Powered By Blogger

Jumat, 14 Oktober 2011

Terjemah dan tafsir surat an-nur


    Surat yang ke-: 24
    Banyak ayatnya: 64
    Semuanya turun di Madinah (Madaniyah)
    Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
    HUKUM PERZINAHAN DI DUNIA
  1. Inilah satu surah yang Kami turunkan kepada Rasul dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum syariat yang tersebut di dalamnya. Dan Kami turunkan pula di dalamnya keterangan-keterangan yang jelas, semoga kamu dapat mengingatinya.
  2. Wanita dan pria yang berzina(1), deralah masing-masing seratus kali. Janganlah kamu menaruh belas kasihan terhadap mereka keduanya dalam melaksanakan hukum-hukum syariat Allah, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Dalam pelaksanaan hukuman terhadap mereka itu hendaklah disaksikan oleh segolongan orang-orang yang mukmin.
    1. Hukuman bagi yang berbuat zina:
    1. Bagi yang bersuami/beristeri, baligh, berakal, merdeka, muslim dan terikat dengan tali perkawinan yang sah, didera sampai mati.
    2. Bagi yang tidak bersuami/beristeri, didera seratus kali.
  3. Laki-laki sundal tidak diperbolehkan kawin kecuali dengan wanita sundal pula atau dengan wanita musyrik. Wanita sundal tidak boleh dikawini, hanya oleh laki-laki sundal pula atau oleh laki-laki musyrik. Hal ini diharamkan bagi semua orang mu'min.
  4. HUKUM TUDUHAN BERZINA
  5. Orang yang menuduh berzina terhadap wanita baik-baik Wanita suci: Sudah dewasa dan waras pikiran dari kalangan kaum muslimin. dengan tidak ada saksi empat orang, maka deralah mereka itu delapan puluh kali. Dan janganlah kamu terima kesaksian mereka selamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik Yang suka melanggar/tidak mengindahkan hukum syariat..
  6. Kecuali orang-orang yang bertobat sesudah itu dan memperbaiki kelakuannya, maka Allah Maha Pengampun dan Penyayang.
  7. HUKUM LI'AN (MENUDUH ISTERI BERZINA)
  8. Dan para suami yang menuduh isterinya berzina tanpa ada saksi selain dirinya sendiri, maka persaksian itu dapat dilakukan oleh orang itu sendiri dengan bersumpah empat kali atas nama Allah, bahwa sesungguhnya dia telah bersumpah dengan sebenarnya.
  9. Dan sumpah yang kelima, bahwa laknat Allah akan menimpa dirinya, jika ia telah bersumpah palsu.
  10. Sedang para isteri dapat bebas dari hukuman dunia dengan bersumpah pula empat kali atas nama Allah, bahwa suaminya itu telah bersumpah palsu.
  11. Dan sumpah yang kelima: bahwa laknat Allah akan menimpa dirinya jika suaminya itu telah bersumpah dengan sebenarnya.
  12. Seandainya tidak ada karunia dan rahmat Allah kepadamu niscaya kamu akan mengalami kesulitan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Bijaksana.
  13. PERKARA KEHEBOHAN TERHADAP 'AISYAH UMUL MU'MININ
  14. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita heboh itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira hal itu perkara buruk bagimu, tetapi sebaliknya ada hikmat kebaikan bagimu. Masing-masing dari yang bersangkutan di antara mereka mendapat balasan dari dosanya itu. Adapun orang yang menjadi biang kerok dalam persoalan ini di antara mereka akan mendapat azab yang paling besar.
  15. Di waktu kamu mendengar berita heboh itu, mengapa orang-orang mu'min pria dan wanita tidak berbaik sangka terhadap tertuduh dengan mengatakan: "Ini hanya berita palsu belaka?".
  16. Mengapa mereka dalam hal ini tidak mengemukakan empat orang saksi. Jika saksi-saksi itu tidak dikemukakannya, maka mereka itu menurut pandangan Allah adalah orang yang berdusta.
  17. Seandainya dalam hal ini tidak ada karunia dan rahmat Allah kepadamu semua di dunia dan di akhirat, pasti kamu ditimpa azab yang besar, karena sebaran fitnahmu dalam persoalan ini.
  18. Mengingat, bahwa berita palsu itu kamu terima dari mulut ke mulut, kemudian kamu lancarkan dengan mulutmu soal yang tidak kamu ketahui sendiri itu, dengan menganggapnya satu perkara kecil, padahal menurut pandangan Allah adalah satu perkara yang besar.
  19. Lalu ketika kamu mendengar berita palsu itu, mengapa tidak kamu katakan: "Tidak sepatutnya bagi kami untuk memperbincangkan berita palsu ini. Maha Sucilah Engkau! Ini adalah suatu fitnahan yang besar!".
  20. Dengan ini Allah memberikan suatu pelajaran kepadamu sekalian, agar jangan kamu ulangi lagi perbuatan semacam itu selamanya, jika kamu benar-benar beriman.
  21. Allah menjelaskan ayat-ayat peristiwa itu kepadamu. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
  22. Sesungguhnya orang-orang yang mengingini tersiarnya berita keji itu di kalangan orang-orang yang beriman, akan menerima azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
  23. Kalau tidak ada kemurahan dan rahmat dari Allah tentu disegerakan-Nya hukumannya terhadapmu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Penyayang.
  24. Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh berbuat keji dan mungkar. Sekiranya tidak ada kemurahan dan rahmat Allah kepadamu, niscaya tidak ada seorangpun di antaramu yang bersih selamanya. Tetapi Allah membersihkan hati orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Mendengar dan Mengetahui.
  25. Dan janganlah ada orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antaramu bersumpah, bahwa tidak akan memberikan bantuan terhadap kaum kerabatnya, kaum miskin dan Muhajirin yang berhijrah di jalan Allah. Tetapi hendaklah memberikan maaf dan pengertian sebaik-baiknya terhadap mereka! Apakah kamu tidak ingin mendapat ampunan dari Allah? Allah Maha Pengampun dan Penyayang Ayat ini turun sebagai teguran terhadap Abubakar, berhubung beliau bersumpah tidak akan memberikan bantuan kepada seorang kerabatnya, Mistbah, karena terlibat dalam perkara berita palsu tentang Siti Aisyah r.a..
  26. Sesungguhnya orang-orang yang melemparkan tuduhan terhadap wanita-wanita suci bersih yang tidak tahu apa-apa(1) lagi beriman, mereka kena kutuk di dunia dan di akhirat, lagi pula akan mendapat azab yang besar.Tidak terlintas dalam pikirannya untuk berbuat serong (berzina). Tiba-tiba kena tuduhan, dia tidak mengerti soalnya, mengapa sampai dituduh orang? Apa latar belakangnya? Sama sekali dia tidak mengetahui.
  27. Pada hari di mana lidah, tangan dan kaki mereka memberikan persaksian terhadap diri mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.
  28. Pada hari itulah Allah akan memberikan balasan sepenuhnya atas segala perbuatan mereka yang nyata, dan tahulah mereka, bahwa Allah itu benar-benar tepat janji-Nya.
  29. Wanita-wanita yang jahat untuk Laki-laki jahat, dan Laki-laki jahat untuk Wanita-wanita yang jahat pula. Sedang wanita baik-baik untuk laki-laki baik-baik, dan Laki-laki baik-baik untuk Wanita baik-baik pula. Mereka yang kemudian itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka berhak mendapat ampunan dan anugerah kehormatan Sesuai dengan keterangan Hadis Nabi, bahwa orang yang dilukai hatinya tanpa kesalahan, berhak mendapat ampunan kehormatan..
  30. TATA TERTIB MASUK RUMAH ORANG LAIN
  31. Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu, sebelum meminta izin dan memberikan salam kepada penghuninya. Demikianlah yang sebaiknya untukmu. Semoga kamu mendapat pelajaran dalam hal ini.
  32. Jika dalam rumah itu tidak ada seorangpun, janganlah kamu masuk, sebelum mendapat izin. Dan jika kamu diminta agar pulang saja Atau tertulis "tidak terima tamu", atau tertulis "tidak ada"., pulanglah! Itulah yang lebih bersih untukmu Untuk menjaga purbasangka, atau hal-hal yang tidak diingini. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan!
  33. Tidak mengapa kamu memasuki rumah ditempati keluarga tertentu Misalnya rumah penginapan, toko/warung, kantor, tempat pemandian, tempat pameran, dan lain-lain tanpa memberi salam., bila kamu ada mempunyai kepentingan di sana. Allah Mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan dalam hati.
  34. TATATERTIB DALAM PERGAULAN ANTARA PRIA DAN WANITA
  35. Katakanlah kepada kaum pria yang beriman, bahwa mereka hendaknya menundukkan pandangan matanya dan memelihara kehormatan dirinya, Itulah yang lebih bersih untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Waspada terhadap apa yang mereka lakukan!
  36. Katakanlah kepada wanita yang beriman, agar merekapun menekurkan pandangan pula Maksudnya, jangan melihat aurat orang yang bukan muhrim, baik laki-laki maupun perempuan., dan memelihara anggota kemaluannya. Janganlah mereka memperagakan perhiasannya, kecuali perhiasan luar yang sudah biasa kelihatan saja Misalnya cincin, celup mata dsb.. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung kepalanya sampai ke dadanya. Dan jangan pula mereka memperagakan kecantikannya kecuali kepada suaminya, atau ayahnya, atau ayah suaminya, atau putera-puteranya, atau putera-putera dari suaminya, atau saudara-saudaranya, atau putera-putera dari saudara laki-lakinya, atau putera-putera dari saudara perempuannya, atau wanita-wanita Islam, atau hamba-hamba sahaya mereka, atau pelayan-pelayan laki-lakinya yang bebas rasa berahi Sudah tua, atau sudah dikebiri dsb., atau anak laki-laki yang belum mengerti apa-apa tentang aurat perempuan. Selanjutnya, janganlah mereka menghentakkan kakinya ke tanah untuk menarik perhatian orang dengan gemerincing bunyi gelang perhiasannya yang tersembunyi. Dan bertaubatlah kalian semuanya kepada Allah hai orang-orang yang beriman, semoga kalian beruntung.
  37. ANJURAN BERKAWIN
  38. Dan kawinlah siapa saja di antaramu yang masih bujangan baik pria maupun wanita, atau siapa saja di antara hamba sahayamu baik pria atau wanita yang sudah sepatutnya dikawinkan. Jika mereka dalam kemelaratan, Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kemurahan-Nya Ini suatu anjuran agar kemelaratan jangan dijadikan alasan tidak setanding. Standarisasi dalam soal kawin hanyalah kesucian, kepatuhan dan ketakwaan. Itulah nilai manusia muslim., Allah Maha Luas pemberiannya lagi Maha Mengetahui.
  39. Dan orang-orang yang belum mampu kawin, hendaklah menjaga kesucian dirinya sampai Allah memberikan kecukupan kepada mereka dengan kemurahanNya. Dan hamba sahaya yang di bawah tanganmu, yang ingin mendapatkan perjanjian untuk mendapatkan hak kebebasan dirinya, penuhilah perjanjian mereka itu, jika kamu ketahui hal itu ada baiknya. Berikanlah kepada mereka harta Tuhan yang telah diberikanNya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahayamu yang perempuan untuk menjalankan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian dirinya, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Namun barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Pengasih terhadap mereka karena keterpaksaannya itu.
  40. Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu beberapa ayat yang menjelaskan hukum-hukum dan adab, serta beberapa perumpamaan melalui kisah dan berita dari umat yang terdahulu, untuk menjadi pelajaran untuk orang-orang yang takwa.
  41. SINAR ALAM SEMESTA
  42. Allah sumber cahaya yang menyoroti langit dan bumi. Perumpamaan cahayaNya, bagai cahaya corong yang berpelita di dalamnya. Pelita itu di dalam relung kaca. Relung kaca itu bagai cahaya bintang yang gemerlapan. Dinyalakannya dengan minyak dari pohon zaitun yang tumbuh di lembah Kudus penuh restu, daerah yang cukup mendapat sinar matahari sejak terbit sampai terbenam. Minyaknya saja hampir berkilauan, walaupun tidak disentuh api. Cahaya demi cahaya berlapis-lapis. Allah membimbing orang-orang yang dikehendakiNya Kepada jalan yang menuju cahaya-Nya itu. Allah membuat beberapa perumpamaan dalam melipat gandakan petunjukNya kepada manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala-galanya.
  43. RELUNG SINAR ILAHI DARI RELUNG HATI PARA MU'MIN
  44. Di dalam mesjid-mesjid yang telah diizinkan Allah untuk dihormati dan disebut nama-Nya, maka di sana nama Allah telah disucikan sepanjang pagi dan petang oleh
  45. manusia-manusia para Rabbaniy yang tiada rintang oleh kegiatan niaga, tidak pula oleh kegiatan dagang dalam mengingat Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, karena takut akan datangnya suatu hari di mana pikiran dan pandangan bergoncang hebat.
  46. Mereka berbuat demikian, supaya Allah memberikan balasan atas amal-amal baik yang pernah mereka kerjakan, bahkan ditambahkan-Nya pula sejumlah karunia kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang dikehendaki-Nya tanpa hingganya.
  47. MEREKA YANG TIDAK MENDAPAT PANCARAN SINAR ILAHI
    a. Misal di akhirat:

  48. Contoh amal kebajikan yang pernah dikerjakan oleh orang-orang kafir, bagai fatamorgana di kerataan sahara, si dahaga mengira bahwa itulah air, tapi setelah ia datang mendekatinya, tidak bersua apa-apa, selain daripada menemukan siksaan Allah yang sudah terpampang di hadapannya, lalu Allah memperlihatkan perhitungan amalnya selengkap-lengkapnya, memang Allah sangat cepat perhitunganNya!
  49. b. Misal di dunia.
  50. Atau bagai gelap gulita di samudera yang dalam, digulung ombak demi ombak, diliputi kabut demi kabut, gelap gulita bertumpang tindih. Bila seseorang merentangkan tangannya ke muka, hampir tidak dapat dilihatnya. Barangsiapa yang tidak mendapat Nur Ilahi, akan hidup dalam kegelapan tanpa nur cahaya.
  51. KEESAAN TUHAN
  52. Apakah engkau tidak tahu bahwasanya Allah itu dipuja oleh segala yang ada di langit dan di bumi, juga oleh burung-burung dengan mengembangkan sayapnya di udara. Semua sudah tahu cara memuja dan menyanjung-Nya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
  53. Dan bahwasanya kepunyaan Allah-lah kerajaan Langit dan Bumi, dan kepada Allahlah tempat kembali.
  54. Tidakkah engkau tahu bahwa Allah menghalau awan, lalu dikumpulkanNya, selanjutnya dibuatNya bertumpuk-tumpuk? Seterusnya engkau lihat hujan turun dari celah-celahnya. Dan Dia menurunkan salju dari gumpalan-gumpalan awan yang menggunung dari langit, lalu dicurahkanNya kepada siapa yang dikehendakiNya, dan dihindarkanNya dari siapa yang dikehendakiNya pula. Pancaran kilatnya, hampir-hampir membutakan mata.
  55. Allah mempergantikan malam dan siang. Dalam hal ini terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pemikiran.
  56. Dan Allah telah menciptakan segala makhluk bergerak berasal dari air. Dan di antaranya ada yang berjalan dengan perutnya, ada yang berjalan dengan dua kaki dan ada pula yang berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala-galanya.
  57. Sesungguhnya Kami sudah menurunkan bukti kenyataan yang memberikan penjelasan. Allah menunjuki orang-orang yang dikendakiNya ke jalan yang lurus.
  58. SIKAP GOLONGAN YANG TIDAK BEROLEH PETUNJUK
  59. Mereka berkata: "Kami beriman kepada Allah dan Rasul. Tetapi setelah itu sebagian mereka ada yang berpaling. Sebenarnya mereka itu bukanlah orang yang beriman.
  60. Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasulnya, supaya ia dapat mengadili perkara di antara mereka, ada segolongan di antara mereka yang menolak untuk datang.
  61. Tetapi kalau putusan hukum akan menguntungkan mereka, mereka datang dengan patuh memenuhi panggilan rasul itu.
  62. Apakah hal itu karena dalam hati mereka ada penyakit? Atau apakah mereka merasa ragu-ragu, atau mereka merasa takut kalau-kalau Allah dan Rasulnya tidak berlaku adil terhadap mereka? Sebenarnya merekalah yang tidak mempunyai rasa keadilan!
  63. SIKAP KAUM MUKMIN YANG BEROLEH PETUNJUK
  64. Lain halnya dengan jawaban kaum mukmin, bila mereka dipanggil oleh Allah dan RasulNya, supaya ia dapat mengadili perkara di antara mereka, tidak lain ucapan mereka hanya: "Kami mendengar dan kami patuh!" Merekalah orang-orang yang beruntung!
  65. Barangsiapa yang patuh kepada Allah dan RasulNya, takut serta bertakwa kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang mendapat kemenangan.
  66. KEBOHONGAN KAUM MUNAFIK
  67. Mereka bersumpah demi Allah dengan sesungguh-sungguhnya, sehingga jika mereka engkau perintahkan berperang, mereka pasti berangkat. Katakanlah: "Janganlah kamu bersumpah, sebab ketaatanmu itu sudah terkenal buruknya Hanya taat di bibir saja, namun ingkar di hati.. Sesungguhnya Allah Maha Waspada terhadap segala perbuatanmu.
  68. Katakanlah: "Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul. Jika kamu berpaling, maka kewajiban Rasul melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dan kewajibanmu harus menjalankan tugas yang dibebankan kepadamu. Kalau kamu patuh kepadanya, berarti kamu mendapat petunjuk, sedang kewajiban Rasul hanya sekedar menyampaikan saja dengan tegas.
  69. KEDAULATAN UMAT ISLAM DI BUMI
  70. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, bahwa Dia akan memberikan kedaulatan kepada mereka di belahan bumi ini, sebagaimana Dia telah memberikan kedaulatan kepada umat sebelumnya. Bahwa Dia akan memperkuat kedudukan agama mereka yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan bahwa Dia akan merubah suasana ketakutan mereka menjadi suasana yang penuh rasa aman tenteram; di mana mereka selalu dapat beribadah kepada-Ku tanpa mempersekutukan Aku dengan sesuatupun. Barangsiapa yang tetap kafir sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang durhaka.
  71. Tetaplah mengerjakan shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu mendapat rahmat.
  72. Janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang kafir itu dapat membuat Allah tidak berdaya untuk bertindak terhadap mereka di dunia ini. Tempat mereka adalah neraka. Sungguh amat nista tempat pelarian mereka itu!
  73. TATATERTIB DALAM LINGKUNGAN RUMAH TANGGA
  74. Hai orang-orang yang beriman: "Hendaklah orang-orang yang berada di bawah tanganmu dan anak-anak yang belum dewasa dari lingkunganmu, meminta izin kepadamu tiga kali dalam sehari semalam, yaitu: pertama sebelum shalat Shubuh, kedua, saat kamu menanggalkan baju yang kamu pakai di tengah hari dan ketiga sesudah sembahyang Isya. Inilah tiga saat kamu lepas pakaian. Di luar waktu-waktu tersebut tidak ada salahnya bagimu dan bagi mereka bebas keluar masuk, karena mereka melayani kamu, di mana sebagianmu membutuhkan yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat hukumNya kepadamu. Allah Maha Mengetahui dan Bijaksana.
  75. Dan bila anak-anak di lingkunganmu itu sudah dewasa, hendaklah mereka meminta izin, sebagaimana orang-orang yang tersebut di atas harus meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat hukumNya kepadamu. Allah Maha Mengetahui dan Bijaksana.
  76. Dan wanita-wanita berusia lanjut yang sudah berhenti haid dan berhenti mengandung, yang sudah tidak ada harapan kawin lagi, bagi mereka tidak mengapa menanggalkan baju luarnya, dengan tidak memperlihatkan kecantikannya; namun lebih baik lagi mereka secara sopan. Allah Maha Mendengar dan Mengetahui.
  77. Tidak ada celanya bagi orang buta, orang pincang, orang sakit dan bagi dirimu sendiri makan di rumahmu, di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang lelaki, di rumah saudara-saudaramu yang wanita, di rumah saudara-saudara lelaki dari bapakmu, di rumah saudara-saudara perempuan dari bapakmu, di rumah saudara-saudara lelaki dari ibumu, di rumah saudara-saudara perempuan dari ibumu, di rumah-rumah yang kamu sendiri menjadi juru kuncinya Wakil seseorang yang memegang kepercayaan/kuasa. atau di rumah teman karibmu. Tidak ada celanya bagimu makan bersama-sama atau sendirian. Jika kamu masuk ke dalam rumah-rumah tersebut hendaklah memberi salam kepada pribadimu masing-masing Maksudnya, kepada penghuninya. Ditandaskannya dengan perkataan "pribadimu" karena mesranya suasana kekeluargaan, sehingga dianggap sebagai rumahnya sendiri. dengan persembahan kata yang penuh restu dengan sebaik-baiknya sebagaimana dianjurkan oleh Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat hukumnya kepadamu supaya kamu mengerti.
  78. TATATERTIB DALAM RAPAT
  79. Sesungguhnya orang-orang Mukmin yang sebenar-benarnya, ialah mereka yang percaya kepada Allah dan RasulNya, dan jika mereka beserta Rasul sedang membicarakan persoalan bersama, mereka tidak meninggalkan tempat kecuali setelah meminta izin lebih dahulu. Sesungguhnya mereka yang meminta izin lebih dahulu kepadamu, itulah orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan RasulNya. Maka apabila mereka meminta izin kepadamu untuk sesuatu hal, berilah izin kepada orang yang engkau perkenankan di antara mereka dan mintakanlah ampun kepada Allah untuknya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Penyayang.
  80. PENGHORMATAN KEPADA RASUL
  81. Janganlah kamu menganggap panggilan Rasul itu sebagai panggilan biasa antara sesamamu saja. Sesungguhnya Allah mengetahui orang yang meninggalkan tempat secara diam-diam satu persatu, dengan berlindung di balik sesuatu. Justru, mereka yang melanggar perintah Rasul itu waspada jangan sampai mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih.
  82. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segala yang ada di langit dan di bumi itu kepunyaan Allah. Dia mengetahui keadaan kamu, dan nanti pada hari mereka dikembalikan kepadaNya, akan diberitahukan kepada mereka tentang apa yang sudah mereka kerjakan. Allah Maha Mengetahui segala-galanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar