanan, lagi pula tidak ada mereka yang kekal hidup selamanya.
  9. Lalu Kami tepati janji(1) yang telah Kami perbuat terhadap mereka, yaitu Kami selamatkan mereka beserta orang-orang yang Kami kehendaki, serta Kami musnahkan mereka yang keterlaluan.
    1. Maksudnya, janji Tuhan untuk membela rasul-rasul dari penganiayaan kaumnya, dan menghukum mereka yang keterlaluan dengan hukuman musnah. Lihat juga 5:115.
  10. Sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab Maksudnya, Al-Qur'an. yang di dalamnya terdapat pengajaran-pengajaran untuk kebahagiaanmu dalam banyak bidang. Apakah engkau tidak dapat memahami bidang-bidang pengajaran itu?
  11. Betapa sering(1)-nya Kami memusnahkan penduduk negeri yang zalim, setelah mana Kami adakan penggantinya dari bangsa yang lain.
    1. Kata "Sering" diterjemahkan dari kata "Kam" yang dalam bahasa Arab berarti bahwa kalimat yang sesudahnya menunjukkan hal yang acapkali terjadi. Lawannya "rubbama" yang berarti "kadang-kadang". Lihat 15:2.
  12. Manakala mereka telah merasa yakin akan kedatangan siksa Kami, dengan serta merta mereka lari lintang pukang.
  13. Lalu dikatakan kepada mereka secara ejekan: "Jangan kalian lari lintang pukang. Kembalilah ke tengah-tengah kehidupan mewah yang pernah kalian nikmati, dan ke dalam rumah indah yang pernah kalian huni, supaya dengan tenang kalian dapat ditanyai. Maksudnya, ditanyai secara ejekan pula, misalnya: "Mengapa kalian lari terbirit-birit, apakah kalian tidak sayang meninggalkan kehidupan mewah dengan rumah indah dan harta benda yang melimpah ruah?". Mengapa?.
  14. Mereka mengeluh: "Duhai celaka kami. Kami ini sungguh-sungguh orang zalim!".
  15. Terus-menerus saja mereka mengigau demikian, supaya Kami jadikan mereka rebah terkulai bagai tanaman yang sudah disabit, padam bagai pelita kehabisan minyak.
  16. Kami tidak menjadikan ruang angkasa yang amat luas dan persada bumi yang terhampar ini, begitu juga apa-apa yang berada di antara keduanya, secara main-main Maksudnya, perbuatan serampangan tanpa tujuan yang sah. Sekalipun makhluk yang bernama manusia ini, hanya diberi ilmu sedikit (lihat 17:85) oleh Tuhan, namun dengan ilmu yang sedikit itu manusia sudah dapat memanfaatkan apa-apa yang ada di bumi dan di ruang angkasa, dan bukan tidak mungkin ilmu manusia pada masa-masa mendatang akan dapat menelurkan pendapat-pendapat baru yang manfaatnya bersumber dari bumi dan langit. Maka akan bertambah nyata jugalah bahwa penciptaan bumi dan langit itu betul-betul penuh hikmat, bukan main-main..
  17. Andaikata ada Kami berhasrat untuk main-main(1), tentu Kami adakan menurut hukum sunnah yang berlaku pada Kami. Namun Kami tidak melakukannya.
    1. Maksudnya, kawin, beranak-pinak, dsb., sebagaimana yang berlaku pada alam benda. Tetapi hal yang demikian berada di luar hukum sunnah Tuhan. Lihat juga 39:4.
  18. Tetapi Kami membantingkan yang hak kepada yang batil, hingga melumatkan "benak"nya(1), untuk kemudian yang batil itupun lenyaplah. Selanjutnya maka siksaan beratlah untukmu karena tingkahmu yang memberi sifat tidak layak kepada Tuhan.
    1. Maksudnya, dalam ayat ini Tuhan melukiskan yang batil yang mempunyai predikat "main-main", dengan manusia yang telah bertaburan benaknya karena diganyang sampai mati oleh yang hak yang berpredikat "sungguh-sungguh".
  19. Dan kepunyaan-Nya lah semua makhluk, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Adapun makhluk malaikat yang berkedudukan istimewa di sisi-Nya, tak pernah merasa angkuh diri untuk menyembah-Nya, tidak pula merasa letih dan lesu.
  20. Mereka tekun bertasbih siang malam tak henti-hentinya.
  21. KEWAJIBAN UNTUK SEGERA BERTAUHID TIDAK DIACUHKAN OLEH ORANG MUSYRIK
  22. Bahkan mereka mengambil tuhan-tuhan dari benda-benda bumi, yang dengan kehinaan dan kebekuannya dapatkah tuhan-tuhan itu menghidupkan yang mati?
  23. Seandainya di langit dan di bumi ada beberapa Tuhan selain daripada Allah, tentu keduanya sudah binasa. Maha Suci Allah Tuhan 'Arsy, dari sifat-sifat yang mereka berikan.
  24. Tuhan itu tidak akan ditanya tentang apa-apa yang diperbuatNya, malahan mereka jualah yang akan ditanyai.
  25. INI "DADA"KU, MANA "DADA"MU
    (Ini dalilku, mana dalilmu?)

  26. Bahkan mereka masih mengambil Tuhan-tuhan selain Dia. Katakanlah kepadanya: "Coba kemukakan dalil-dalil Maksudnya dalil-dalil yang dapat membenarkan bahwa berhala-berhala itu dapat disamakan dengan Tuhan. atas kebenaran pihak kalian! Sedang dalil-dalil Maksudnya dalil-dalil yang menyatakan Allah itu Maha Esa tidak ada sekutu baginya. dari pihakku, inilah Al-Qur'an, yaitu Kitab yang diturunkan kepada orang-orang yang bersamaku, bahkan ditambah lagi dengan yang ini Maksudnya, kitab-kitab Taurat, Injil, Zabur dan lembaga-lembaga suci yang diberikan kepada nabi-nabi Ibrahim dan Musa a.s. Bahwa semua kitab-kitab samawiy itu sama-sama menyatakan bahwa Allah itu Maha Esa dan tidak ada sekutu bagiNya. yaitu kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumku. Tetapi jumlah terbanyak mereka tidak mengetahui perbedaan yang hak dengan yang batil, karena itulah mereka berpaling.
  27. Dan Kami tidak pernah mengutus seorang rasulpun sebelummu Muhammad, hanyalah selalu Kami wahyukan kepadaNya, bahwa: Tidak ada Tuhan kecuali AKU, karena itu AKU sajalah yang wajib kalian sembah.
  28. SEKALI LAGI TENTANG KEINGKARAN PIHAK MUSYRIK
  29. Mereka mengatakan: "Tuhan Yang Maha Pengasih itu mempunyai anak" Maksudnya, orang musyrik mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu "anak Tuhan".. Maha Suci Dia! Sebenarnya malaikat-malaikat itu hamba-hamba Tuhan yang terhormat belaka.
  30. Malaikat-malaikat itu tidak pernah bertindak mendahului perintah Tuhan dengan perkataan, dan mereka berbuat sesuai dengan perintah-Nya.
  31. Karena Tuhan mengetahui hasil kerja mereka, begitu pula tindak lanjut yang akan mereka lakukan. Dan mereka tidak dapat memberikan pembelaaan kepada siapapun, kecuali kepada mereka yang diridhai Tuhan. Lagi pula demi takutnya kepada Tuhan, mereka sangat berhati-hati dalam segala tindakan.
  32. Dan barangsiapa di antara mereka yang mengatakan: "Sesungguhnya aku ada tuhan di samping "Dia", maka untuk yang berpolah demikian Kami ganjari dengan Jahannam. Begitulah Kami mengganjar mereka yang zalim.
  33. Apakah mereka yang kafir itu tidak mengetahui bahwa langit dan bumi ini dahulunya sebingkah penuh. Lalu keduanya Kami ceraikan Maksudnya, matahari adalah benda angkasa yang bernyala-nyala yang telah berputar keliling sumbunya sejak berjuta-juta tahun. Dalam proses perputarannya dengan kecepatan tinggi itu, maka terpelantinglah bingkahan-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu. Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran matahari, semakin lama bertambah jauh juga, hingga masing-masingnya menempati garis edarnya yang ada sekarang. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah s.w.t.. Selanjutnya semua benda hidup Maksudnya, semua makhluk yang hidup, misalnya: binatang-binatang darat dan laut, manusia, tumbuh-tumbuhan, dsb berasal dari air. Lihat juga 24:25., Kami jadikan dari air. Mengapa mereka tidak beriman juga.
  34. Dan di bumi itu telah Kami jadikan gunung-gunung yang terunjam sebagai alat pengaman, agar bumi itu tidak sama-sama tergoncang dengan mereka(1). Begitu pula telah Kami jadikan di bumi itu lembah-lembah antar gunung yang dapat dijadikan jalan-jalan semoga mereka dapat petunjuk.
    1. Bingkah bumi yang terpelanting dan menjauh dari matahari berangsur-angsur redup cahayanya dikarenakan bingkahannya itu jauh lebih kecil dari bingkahan matahari yang tadinya berfungsi sebagai bingkahan induk, sehingga ia tidak dapat bertahan lebih lama dengan sifatnya yang asli sebagai pecahan dari bola api yang bernyala-nyala setelah keadaan itu berlalu kurang lebih 300 juta tahun. Dengan perlahan-lahan ia berangsur dingin, terutama bagian kulit (permukaan)nya, sementara yang bagian dalam (isi)nya masih panas. Kalau tidak ada gunung-gunung (berapi) yang berfungsi sebagai pengaman, yang dalam "kerja rutin" nya mengeluarkan lahar panas yang berasal dari perut bumi, dari kawahnya yang terletak pada ketinggian dari permukaan bumi, tidak mustahil akan terjadi goncangan-goncangan dahsyat akibat ledakan benda panas yang ada di perut bumi dengan segala akibatnya yang gawat baik bagi bumi itu sendiri, maupun terhadap penghuni-penghuninya. Selain dari itu, maka gunung-gunung itu pula berfungsi sebagai alat Penyeimbang untuk keseksamaan dan ketertiban perputaran bumi sebagai benda angkasa yang mengelilingi matahari. (Istilah "Penyeimbang", kami terima dari Sdr. Drs. Jamari Dosen IKIP Bandung dalam salah satu pertemuan singkat).
  35. Dan telah Kami atur alam angkasa, hingga ia merupakan atap yang terpelihara(1) namun orang-orang yang musyrik itu mengelak diri juga dari memikirkan tanda-tanda kekuasaan Tuhan.
    1. Maksudnya, segala yang ada di angkasa itu dijaga dan diatur oleh Tuhan dengan peraturan dan hukum-hukum per-angkasaan yang sangat teliti.
  36. Dan Dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan, masing-masingnya beredar di dalam garis edarnya.
  37. Kami tidak pernah menetapkan hidup kekal bagi seseorang manusiapun sebelummu Muhammad. Karena itu bila engkau mati, apakah mereka merasa akan kekal hidup selamanya?
  38. Semua tubuh yang berjiwa akan merasakan mati Yang mati bukan jiwa, tetapi tubuh di mana jiwa itu bersarang. Kematian ialah perpisahan tubuh dan jiwa.. Kami akan menguji sungguh-sungguh kepadamu dengan kesusahan dan kesenangan, lalu Kamu akan dikembalikan kepada Kami.
  39. Bila orang-orang kafir itu melihatmu, tiada lain yang diperbuatnya, hanyalah menjadikanmu jadi buah olok-olok. Mereka mengatakan: "Orang inikah yang mencela Tuhan-tuhan kalian?". Padahal mereka jadi kafir karena mencela Tuhan Yang Maha Pengasih.
  40. Manusia telah dijadikan bertabiat ingin segera. Nanti akan kuperlihatkan juga kepadamu janji siksaan-Ku itu. Karena itu jangan kamu mendesak supaya disegerakan.
  41. Mereka bertanya: "Kapankah sampainya saat siksaan yang dijanjikan itu, jika kalian Maksudnya, nabi dan orang-orang yang beriman. memang benar?".
  42. Andaikata orang-orang kafir itu tahu akan kehebatan siksa yang disediakan Tuhan, di mana mereka tidak mampu mengelakkan serangan api neraka, baik yang datang dari muka, maupun yang datang dari belakangnya(1), sedang mereka tidak akan ditolong untuk terhindar dari siksaan itu, tentu mereka tidak akan meminta supaya siksaan itu disegerakan.
    1. Pada ayat ini disebutkan secara khusus serangan api neraka dari muka dan belakang, karena kedua jurusan itu merupakan sasaran utama. Dan tidak berarti bahwa jurusan yang lain, misalnya kiri-kanan, di atas dan di bawah tidak kena serangan. Lihat juga 39:16, 18:29 dan 7:41.
  43. Sebenarnya siksaan itu menyerang mereka secara mendadak, cukup mengagetkan mereka. Mereka tidak berdaya untuk menolaknya, dan tidak diberi kesempatan untuk bertaubat.
  44. Dan sebenarnya telah diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelummu Muhammad. Lalu turunlah terhadap orang yang memperolok-olokkan rasul itu siksaan yang dahulu selalu mereka remehkan.
  45. Tanyakanlah kepada pencemooh-pencemooh itu: "Siapakah yang sanggup melindungimu baik di waktu malam maupun di siang hari dari siksaan Tuhan Yang Maha Pengasih?". Sebenarnya mereka ingkar dalam mengingati Tuhannya.
  46. Apakah ada mereka mempunyai tuhan-tuhan yang lain yang mampu membela mereka dari siksaan Kami? Padahal tuhan-tuhan itu tidak mampu buat menolong dirinya sendiri, dan tidak pula akan dilindungi dengan pertolongan Kami Maksudnya Tuhan-tuhan selain Allah itu dengan seluruh sifat-sifat kelemahan yang ada padanya, mengapa ia dinilai mempunyai kekuasaan dan kekuatan hingga mampu menolong orang lain, bahkan dengan berdasarkan penilaian yang keliru itu pula, berhala-berhala itu sampai disembah-sembah.
  47. Sebenarnya mereka bersama dengan nenek moyangnya telah Kami anugerahi kenikmatan hidup sampai cukup lama. Apakah mereka tidak melihat bekas-bekas kekuasaan Kami dalam mendatangi wilayah mereka, di mana Kami telah mengurangi luasnya pada beberapa penjurunya Untuk kemudian menjadi wilayah Islam.. Apakah mereka yang menang atau Kami?
  48. Katakanlah kepadanya hai Muhammad!: "Aku memberi peringatan kepada kalian, berdasarkan wahyu dari Tuhanku". Namun orang yang tuli tidak pernah mau mendengarkan seruan bilamana mereka diberi peringatan.
  49. Dan bila mereka disentuh oleh sekelumit siksa dari Tuhanmu pada hari kiamat, tentu mereka mengeluh: "Duhai celaka kami! Bahwa kami dahulu telah menganiaya diri kami sendiri".
  50. Dan pada hari kiamat, Kami akan memasang neraca-neraca yang adil, dengan mana seseorang tidak akan dirugikan barang sedikitpun. Sehingga bila ada amal yang pernah dikerjakan oleh seseorang, sekalipun seberat biji sawi, tentu amal itu Kami ganjari juga Maksudnya, amal kejahatan diganjari kejahatan sedangkan amal kebajikan diganjari kebajikan. Untuk itu cukuplah Tuhan sebagai Penghitung yang sangat teliti. Lihat juga: 99:7,8.. Cukuplah Kami sebagai Penghitungnya.
  51. KITAB TAURAT DITURUNKAN KEPADA NABI MUSA a.s.
  52. Dan sesungguhnya Kami telah mengaruniakan sebuah kitab kepada Musa dan Harun, yang bersifat: Membedakan, Memberi Cahaya dan Pengajaran(1) untuk mereka yang takwa.
    1. Maksudnya bahwa Al-Qur'an dan kitab samawi lainnya, berfungsi sebagai Pembeda, yang membedakan antara yang hak dengan yang batil, antara petunjuk dan kesesatan. dan juga berfungsi sebagai penerang, yang menyinari jalan-jalan petunjuk untuk dilalui oleh orang-orang yang takwa, di samping ia berfungsi juga sebagai Pengajaran dan Peringatan. Maka bagi kitab Taurat yang diberikan kepada Nabi Musa dan Nabi Harun a.s. pun, fungsi-fungsi yang demikian tidak terkecuali.
  53. SIFAT-SIFAT ORANG YANG TAKWA
  54. Yaitu mereka yang takut akan siksaan Tuhannya, walaupun mereka tidak melihatNya. Lagi pula merasa ngeri bila mengenangkan peristiwa-peristiwa kiamat.
  55. Dan Al-Qur'an ini, adalah Kitab peringatan yang penuh keberkatan, Kami yang menurunkannya kepada Muhammad. Mengapa ia kamu ingkari juga?
  56. NABI IBRAHIM a.s MENYERU BAPAK DAN KAUMNYA KEPADA TAUHID, DENGAN MENAMPILKAN DALIL-DALIL YANG MUTLAK BENAR
  57. Sesungguhnya Kami telah menganugerahkan kecerdasan yang tinggi kepada Ibrahim, sejak sebelum dewasanya Maksudnya, sebelum baligh dan jadi nabi. Mufassirin yang lain mengatakan: Sebelum Nabi Musa dan Harun a.s., justru Kami telah mengetahui kemampuannya Maksudnya, kemampuan untuk mengemban amanat kerasulan yang pernah diemban oleh para rasul, di samping keyakinan, keimanan dan ketauhidannya..
  58. Ingatlah bukti kecerdasannya ketika ia menanyakan kepada bapaknya dan bangsanya: "Patung-patung apa ini yang kalian sembah dengan tekun?".
  59. Mereka menjawab: "Kami telah mendapati juga nenek moyang kami menyembahnya" Mereka tidak dapat menunjukkan dalil-dalil atas sahnya perbuatan menyembah berhala-berhala itu, kecuali hanya karena taklid buta kepada nenek moyangnya saja, dan telah terbiasa dengan itu..
  60. Ibrahim menandaskan: "Kalian beserta nenek moyang kalian itu, betul-betul dalam kesesatan!".
  61. Mereka bertanya lagi: "Apakah kedatangan Kedatangan = ucapan. mu kepada kami ini dengan sungguh-sungguh, atau bergurau saja?".
  62. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya Tuhan yang wajib kalian sembah, ialah Tuhan langit dan bumi, Dia yang telah menciptakan Meng-ADA-kan dari TIDAK ADA. semuanya. Dan aku adalah salah seorang yang dapat menunjukkan bukti terhadap hal yang demikian.
  63. Demi Allah, dan akan kuusahakan sungguh-sungguh untuk menghancurkan berhala-berhala kalian itu setelah kalian semuanya pergi meninggalkannya Ucapan ini diucapkan Ibrahim a.s dalam hatinya saja. Sebagian mufassirin mengatakan; diucapkannya perlahan-lahan sehingga sempat didengar oleh seseorang yang untuk kemudian melaporkannya kepada kaki tangan diktator Namrudz. Lihat ayat 60 berikutnya..
  64. Sepeninggal mereka, Ibrahim menghancurkan berhala-berhala itu berkeping-keping kecuali yang paling besarnya. Diharapkan mereka kembali dan menanyakan asal usul peristiwa itu kepadanya.
  65. Sekembalinya ke sana, mereka menanyakan: "Siapakah yang melakukan perbuatan onar ini terhadap tuhan-tuhan kita? Dia; sungguh-sungguh orang yang zalim!".
  66. Mereka Maksudnya, orang yang mendengar ucapan Ibrahim yang bersumpah akan menghancurkan berhala-berhala itu. Lihat not ayat 57 di atas. menjawab: "Kami dengar ada seorang pemuda yang selalu mencela berhala-berhala itu, kata orang namanya: IBRAHIM".
  67. Mereka berkata selanjutnya: "Kalau benar keadaan seperti yang kamu katakan, seretlah dia ke gelanggang mata orang ramai, supaya mereka dapat menyaksikannya!".
  68. Mereka bertanya: "Apakah betul engkau yang melakukan perbuatan onar ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?".
  69. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya yang melakukannya ialah berhala yang paling besarnya ini. Tanyalah kepada berhala-berhala itu Kalau mereka pandai bercakap-cakap".
  70. Sebagian mereka menemukan kesadaran diri dalam jiwanya lalu mengatakan kepada yang lain: "Kalian semua adalah orang-orang yang zalim". Maksudnya, menipu diri sendiri dengan menyembah berhala yang tidak pandai bercakap-cakap, tidak dapat berbuat apa-apa sekalipun hanya sekedar menepiskan lalat dari puncak hidungnya..
  71. Kemudian mereka berbalik pikir Maksudnya, timbul reaksi dalam benaknya, tanpa akal dan pemikiran; berbalik dari pemikiran-pemikiran sehat sebagaimana yang tersebut pada ayat 64, kepada pemikiran sesat, yaitu sekalipun mereka tidak bodoh seperti hewan, namun penyembahan terhadap berhala itu adalah SAH menurut penilaian hukum mereka, lalu mereka berkata kepada Ibrahim "Engkau sudah tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara, namun engkau menyuruh kami juga menanyakan kepadanya". Suasana tegang antara Ibrahim dan kaumnya tidak dapat dihindarkan lagi. lalu berkata: Sebenarnya kamu sudah tahu hai Ibrahim, bahwa berhala-berhala itu memang tidak pandai bercakap-cakap".
  72. Ibrahim berkata: "Kalau begitu, mengapa kalian menyembah yang lain dari pada Allah, menggantungkan harapan kepada benda yang tidak mampu memberi manfaat sedikitpun, dan merasa takut kepada benda yang tidak membahayakan apa-apa kepada kalian?".
  73. Puah untuk kalian cis untuk benda-benda selain Allah yang kalian sembah! Mengapa kalian tidak mau memikirkan kebodohan kalian?".
  74. Mereka menjawab dengan geram Maksudnya, setelah mereka terpojok oleh dalil-dalil yang dikemukakan Ibrahim, dan tidak mendapatkan lagi dalil yang sangat dibutuhkan guna menegakkan "benang-basah", dengan serta merta mereka mempergunakan bahasa kekuatan dan kekuasaan.: "Bakarlah dia, dan belalah tuhan-tuhan kalian, jika kalian benar-benar hendak membelanya".
  75. Kami perintahkan kepada api: "Hai api, jadilah kau mendingin dan penyelamat terhadap Ibrahim!" Dengan perintah ini, maka apipun jadi lebih dingin dan sekaligus Ibrahimpun selamat. Mengapa? Bukankah api itu sifatnya membakar dan menghanguskan, bukan mendingin dan menyelamat? Yang menjadikan api itu membakar dan menghanguskan ialah Allah s.w.t. sementara pada kasus Ibrahim ini, Allah pula yang memerintah api itu bersifat dingin dan menyelamat dengan satu kalimat cipta: KUUNI! (Jadilah!). Dengan kalimat cipta "KUN" itu pula terjadinya bumi dan langit, dan segala-galanya yang dikehendaki Allah, maka tidaklah mustahil kalau dengan kalimat cipta itu pula api berubah sifat dari "menghanguskan" kepada "mendingin", serta ditambahkan pula dengan kata menyelamat" sebab ada pula dingin yang tidak menyelamat, misalnya dingin yang berlebih-lebihan yang dapat menimbulkan "mati kedinginan". Lihat juga 36:82..
  76. Mereka bermaksud jahat hendak menindak Ibrahim, namun merekalah yang Kami jadikan menderita kerugian.
  77. IBRAHIM DAN LUTH a.s. MENGUNGSI KE SYIRIA
  78. Lalu Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke wilayah, yang di sana telah Kami berkati, untuk kebahagiaan alam semesta Maksudnya, Tuhan telah menyelamatkan nabi Ibrahim dan keponakannya nabi Luth a.s. dari kekejaman Namrudz dengan mengungsikannya dari Irak ke wilayah Syiria, wilayah mana selain tanahnya sangat subur, juga nabi-nabi banyak dibangkitkan di sana. Nabi-nabi dan kesuburan tanah, adalah perpaduan berkat yang harmonis, sumber kebahagiaan rohaniah dan jasmaniah, kebahagiaan dunia dan akhirat sekaligus..
  79. Dan Kami telah mengaruniakan anak dan cucu kepada Ibrahim yaitu Ishak dan Yakub, sebagai karunia tambahan Maksudnya, Ibrahim telah meninggalkan tanah air, kaum-kerabat dan bangsanya, lalu diganti oleh Tuhan dengan syiria yang subur sebagai tanah air yang baru, yang jauh lebih baik dari tanah airnya yang lama. Begitu pula dengan umat Syiria, di samping jumlahnya lebih banyak, juga mereka sangat patuh mengerjakan perintah agama dan menjauhi larangannya. Maka dengan lahirnya Ishak dan Yakub, merupakan karunia tambahan dalam kerabatnya.. Masing-masing Kami jadikan orang-orang saleh.
  80. Dan kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru manusia kepada agama tauhid sesuai dengan perintah Kami. Dalam rangkaian wahyu yang Kami turunkan, Kami wahyukan kepada mereka, untuk: mengerjakan perbuatan kebajikan, tetap mengerjakan shalat, dan menunaikan zakat. Dan mereka adalah orang-orang yang patuh beribadat kepada Kami.
  81. RANGKAIAN NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN KEPADA NABI LUTH a.s.
  82. Dan Kami telah mengaruniakan kebijaksanaan dan pengetahuan kepada Luth, serta Kami selamatkan Dia dari Kemusnahan satu negeri maksiat yang penduduknya melakukan perbuatan keji. Mereka benar-benar orang-orang bejat dan fasik Maksudnya, pelaku-pelaku homeseksual, membegal dan menyamun, serta melakukan perbuatan keji lainnya secara berterang-terang, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan, Kota maksiat yang dimaksud ialah kota Sodom, kotanya kaum Luth..
  83. Lagi pula Kami masukkan dia kepada jumlah orang-orang yang berhak menerima rahmat Kami, karena dia termasuk golongan orang-orang yang shalih.
  84. Dan ingatlah kisah Nuh sebelumnya Maksudnya, sebelum nabi Muhammad dan Ibrahim a.s. Nabi Nuh, adalah nenek moyang manusia yang kedua sesudah Adam. Manusia yang tertinggal sesudah malapetaka besar topan, adalah keturunan Nabi Nuh a.s., ketika mana dia berdoa Lihat 71:26, 54:10., dan Kami memperkenankan doanya. Lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari malapetaka topan yang amat dahsyat.
  85. Dan Kami telah menyelamatkannya dari kejahatan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, karena mereka adalah orang-orang jahat. Lalu Kami tenggelamkan mereka seluruhnya.
  86. ANUGERAH SERUPA YANG DIKARUNIAKAN TUHAN KEPADA NABI-NABI DAUD DAN SULAIMAN a.s., DAN ANUGERAH KHUSUS UNTUK MASING-MASINGNYA
  87. Dan ingatlah kisah Daud dan Sulaiman ketika keduanya menjatuhkan hukuman mengenai tanaman yang dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan seorang penduduk, yang lepas bebas berkeliaran. Dan Kami menyaksikan keputusan hukum yang dijatuhkan mereka.
  88. Namun, Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman mengenai teori-teori hukum yang lebih tepat(1), di samping anugerah kebijaksanaan dan ilmu yang telah Kami berikan kepada masing-masing nabi secara serupa. Dan Kami telah menundukkan gunung-gunung dan burung-burung(2) untuk bertasbih bersama-sama dengan Daud. Dan Kamilah yang berkuasa berbuat demikian.
    1. Menurut kisah dari sumber Ibnu Abbas mengatakan antara lain, sebagai berikut: Pada suatu hari datanglah dua orang laki-laki mengadukan halnya kepada Nabi Daud a.s. yang satu seorang pemilik kebun, sedang yang lain pemilik kambing. Berkata pemilik kebun: "Kambing kepunyaan orang ini telah memusnahkan seluruh isi kebunku". Setelah Daud menaksir bahwa tanaman yang habis, harganya sama dengan kambing yang memusnahkannya, ia memutuskan, kambing itu diserahkan ke pemilik kebun sebagai ganti tanaman yang rusak. Tetapi pemilik kambing tidak merasa puas dengan putusan itu, lalu "naik banding" kepada Sulaiman. Sulaiman memutuskan sebagai berikut: Kambing-kambing itu untuk sementara diserahkan kepada pemilik kebun, dengan ketentuan boleh mengambil manfaatnya. Sedangkan kebun untuk sementara diserahkan kepada pemilik kambing untuk ditanami seperti semula. Manakala tanaman itu keadaanya sudah sama dengan keadaan waktu dimusnahkan kambing, maka kebun itu diserahkan kembali kepada pemiliknya sementara kambing-kambing itu diterima pula oleh pemiliknya kembali. Sekalipun putusan itu berasal dari ijtihad masing-masing, Daud dalam putusannya boleh dikatakan BETUL, namun ia menilai putusan Sulaiman lebih baik dari putusannya. Ia berkata kepada Sulaiman: "Putusanmu lebih tepat!".
    2. Anugerah khusus kepada Nabi Daud saja.
  89. Dan telah Kami ajarkan membuat baju besi kepada Daud Anugerah khusus yang kedua untuk nabi Daud a.s., guna kepentingan memeliharamu dari bencana-bencana peperangan yang mungkin menimpamu. karena itu hendaklah kamu bersyukur kepada Tuhan.
  90. ANUGERAH KHUSUS KEPADA NABI SULAIMAN a.s.
  91. Khusus untuk Sulaiman, telah Kami jinakkan angin badai, yang dapat bertiup menurut perintah Maksudnya, ini adalah anugerah Tuhan kepada Nabi Sulaiman a.s. setelah Tuhan mewariskan kenabian dan kerajaan kepadanya dari Nabi Daud a.s. Ia dapat menguasai angin kencang dan mengendalikannya untuk membawa Sulaiman dan perlengkapannya ke wilayah Palestina, dan kembali ke tempat kediamannya pada hari itu juga. nya ke belahan bumi yang telah Kami berkati. Dan juga Kami mengetahui segala-galanya.
  92. Begitu juga telah Kami karyakan pula setan-setan dari golongan yang dapat menyelam, dan mengerjakan pekerjaan yang lain selain itu Maksudnya ahli-ahli bangunan., semuanya untuk kepentingan Sulaiman. Dan kamilah yang mengawasi pekerjaan mereka Maksudnya, segolongan jin-jin ahli selam dan ahli bangunan dipekerjakan kepada Sulaiman. Mereka bekerja mengeluarkan mutiara dan sebagainya dari dasar laut dan barang-barang logam lainnya dari perut bumi. Sebagian lagi bekerja membuat bangunan yang indah-indah. Sekalipun jin itu makhluk dari alam rohani yang tidak dapat dilihat dengan mata, namun dengan izin Allah Sulaiman dapat menguasai mereka untuk patuh mengikuti barang apa perintahnya. Bagi yang membangkang, mereka dibelenggu dan dipenjarakan (lihat 38:38). Bagaimana setan-setan itu dapat dikuasai oleh Sulaiman, bagaimana caranya bekerja, bagaimana pula bentuk belenggu dan penjara bagi yang membangkang, semuanya termasuk rahasia ke-Tuhanan, yang Maha Berkuasa di atas segala-galanya..
  93. AYYUB DAN NABI-NABI LAINNYA YANG PENYABAR
  94. Dan ingat pulalah kisah Ayyub ketika ia mendo'a kepada Tuhannya "Ya Tuhanku, aku ini telah dirundung malang Kemalangan yang menimpa Nabi Ayyub, ialah kematian anak-anaknya karena kecelakaan rubuh rumahnya, musnah harta bendanya, sakit-sakitan selama delapan belas tahun, dalam usia yang sudah lanjut (70 tahun)., sedangkan Engkau adalah Maha Penyayang dari segala-galanya".
  95. Lalu Kami perkenankan doanya, Kami hilangkan kesusahannya, dan Kami karuniai dia keluarga seimbang dengan yang hilang. Bahkan ada pula tambahannya seiringan dengan mereka Maksudnya, anak yang dikaruniakan kepada Nabi Ayyub beranak pula. Maka sekarang Nabi Ayyub di samping mempunyai anak juga ada cucu., sebagai rahmat dari Kami, dan peringatan teladan bagi hamba-hamba Tuhan lainnya Maksudnya, supaya orang-orang yang pernah dirundung malang jangan berputus asa dari rahmat Allah, mengingat penyakit yang diidapkan Nabi Ayyub berlarut-larut sampai 18 tahun seolah-olah harapan menunggu sembuhnya sia-sia saja bagai menanti "tanduk kerbau goyah"..
  96. Serta ingat pulalah kisah Isma'il(1), Idris(2) dan Dzul Kifli(3). Mereka semua, termasuk orang-orang yang sabar.
    1. Dia tekun meneruskan pembangunan Masjidil Haram dalam keadaan kurang perbekalan, dan kesabaran waktu menghadapi percobaan Tuhan di saat ia akan disembelih, sungguh mengagumkan. Lihat 37:102.
    2. Idris (Enoch) - Lihat 19:56,57.
    3. Dzul Kifli = Yang berbeban. Para ulama berselisih pendapat tentang dia. Sebagian besar mengatakan bahwa dia anak Nabi Ayyub a.s. yang diangkat oleh Tuhan menjadi nabi Sesudah bapaknya. Tetapi Abu Musa Al-Asy'ariy dan Mujahid mengatakan: Dzul Kifli bukan nabi, hanya orang salih saja, yang diberi beban wajib berpuasa di siang hari dan beribadat di waktu malam. Beban itu diterimanya dengan sabar serta dilaksanakannya dengan sempurna. Karena itulah ia diberi julukan: Dzul Kifli = yang berbeban.
  97. Dan Kami telah memasukkan mereka semua ke dalam rahmat Kami, justeru karena mereka terbilang orang-orang yang shalih.
  98. Lalu ingat pula kisah Dzu'n Nun(1) ketika ia pergi dengan mendongkol meninggalkan kaumnya. Dia mengira bahwa Kami tidak mampu mempersulit keadaannya. Lalu dia mendoa dalam tiga rangkaian kegelapan(2), bahwa: "Tidak ada Tuhan selain Engkau! Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku terbilang orang-orang yang zalim!"(3)
    1. Maksudnya, Nabi Yunus a.s. Kata "Dzu'n Nun", artinya: "ber-ikan", sekurang-kurangnya pernah terlibat dengan ikan. Andaikata Nabi Yunus belum pernah memakan ikan, setidak-tidaknya dia sudah pernah dimakan oleh ikan. Kisahnya lihat 37:139-148.
    2. Maksudnya, kegelapan malam, kegelapan laut, dan kegelapan dalam perut ikan.
    3. Karena pergi tanpa izin Tuhan.
  99. Lalu Kami memperkenankan doanya. Beberapa saat kemudian, Kami selamatkan dia dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.
  100. Selanjutnya ingat pula kisah Zakaria, ketika ia mendoa kepada Tuhannya: "Ya Tuhanku, janganlah engkau biarkan daku sendirian. Jika Engkau tidak memperkenankan daku, Engkaulah yang jadi warisku, karena Engkau adalah waris yang paling baik.
  101. Maka Kami perkenankan doanya, lalu Kami anugerahkan Yahya kepadanya setelah Kami suburkan rahim isterinya dari kemandulan. Bahwasanya mereka Maksudnya, Zakaria dan isterinya serta anaknya. adalah orang yang paling segera dalam mengerjakan kebajikan. Mereka mendoa kepada Kami dengan perasaan harap-harap cemas Maksudnya, harap terhadap rahmat yang akan diterima dari Tuhan, dan cemas terhadap siksaannya. Dan mereka, adalah orang-orang yang tunduk hati kepada Kami.
  102. Dan ingat pulalah kisah Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam tubuhnya ruh Isa yang telah Kami ciptakan. Maka Kami jadikan peristiwa Maryam dan anaknya itu sebagai tanda kekuasaan Allah untuk alam semesta.
  103. Sesungguhnya agama yang tunggal ini, adalah agama untuk kamu semua, sedang Aku, adalah Tuhanmu! Karena itu, maka hendaklah kamu semua menyembahKu Maksudnya, bahwa agama yang suci murni pada sisi Allah hanya satu, yaitu agama tauhid. Lihat juga 23:52..
  104. Lalu mereka pecah-belahkan urusan mereka sesamanya Maksudnya, mereka mengabaikan kesatuan agama tauhid, dan tenggelam dalam perpecahan.. Namun mereka semuanya kepada Kami jua kembalinya.
  105. Karena itu, barangsiapa yang mengerjakan amal shalih disertai pula ia beriman, maka tidak ada penyia-nyiaan terhadap hasil usahanya itu. Kamilah yang memerintahkan menuliskan hasil usahanya itu untuknya.
  106. Dan adalah tidak mungkin atas penduduk suatu negeri yang telah Kami musnahkan, untuk kembali lagi ke dunia,
  107. Sampai waktu dibukanya kubu Ya'juj dan Ma'juj Lihat 18:19., ketika mana mereka berluncuran dari tempat yang tinggi Ayat-ayat 95 dan 96 maksudnya, bahwa orang-orang durhaka yang telah dijatuhi "hukuman-musnah" oleh Tuhan, tidak mungkin kembali hidup ke dunia, dengan pengertian lain, tidak mungkin untuk bertaubat lagi. Hukuman musnah itu relatif akhir dari segala-galanya baginya di dunia: akhir aktifitasnya, akhir perhitungan dan pembalasannya sampai datangnya hari kiamat. Ini jelas menunjukkan bahwa setelah kiamat terjadi, akan datanglah Hari Perhisaban dan Hari Pembalasan terakhir yang sesempurna-sempurnanya di mana seseorang tidak dirugikan sedikitpun..
  108. Janji yang benar tentang kiamat itu telah dekat masanya. Lalu mereka yang kafir itu menjerit dengan mata terbelalak: "Aduhai, celaka kami! Kami betul-betul alpa tentang malapetaka ini. Bahkan kami adalah orang-orang zalim".
  109. Bahwasanya kamu dan segala sembahanmu yang selain Allah itu, adalah bahan bakar Jahannam. Kamu pasti masuk ke dalamnya.
  110. Jika berhala-berhala itu memang Tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Namun seluruh berhala serta penyembah-penyembahnya itu kekal di sana selamanya.
  111. Mereka di neraka itu merintih hebat, namun tidak dapat mendengar rintihan orang lain.
  112. Sesungguhnya mereka yang sudah terlebih dahulu mendapat taufik dari Kami, mereka dijauhkan dari neraka itu,
  113. bahkan mendengar deru api neraka sajapun tidak. Mereka berketerusan menikmati kebahagiaan yang diinginkan oleh dirinya.
  114. Merekapun tidak digentarkan oleh kejutan dahsyat hari kiamat Lihat 27:87., bahkan mereka disambut mesra oleh malaikat dengan ucapan: "Inilah "Hari bahagiamu" yang pernah dijanjikan kepadamu dahulu".
  115. Lagi pula mereka tidak terkejut ketika Kami menggulung langit bagai melipat lembaran kertas. Sebagaimana yang Kami lakukan pada ciptaan permulaan, begitulah Kami berbuat pada ciptaan ulangan. Itulah janji Kami! Dan Kami pasti akan melaksanakannya.
  116. Dan sesungguhnya telah Kami tulis di dalam Zabur(1), setelah menulisnya pada Lauhul Mahfuzh, bahwa bumi ini diwarisi oleh hamba-hambaKu yang salih.
    1. Maksudnya, semua kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi. Ketentuan-ketentuan pada ayat 105 ini telah ditetapkan lebih dahulu (tertulis) pada Lauhul Mahfuzh (ilmu Tuhan yang azaliy). Beberapa "catatan" yang ada pada Lauhul Mahfuzh itu, dituliskan lagi dalam kitab-kitab Samawiy yang diturunkan kepada nabi-nabi. Katakanlah itu sebagai "kutipan". Lihat juga 7:128, dan 24:55.
  117. Sesungguhnya apa yang disebutkan dalam surat ini Maksudnya, orang-orang salih yang disebutkan sebagai penerima warisan di bumi ini, ialah yang dapat memanfaatkan ilmu dan amal sekaligus dalam segala lapangan yang dibutuhkan oleh kemaslahatan umat. Sebab kata "salih" itu sudah mencakup kecerdasan, keadilan, kewibawaan, kebijaksanaan dan lain-lain sebagainya, walau apapun agama yang dianutnya., adalah petunjuk lengkap untuk orang-orang yang memperhambakan diri kepada Tuhan.
  118. Dan tiadalah Kami mengutusmu dengan ketentuan-ketentuan itu, kecuali untuk menjadi rahmat bagi alam semesta.
  119. Katakanlah: "Adapun yang diwahyukan kepadaku oleh Tuhanku, ialah: Bahwa sesungguhnya Tuhanmu, hanyalah Tuhan Yang Maha Esa! Sudahkah kalian mematuhi wahyu itu?".
  120. Jika mereka mengingkari, katakanlah: "Aku telah menyampaikan "kata-putus" Maksudnya, menyatakan pendirian yang tidak dapat ditawar-tawar, secara berterus terang. Dalam suasana perang, berarti: Ultimatum. kepada kalian. Maka sekarang antara kalian dan aku sudah sama-sama tahu. Namun kehancuran Maksudnya, kekalahan besar yang akan diderita kaum musyrik dibanyak medan pertempuran karena diganyang kaum muslimin. yang pernah dijanjikan kepada kalian itu belum kuketahui saatnya, apakah sudah dekat, atau masih jauh".
  121. Sesungguhnya Dia mengetahui ucapan kalian yang terang-terangan, dan mengetahui pula apa-apa yang kalian sembunyikan.
  122. "Namun tidak pula kuketahui: boleh jadi tenggang-waktu kehancuran kalian itu sebagai cobaan tambahan dan kesenangan terbatas bagi kalian hingga satu ketika".
  123. Muhammad memohon: "Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami, ialah yang Maha Pengasih dan dimohonkan pertolonganNya buat keselamatan kami dari mempercayai sifat-sifat yang kalian berikan kepadaNya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar